Weekly Newsletter Ed. 195

Published on 03/17/2024

Periode: 18 – 22 Mar 2024 What to Expect from OIL? Harga minyak mentah global tembus $81 per barel setelah beberapa minggu lamanya selalu tertahan di kisaran 79-80. Lemahnya inventori AS di hari Kamis, dan kabar dari Kementerian Energi AS tentang rencana pembelian minyak mentah untuk pengisian SPR AS menjadi dua faktor tambahan yang mendorong ... Read more

Periode: 18 - 22 Mar 2024

What to Expect from OIL?

Harga minyak mentah global tembus $81 per barel setelah beberapa minggu lamanya selalu tertahan di kisaran 79-80. Lemahnya inventori AS di hari Kamis, dan kabar dari Kementerian Energi AS tentang rencana pembelian minyak mentah untuk pengisian SPR AS menjadi dua faktor tambahan yang mendorong harga minyak naik.

Di sisi lain, jumlah total anjungan pengeboran aktif untuk minyak dan gas di AS naik 6 minggu terakhir berdasarkan data Baker Hughes di hari Jumat. Dengan demikian total anjungan yang diperoleh tahun ini menjadi 7.  Jumlah total rig naik 7 menjadi 629 rig minggu ini, dibanding 754 rig di waktu yang sama tahun lalu. Sementara produksi minyak AS turun lagi di minggu ini ke kisaran 13.1 juta bph di minggu yang berakhir 8 Maret, turun dari all time high 13.3 juta bph.

Frac Spread Count dari Primary Vision mengatakan perkiraan jumlah kru yang menyelesaikan sumur yang belum selesai, turun pada minggu yang berakhir 8 Maret setelah serangkaian kenaikan selama 7 minggu beruntun.

Harga minyak di Jumat sore turun, tapi secara keseluruhan naik sekitar $3 per barel di minggu lalu. Diperkirakan harga akan kembali volatile minggu depan saat bank sentral mengumumkan kebijakan moneternya

(oilprice)

BOJ-FOMC-BOE: Kenapa BOJ dan FOMC Lebih Dominan?

Pengumuman suku bunga dan kebijakan moneter hampir dipastikan akan selalu menyita perhatian trader dan investor global. Terlebih kali ini berkaitan dengan kapan mereka akan beralih ke kebijakan yang lebih longgar (untuk Fed dan BOE) dan beralih ke kebijakan ketat (untuk BOJ). Apa yang bisa kita cermati minggu depan?

BOJ dan FOMC Paling Ditunggu

Dari 3 bank sentral BOE-FOMC-BOJ yang akan bertemu minggu depan, bisa dibilang BOJ dan FOMC lah yang akan menyita perhatian para pelaku pasar global. Hal ini dikarenakan mata uang Yen Jepang sudah terlalu lemah dan Jepang mulai keluar dari deflasi, sehingga bank sentral diperkirakan secara luas berpeluang untuk keluar dari suku bunga negatif untuk pertama kalinya sejak 2016.

Sementara Fed, diperkirakan secara luas mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5.25%-5.50% karena beberapa data ekonomi yang menunjukkan ekonomi yang cukup solid meskipun inflasi mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Kemenangan Serikat Pekerja Jepang

Serikat pekerja terbesar di Jepang, Rengo, di hari Jumat mengumumkan para pekerja di perusahaan-perusahaan terbesar di Jepang akan menerima kenaikan gaji sebesar 5.28%. Ini merupakan kemenangan besar bagi para pekerja karena kenaikan yang jauh lebih tinggi dibanding kenaikan 2023 yang hanya sebesar 3%. Bahkan kenaikan ini juga merupakan yang tertinggi dalam lebih dari 30 tahun.

Kesepakatan upah tersebut menjadi pertimbangan penting bagi BOJ dalam mengambil keputusan kebijakan moneter di 19 Maret. Kesepakatan dinilai cukup untuk membuat BOJ menaikkan suku bunga dan keluar dari suku bunga negatif yang bertahan sejak 2016. Tercatat kenaikan suku bunga terakhir dari BOJ terjadi di tahun 2007, sehingga hal ini berarti akan menjadi perubahan besar dalam kebijakan moneter.

Penegasan Ueda dan Potensi Kekecewaan Pasar

Gubernur Kazuo Ueda sudah berulang kali memberi sinyal bahwa pertumbuhan upah yang lebih kuat diperlukan sebagai bukti bahwa inflasi naik berkelanjutan sehingga BOJ memiliki alasan untuk mengetatkan kebijakan di pertemuan minggu depan (18-19 Maret 2024).

Perpecahan di antara anggota BOJ kemungkinan tak terhindarkan. Beberapa pengamat menilai BOJ akan segera mengubah kebijakan ultra-longgarnya di pertemuan minggu depan, sementara beberapa lainnya menilai BOJ akan menunggu sampai pertemuan 25-26 April mendatang.

Penting diingat bahwa mayoritas pekerja Jepang tidak bekerja di perusahaan-perusahaan besar sehingga tidak akan menerima kenaikan gaji sebesar yang dinegosiasikan serikat pekerja.

Fokus Utama BOJ dan FOMC

Jika BOJ memutuskan untuk menahan diri di pertemuan minggu depan, pasar kemungkinan akan kecewa dan berdampak pada kenaikan USDJPY (Yen melemah terhadap dolar). Tapi pesan yang disampaikan Gubernur Ueda diperkirakan akan memberikan indikasi bahwa kenaikan suku bunga akan segera terjadi, dan potensi yang paling memungkinkan adalah April. Hal ini berpeluang untuk mendorong penguatan Yen terhadap dolar (USDJPY turun).

Sementara FOMC diperkirakan secara luas mempertahankan suku bunga di pertemuan Maret. Hal ini berpotensi menguatkan dolar, tapi kemungkinan pasar sudah mengantisipasi sehingga fokus utama lebih tertuju pada dot plot dan juga pernyataan Powell. Pasar memperkirakan dot plot 3 kali pemangkasan di 2024, dilanjutkan 4 kali pemangkasan di 2025. Dan pernyataan Powell yang less hawkish seperti yang ditangkap pasar dalam testimoni terakhir Powell di hadapan Parlemen AS akan berpeluang menekan dolar. Sebaliknya hawkish akan mendorong penguatan (marketwatch)

ecb-eu-flags

Minggu Besar Bank Sentral, BOJ dan FED Kuasai Sentimen Pasar, BOE ‘No Surprise Expected’!

Kita memasuki bulan yang krusial untuk keputusan suku bunga bank sentral dan minggu tersibuk untuk pergerakan pasar. Bank sentral Jepang, AS, Inggris dan Australia akan mengumumkan kebijakan moneternya. Tapi BOJ dan Fed diperkirakan akan lebih mendominasi perhatian pasar saat keduanya mengumumkan kebijakan moneter. BOJ diperkirakan selangkah lagi menuju akses keluar dari suku bunga negatif yang dipertahankannya sejak 2016. Sementara FOMC diperkirakan secara luas mempertahankan suku bunga di kisaran 5.25-5.50%. Namun, pasar akan mencermati dot plot dan proyeksi ekonomi Fed, serta pernyataan Ketua Powell untuk mendapatkan petunjuk. Beberapa data ekonomi lainnya berpusat pada inflasi Jepang dan retail sales Inggris.

Fokus Pekan ini:

Kabar dari Jepang mendominasi kanal berita di 3 hari terakhir minggu lalu selain data inflasi dan retail sales AS yang dinantikan pelaku pasar. Serikat buruh terbesar di Jepang di hari Jumat mengumumkan bahwa para pekerja di perusahaan-perusahaan terbesar di Jepang akan menerima kenaikan gaji 5.28%. Hal ini menjadi kemenangan bagi para pekerja karena kenaikan jauh lebih tinggi dibanding 2023, sekaligus kenaikan gaji tertinggi dalam lebih dari 30 tahun.

Inflasi AS yang masih panas dan retail sales yang sedikit melunak adalah cerita lain dari data ekonomi AS yang juga menyita perhatian pasar.

Minggu depan fokus beralih pada 3 bank sentral yang akan mengumumkan kebijakan moneternya secara berurutan. BOJ, FOMC dan BOE melanjutkan sesi sibuk market sepanjang minggu depan. Bagaimana negosiasi upah Jepang dan data-data ekonomi tersebut mempengaruhi kebijakan? Akankah terjadi kejutan dari BOJ?

AS

Wall Street akan memulai 2 hari pertama minggu depan dengan sangat mudah. Tidak ada data ekonomi di hari Senin, tapi data perumahan di hari Selasa mungkin bisa sedikit dipertimbangkan. Data housing starts diperkirakan naik dari 1.331M menjadi 1.435M yang tentunya bisa membuat dolar menguat jika sesuai ekspektasi.

Berlanjut di hari Rabu yang juga relatif ringan awalnya, tapi kemudian berubah menjadi penantian bagi investor untuk mendengar keputusan Fed tentang kebijakan suku bunga. Fed diperkirakan secara luas akan mempertahankan suku bunga 5.25-5.50%. Tapi fokus pasar akan tertuju pada proyeksi ekonomi termasuk di dalamnya dot plot suku bunga dan pernyataan ketua Fed Jerome Powell. FOMC terakhir menunjukkan mayoritas pejabat Fed mendukung 3 kali pemangkasan suku bunga di 2024, tapi tidak terburu-buru. Pasar mencoba mencermati apakah akan ada pergeseran dari hawkish menjadi less hawkish dari Fed. Dan di malam hari lanjut dengan PMI Services dan Existing Home Sales.

Jumat dilanjutkan dengan balance sheet Fed dan juga pernyataan dari ketua Fed Jerome Powell dan wakil ketua Fed untuk Supervisi, Michael Barr.

EU

Zona euro akan merilis data inflasi di hari Senin. Inflasi diperkirakan turun ke level 2.6% dari sebelumnya 2.8% y/y, dan basis bulanan naik dari -0.4% menjadi 0.6%. ECB mempertahankan suku bunga deposito di 4.0% untuk keempat kalinya berturut-turut di pertemuan awal bulan ini. Meski puncak suku bunga sudah dekat, tapi ECB tidak mau memberi sinyal bahwa mereka sedang mempertimbangkan pemangkasan. Itu sebabnya data inflasi tersebut akan menjadi perhatian utama untuk mengukur seberapa dekat ECB dari pemangkasan suku bunga. Sejauh ini pasar memperkirakan awal pemangkasan di musim panas.

Di hari Selasa, zona Euro merilis laporan tingkat upah, dan di hari Rabu dipenuhi oleh pernyataan para pejabat ECB, mulai dari Presiden Lagarde, pejabat ECB Philip Lane dan Isabel Schnabel. Tentunya pasar akan mencermati pernyataan tersebut sebagai indikasi petunjuk apakah ECB semakin dekat dengan pemangkasan atau tidak.

Dan Jumat ditutup dengan data PMI manufaktur dan juga jasa dari zona Euro.

Inggris

Kawasan Inggris akan memulai sesi minggu depan dari laporan inflasi yang akan dirilis di hari Rabu. Data diperkirakan turun dari 4.0% menjadi 3.5% y/y dan basis bulanan diperkirakan naik dari -0.6% menjadi 0.7%. Lanjut dengan PPI yang diperkirakan naik dari -0.8% menjadi 0.2%. Angka yang relatif tinggi atau tetap akan membuat BOE tetap yakin untuk mempertahankan suku bunga dan memiliki ruang untuk tidak terbur-buru pertimbangkan pemangkasan.

Kamis menjadi agenda paling penting karena BOE akan mengumumkan kebijakan moneternya. BOE diperkirakan secara luas akan mempertahankan suku bunga di 5.25%, dan fokus perhatian pasar tertuju pada MPC votes dan juga pernyataan Andrew Bailey. Yang menarik adalah jumlah anggota MPC yang memvoting kenaikan suku bunga di pertemuan sebelumnya masih bertahan 2 orang, kali ini diperkirakan beralih mendukung suku bunga tetap dipertahankan. Ini berarti posisi BOE yang relatif tetap hawkish di minggu depan.

Beberapa jam sebelum keputusan BOE, data PMI services dan juga manufaktur Inggris dirilis. Data diperkirakan naik tipis untuk manufaktur dan stabil untuk sektor jasa. Dan hari Jumat diakhiri dengan data retail sales yang diperkirakan melemah.

China

PBOC minggu lalu mempertahankan suku bunga MLF 1 tahun di 2.5% sesuai ekspektasi. Fokus berikutnya akan tertuju pada LPR yang biasanya akan diumumkan di tanggal 20 setiap bulannya. Dengan MLF yang dipertahankan, biasanya suku bunga LPR juga akan mengikuti. Namun, di bulan lalu PBOC mengejutkan pasar dengan memangkas LPR 5 tahun sebesar 25 bps sambil mempertahankan LPR 1 tahun. Pasar akan mencermati apakah kali ini PBOC akan kembali kejutkan pasar atau tidak.

Minggu depan, China hanya akan merilis laporan tingkat pengangguran dan industrial production di hari Senin.

Jepang

Negosiasi upah menghasilkan kesepakatan kenaikan 5.28% upah dan menjadi yang terbesar dalam 30 tahun terakhir. Angka ini diharapkan cukup untuk membuat BOJ mulai mempertimbangkan kenaikan suku bunga sesuai apa yang diisyaratkannya awal tahun.

Pasar memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga 10 bps dari -0.10% menjadi 0% sekaligus untuk pertama kalinya dalam 8 tahun terakhir keluar dari suku bunga negatif. Beberapa rumor berkembang BOJ bisa saja menaikkan 20 bps jika angka kesepakatan negosiasi upah dirasa cukup. Namun, beberapa lainnya memperkirakan BOJ akan menundanya di bulan April. National Core CPI dirilis Jumat bersamaan dengan pertemuan kedua dari negosiasi upah. (marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

CNY Industrial Production, CNY Unemployment Rate, CNY NBS Press Conferences, EUR CPI, CAD RMPI

Selasa

JPY BOJ Monetary Policy Statement, BOJ Interest Rate Decision, JPY Industrial Production, BOJ Press Conference, EUR ECB De Guindos speaks, EUR German ZEW Economic Sentiment, EUR ZEW Economic Sentiment, US Housing Starts, US Building Permits, CAD CPI

Rabu

JAPAN HOLIDAYS, CNY LPR, UK CPI, UK PPI, EUR German PPI, EUR ECB President Lagarde speaks, US Crude Oil Inventories, EUR German Buba Balz speaks, EUR German Buba President Nagel speaks, EUR ECB Lane speaks, EUR ECB Schnabel speaks

Kamis

US FOMC Interest Rate Decision, US FOMC Economic Projections, US FOMC Press Conference, JPY Trade Balance, AUD Employment Change, JOY Bank Japan Services, EUR Manufacture and Services PMI, UK Services and Manufacture PMI, UK BOE Interest Rate Decision, UK MPC Vote, US Jobless Claims, US Philadelphia Manufacture Index, US Manufacture and Services PMI, US Existing Home Sales, US Leading Index, US Fed Chair for Supervision Barr speaks

Jumat

US Fed Balance sheet, JPY National Core CPI, UK Retail Sales, EUR German Ifo Business Climate, CAD Retail Sales, US Fed Chair Powell speaks, US Fed Vice Chair for Supervision Barr speaks, US Baker Hughes Oil Rig

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Weekly ditutup bearish setelah gagal lanjutkan kenaikan di atas level 1.09600/1.09800. Hal ini membuka kembali peluang penurunan lanjutan minggu depan dan potensi head & shoulders di grafik weekly bisa menekan lebih lanjut jika tekanan berhasil tembus support neckline 1.06800. Tentu hal ini tidak akan terjadi jika data ekonomi zona Euro minggu depan relatif lebih baik dari ekspektasi dan pernyataan para pejabat ECB cenderung tetap hawkish. Namun, tekanan diperkirakan akan muncul dari pengumuman FOMC yang bernada hawkish sehingga perlu diwaspadai potensi penurunan di bawah 1.08000 kembali. MA200 di grafik daily berada di 1.08350. Selama harga tidak tembus level tersebut, secara teori masih ada peluang untuk kembali naik. Namun kenaikan besar baru akan konfirm jika harga mampu tembus resistance 1.09600/1.09800 yang berarti pula kesempatan untuk tembus area 1.10000. .  

Resistance : 1.09800, 1.10790, 1.11386

Support :  1.08300, 1.07272, 1.0678

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Weekly ditutup doji berupa hammer dengan real body hitam kecil dan tail bawah yang lebih panjang dibanding tail atas. Tapi kenaikan akan bergantung dari penembusan level 38970-39000, dan juga sangat bergantung pada pengumuman BOJ di hari Selasa. Jika BOJ bertahan, maka peluang kenaikan sebenarnya lebih mudah terjadi. Sebaliknya, jika BOJ menaikkan suku bunga, penurunan kemungkinan akan terjadi lebih dulu sebelum akhirnya berbalik naik. Waspadai support 38000 dan resistance 39000 untuk acuan tren utama!  

Resistance : 38695, 39000, 39340

Support : 38430, 38075, 37970

Outlook : Bullish

HANGSENG:  Weekly ditutup inverted hammer, membuka peluang kenaikan yang ditunggu-tunggu. Ada peluang Inverted head & shoulder pada grafik weekly dengan neckline berada di 16800. Jika zona ini ditembus, siap-siap lanjutkan kenaikan, dan 17250 berpotensi diuji kembali. Jika data ekonomi China positif, maka peluang kenaikan semakin besar. 17600 menjadi target berikutnya, sementara penurunan di bawah 16400 berarti bearish.

Resistance : 16700, 17000, 17250

Support : 16030, 15500, 15200

Outlook : Bullish

CFD

Dow Jones: Weekly ditutup bullish, membuka peluang untuk kembali lanjutkan kenaikan. Tapi berita besar minggu depan tertuju pada 2 bank sentral, BOJ dan FOMC. BOJ mungkin tidak secara langsung mempengaruhi Wall Street, namun secara global mempengaruhi pasar ekuitas. Tekanan bisa saja terjadi lebih dulu, tapi kemudian pasar akan memalingkan fokusnya pada dot plot dan juga press conference Powell di Kamis dinihari. Gap besar di hari Kamis sudah langsung ditutup sehingga peluang kenaikan secara teori harusnya cukup terbuka, terlebih jika Powell bersikap less hawkish seperti yang disampaikannya di hadapan parlemen AS minggu sebelumnya. Namun sisi teknikal menunjukkan posisi yang overbought sehingga trader perlu mewaspadai potensi aksi jual atau profit taking di awal pekan sebelum pertemuan FOMC. Support 38496 akan menjadi penentu, jika tembus berpeluang terkoreksi hingga kisaran 38090. Namun, jika 38496 cukup kuat, maka peluang rebound diperkirakan bisa kembali menguji level 39694, dan jika Powell bersikap less hawkish seharusnya secara teori kita akan mendapatkan new all time high lagi dengan mudah.

Resistance : 39300, 39694, 40000    

Support :  38940, 38500, 38371

Outlook : Bullish

CRUDE OIL: Weekly ditutup bullish dan menjadi isyarat kenaikan yang berpeluang berlanjut. Resistance 82.09 adalah FR 50% di grafik Weekly sehingga peluang penembusan di atas zona tersebut akan membuka ruang untuk kenaikan selanjutnya. Area 85/86 kemungkinan dilirik jika bullish berhasil tembus 82. Sebaliknya, penurunan di bawah 79 berpotensi menekan kembali minyak hingga kisaran 75-76. Pengumuman Bank Sentral mungkin tidak langsung mempengaruhi pergerakan minyak. Tapi reaksi dolar dan saham akan berpotensi sedikitnya pengaruhi pergerakan oil. Dolar yang tinggi akan menekan harga minyak. Dan sebaliknya dolar yang murah akan mendorong harga minyak. Meski korelasi ini tidak selalu berhasil, tapi patut dicermati saat pengumuman FOMC mendatang!

Resistance : 82.10, 83.49, 85.38

Support : 79.65, 78.33, 76.00

Outlook : Bullish

GBPUSD: MA200 Weekly Masih Sulit Ditembus, BOE Penentunya?

Weekly ditutup bearish dan kembali menunjukkan betapa sulitnya untuk tembus MA 200 yang berada di 1.28557 tersebut. Tercatat level tertinggi minggu lalu sentuh 1.28609 tapi ditutup turun di 1.27324. Ini berarti ancaman bearish kembali membayangi dan MA 50 Weekly di 1.25700 akan berpeluang diuji. Rintangan berpotensi terjadi saat pengumuman FOMC dan juga BOE. Sikap BOE yang hawkish bisa membantu harga tetap bullish, meskipun akan bergantung pada seberapa kuat tembus MA 200. Waspadai juga skenario “Buy on Rumor, Sell on Fact” yang kerap terjadi setiap pengumuman BOE!

Resistance :  1.29940, 1.30000, 1.31411

Support  :  1.27700, 1.25550, 1.24790

Outlook : Bearish

GOLD: FOMC: Swing Low terakhir Sebelum Rally Terbaru?

Weekly candle ditutup bearish setelah 2 minggu berturut-turut ditutup long bullish candle dan 1 minggu ditutup bullish candle normal. Ini seharusnya menjadi isyarat potensi penurunan sebagai profit taking yang bisa terjadi minggu depan. Tapi efek pengumuman suku bunga Maret yang diperkirakan tetap tidak berubah, kemungkinan sudah diantisipasi pasar sehingga penurunan tersebut diperkirakan relatif terbatas. Namun, real body long white candle minggu lalu di 2147/2150 kemungkinan akan tetap menjadi support efektif sementara waktu, dan jika tembus, berpeluang lirik support 2123 atau 2100 sebagai pamungkas. Pernyataan Powell menjadi kunci utama sehingga reaksi pasar di 15 menit awal pengumuman berpotensi berbeda di 15 menit berikutnya jika Powell bersikap less hawkish seperti penyampainnya terakhir di hadapan parlemen AS. Jika ini terjadi, maka penurunan akan berjalan relatif singkat dan cepat, sebelum akhirnya direspon positif oleh pasar dan resistance 2194 berpeluang ditembus. Sebaliknya, pernyataan hawkish dari Powell akan berpotensi menekan emas tembus di abwah 2100 kembali dan 2079/2080 diperkirakan akan menjadi target penurunan.  

Resistance :2188, 2194, 2220

Support :   2143, 2123, 2100

Outlook : Bullish

USDJPY: Tunggu Kejutan BOJ atau FOMC?

Jika BOJ bertahan, maka USDJPY berpeluang naik dengan cepat menguji resistance 151.500 – 152.000, dan akan diperparah jika FOMC bersikap hawkish di hari berikutnya dengan peluang kenaikan tembus zona 155. Tapi jika BOJ memberi sinyal bahwa kenaikan suku bunga tetap terbuka dan segera terjadi (kemungkinan April), maka USDJPY berpeluang naik terbatas, dan berbalik turun dengan cepat. Zona 146.50 akan menjadi zona yang patut dicermati di sisi support!

Resistance :  150.762, 152.000, 154.40

Support : 148.360, 146.086, 144.80

Outlook : Bearish

Disclaimer:

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.273241.285741.262311.20313
EURUSD1.088651.093721.089031.05779
USDJPY149.045147.060148.148136.186
AUDUSD0.655850.662550.660340.67316
COMMODITIES
XAUUSD2158.032177.532036.011826.31
CLSCID81.0077.8175.6076.82
INDEKS SAHAM
DJI39134387753598732650
HSI16717163431704419739
NKI38575388153348527455
NASDAQ18061.7518053.5015957.0012039.00

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.