Di luar perkiraan SNB menurunkan suku bunga acuan mendahului bank sentral utama lainnya

Published on 03/22/2024

Dolar kembali rebound terhadap hampir sejumlah mata uang lainnya setelah secara mengejutkan Bank Sentral Swiss (SNB) menjadi bank sentral utama yang melakukan pemangkasan suku bunga acuan. Mata uang Swiss Franc turun tajam terhadap dolar dan menyentuh hingga level terendah sejak Juli 2023 lalu terhadap mata uang Euro sesaat setelah SNB dengan yakin menurunkan suku bunga acuan sebanyak 25 bps. Setelah SNB melonggarkan kebijakan moneternya seiring dengan inflasi yang sudah terkendali diperkirakan bank sentral lainnya akan menyusul melakukan hal yang sama. Sementara sehari sebelumnya Fed memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunganya. Dengan Fed mempertahankan suku bunga membuat nilai obligasi pemerintah AS memiliki nilai yang tinggi dibandingkan dengan surat berharga negara lainnya. Fundamental ekonomi di AS juga masih cukup solid sebelumnya yang diyakini oleh Ketua Fed yang menjamin ekonomi akan mengalami soft landing di AS. Data ekonomi yang dirilis semalam juga cukup positif dengan data PMI di sektor manufaktur semakin membaik menjadi 52.5 yang lebih baik dari perkiraan 51.8 dan data periode sebelumnya juga direvisi meningkat dari 51.5 menjadi 52.2. Sedangkan di sektor jasa hanya naik ke 51.7 yang masih di bawah perkiraan namun data periode sebelumnya direvisi meningkat dari 51.3 menjadi 52.3. Keduanya di atas ambang batas 50 yang mengindikasikan aktifitas ekonomi masih dalam zona ekspansif. Data lain dari sektor manufaktur berupa indeks di negara bagian Philadelphia masih mengalami penurunan dari 5.2 menjadi 3.2 yang jauh masih lebih baik dari perkiraan turun tajam menjadi -2.6. Sedangkan dari sektor tenaga kerja laporan mingguan klaim pengangguran naik ke 210K yang masih di bawah perkiraan naik hingga ke 215K, namun data periode sebelumnya direvisi naik dari 209K menjadi 212K. Data di sektor perumahan memang juga menurun namun tidak seburuk yang diperkirakan. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis. Tapi Ketua Fed – Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan pidato pembuka pada acara Fed Listens di Washington DC.

Yen cenderung tertahan meski terhadap dolar setelah mendekati level tertinggi sebelumnya. Yen sempat melemah tajam setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) mengakhiri kebijakan moneter ultra longgarnya dengan menaikkan sebanyak 10 bps dari suku bunga negatif -0.1%. Angka ini dianggap tidak terlalu signifikan sehingga reaksi pasar justru sebaliknya membuat mata uang Yen melemah. Setelah pertemuan moneter Gubernur BOJ – Kazuo Ueda menyampaikan bahwa BOJ masih akan menaikkan suku bunga acuan jika memang kondisi ekonomi memungkinkan. Pagi ini data inflasi menunjukkan kecenderungan kembali naik yang membuat spekulasi bahwa BOJ akan segera kembali menaikkan suku bunga acuannya untuk semakin meningkat. Inflasi Year-on-year di Jepang naik dari 2.2% menjadi 2.8% sedangkan data Core inflasi yang tidak menyertakan BBM dan bahan pangan cenderung turun dari 3.5% menjadi 3.2%. Ekspektasi akan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari BOJ dan juga kekhawatiran akan intervensi dengan Yen mendekati level 152 membuat mata uang Yen kembali cenderung menguat.

Euro mengalami koreksi seiring dengan mata uang dolar yang rebound setelah Bank Sentral Swiss (SNB) memangkas suku bunga acuannya. Meski terhadap CHF, Euro menguat hingga mencapai level tertinggi sejak Juli tahun lalu. Setelah SNB yang yakin bahwa inflasi sudah terkendali dengan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak 25 bps. Diyakini bank sentral lainnya akan mengikuti langkah moneter tersebut dan yang paling terdekat dengan SNB adalah ECB. Dalam pertemuan moneter terakhir sebelumnya ECB mempertahankan suku bunganya, namun sejumlah pejabat ECB menyuarakan sudah saatnya ECB memangkas suku bunga acuannya. Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) – Christine Lagarde dalam pidato kemarin mengulang kembali pernyataannya bahwa keputusan moneter akan diambil berdasarkan kondisi ekonomi yang berkembang dan bukan berdasarkan besaran angka penurunan suku bunga acuan. Data inflasi yang semakin menurun dan data ekonomi yang positif menjadi pendukung langkah moneter yang akan diambil tersebut. Data PMI yang dirilis semalam cukup mixed dengan data di sektor manufaktur mengalami penurunan sedangkan di sektor jasa mengalami peningkatan. Hari ini ada data Iklim Bisnis di Jerman dari IFO dan data yang sama di Belgia dari NBB. Selain itu ada pidato dari pejabat ECB sekaligus Gubernur Bank Sentral Jerman (BundesBank) – Joachim Nagel.

Poundsterling juga melemah terhadap dolar meski Bank Sentral Inggris (BOE) sesuai perkiraan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan moneter MPC kemarin. Dengan hasil voting 8 banding 1 dengan 8 suara untuk mempertahankan suku bunga acuan dan banding 1 suara yang memilih untuk memangkas. Dalam pertemuan moneter sebelumnya ada 2 suara yang menginginkan kenaikan suku bunga acuan. Dengan terjadinya perubahan hasil voting ini cukup meyakinkan bahwa langkah BOE berikutnya adalah menurunkan suku bunga. Gubernur BOE – Andrew Bailey dalam konferensi persnya mengatakan ekonomi sudah berjalan ke arah yang benar dan inflasi diyakini masih akan turun. Sehari sebelumnya data inflasi menunjukkan sudah turun ke level terendah dalam lebih dari 2.5 tahun terakhir meski masih belum mencapai target yang diinginkan BOE. Data ekonomi berupa PMI di sektor manufaktur mengalami peningkatan ke 49.9 yang lebih baik dari perkiraan hanya naik ke 47.9 dan data periode sebelumnya direvisi membaik dari 47.1 menjadi 47.5. Sedangkan di sektor jasa mengalami penurunan ke 53.4 di bawah perkiraan naik 53.8 sedangkan data periode sebelumnya direvisi menurun dari 54.3 menjadi hanya 53.8, namun masih tetap di atas ambang batas 50 yang menunjukkan aktifitas ekonomi cenderung ekspansif.  Hari ini akan dirilis data Retail Sales dan Industrial Order.