Weekly Newsletter Ed. 196

Published on 03/24/2024

Periode: 25 - 29 Mar 2024

What to Expect from OIL?

Harga minyak mentah WTI berakhir di level $80 per barel di hari Jumat setelah sempat sentuh $83 per barel untuk pertama kalinya sejak Oktober 2023.

China dikabarkan saat ini berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan rekor tertinggi volume pembelian minyak mentah Rusia di bulan Maret. Hal ini didorong oleh aliran Sokol yang dialihkan, Sebelumnya aliran Sokol memasok kilang India selama sebagian besar tahun 2023. Menurut data Kpler, perusahaan penyulingan China akan menerima sekitar 1.7 juta bph minyak mentah Rusia dari laut, lebih dari 0.8 juta bph yang mereka terima melalui jaringan pipa.

Kabar terbaru di hari Jumat datang dari geopolitik. Perompak Somalia menambah parah krisis pelayaran global. Sekjen Organisasi Maritim Internasional, Arsenio Dominguez, memperingatkan perusahaan-perusahaan pelayaran untuk waspada terhadap pembajakan. Hal ini diungkap setelah terjadi beberapa kali penyitaan kapal di lepas pantai Somalia dan juga di Teluk Guinea.

Gangguan di Laut Merah memungkinkan beberapa titik perompakan yang sebelumnya tidak aktif menjadi hidup kembali. Hal ini selain bisa mengganggu aktivitas pelayaran, kemungkinan besar bisa meningkatkan biaya pelayaran karena premi asuransi yang besar akibat melonjaknya aksi pembajakan di perairan Afrika.

(oilprice)

Proyeksi Emas dan USDJPY Berubah Pasca Keputusan Bank?

Minggu lalu, 5 bank sentral mengumumkan kebijakan moneternya, dengan BOJ keluar dari kebijakan suku bunga negatif, sementara SNB kejutkan pasar dengan pemangkasan 25 bps, sebelum Fed memulai siklus pemangkasannya. Namun yang mungkin jadi pertanyaan umum adalah kenapa Yen justru melemah setelah kenaikan suku bunga, dan emas yang terlihat turun pasca tembus 2200.

Berikut proyeksi dari Goldman Sachs dan Scotiabank pasca pengumuman suku bunga bank sentral minggu lalu.

GOLDMAN SACHS TENTANG USDJPY

Goldman Sachs menaikkan perkiraannya untuk pasangan USDJPY karena risiko makro yang dinilai tidak terlalu membebani mata uang Jepang tersebut dalam beberapa bulan mendatang.

GS saat ini memperkirakan USDJPY akan diperdagangkan di sekitar 155 dalam 3 bulan, 150 dalam 6 bulan dan 145 dalam 12 bulan ke depan. Ini merupakan revisi kenaikan dari perkiraan sebelumnya 145 untuk 3 bulan, 142 untuk 6 bulan dan 140 untuk target 12 bulan ke depan. Mereka merilisnya di hari Jumat 23 Maret 2024, dan USDJPY saat itu ditutup di 151.41.

Kebijakan Akomodatif BOJ

Proyeksi tersebut dilakukan GS setelah BOJ minggu lalu menghapus suku bunga negatif yang merupakan satu-satunya yang tersisa di dunia, sekaligus memberi indikasi bahwa kondisi keuangan akan tetap akomodatif untuk saat ini. BOJ juga hanya sedikit memberi petunjuk tentang arah kebijakan moneter di masa depan.

Pasca keputusan, yen justru melemah mendekati level terendahnya terhadap dolar AS sejak 1990, meskipun sehari berselang Federal Reserve tetap mengincar 3 kali pemangkasan suku bunga di tahun ini.

Para ahli strategi mengungkap kondisi risiko makro yang jinak akan

membebani yen dari waktu ke waktu. “Kami juga tidak mengharapkan pemangkasan Fed yang hati-hati didorong oleh inflasi yang lebih rendah bisa menguatkan yen. Jika ada, maka antisipasi pemangkasan penyesuaian sudah mengurangi kemungkinan risiko resesi yang cenderung mengaktifkan daya tarik safe haven yen.”

SCOTIABANK TENTANG EMAS

Di sisi lain, Scotiabank melihat setidaknya ada 2 alasan yang bisa mendukung kenaikan emas lebih lanjut. Pemangkasan suku bunga menjadi katalis utama dan ditunggu-tunggu oleh semua bullsih emas, terutama jika memang didukung dengan pelemahan dolar AS.

Menurut Scotia ada 2 faktor jangka pendek yang bisa meningkatkan momentum tersebut.

Alasan pertama adalah posisi spekulatif COMEX sebesar 222 ribu kontrak berada di level rata-rata sejak 2018, dan jauh di bawah puncaknya di tahun 2020. Dan alasan kedua adalah ETF mengalami arus keluar sehingga menunjukkan bahwa ritel masih belum sepenuhnya menumpuk.

Di sisi lain, jika Anda perhatikan kondisi bulan Maret di 3 tahun terakhir, emas cenderung menunjukkan kenaikan di awal dan di akhir bulan Maret yang berlanjut ke bulan berikutnya. Dengan kondisi Fed yang mulai melunak minggu lalu, apakah ini pertanda bahwa sejarah 3 tahun terakhir akan kembali terulang untuk akhir Maret 2024? Patut dicermati, terlebih di penghujung minggu depan pasar akan mencermati data inflasi PCE yang juga menjadi salah satu pertimbangan Fed dalam mengambil keputusan moneternya.

(bloomberg, forexlive)

GDP Inggris dan AS, Retail Sales Jerman dan Inflasi PCE AS Data Utama, dan Powell speaks sebelum ‘Good Friday’!

Setelah pengumuman bank sentral minggu lalu, pasar akan kembali mencermati beberapa data ekonomi yang juga menjadi pertimbangan bank sentral di pertemuan berikutnya. GDP Inggris menjadi satu-satunya dari Inggris, sedangkan zona Euro diwakili oleh retail sales dan laporan tenaga kerja Jerman, dan AS akan merilis GDP serta inflasi PCE yang dinantikan pasar juga dicermati Fed. Powell dan Lagarde juga kembali disorot. Lagarde akan membukanya di awal pekan, sementara Powell menjadi fokus di akhir pekan yang juga menjadi fokus terakhir sebelum libur perayaan Good Friday di semua market. Akankah pasar mendapat kejutan besar di akhir bulan?

Fokus Pekan ini :

Jepang keluar dari suku bunga negatif, Fed bersikap sedikit melunak, dan BOE yang ternyata tetap hawkish tapi data ekonomi yang lemah membuat mata uang Inggris tak berdaya, ditambah dengan pernyataan Bailey yang dinilai relatif dovish.

Poundsterling turun ke level terendah 1 bulan pasca data retail sales Inggris yang relatif datar. Secara tahunan, penjualan ritel turun 0.4%, menghapus sebagian besar kenaikan 0.5% yang ada di bulan Januari. Faktor cuaca menjadi kendala dalam perdagangan ritel.

Powell yang berubah sikap menjadi relatif melunak membuat pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga Fed akan segera datang. Minggu depan kehadirannya di akhir bulan akan kembali disorot, selain beberapa data ekonomi yang akan dirilis yang juga dinantikan pasar.

AS

Wall Street memulai minggu depan dengan data penjualan rumah baru dan juga pidato dari pejabat Fed Raphael Bostic di hari Senin. New home sales diperkirakan naik dari 661K menjadi 675K. Jika sesuai, maka dolar mungkin ada kesempatan untuk naik lebih dulu.

Selasa dilanjutkan dengan data pesanan barang tahan lama atau durable goods yang diperkirakan naik dari -6.1% menjadi 1.2%, dan pesanan inti dari -0.3% menjadi 0.4%. Data ini mengukur perubahan nilai total pesanan baru untuk barang-barang manufaktur yang tahan lama, termasuk transportasi. Consumer Confidence juga dirilis di hari yang sama.

Di hari Rabu relatif minim data dan hanya fokus dengan lelang obligasi tenor 5 tahun.

Di hari Kamis, pasar akan mencermati pernyataan dari Waller, dan juga data penting lainnya seperti laju pertumbuhan GDP, pending home sales dan consumer sentiment dari Michigan. GDP diperkirakan turun dari 4.9% menjadi 3.2%.

Di hari Jumat data inflasi PCE akan menjadi yang utama untuk disorot, mengingat data ini adalah ukuran inflasi yang lebih disukai Fed. Ketua Fed Jerome Powell dan Pejabat Fed Mary Daly dari San Fransisco Fed juga akan memberi pernyataan. Dan Jumat kemungkinan berjalan singkat karena Good Friday.

EU

Di hari Senin, Presiden ECB Christine Lagarde akan menjadi sorotan tunggal bagi zona euro. Pasar akan mencermati secara detail jika ada petunjuk tentang pemangkasan suku bunga, mengingat beberapa data terakhir yang lemah, dan juga pembicaraan para pejabat ECB yang mulai mengarah ke pemangkasan. Tindakan SNB yang mengejutkan pasar dengan pemangkasan 25 bps kemarin diartikan pasar sebagai sinyal bahwa bank sentral bisa saja melakukan pemangkasan tanpa harus menunggu Fed lebih dulu.

Philip Lane dari ECB juga akan bicara di hari Rabu. Sementara data ekonomi di hari Selasa hanya fokus pada consumer climate dari Jerman yang diperkirakan naik dari -29 ke -27.8.

Inflasi Spanyol di hari Rabu dan Retail Sales serta tingkat pengangguran Jerman di hari Kamis akan menjadi fokus berikutnya. Dan inflasi Prancis di hari Jumat sebelum akhirnya tutup untuk perayaan Good Friday.

Inggris

Hampir tidak ada data ekonomi yang lebih penting dari Inggris selain GDP yang akan dirilis di hari Kamis. Ini akan menjadi satu-satunya petunjuk bagi market setelah pernyataan Bailey kemarin di pertemuan BOE. Data diperkirakan turun dari 0.3% ke -0.2% y/y. Sementara basis kuartal diperkirakan menurun dari -0.1% menjadi -0.3%. Angka-angka ini menandakan perlambatan ekonomi di Inggris yang tetap mengancam sehingga bisa menjadi salah satu alasan kenapa pasar berpikir bahwa BOE bisa saja dipaksa lebih cepat untuk memangkas suku bunga daripada ECB, meskipun kenyataannya inflasi Inggris relatif lebih tinggi dibanding Euro.

China

Tidak ada data apapun yang akan dirilis dari China minggu depan. Perkembangan lebih lanjut di sektor properti tetap menjadi permasalahan utama yang menghambat ekonomi China.

Pemerintah dan bank sentral berupaya menunjukkan tekadnya untuk mendukung pemulihan ekonomi dengan stimulus untuk meningkatkan kembali aktivitas ekonomi. Permintaan domestik yang lemah dan juga kepercayaan investor asing karena kasus properti merupakan kendala besar yang sedang diatasi untuk mulai mendorong ekonomi.

Jepang

BOJ akan merilis risalah dari pertemuan moneter sebelumnya. Pasar mungkin perlu mencermati kembali apa yang diputuskan dari pertemuan tersebut sehingga bisa memperhitungkan ulang perubahan kebijakan yang diambil di pertemuan terakhir.

Di hari Selasa, data CPI inti BOJ akan dirilis dengan perkiraan turun dari 2.6% menjadi 2.5%. Inflasi yang stabil adalah yang diharapkan BOJ, yang disertai dengan meningkatnya upah untuk meningkatkan permintaan domestik. (marketpulse

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

JPY BOJ Monetary Policy Meeting Minutes, ECB President Lagarde speaks, US Building Permits, US FOMC Member Bostic speaks, US New Home Sales, UK BOE MPC Member Mann speaks

Selasa

US 2 Year Note Auction, JPY BOJ Core CPI, German Consumer Climate, Spain GDP, US Durable Goods, US CB Consumer Confidence

Rabu

US 5 Year Note Auction, ECB’s Lane speaks, US API Weekly Crude Oil Stocks, Spain CPI, US Crude Oil Inventories

Kamis

US 7-year Note Auction, US Fed Waller speaks, AUD Retail Sales, UK GDP, German Retail Sales, Jerman Unemployment Rate, US Jobless Claims, US GDP, US Chicago PMI, US Michigan Consumer Sentiment, CAD GDP, US Pending Home Sales

Jumat

GOOD FRIDAY in US, UK, German, CAD, UK, JPY Tokyo Core CPI, French CPI, US PCE, US Personal spending, FOMC Member Daly speaks, Fed Chair Powell speaks

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD : Weekly candle ditutup bearish dan kembali mengancam support 1.07900 sehingga minggu depan kemungkinan peluang bearish akan kembali dominan. Waspadai tembus di bawah 1.06785 yang berpotensi menekan lebih lanjut. Tapi jika area ini tidak ditembus, maka potensi rebound bisa diharapkan meskipun dengan catatan kenaikan tersebut belum tentu dominan selama tidak mampu tembus resistance 1.09400. Data retail sales Jerman kemungkinan bisa menjadi pemicu utama dari sisi data ekonomi. Tapi yang paling utama adalah pernyataan Presiden ECB Christine Lagarde dan juga Ketua Fed Jerome Powell yang berpotensi menggerakkan market cukup besar. Lagarde mungkin bisa menjadi petunjuk seberapa dekat ECB pada pemangkasan, mengingat beberapa data Euro yang kurang bagus dan juga kejutan yang dilakukan SNB minggu lalu sehingga memicu tekanan pada ECB untuk melakukan hal serupa.

Resistance : 1.09800, 1.10790, 1.11386

Support :  1.07272, 1.0678, 1.04600

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei : Weekly ditutup bullish dengan real body yang cukup panjang. Uptren diperkirakan masih cukup kuat dan dominan untuk minggu depan. Tapi waspadai daily yang berpotensi mengalami koreksi karena ditemukan potensi bearish divergence di mana harga membentuk formasi Higher High, sementara indikator RSI justru Lower High. Peluang penurunan sepertinya relatif terbatas untuk saat ini mengingat posisi kebijakan BOJ yang cenderung tetap akomodatif meski sudah menaikkan suku bunga.

Resistance : 40905, 41300, 41500

Support : 40435, 39862, 39540

Outlook : Bullish

HANGSENG:  Kondisi Weekly ditutup bearish sehingga agak sulit untuk mengharapkan kenaikan kecuali jika harga mampu tembus kembali 17000. Mengingat minimnya data China minggu depan, kemungkinan kenaikan juga belum menemukan petunjuk baru tentang kebijakan stimulus fiskal pemerintah, meskipun PBOC cukup aktif mendukung ekonomi. Waspadai penurunan di bawah 16000 dalam waktu dekat sehingga peluang penurunan kemungkinan bisa berlanjut!

Resistance : 16700, 17000, 17250

Support : 16335, 16030, 15668

Outlook : Bearish

CFD

Dow Jones : Weekly kembali ditutup bullish dan potensi ini tetap dibayangi oleh peluang koreksi turun yang bisa terjadi sewaktu-waktu mengingat harga sudah menciptakan all time high baru. Kabar baiknya adalah daily (candle Jumat) ditutup bearish sehingga peluang koreksi turun maupun aksi profit taking sepertinya masih bisa berlanjut di hari Senin. Area support 39290 kemungkinan bisa dilirik dalam waktu dekat. Tapi waspada jika tidak ditembus, kemungkinan kita akan kembali melihat kenaikan. Data GDP dan PCE menjadi hal utama yang perlu diperhatikan minggu depan. Data PCE yang lemah lebih diperlukan untuk membuka peluang semakin dekat dengan pemangkasan suku bunga Fed seperti yang dikatakan Powell minggu lalu. Namun, tak kalah penting, Powell juga akan berpidato di hari yang sama dengan data PCE dirilis, dan juga sebelum market AS libur perayaan Good Friday.

Resistance : 40027, 40309, 40550    

Support :  39570, 38940, 38500

Outlook : Bearish

CRUDE OIL : Weekly ditutup oleh shooting star, tepat di zona FR 50% 82.09 yang juga merupakan resistance kuat untuk saat ini. Meskipun harga sempat sentuh level 83.10 minggu lalu, tapi dengan penutupan di level 80 menjadikan level 82 tetap berperan sebagai resistance dan penembusan sebelumnya tidak konfirm. Posisi candle seperti ini cenderung memberi isyarat potensi penurunan setelah kenaikan di 1 bulan terakhir. Tapi penurunan juga diperkirakan belum tentu akan terlalu besar mengingat beberapa faktor di belakangnya yang cenderung tetap mendukung kondisi bullish. Waspadai area 79.55! Jika area ini ditembus, maka peluang penurunan diperkirakan bisa berlanjut hingga support berikutnya di 77.60 menjadi pondasi berikutnya yang harus dicermati. Selama area 77 tidak ditembus, maka penurunan akan relatif terbatas. Tapi bullish juga sangat terbuka jika harga mampu tetap bertahan dan tembus zona 82 kembali.

Resistance : 82.10, 83.49, 85.38

Support : 79.65, 78.33, 76.00

Outlook : Bearish

sp500-and-gold

GBPUSD : MA 50 Weekly Menentukan Strong Bearish atau Tidak!

Weekly ditutup bearish dan MA 50 kembali menahan penurunan yang berakhir di 1.25979 kemarin. Tapi waspada karena ini belum akhir. Bisa saja kita dapatkan jawaban di minggu depan. Jika MA 50 berhasil tembus, maka peluang turun semakin meningkat dan peluang dari pola Head & Shoulders yang dinantikan sejak 2 bulan terakhir kembali terbuka. Sebaliknya, jika MA 50 kembali menahan, maka pantulan naik berpeluang kembali mendorong harga ke zona tengah 1.27000-1.27300. Sejauh ini Pound tertahan secara Weekly di antara MA 200 1.28579 dan MA 50 1.25743.

Resistance :  1.27700, 1.30000, 1.31411

Support  :  1.25550,  1.24790, 1.23069

Outlook : Bearish

GOLD: Pembuktian ‘History Repeat Itself’, Akhir Maret Selalu Naik?

Kita berada di penghujung bulan Maret, dan biasanya akhir bulan bukanlah hal yang bagus untuk emas mengingat permintaan dolar yang cenderung meningkat. Tapi mungkin kondisi ini sedikit berubah mengingat akhir bulan akan berakhir di 29 Maret dan pasar cenderung setengah hari untuk perayaan Good Friday. Dari sisi data, GDP dan PCE menjadi paling utama selain pidato Powell di penghujung hari Jumat. Maka data yang lemah dan pernyataan less hawkish yang lebih mendorong emas kembali naik, meskipun permintaan dolar kemungkinan sedikit mengganggu di akhir bulan. Di sisi lain, cermati grafik Daily secara luas! History menunjukkan kecenderungan emas berakhir naik di penghujung bulan Maret dalam 3 tahun terakhir. Hal ini akan kembali dibuktikan apakah tahun ini akan kembali terulang, atau dipatahkan. Tentunya inflasi PCE dan pernyataan Powell akan menjadi kunci apakah kita akan kembali melihat zona 2200 atau justru turun di bawah 2120.

Resistance :2188, 2194, 2220

Support :   2143, 2123, 2100

Outlook : Bullish

USDJPY: Awas! 152 Riskan Tembus!

Pasca keputusan BOJ yang tidak sepenuhnya keluar dari kebijakan ultra-longgar, USDJPY bertahan di zona 150-151 dan cenderung kian dekat dengan level tertinggi 152.000. Hal ini akan membahayakan mengingat belum ada indikasi dari BOJ untuk benar-benar lepas dari kebijakan ultra-longgarnya meskipun YCC dihapuskan. Area 153 dan 157 menjadi target potensial jika zona 151.800-152.000 berhasil ditembus, dan akan lebih parah jika BOJ maupun MOF tidak bertindak dengan intervensi riil. Verbal intervention berkali-kali terbukti tidak efektif sehingga spekulan cenderung mendorong USDJPY naik.

Resistance :  152.000,  153.02, 157.067

Support : 150.760, 148.360, 146.086

Outlook : Bearish

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.259791.273241.262311.20313
EURUSD1.080621.088651.089031.05779
USDJPY151.426149.045148.148136.186
AUDUSD0.651210.655850.660340.67316
COMMODITIES
XAUUSD2165.852158.032036.011826.31
CLSCID80.7881.0075.6076.82
INDEKS SAHAM
DJI39820391343598732650
HSI16506167171704419739
NKI40600385753348527455
NASDAQ18563.2518061.7515957.0012039.00

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.