Ketegangan Geopolitik meningkat menjelang data Non-Farm Payroll malam ini

Published on 04/05/2024

Dolar kembali bergerak menguat terhadap mata uang lainnya seiring ketegangan geopolitik yang meningkat di timur tengah yang meningkat dan juga data Non-Farm Payroll (NFP) yang diperkirakan masih solid. Iran dikabarkan akan melakukan serangan balik ke Israel setelah kedutaannya di Syria mendapat serangan dari Israel. Setidaknya 13 orang tewas menjadi korban termasuk 5 perwira dan 2 jenderal Garda Revolusi dalam serangan tersebut. Kekhawatiran akan serangan balas dendam Iran terhadap Israel ini yang memicu kembali permintaan akan safe haven yaitu mata uang dolar. Sementara itu pelaku pasar juga mengantisipasi data di sektor tenaga kerja yaitu Non-Farm Payroll yang meski diperkirakan akan turun dari 275 menjadi 212K namun angka di atas 200K masih menandakan kondisi yang relatif masih solid. Tingkat upah juga diperkirakan naik dari 0.1% menjadi 0.3% sedangkan tingkat pengangguran diharapkan masih stabil di angka 3.9%. Data di sektor tenaga kerja ini menunjukkan masih adanya potensi inflasi akan tertahan dan tidak segera mencapai target Fed. Sehingga Fed tidak akan tergesa-gesa menurunkan suku bunga acuannya. Hal ini juga diyakini oleh pejabat Fed yaitu Gubernur Fed Minneapolis – Neel Kashkari yang mengatakan Fed tidak perlu memangkas suku bunga acuan jika inflasi terus tertahan. Pejabat Fed lainnya – Gubernur Fed Richmond – Thomas Barkin di tempat lain mengatakan data inflasi yang sejak awal tahun tidak terlalu menggembirakan dan semakin menimbulkan kecurigaan apakah ekonomi sudah betul mengarah pada pemulihan atau ini hanya kendala sesaat. Sementara Gubernur Fed Cleveland – Loretta Mester juga mengatakan masih perlu bukti jika memang inflasi bergerak turun, namun masih meyakini suku bunga acuan akan dipangkas oleh Fed di tahun ini. Data ekonomi berupa laporan mingguan klaim penganguran menunjukkan terjadinya peningkatan dari 212K menjadi 221K yang melampaui perkiraan hanya naik 213K. Sedangkan data dari Challenger menunjukkan terjadinya peningkatan PHK hingga level tertinggi dalam 14 bulan terakhir di bulan Maret ini. Namun jika dibandingkan dengan data setahun yang lalu kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan sehingga menandakan sektor tenaga kerja di AS tetap kuat. Data NFP akan dirilis pada pukul 19:30 WIB.

Yen semakin menguat terhadap dolar dan menjauh dari level terendah sebelumnya setelah Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) – Kazuo Ueda mengatakan jika pergerakan mata uang berdampak terhadap inflasi dan tingkat upah, maka BOJ dapat mengendalikannya dengan kebijakan moneter yaitu menaikkan suku bunga acuan lagi jika memang diperlukan.  Sejumlah mantan pejabat BOJ menyuarakan langkah intervensi tidak akan dilakukan jika mata uang belum menembus level 152. Mantan pejabat keuangan – Tatsuo Yamazaki mengatakan BOJ akan melakukan intervensi jika Yen menembus range yang sudah berjalan selama ini dan melemah hingga menembus level 152 tersebut. Sedangkan mantan diplomat keuangan Hiroshi Watanabe bahkan lebih tinggi lagi dengan menyebut mata uang Yen di level 155 baru BOJ akan melakukan intervensi. Sementara fundamental ekonomi cukup positif dengan data household spending year-on-year meningkat dari -6.3% menjadi -0.5%  yang jauh lebih baik dari perkiraan hanya naik ke -2.8%.

Euro relatif tertahan terhadap dolar seiring dengan penguatan tajam terhadap mata uang Swiss Franc hingga level terendah sejak November tahun lalu. Swiss Franc melemah setelah data inflasi di Swiss terus mengalami penurunan yang semakin membuka peluang bagi Bank Sentral Swiss (SNB) untuk menurunkan suku bunga acuan berikutnya. Sementara data inflasi dari sisi produsen PPI semakin menurun dari -0.9% menjadi -1.0% yang lebih rendah dari perkiraan yang semakin membuka peluang bagi Bank Sentral Eropa (ECB) untuk melakukan pemangkasan suku bunga acuan dalam waktu tidak lama lagi. Sedangkan data PMI di sektor jasa masih terus naik dari 51.1 menjadi 51.5 yang lebih baik dari perkiraan sama seperti periode sebelumnya. Hari ini akan dirilis data Factory Order di Jerman dan Retail Sales untuk Uni Eropa secara keseluruhan.

Poundsterling mengalami koreksi tajam seiring dengan menguatnya mata uang dolar karena permintaan akan safe haven yang meningkat tajam. Fundamental ekonomi juga cenderung negatif dengan data PMI di sektor jasa mengalami penurunan menjadi 53.1 yang lebih rendah dari perkiraan stabil diangka 53.4. Hari ini akan dirilis data PMI dari sektor konstruksi dan data dari sektor perumahan.