Pidato Ketua Fed – Jerome Powell akan menjadi fokus pasar malam ini

Published on 04/16/2024

Dolar masih cenderung menguat terhadap mata uang lainnya seiring dengan aktifitas ekonomi di sektor ritel yang terus menunjukkan ekonomi di AS relatif masih solid. Data Retail Sales yang dirilis semalam menunjukkan terjadinya peningkatan ke 0.7% yang jauh lebih baik dari perkiraan hanya naik ke 0.4% dan data periode sebelumnya direvisi jauh membaik dari 0.6% menjadi 0.9%. Begitu pula dengan data Core Retail Sales yang tidak menyertakan komponen otomotif naik 1.1% lebih dari 2 kali perkiraan naik 0.5% dan data periode sebelumnya juga direvisi membaik 2 kali lipat dari 0.3% menjadi 0.6%. Dengan kondisi seperti ini akan berpotensi menahan turun laju inflasi setelah pekan lalu data inflasi di AS yang justru kembali naik tidak seperti yang diharapkan Fed. Data CPI dan Core CPI bulan lalu masih stagnan di angka 0.4% namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya justru naik dari 3.2% menjadi 3.5% yang melampaui perkiraan naik 3.4%. Sedangkan data Core CPI year/year masih stagnan di angka 3.8% yang lebih tinggi dari perkiraan sedikit turun 3.7%. Sementara Fed menargetkan inflasi turun hingga 2%. Dengan inflasi yang masih tinggi seperti ini akan menunda langkah Fed untuk memangkas suku bunga acuan dalam waktu dekat ini. Spekulasi di pasar pada hari Jumat lalu menunjukkan peluang Fed menurunkan suku bunga di tahun 2024 ini menjadi hanya 2 kali atau 50 bps, turun cukup banyak dibandingkan di awal tahun yang mencapai 6 kali atau sebanyak 150 bps.  Fed sendiri memproyeksikan penurunan suku bunga acuan sebanyak 3 kali atau 75 bps. Dengan suku bunga acuan yang masih cukup tinggi dibandingkan dengan suku bunga acuan di negara lain menjadi data tarik mata uang dolar. Perbedaan yield obligasi pemerintah AS dengan negara lain menjadi semakin lebar seperti misalnya yield obligasi jangka 2 tahun AS versus Jerman mengalami perbedaan terbesar sejak akhir tahun 2022 yang lalu setelah pekan lalu Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya namun mengindikasikan akan mulai memangkas suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang. Sejumlah bank sentral lainnya termasuk Bank Sentral Kanada (BOC) dan Bank Sentral Swedia (RiksBank) juga mengindikasikan kesiapan untuk menurunkan suku bunga acuan menyusul Bank Sentral Swiss (SNB) yang sudah mendahului dengan memangkas 25 bps pada Maret lalu. Selain itu ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang semakin meningkat akibat serangan Iran ke wilayah Israel juga menjadikan permintaan mata uang dolar sebagai safe haven semakin meningkat. Serangan tersebut merupakan balasan atas serangan Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah. Langkah Isreal dengan tidak serta merta membalas balik serangan tersebut cukup meredakan ketegangan di wilayah ini. Malam ini fokus pasar akan tertuju pada pidato dari Ketua Fed – Jerome Powell yang dijadwalkan akan memberikan pidato di Washington DC dan juga pejabat Fed lainnya di tempat berbeda. Data ekonomi yang akan dirilis datang dari sektor perumahan dan data Industrial Production.  

Yen semakin merosot ke level terendah dalam 34 tahun terakhir terhadap dolar meski masih dibayangi akan kekhawatiran langkah intervensi dari pemerintah Jepang. Mata uang Yen terus melemah meski Bank Sentral Jepang (BOJ) sudah mengakhiri kebijakan moneter ultra longgarnya dengan meninggalkan suku bunga negatif pada pertemuan moneter di bulan Maret lalu. Menteri Keuangan Jepang – Shunichi Suzuki dikabarkan mengawasi pergerakan mata uang yen secara ketat. Namun diperkirakan pemerintah Jepang tidak akan melakukan intervensi menjelang pertemuan G20 yang dijadwalkan selama 2 hari mulai esok hari.

Euro terus cenderung melemah terhadap dolar setelah pekan lalu Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga acuan namun membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang. Dalam konferensi pers Presiden ECB – Christine Lagarde mengatakan ECB tidak perlu menunggu inflasi hingga mencapai target 2% untuk mengambil keputusan moneter jika memang diperlukan. Lagarde meyakini jika inflasi relatif cenderung menurun dengan laju yang stabil maka sudah saatnya untuk mengurangi kebijakan moneter yang ketat saat ini. Hari ini akan dirilis data neraca perdagangan dan Sentimen Ekonomi dari ZEW serta pidato dari Gubernur Bank Sentral Jerman (BundesBank) – Joachim Nagel.

Poundsterling juga terus melemah tajam seiring dengan menguatnya mata uang dolar karena permintaan akan safe haven yang meningkat tajam. Berbeda dengan ECB dan sejumlah bank sentral di Eropa yang siap untuk menurunkan suku bunga acuan. Bank Sentral Inggris (BOE) diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuan untuk waktu yang lebih lama. Pertumbuhan ekonomi di Inggris (GDP) yang dirilis pekan lalu masih cenderung turun dan inflasi yang relatif belum berubah membuat BOE melakukan hal tersebut. Hari ini akan dirilis data di sektor tenaga kerja berupa klaim pengangguran Claimant Count, data tingkat pengangguran dan upah rata-rata dalam 3 bulan terakhir.