Fed diperkirakan hanya akan menurunkan suku bunga acuan sebanyak 38 bps di tahun ini

Published on 04/19/2024

Dolar rebound terhadap mata uang lainnya seiring dengan komentar dari pejabat Fed yang semakin mempertegas langkah Fed untuk menunda pemangkasan dan akan tetap mempertahankan suku bunga acuan untuk waktu yang lebih lama. Gubernur Fed New York – John Williams semalam mengatakan belum ada kepentingan yang mendesak untuk memangkas suku bunga acuan karena kondisi ekonomi masih bagus – masih kuat. Hal ini senada dengan ucapan Ketua Fed – Jerome Powell sebelumnya yang mengatakan perlu mempertahankan suku bunga acuan yang tinggi saat ini untuk waktu yang lebih lama. Perbedaan suku bunga acuan antara AS yang masih akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama dan suku bunga acuan di negara lain yang mulai cenderung untuk dipangkas membuat mata uang dolar lebih menarik untuk di beli. Performa ekonomi di AS yang masih solid dan laporan keuangan yang lumayan positif membuat potensi inflasi akan terus tertahan membuat Fed masih perlu untuk mempertahankan suku bunga acuannya lebih lama lagi. Data yang dirilis semalam di sektor manufaktur dan tenaga kerja juga masih cukup solid dengan data indeks manufaktur di Philadelphia yang meningkat tajam dari 3.2 naik hampir 5 kali lipat menjadi 15.5 yang jauh lebih baik dari perkiraan turun 1.5. Ini merupakan level tertinggi dalam 2 tahun terakhir seiring dengan meningkatnya order baru dan pengiriman barang dan jasa. Sedangkan laporan mingguan klaim pengangguran juga relatif stabil sama seperti periode pekan lalu 212K yang lebih baik dari perkiraan bertambah 215K menjadi rata-rata dari data 4 pekan masih sama seperti periode sebelumnya yaitu 214.5K. Data-data ini menandakan ekonomi di AS cukup solid meski suku bunga acuan saat ini berada di titik tertinggi dalam beberapa waktu terakhir. Hanya data di sektor perumahan yang terdampak langsung dengan suku bunga acuan masih mengalami tekanan. Akibatnya ekspektasi akan pemangkasan suku bunga acuan mengalami pergeseran dari sebanyak 3 kali menjadi hanya 2 kali di tahun ini dan bukan lagi dengan akumulasi 50 bps namun dengan hanya 38 bps. Begitu pula dengan peluang Fed untuk memangkas suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang semakin menipis dan antisipasi pasar bergeser pada pertemuan moneter di bulan September yang akan datang. Dolar sebagai aset safe haven juga menguat kembali seiring dengan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang mulai kembali memanas dengan kabar Israel berencana membalas serangan Iran beberapa waktu lalu. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis.

Yen terus cenderung menguat seiring dengan pertemuan pemimpin tertinggi otoritas keuangan dari AS yang bertemu dengan Jepang dan Korea membahas penurunan mata uang Yen dan Won yang turun tajam. Diplomat keuangan Jepang – Masato Kanda kemarin menyatakan pemimpin keuangan negara G7 sepakat untuk menahan volatilitas pergerakan mata uang yang tidak diinginkan. Sedangkan Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) – Kazuo Ueda kemarin mengatakan BOJ mungkin akan kembali menaikkan suku bunga acuan jika mata uang Yen terus turun yang berpotensi mendongkrak inflasi domestik di Jepang.

Euro berbalik arah kembali melemah seiring dengan menguatnya mata dolar. Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinanan akan menyusul menurunkan suku bunga acuan setelah data inflasi mengindikasikan terus menurun.  Presiden dan pejabat ECB lainnya juga terus menyuarakan akan peluang tersebut guna mempersiapkan institusi keuangan untuk perubahan kebijakan tersebut. Aktifitas ekonomi juga mulai cenderung menurun dengan data terakhir berupa neraca keuangan yang mengalami penurunan dari 39.3B menjadi 29.5B yang berbeda jauh dari perkiraan meningkat 45.2B. Gubernur Bank Sentral Jerman sekaligus pejabat ECB – Joachim Nagel dalam pidato semalam mengatakan pemangkasan suku bunga acuan di bulan Juni cukup memungkinkan dengan terus memperhatikan laju inflasi. Hari ini akan dirilis data inflasi PPI di Jerman.

Poundsterling juga kembali terkoreksi terhadap dolar setelah sehari sebelumnya sempat menguat seiring dengan data di sektor tenaga kerja yang cukup positif. Inflasi di Inggris yang terus turun masih belum menjamin langkah pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Inggris (BOE) karena masih cukup jauh dari target yang diinginkan BOE. Hari ini akan dirilis data Retail Sales dan pidato dari sejumlah pejabat BOE.