Weekly Newsletter Ed. 200

Published on 04/21/2024

Periode: 22 – 26 Apr 2024 What to Expect from OIL? Aktivitas pengeboran minyak di AS naik tipis. Jumlah total anjungan pengeboran minyak dan gas yang aktif di AS minggu lalu naik sebesar 2 buah menurut laporan yang dipublikasikan oleh Baker Hughes di hari Jumat. Jumlah total rig turun 2 menjadi 619 minggu lalu, dibandingkan ... Read more

Periode: 22 - 26 Apr 2024

What to Expect from OIL?

Aktivitas pengeboran minyak di AS naik tipis. Jumlah total anjungan pengeboran minyak dan gas yang aktif di AS minggu lalu naik sebesar 2 buah menurut laporan yang dipublikasikan oleh Baker Hughes di hari Jumat. Jumlah total rig turun 2 menjadi 619 minggu lalu, dibandingkan dengan 753 rig yang tercatat di waktu yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, produksi minyak mentah AS tetap sama dalam 6 minggu berturut-turut dengan rata-rata 13.1 juta barel per hari untuk minggu yang berakhir di tanggal 12 April. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 200K bph dari level tertinggi sepanjang masa di 13.3 juta bph.

Selain itu volatilitas harga minyak cenderung melonjak di tengah ketidakpastian geopolitik. Hal ini sempat ditunjukkan dengan minyak Brent yang tembus angka $90 di hari Jumat pagi, sebelum akhirnya kembali jatuh ke level $86. Pergerakan drastis ini kemungkinan masih akan berlanjut minggu depan selama ada ketidakpastian dalam seputar konflik antara Israel dan Iran.

Sementara diberlakukannya kembali sanksi minyak terhadap Venezuela baru-baru ini oleh AS kelihatannya tidak terlalu diperhatikan pasar karena geopolitik yang lebih dominan akhir-akhir ini.

(oilprice)

Anjloknya saham-saham “Magnificent Seven” menghapus $950 miliar secara kolektif dari kapitalisasi pasar mereka minggu ini sehingga menjadikan konidisi tersebut sebagai penurunan mingguan terburuk yang pernah terjadi pada grup tersebut. Tesla catat persentase penurunan mingguan terbesar, sementara Appel Inc., Microsoft Corp., dan Nvidia Corp. adalah yang berkontribusi terhadap penurunan nilai pasar. Apa yang terjadi?

NVIDIA ANJLOK 13.6%

Nvidia merupakan perusahaan teknologi yang mengalami penurunan terbesar di minggu lalu. Tercatat mereka kehilangan hampir $300 miliar, di mana angka tersebut jauh lebih besar dibanding total kapitalisasi pasar saingannya, Advanced Micro Devices Inc. yang mencapai $237 miliar.

Saham Nvidia turun 13.6% di minggu lalu akibat tekanan yang dialami sektor semikonduktor. Saham Nvidia juga mengalami kinerja mingguan terburuk dalam persentase sejak turun 16.1% di 2 September 2022. Saham Nvidia turun 10% di sesi perdagangan hari Jumat, dan tercatat sebagai penurunan terburuk dalam satu hari sejak 16 Maret 2020 yang turun 18.5% saat itu berdasarkan Dow Jones Market Data. Dengan harga saham yang turun hampir $85, saham tersebut tercatat sebagai saham dengan penurunan harga terbesar hanya dalam 1 hari.

Tekanan Jual Sejak 1 Minggu Terakhir

Analis yang berbasis di Mizuho, Jordan Klein mengatakan telah terjadi semacam pelepasan seluruh sektor di dalam sektor chip tersebut yang telah meningkat dari hari ke hari sejak 1 minggu terakhir. 

Nvidia catatkan rekor harian baru dengan tercatat kehilangan kapitalisasi pasar sebesar $212 miliar di hari Jumat, lebih dari $129 miliar nilai pasar di tanggal 8 Maret 2024. Hal ini juga merupakan penurunan nilai pasar harian terburuk kedua untuk perusahaan AS manapun yang tercatat dalam sejarah.

Apple dan Tesla Ikut Anjlok

Apple tercatat mengalami kerugian kapitalisasi pasar sebesar $178 miliar di minggu lalu, sementara Microsoft mengalami penurunan nilai sebesar $169 miliar. Ketujuh saham besar di sektor teknologi yang dikenal sebagai Maginficent Seven mengalami penurunan harga saham mingguan, di mana Tesla memimpin dengan penurunan 14%.

Kapitalisasi pasar Tesla turun sebesar $76 miliar minggu lalu, turun di bawah Walmart Inc. di hari Kamis, dan juga tergelincir di bawah Exxon Mobil Corp. di hari Jumat. Hal tersebut menempatkan Tesla di peringkat ke-14 dalam daftar perusahaan terbesar di AS.

Amazon.com Inc. kehilangan nilai pasar $118 miliar, sementara Alphabet Inc. turun senilai $41 miliar, dan Meta Platforms Inc. turun sebesar $86 miliar. Kerugian kapitalisasi pasar mingguan untuk Magnificent Seven secara agregat jauh lebih besar dibandingkan rekor sebelumnya $872 miliar yang tercatat di Januari 2022 menurut Dow Jones Market Data.

Penundaan Fed  

Di sisi lain, dengan Fed yang berpotensi akan menunda pemangkasan suku bunga (kemungkinan sampai tahun depan), pasar ekuitas AS telah mengalami penurunan paling tajam sejak kenaikan yang mengesankan yang dimulai Oktober tahun lalu.

Fokus Minggu Depan

Minggu depan akan ada beberapa data penting yang tergolong berpotensi mempengaruhi pasar ekuitas AS. Pasar akan mencermati data GDP AS dan juga inflasi PCE AS di hari Kamis dan Jumat. Keduanya akan menjadi data penting yang juga diperhitungkan Fed dalam menentukan sikap dan kebijakan moneternya di pertemuan mendatang, sementara Fed memasuki periode tenang sampai FOMC Meeting 1 Mei. (marketwatch, dailyfx)

central-banks-interest-rates

Suku bunga PBOC dan BOJ yang utama, disertai laporan Inflasi PCE dan GDP AS yang dinantikan pasar!

Kita belum lepas dari bayang-bayang ketidakpastian geopolitik. Namun nada baiknya jika mengetahui lebih dulu bahwa sentimen pasar paling utama akan tertuju pada Jepang, China dan AS. China akan mengawalinya dengan pengumuman suku bunga LPR 1 dan 5 tahun yang diperkirakan secara luas akan dipertahankan. Sementara BOJ baru akan mengumumkan kebijakan suku bunganya di hari Jumat, sekaligus pasar akan men cermati jika ada tanda-tanda pendukung untuk potensi intervensi. Sementara data ekonomi akan tertuju paling utama pada dua data AS, yaitu GDP dan juga PCE yang akan dirilis Kamis dan Jumat. Keduanya menjadi indikasi yang akan digunakan oleh Fed untuk mengukur kondisi ekonomi saat ini sebelum memutuskan kebijakan suku bunga secara hati-hati.

Fokus Pekan ini:

Saham-saham teknologi berkapitalisasi besar menjadi sorotan. Indeks Nasdaq mengalami penurunan terbesar sejak 31 Januari dengan penurunan -2.05% vs -2.23% di Januari. Penurunan tersebut berawal dari panduan ke depan yang mengecewakan dari Netflix setelah pengumuman pendapatan saat penutupan di hari Kamis. Saham Netflix anjlok -9.09%.

GBP menjadi mata uang yang paling lemah setelah komentar dari pejabat BOE Ramsden yang  mengatakan dalam beberapa bulan terakhir dia semakin yakin dengan bukti-bukti yang menunjukkan adanya risiko terhadap persistensi dan tekanan inflasi domestik yang semakin berkurang. Hal ini membantu GBP turun ke level terendah tahun ini. Dan para pejabat ECB memberi indikasi bahwa mereka kemungkinan akan memulai pemangkasan suku bunga di bulan Juni dan beberapa kali untuk tahun ini.

Dan Goolsbee dari Fed menutup pernyataan Fed jelang masa tenang sebelum FOMC 1 Mei. Goolsbee membahas kondisi ekonomi AS saat ini dengan melihat laju inflasi dan menyarankan pendekatan hati-hati terhadap suku bunga sampai ada kejelasan yang lebih baik.

AS

Wall Street akan menantikan data GDP dan inflasi PCE yang akan dirilis hari Kamis dan Jumat minggu depan. Tapi sebelum itu, pasar akan mencermati laporan dari S&P Global untuk data manufacture PMI dan juga services yang akan dirilis hari Selasa.

Fokus data kemudian akan dilanjutkan dengan data durable goods yang dirilis hari Rabu, dan kemudian laporan klaim pengangguran mingguan di hari Kamis yang dirilis bersamaan dengan laporan laju pertumbuhan ekonomi GDP, dan juga penjualan rumah tertunda.

Dan di hari Jumat menjadi kunci utama bagi sentimen pasar yang kini mengandalkan informasi lanjutan dari data inflasi PCE yang dirilis bersamaan dengan pendapatan pribadi dan kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan.

Di sisi lain, pasar ekuitas akan memperhatikan laporan pendapatan dari beberapa perusahaan besar seperti Verizon, GM, Tesla, Visa, Boeing, Meta Platform, IBM sampai Chevron.

EU

Euro melemah meski sempat pulih dan naik tipis. ECB memberi indikasi siap untuk memangkas suku bunga di bulan Juni.

Sementara data minggu depan akan relatif fokus pada beberapa agenda seperti PMI manufacture dan services yang akan dirilis untuk zona Euro, Jerman, dan Prancis yang akan dirilis hari Selasa.

Data kemudian berlanjut di hari Rabu dengan fokus utama pada business climate dari Jerman di hari Rabu, dan consumer climate dari Jerman di hari Kamis.

Inggris

Setelah menjadi yang terlemah di minggu lalu, pasar akan mencermati beberapa data tambahan untuk mencari dukungan alasan yang bisa memberikan kepastian tentang sikap kebijakan BOE untuk pertemuan mendatang.

PMI Manufacture dan Services dirilis hari Selasa, dengan dilanjutkan pernyataan dari Haskel dan Pill pejabat MPC. Baik Haskel maupun Pill selalu memberi pernyataan yang cenderung memberi isyarat kuat apa yang menjadi fokus BOE saat ini. Jika sebelumnya Greene cenderung di sisi hawkish dan tidak mendukung pemangkasan, pasar akan mencermati lebih jauh seberapa yakin Haskel maupun Pill memberi petunjuk.

BOE sejauh ini memang cenderung memiliki ruang lebih dibanding ECB dalam menunda pemangkasan suku bunga. Namun, beberapa data ekonomi cenderung menunjukkan sisi laju pertumbuhan yang lemah, tenaga kerja yang longgar, meskipun dengan status tingkat pertumbuhan upah yang tinggi.

Jepang

Sudah 2 minggu terakhir USDJPY tembus di atas 152, dan bertahan sejauh ini di kisaran 154, mendekati 155. Namun, Kementerian Keuangan Jepang nampaknya belum melakukan intervensi meski ancaman tersebut terus membayangi pasar.

Melemahnya yen terhadap dolar AS mendorong para menteri keuangan AS dan Jepang mengeluarkan pernyataan yang mengekspresikan keprihatinan mereka dalam pertemuan G-20 di Washington minggu lalu. Menkeu AS Janet Yellen dan Menkeu Jepang Suzuki setuju untuk berkonsultasi secara intens tentang nilai tukar dan mengakui keprihatinan serius terhadap depresiasi tajam yen.

Setelah CPI Nasional Jepang (tidak termasuk makanan segar) dirilis minggu lalu, pasar akan mencermati beberapa data ekonomi lainnya minggu depan. CPI nasional Jepang tidak termasuk makanan segar, naik 2.6% y/y di bulan Maret, turun dari 2.8% bulan Februari, tapi masih lebih tinggi dari estimasi pasar.

Laporan PMI services dari Jibun Bank Japan dirilis di hari Selasa, kemudian CPI inti Tokyo dirilis hari Jumat. Kita mungkin akan mencoba membandingkan laporan inflasi tersebut dengan data inflasi nasional yang dirilis minggu lalu. Dan kemudian BOJ akan mengumumkan kebijakan suku bunganya di hari Jumat dengan perkiraan tidak ada perubahan di 0-0.10%. Namun pasar diperkirakan akan fokus pada press conference dan juga jika ada indikasi intervensi akan dilakukan untuk meredam pelemahan Yen.

China

Satu-satunya data penting yang akan dirilis dan menjadi fokus utama pasar adalah pengumuman suku bunga LPR dari PBOC di hari Senin.

Merujuk pada pengumuman MLF di minggu lalu yang dipertahankan tetap, maka peluang LPR minggu depan juga relatif sama. Pasar memperkirakan secara luas suku bunga LPR 1 dan 5 tahun akan kembali dipertahankan.  Tapi jika ada kejutan seperti bulan lalu saat memangkas LPR 5 tahun, maka pasar ekuitas China dan Hong Kong diperkirakan akan positif karena menunjukkan tanda-tanda dukungan lebih lanjut dari PBOC terhadap ekonomi..(marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

CNY LPR, CAD New Housing Price Index

Selasa

JPY Jibun Bank Japan Services PMI, German PMI Manufacture, German PMI Services, EUR PMI Manufacture, EUR PMI Services, UK PMI Manufacture, UK PMI Services, BOE Member Pill speaks, US Building Permits, US PMI Manufacture, US Services PMI, US New Home Sales

Rabu

AUD CPI, German Business Expectations, German Ifo Business Climate, US Durable Goods, CAD Retail Sales, US Crude Oil Inventories

Kamis

German GFK Consumer Climate, US Initial Jobless Claims, US GDP, US Pending Home Sales, German Buba Mauderer speaks

Jumat

JPY Tokyo Core CPI, BOJ Outlook Report, BOJ Interest Rate Decision, BOJ Presscon, US PCE, US Personal Spending, US Michigan Consumer Sentiment

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Weekly ditutup doji sehingga secara teori seharusnya membuka peluang untuk terjadinya rebound minggu depan. Namun, kenaikan ini belum tentu mampu bergerak lebih tinggi mengingat penurunan besar di minggu sebelumnya. Posisi ini sekaligus juga akan bergantung pada data ekonomi Eropa dan bagaimana dolar bergerak selanjutnya di minggu depan. Resistance 1.08840 akan menjadi pemicu reversal bullish yang lebih meyakinkan. Tapi kenaikan di kisaran 1.07300-1.07500 diperkirakan tidak akan mampu berbuat banyak selain kenaikan yang bersifat sementara sebelum akhirnya kembali dalam penurunan. Geopolitik masih membayangi pasar sehingga peluang bullish juga akan berpotensi terganggu. Support 1.06000 akan kembali menentukan. Jika ditembus, maka euro akan semakin mudah menelusuri penurunan selanjutnya dan target 1.05500 dalam waktu dekat bisa dicapai, dan target terjauh 1.04600 sebagai potensi target berikutnya jika data ekonomi cenderung lemah. Pengaruh bearish engulfing minggu sebelumnya kemungkinan masih dominan.

Resistance : 1.07272, 1.08422, 1.09800,

Support :  1.05500, 1.04097, 1.03440

Outlook :  Strong Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Weekly ditutup strong bearish dengan candle hitam yang cukup panjang yang mengindikasikan tekanan jual masih berpotensi membayangi. Penurunan di bawah 36700 akan membuat tekanan berpotensi berlanjut melirik zona 35650. Tapi jika tidak tembus, maka ada harapan untuk rebound ke kisaran 38000. Sayangnya potensi reversal kemungkinan harus menunggu bangkitnya kembali Wall Street, dan itu berarti memastikan geopolitik tidak meningkat.

Resistance : 37700, 38050, 38475

Support : 36700, 36350, 35650

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Penurunan tajam dipicu oleh kekhawatiran geopolitik dan juga belum adanya kelanjutan dari stimulus yang dijanjikan pemerintah maupun PBOC. Keputusan suku bunga LPR di hari Senin mungkin hanya sedikit membantu menahan penurunan, tapi sepanjang minggu depan akan bergantung pada perkembangan geopolitik dan juga data AS. Waspada penurunan di bawah 15800! Tapi kenaikan di atas 16800 akan membuka peluang untuk pemulihan.

Resistance : 16500, 17000, 17250

Support : 16030, 15800, 15450

Outlook : Bearish

CFD

Dow Jones: Weekly ditutup hammer dengan strong rejection yang terjadi di zona support. Ini akan membantu Dow untuk peluang pemulihan minggu depan. Tapi ketidakpastian geopolitik akan terus mengganggu potensi rebound tersebut, kecuali jika data GDP dan PCE AS minggu depan dirilis relatif lebih lemah dari perkiraan. Meski kondisinya cenderung berbeda dengan S&P500 maupun Nasdaq, tapi peluang kenaikan Dow tetap terbuka. Hanya saja resistance 39333 harus tembus untuk membuka jalur kenaikan yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika kenaikan gagal bertahan minim di atas 38860, maka kami mewaspadai potensi tekanan balik mengingat kondisi geopolitik yang belum pasti dan juga kemungkinan ditundanya pemangkasan suku bunga tahun ini jika data ekonomi tetap kuat. Ini berarti kita butuh kepastian data dari GDP dan PCE yang baru akan dirilis hari Kamis dan Jumat. Laporan pendapatan minggu depan juga kemungkinan bisa menjadi salah satu harapan untuk terjadinya pemulihan di pasar saham AS. Tapi jika tidak terpenuhi, waspada dengan penurunan lanjutan di bawah 37500! Support berikutnya menunggu di kisaran 36814.

Resistance : 38400, 38655, 38940

Support :  38000, 37450, 37020

Outlook : Limited Bullish expected

CRUDE OIL: Weekly ditutup bearish sehingga ancaman penurunan melirik zona support psikologis 80/81 di mana penurunan terakhir sempat tertahan di 81.15 sebelum akhirnya ditutup rebound di level 82.10. Kenaikan pasokan AS meredam gejolak harga yang disebabkan eskalasi geopolitik sehingga oil gagal tembus kembali di atas 86. Pasar mungkin belum cukup aman untuk tekanan lanjutan di bawah 79, terutama dengan kondisi ketidakpastian geopolitik yang masih membayangi. Tapi jika tidak ada aksi balasan dari Iran pada Israel, maka pasar akan relatif tenang dan ini bisa memicu penurunan di bawah level 79, dengan support terdekat berada di kisaran 76/77 untuk potensi bearish. Sebaliknya, candle daily yang ditutup dengan long upper shadow cenderung memberi kesempatan secara teknis untuk adanya rebound di hari Senin. Jika kondisi geopolitilk memanas, maka peluang kenaikan akan kembali mendorong hingga kisaran 85/86, dan mendukung pola rebound secara keseluruhan.

Resistance : 83.49, 85.38, 87.60

Support : 80.80, 78.00, 76.50

Outlook : Bearish

gold-inflation-interest

GBPUSD: Penutupan di bawah MA 50, Tekanan Berpotensi Lanjut ke 1.21?

Weekly ditutup bearish sehingga membuka peluang untuk penurunan lanjutan di minggu depan. Hal ini berpotensi membuka peluang penurunan tembus zona 1.23000, dan berpeluang lanjut hingga kisaran 1.21859 (low 5 Nov 2023). Tentunya nasib bullish tetap terbuka asalkan bisa naik kembali di atas zona 1.25000, atau jauh lebih kuat jika mampu tembus MA 50 Weekly yang kini berada di 1.25750. Sayangnya data ekonomi Inggris cenderung terbatas sehingga dorongan akan tergantung pada dolar AS dan suasana geopolitik minggu depan.

Resistance :  1.24670, 1.25550, 1.27700

Support  :  1.23069, 1.22500, 1,20696

Outlook : Bearish

GOLD: Short-term Correction, Nasib Tergantung PCE!

Daily candle ditutup shooting star yang menandakan ada peluang untuk emas terkoreksi turun di hari Senin. Namun, penurunan berpotensi gagal jika ternyata harga kembali tembus di atas 2417. Hal ini akan terjadi jika didukung eskalasi geopolitik, tapi tidak akan terjadi jika geopolitik tetap dingin sampai hari Senin. Tapi secara keseluruhan, ketidakpastian geopolitik masih menjadi tema tambahan di minggu depan selain tema utama adalah menunggu data ekonomi AS. GDP dan Inflasi PCE AS akan menjadi pemicu utama selama geopolitik tersebut reda. Dan ini akan menjadi catatan khusus bagi market yang menunggu sinyal Fed yang membutuhkan konfirmasi lebih lanjut tentang proses disinflasi. PCE yang lemah akan memicu kenaikan kembali di atas 2400-an, dan mendukung kenaikan dari sisi Weekly candle yang memang ditutup bullish. Sebaliknya, data PCE yang lebih kuat akan memicu tekanan bearish lanjutan, dan terbuka untuk tembus zona 2345 dalam waktu dekat.

Resistance : 2395, 2416,  2431

Support :   2365, 2335, 2300

Outlook : Bullish

USDJPY: BOJ Meeting: 156 vs 149?

Meski mengatakan menjalin komunikasi dan diskusi secara intens tentang pergerakan FX bersama AS, tapi pasar cenderung belum melihat keseriusan tindakan. Dan hal ini yang memicu yen terus melemah, dan kian dekat dengan potensi penembusan resistance 155 untuk lanjut ke 156 atau lebih. Keputusan suku bunga BOJ minggu depan kemungkinan bisa menjadi peluang untuk BOJ menggunakan kebijakan suku bunganya untuk mengontrol pelemahan JPY. Tapi jika tetap pertahankan suku bunga, maka USDJP terancam naik ke zona 156 sebelum BOJ benar-benar lakukan intervensi. Akankah BOJ manfaatkan pertemuan untuk “intervensi’ Yen?

Resistance :  155.502, 156.30, 157.067

Support : 153.920, 151.850, 148.360

Outlook : Bullish (Waspada intervensi)

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.236751.244731.268251.25662
EURUSD1.065511.063991.081261.10165
USDJPY154.621153.295146.846136.293
AUDUSD0.641550.646080.660340.67316
COMMODITIES
XAUUSD2388.642342.072039.011988.63
CLSCID82.1085.4475.8276.67
INDEKS SAHAM
DJI38202382243828334206
HSI16235167521551419792
NKI37260388853592529015
NASDAQ17180.7518171.5017263.7514292.25

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.