Data-data ekonomi akan menjadi fokus pasar malam ini

Published on 04/24/2024

Dolar terkoreksi terhadap mata uang lainnya seiring dengan data aktifitas bisnis di AS yang turun ke level terendah dalam 4 bulan terakhir. Data PMI AS di sektor Manufaktur bahkan turun ke 49.9 yang sedikit di bawah ambang batas ekspansif 50 menjadikannya masuk dalam zona kontraksi yang terbalik dari perkiraan naik ke 52.0 dan data periode sebelumnya direvisi menurun dari 52.5 menjadi hanya 51.9. Sedangkan di sektor jasa juga mengalami penurunan dari 51.7 menjadi 50.9 yang lebih rendah dari perkiraan meningkat ke 52.0. Secara komposit keduanya mengalami penurunan dari 52.1 menjadi 50.9 yang hanya sedikit di atas ambang batas ekspansif. Penurunan ini terjadi seiring dengan semakin lesunya permintaan industri baik barang maupun jasa. Sedangkan data indeks manufaktur di negara bagian Richmond agak membaik dari -11 menjadi -7 meski masih minus. Meski data-data ini menunjukkan kondisi ekonomi yang menurun, namun tidak merubah ekspektasi akan langkah moneter Fed untuk memangkas suku bunga yang tetap bergeser dari akan dilakukan di bulan Juni menjadi pada pertemuan moneter di bulan September mendatang dengan peluang mencapai 73%. Malam ini akan dirilis data Durable Goods Order dengan perkiraan yang mixed. Kemungkinan data tersebut kurang cukup mendapat reaksi karena akan ada data yang lebih penting yaitu pertumbuhan ekonomi GDP yang akan dirilis esok hari dan data PCE yang akan dirilis di hari Jumat nanti.

Yen relatif stagnan terhadap dolar namun masih cenderung melemah mendekati level terendah dalam 34 tahun terakhir dan level psikologis 155. Spekulasi di pasar menganggap di level 155, Bank Sentral Jepang (BOJ) akan melakukan langkah intervensi setelah level dimana BOJ intervensi sebelumnya 152 tembus tanpa direaksi BOJ. Tidak hanya terhadap dolar, Yen juga melemah terhadap Euro hingga level terendah sejak tahun 2008 yang lalu. Melemahnya mata uang Yen dipicu oleh sempitnya ruang waktu bagi BOJ untuk melakukan intervensi menjelang pertemuan moneter BOJ di hari Jumat nanti. Meski sebelumnya Menteri Keuangan mewanti-wanti adanya peluang intervensi paska pertemuan dengan AS bersama Korea di akhir pekan lalu yang memberikan keleluasaan untuk bertindak jika yen bergerak di luar batas. BOJ diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuannya setelah pada pertemuan moneter sebelumnya mengakhiri kebijakan moneter ultra longgar dengan menghapus suku bunga negatif.  Gubernur BOJ – Ueda berulang kali mengatakan tidak akan menaikkan suku bunga acuan untuk mendukung mata uang Yen. Walaupun ada spekulasi adanya peluang langkah intervensi yang ditandem dengan hasil pertemuan moneter di hari Jumat nanti.

Euro kembali menguat tidak saja terhadap dolar yang mencapai level tertinggi dalam 2 pekan terakhir namun juga terhadap Yen hingga level tertinggi sejak tahun 2008 yang lalu. Data PMI di Uni Eropa cukup mixed dengan sektor manufaktur mengalami penurunan ke 45.6 yang lebih rendah dari perkiraan naik ke 46.5 dan data periode sebelumnya justru direvisi naik dari 45.7 menjadi 46.1. Sedangkan di sektor jasa terjadi peningkatan ke 52.9 yang melampaui perkiraan naik 51.8 dan data periode sebelumnya juga direvisi membaik dari 51.1 menjadi 51.5. Data di sektor jasa ini merupakan kenaikan tertinggi dalam hampir setahun terakhir. Seperti diketahui sektor jasa memberikan kontribusi ekonomi lebih besar saat ini dibandingkan dengan sektor manufaktur. Hari ini ada data iklim bisnis dari IFO di Jerman dan dari NBB di Belgia.

Poundsterling rebound terhadap dolar setelah data aktifitas ekonomi di sektor jasa di Inggris terus menunjukkan peningkatan. Meski data PMI di sektor manufaktur mengalami penurunan cukup tajam ke 48.7 di bawah perkiraan masih di atas ambang batas ekspansif 50.3. Namun data periode sebelumnya direvisi membaik dari 49.9 menjadi 50.3. Sedangkan data yang sama di sektor jasa yang memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi lebih banyak, mengalami peningkatan hingga level tertinggi dalam 10 bulan terakhir dari 53.1 menjadi 54.9 yang lebih baik dari perkiraan hanya 53.0. Sedangkan data Hutang Sektor Publik memburuk dengan mengalami peningkatan menjadi 11.0B yang melampaui perkiraan 8.9B dan data periode sebelumnya direvisi memburuk dari 7.5B menjadi 8.6B. Bank Sentral Inggris (BOE) diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu lebih lama dibandingkan dengan rekannya di Eropa (ECB). Seiring dengan angka inflasi yang masih tinggi yang dikonfirmasi oleh Gubernur BOE – Andrew Bailey yang masih yakin inflasi akan turun mencapai target 2% namun dalam waktu yang lebih lama. Hal senada disampaikan oleh Wakil Gubernur BOE – Dave Ramsden yang mengatakan resiko inflasi akan tertahan semakin berkurang. Hari ini satu-satunya data akan dirilis adalah Industrial Order.