Fokus pasar hasil pertemuan BOJ, data PCE di AS dan peluang intervensi terhadap Yen

Published on 04/26/2024

Dolar mixed terhadap mata uang lainnya dengan terkoreksi terhadap mata uang Eropa namun masih menguat terhadap mata uang Yen. Seiring dengan data pertumbuhan ekonomi GDP untuk kuartal pertama tahun ini yang di luar perkiraan turun tajam ke 1.6% cukup rendah di bawah perkiraan hanya turun 2.5% dari data periode sebelumnya yang justru direvisi naik dari 3.3% menjadi 3.4%. Bersamaan dengan data ini terdapat data GDP Price Index yang menunjukkan kecenderungan kembali naik dengan naik tajam 3.1% sedikit di atas perkiraan 3.0% dari periode sebelumnya yang hanya hampir separuhnya 1.6%. Begitu pula dengan indikator PCE dari GDP yang juga naik cukup tajam dari 2.0% menjadi 3.7% yang melampaui perkiraan naik 3.4%. Dengan data tersebut mengindikasikan bahwa potensi angka inflasi kembali naik semakin besar. Hal ini tentu saja akan semakin menghalangi inflasi turun mencapai target 2% dan menunda langkah Fed untuk segera menurunkan suku bunga acuan seperti yang diharapkan pasar. Malam ini masih ada data PCE yang semakin memperjelas peluang data inflasi yang menjadi prioritas utama pengambilan keputusan akan langkah moneter Fed. Sedangkan data dari sektor tenaga kerja berupa laporan mingguan klaim pengangguran tenaga kerja semakin menurun dari 212K menjadi 207K yang lebih baik dari perkiraan meningkat 214K. Defisit neraca perdagangan hanya naik -91.8B sedikit di atas perkiraan -91.1B dan periode sebelumnya direvisi membaik dari -91.8B menjadi -90.3B. Sedangkan dari sektor perumahan masih cukup positif. Data PCE hari ini diperkirakan relatif stabil 0.3% untuk bulan ini namun jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya data PCE mengalami kenaikan dari 2.5% menjadi 2.6% sementara data Core PCE justru turun dari 2.8% menjadi 2.6%. Walaupun mixed, data tersebut masih lebih tinggi dari yang ditargetkan Fed. Jadi tidak sulit bagi Fed untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan untuk waktu yang lebih lama lagi. Ekspektasi akan langkah Fed menurunkan suku bunga akan dilakukan pada pertemuan moneter di bulan September mendatang. Dan sebagian pelaku pasar bahkan memperkirakan tidak akan ada lagi penurunan suku bunga setelah pertemuan di bulan September tersebut.

Yen berlanjut melemah terhadap dolar setelah sempat menguat saat data GDP AS dirilis. Bank Sentral Jepang (BOJ) akan mengumumkan hasil pertemuan moneter hari ini lebih kurang pada pukul 10:00 WIB dengan perkiraan masih akan mempertahankan suku bunga acuannya mengingat BOJ baru saja mengakhiri kebijakan moneter ultra longgarnya pada pertemuan moneter sebelumnya di bulan Maret lalu. Data inflasi CPI di Jepang menunjukkan tekanan inflasi semakin menurun menjadi 1.8% yang lebih rendah dari perkiraan stabil di angka 2.6%. Begitu pula dengan data Core CPI menurun dari 2.4% menjadi 1.6% yang juga lebih rendah dari perkiraan hanya turun 2.2%. Dengan berkurangnya tekanan inflasi maka BOJ tidak perlu lagi menaikkan suku bunga acuannya. Sementara itu langkah intervensi yang dikhawatirkan pasar kemungkinan tidak akan terjadi kecuali terjadi pergerakan mata uang Yen yang volatile. Fokus pasar akan tertuju pada pidato dari Gubernur BOJ – Kazuo Ueda yang beberapa kali dalam kesempatan berbeda menyuarakan peluang kenaikan suku bunga acuan jika memang diperlukan.

Euro kembali menguat terhadap dolar selain karena terangkat oleh cross rate EURJPY juga karena data fundamental yang positif. EURJPY menguat terus hingga mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir seiring dengan melemahnya mata uang Yen. Sementara data Iklim Konsumen di Jerman dari GfK menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari -27.3 menjadi -24.2 yang jauh lebih baik dari perkiraan hanya naik -25.9. Dalam buletin ekonomi yang dirilis Bank Sentral Eropa (ECB) diketahui bahwa inflasi masih diyakini akan turun seiring dengan harga bahan pangan yang terus turun. Tingkat upah juga naik secara perlahan dan kenaikan upah tersebut berasal dari laba perusahaan. Hari ini hanya ada data tingkat pengangguran di Spanyol.

Poundsterling juga ikut menguat tidak saja terhadap dolar namun juga terhadap yen dan juga terhadap Euro meskipun data ekonomi relatif memburuk. Data Realized Sales dari CBI menunjukkan sektor ritel mengalami penurunan tajam dari +2 menjadi -44 yang jauh lebih buruk dari perkiraan hanya turun -2. Namun data ini tidak direaksi pasar karena fokus masih tertuju pada peluang pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral dunia. Peluang Bank Sentral Inggris (BOE) untuk segera memangkas suku bunga acuan sepertinya akan tertunda setelah Ketua Ahli Ekonomi BOE – Huw Pill mengatakan pemangkasan suku bunga acuan masih terlalu dini untuk didiskusikan. Meskipun sejumlah pejabat BOE termasuk Gubernur Bailey lainnya sepakat bahwa tekanan inflasi sudah semakin berkurang sehingga peluang BOE untuk menurunkan suku bunga acuan lebih cepat menjadi terbuka. Pagi ini dirilis data Kepercayaan Konsumen dari GfK di Inggris yang semakin membaik dari -21 menjadi -19 yang lebih baik dari perkiraan -20.