Weekly Newsletter Ed. 201

Published on 04/28/2024

What to Expect from OIL?

Harga minyak membukukan kenaikan di minggu lalu sebagai kombinasi dari dampak turunnya persediaan, melambatnya manufaktur AS dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Meski mengalami kenaikan mingguan pertama sejak awal April, harga minyak sejauh ini gagal tembus di atas angka psikologis penting $90 per barel. Penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih tinggi dari perkiraan dan melambatnya manufaktur AS kembali memicu harapan pemangkasan suku bunga di bulan Juni, dan berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah telah menambah kenaikan harga minyak di mana ICE Brent yang saat ini diperdagangkan di kisaran $89 per barel.

Irak dikabarkan berjanji untuk berkomitmen pada Disiplin Pasokan OPEC+. Pasca berbulan-bulan lamanya mengalami kelebihan produksi di atas kuota 200K bpd di kuartal pertama, Irak kini berjanji untuk membatasi ekspor minyaknya pada 3.3 juta bpd hingga akhir tahun, terlepas dari hasil pertemuan OPEC+ di awal Juni.

(oilprice)

FOMC Meeting akan menjadi fokus utama selain NFP minggu depan. Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5.25-5.5%, dan kemungkinan akan kembali menegaskan bahwa kebijakan berikutnya akan tergantung data. Pasar saat ini memperkirakan Fed menunda pemangkasan suku bunga, tapi Fed masih bisa terbuka jika data mendukung.

PCE Melebihi Ekspektasi

PCE utama di bulan Maret dirilis di atas ekspektasi 2.6%. Muncul dengan angka 2,7%, dan tidak hanya itu, data PCE inti pun secara mengejutkan dirilis naik, 2.8% yang juga naik di atas ekspektasi 2.6%. Data tersebut menambah rangkaian pembacaan inflasi yang lebih panas dari yang diantisipasi selama tahun 2024 sehingga membuat dolar AS menguat dan memaksa Fed untuk mengkalibrasi ulang perkiraan mereka.

Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 bps hanya kurang dari 2 kali saja di sisa tahun ini, dengan pemangkasan pertama kemungkinan ditunda sampai September atau bahkan November. Namun, dengan mendekati pilpres di bulan November, pemangkasan kemungkinan dikesampingkan karena Fed lebih memilih untuk tidak merubah suku bunga saat mendekati pemilu sebagai bentuk independensi mereka dari politik. 

Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Laporan pertumbuhan GDP dirilis 1.6%, lebih lemah dari estimasi 2.5%, dan turun tajam jika dibandingkan sebelumnya 3.4%. Data tersebut cukup memprihatinkan karena terjadi hanya selang beberapa hari pasca angka PMI yang mengecewakan untuk manufaktur AS yang secara mengejutkan mengalami kontraksi. Tapi tanda-tanda awal saat ini sudah muncul bahwa ekonomi AS mungkin tidak kebal terhadap suku bunga yang ketat seperti yang pernah diperkirakan.

Laporan ini awalnya membuat dolar melemah. Tapi kemudian berbalik naik setelah komponen inflasi PCE yang menunjukkan angka yang meningkat sehingga kembali mengungkap tema inflasi yang membandel. Tampaknya Fed masih akan fokus dengan inflasi daripada ekonomi yang melambat. Harapannya adalah akan terjadi penurunan pada inflasi jika ekonomi terus melambat.

NFP Tentukan Nasib Emas dan USDJPY

Dengan data PCE yang panas, menambah kekhawatiran terhadap inflasi yang membandel, membuat pasar mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed dari 3 kali menjadi 2 kali, dan bahkan yang terbaru menjadi kurang dari 2 kali di tahun ini. FOMC kemungkinan tetap menjaga suku bunganya di pertemuan minggu depan sehingga praktis pasar akan menunggu data NFP yang akan dirilis hari Jumat. Emas sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan saat ini karena berkurangnya risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah yang saat ini juga relatif reda. Meski demikian, harga emas tetap berada di level yang tinggi. Bullish kemungkinan akan mencari dolar yang sedikit lebih lemah untuk membuatnya kembali ke jalur kenaikan utama. Tapi dalam beberapa minggu terakhir, emas tampak lepas dari hubungan terbaliknya dengan dolar karena keduanya cenderung naik bersamaan.

Di sisi lain, ada Yen yang juga nampaknya mulai menggantungkan harapannya terhadap data AS. Mereka butuh dolar melemah untuk mulai mengantisipasi dampak dari pelemahan yen terhadap dolar lebih lanjut. Intervensi yang diharapkan tidak kunjung tiba sampai data PCE AS kemarin dirilis. Dengan minimnya aktivitas perdagangan dari pasar Jepang minggu depan karena libur di hari Senin dan Jumat, maka pasar akan melihat data AS kembali sebagai acuan. Data AS yang terlalu kuat akan berdampak pada melemahnya yen lebih lanjut, dan juga emas yang berpotensi turun. BOJ diperkirakan baru akan mencermati agar level 160 tidak ditembus. Sementara data lemah dibutuhkan untuk mendorong emas naik dan yen yang kuat. Akankah BOJ melakukan intervensi?

(dailyfx, forexlive)


Memasuki 2 hari terakhir April diperkirakan dolar akan kembali mengungguli pasar mata uang lainnya. Dan ini berarti ancaman baru bagi Yen yang sampai saat ini belum nampak tindakan resmi dari BOJ untuk meredam pelemahan. Bahkan kondisi ini berpotensi menjadi dorongan ekstrim pada pelemahan yen berikutnya terhadap dolar. Masalahnya Jepang dan China hanya akan menjalani aktivitas perdagangan yang relatif singkat minggu depan. Sebaliknya, AS akan merilis laporan pekerjaan di hari Jumat dan diawali dengan komponen-komponen ketenagakerjaan lainnya di hari Selasa hingga Kamis. Eropa bertumpu pada laporan inflasi dan juga GDP zona Euro, Spanyol, Prancis dan Jerman. Juga retail sales dari Jerman yang tidak luput dari pengamatan pasar. 

Aktivitas Jepang dan China Relatif Singkat, Pasar fokus ke FOMC Meeting, Inflasi dan GDP Euro, diakhiri NFP AS!

Fokus Pekan ini:

Tema minggu lalu adalah USDJPY yang menjadi pusat perhatian setelah BOJ gagal memberi apa yang diharapkan pasar. Yen Jepang melemah lebih lanjut pasca pengumuman BOJ dan juga press conference Kazuo Ueda yang ditanggapi pasar sebagai tidak supportif untuk Yen.

Minggu depan akan menjadi minggu yang menarik dinantikan. Sejumlah data ekonomi dari berbagai kawasan, dan tema utama tertuju pada FOMC Meeting di akhir bulan, dan memuncak di hari Jumat dengan laporan ketenagakerjaan AS yang kembali menjadi sorotan. NFP diperkirakan turun dari 303K menjadi 210K, dan pasar yang juga tetap menantikan gebrakan BOJ untuk mengatasi pelemahan Yen.

AS

Wall Street akan mengawali minggu depan di hari Selasa saat data Chicago PMI dan CB consumer confidence dirilis. Pasar akan mencermati apakah terjadi pelemahan pada indeks PMI wilayah Chicago.

Kemudian di hari Rabu data ADP diperkirakan turun dari 184K menjadi 180K. Data ini akan mengawali pengamatan pasar terhadap laporan pekerjaan AS sebelum rilis resmi NFP di hari Jumat. Di hari yang sama data PMI Manufacture dan ISM juga dirilis dengan angka yang diperkirakan stabil dibanding sebelumnya, dan juga laporan dari JOLTS.

FOMC akan mengumumkan kebijakan suku bunga di malam hari (Kamis dinihari waktu Indonesia). Fed secara luas diperkirakan akan kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan di kisaran 5.25-5.50%. Pasar akan cermati jika ada petunjuk dari pernyataan Fed untuk peluang pemangkasan suku bunga di pertemuan Juni. Namun, diperkirakan Juni akan meleset, dan data ekonomi kembali menjadi acuan. Laporan klaim pengangguran mingguan juga menjadi catatan penting lainnya.

Dan di hari Jumat, fokus utama akhirnya tertuju pada laporan non farm payrolls yang diperkirakan turun dari 303K menjadi 210K, tingkat pengangguran diperkirakan stabil di 3.8%, dan tingkat upah bulanan diperkirakan stabil di 0.3%.

Laporan pendapatan minggu depan akan datang dari sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti Phillips, 3M, AMD, Amazon, CVS, Apple, Block, Qualcomm dan lain-lain.

EU

Agenda utama zona Eropa minggu depan adalah data CPI dan GDP yang akan dirilis hari Selasa. Inflasi diperkirakan stabil di 2.4% y/y, sementara inflasi inti diperkirakan turun dari 2.9% menjadi 2.8%. Tentunya angka yang rendah akan memvalidasi ekspektasi pemangkasan suku bunga ECB di bulan Juni.

Sementara GDP diperkirakan naik tipis dari 0.1% menjadi 0.2% y/y dan 0.0% menjadi 0.2% q/q.

Spanyol dan Jerman akan merilis laporan inflasi mereka di hari Senin. Sementara Prancis akan merilis GDP dan CPI di hari Selasa.

Jerman juga dijadwalkan merilis data retail sales mereka di hari Selasa.

Inggris

Hari Buruh 1 Mei dirayakan Inggris sehingga kemungkinan Rabu akan menjadi hari yang lebih cepat bagi perdagangan Inggris. Namun, di hari tersebut data PMI Manufacture akan tetap dirilis dan diperkirakan stabil di 48.7.

Lanjut dengan laporan sektor jasa (Services PMI) yang akan dirilis hari Jumat. Data diperkirakan juga cenderung stabil di 54.9, yang menandakan solidnya ketenagakerjaan Inggris saat ini.

Jepang

Minggu yang relatif singkat untuk Jepang. Hari Senn diawali dengan libur Showa Day sehingga pasar kemungkinan harus menunda harapannya untuk mendengar intervensi yang dinantikan terhadap USDJPY.

Di hari Selasa, Jepang akan merilis laporan produksi industri. Data diperkirakan mengalami kenaikan dari -0.6% menjadi 3.4%. Data ini merupakan ukuran perubahan total nilai output yang disesuaikan dengan inflasi yang dihasilkan oleh produsen, tambang dan utilitas. Angka yang lebih tinggi dari perkiraan akan dianggap positif/bullish untuk JPY. Sebaliknya, angka yang lebih rendah dari perkiraan akan dianggap negatif/bearish untuk JPY.

Investor kemungkinan akan mencermati minutes dari pertemuan BOJ sebelumnya yang akan dirilis hari Kamis. Tapi akan sulit untuk mendapatkan harapan intervensi yang dinantikan pasar saat laporan ini dirilis. BOJ kemungkinan harus menunggu data penting lainnya dari AS yang bisa memicu pelemahan Yen yang cepat sehingga “alarm” bahaya tersentuh yang diperkirakan saat ini bergeser ke zona 160, yang merupakan level tertinggi tahun 1990.

Pertanyaan utama adalah apakah BOJ akan segera melakukan tindakan atau cenderung mengawasi tanpa tindakan?

Jika ini yang dilakukan, maka peringatan yang selalu diulang MOF maupun BOJ cenderung tidak efektif menekan USDJPY. Spekulan kemungkinan kembali mendominasi dan mendorong Yen sampai sentuh level yang ditakutkan pihak berwenang Jepang saat ini 160.

Data NFP AS diperkirakan akan menjadi pemicu utama sehingga BOJ akan bersiap jika terjadi pergerakan yang terlalu cepat pada pasar FX.

China

China akan libur di hari Rabu hingga Jumat sehingga market hanya akan efektif 2 hari saja di minggu depan.

Fokus utama data ekonomi tertuju pada data akhir bulan di hari Selasa. Data PMI manufacture dan non-manufacture akan menjadi indikasi penting bagi ekuitas China dan juga Hong Kong.

Khusus Hangseng, pasar saat ini sedang menikmati pergerakan positif yang terjadi sepanjang minggu lalu. Dan diperkirakan kenaikan ini akan berlanjut di minggu depan dan membuka peluang untuk munculnya area 18000 di minggu depan.

(forexlive, marketpulse)

High Event Economic Calendar

SeninJPY Holiday, Spain CPI, German CPI
SelasaJPY Industrial Production, AUD Retail Sales, CNY Manufacturing PMI, CNY Non-Manufacturing PMI, CNY Caixin Manufacturing PMI, French GDP, French CPI, German Retail Sales, Spain GDP, German Unemployment Rate, EUR CPI, EUR GDP, CAD GDP, US Chicago PMI, US CB Consumer Confidence     
RabuUK-German-Spain-Italy-China Labor Day, US Weekly Crude Oil Stock, UK PMI Manufacture, US ADP Employment Change, US PMI Manufacture, US ISM Manufacture PMI, US JOLTS Job openings, US Crude Oil Inventories
KamisCNY Labor Day, US FOMC Statement, US Fed Interest Rate Decision, US FOMC Press Conference, JPY Monetary Policy Meeting Minutes, AUD Trade Balance, CHF CPI, France Manufacture PMI, Spain Manufacture PMI, German Manufacture PMI, EUR Manufacture PMI, US Initial Jobless Claims, US Factory Orders
JumatCNY Labor Day, JPY Constitution Day, US Fed Balance Sheet, AUD Home Loans, UK Services PMI, EUR Unemployment Rate, US Avg Hourly Earnings, US Non Farm Payrolls, US Unemployment Rate, US ISM Non Manufacturing PMI, US PMI Services

FOREX

EURUSD: Weekly ditutup bullish tapi memiliki tail atas yang lebih panjang dari tail bawah sehingga masuk kategori shooting star. Ini sekaligus menunjukkan kenaikan minggu lalu sekedar pullback atau retest area 50% real body long black candle 2 minggu lalu pasca penembusan support 1.07700. Jika data ekonomi zona Eropa cenderung lemah minggu depan, terutama inflasi dan GDP Euro, maka peluang penurunan cenderung berpotensi mendominasi. Potensi penurunan di bawah 1.06000 kemungkinan sangat terbuka, terutama jika dolar lanjutkan dominasinya minggu depan saat data ekonomi dirilis lebih kuat. Satu sisi, peluang penguatan dolar di 2 hari terakhir akhir bulan kemungkinan akan menopang dolar lebih lanjut dan itu berarti ancaman untuk euro berpotensi muncul di hari Senin dan Selasa. Candle daily ditutup bearish di hari Jumat dan mengindikasikan pola penurunan yang berpotensi berlanjut di hari Senin. Waspadai area 1.06000 sebagai pemicu bearish yang lebih besar! Sebaliknya, bullish perlu mengkonfirmasi kenaikan di atas MA 200 Daily 1.08000.

Resistance : 1.07272, 1.08422, 1.09800,

Support :  1.05500, 1.04097, 1.03440

Outlook :  Strong Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Weekly ditutup bullish, dan dua candle terakhir membentuk formasi bullish harami. Pertanda positif untuk saham Jepang. Terlebih Yen masih melemah dan belum diketahui kapan pihak BOJ melakukan intervensi. Positifnya Wall Street juga memberi dampak terhadap kenaikan tersebut. Waspadai penurunan di zona 36780! Area ini akan menjadi pemicu penurunan dan membatalkan pola kenaikan minggu depan jika sampai ditembus.

Resistance : 38475, 38840, 39500

Support : 38050, 37700, 36700

Outlook : Bullish

HANGSENG:  Kabar positif China menjadi faktor utama selain bantuan dorongan dari “hijau” nya saham AS minggu lalu. Jika sentimen berlanjut, maka potensi kenaikan diperkirakan akan menguji zona 18000 dengan area 18500 menjadi target utama dalam waktu dekat. Sebaliknya, rintangan mungkin muncul dari faktor eksternal. Jika data AS kembali menekan Wall Street, maka perlu diwaspadai potensi pembalikan ataupun tekanan sementara. Tapi secara umum inverse head & shoulders di grafik daily sudah terkonfirmasi tembus!

Resistance : 18060, 18299, 18509

Support : 17330, 17000, 16500

Outlook : Strong Bullish

CFD

Dow Jones: Weekly ditutup bullish tapi real body pendek dengan tail atas dan bawah sama panjang. Kemungkinan bisa dianggap spinning tops, dan ini berarti pasar masih menunggu konfirmasi lebih lanjut apakah bullish akan mendominasi atau kembali dalam fase bearish. Hal ini kemungkinan akan ditentukan dari data pekerjaan AS minggu depan, dan juga laporan pendapatan sejumlah perusahaan. Jika laporan pendapatan mayoritas positif, maka peluang kenaikan diperkirakan berlanjut. Sebaliknya, jika laporan pendapatan relatif lemah, maka peluang penurunan akan dominan. Terlebih jika data AS terlalu kuat sehingga mengurangi kembali ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed di bulan Juni/Juli. Cermati resistance 39333, dan support 37459. Kedua zona ini akan menjadi penentu terbaik untuk tren arah selanjutnya. 

Resistance : 38655, 38940, 39333

Support :  38000, 37459, 37020

Outlook : Limited Bullish expected

CRUDE OIL: Weekly ditutup bullish, ada harapan untuk kenaikan di atas 84 kembali. Tapi laporan persediaan minyak AS dan juga laporan pendapatan perusahaan AS kemungkinan menjadi salah satu penggerak utama mengingat posisi OPEC+ saat ini tidak ada pertemuan hingga bulan Juni. Namun, komitmen Irak untuk membatasi kuota produksi sesuai kesepakatan dengan OPEC+ akan berpotensi mendukung kenaikan lebih lanjut. Tapi hati-hati! Sebelum naik, kemungkinan support 80/81 akan kembali diuji mengingat daily candle ditutup shooting star di hari Jumat. Potensi penurunan di bawah 80 akan membuka peluang bagi pola head & shoulders yang terdeteksi di grafik daily tersebut. Jika 80 ditembus, maka area 78 dan 76 akan menjadi area target yang cukup potensial dalam jalur penurunan. Sebaliknya, jika area tersebut tidak ditembus, maka potensi kenaikan akan kembali terbuka.

Resistance : 85.38, 87.60, 89.00

Support : 80.60, 78.00, 76.50

Outlook : Limited Bearish expected

GBPUSD: Ada Peluang Rebound, Tapi MA 50 Weekly Kembali Menentukan!

Weekly ditutup bullish dan potensi rebound nampaknya cukup terbuka minggu depan. Tapi minimnya data Inggris praktis hanya mengandalkan PMI Services dan Manufacture, dan secara umum masih bergantung pada dolar. Di sisi teknis, MA 50 di Weekly chart 1.25757 kemungkinan akan menjadi hambatan serius. Jika pound gagal melewati zona ini, maka lupakan potensi kenaikan lanjutan dan beralih pada sisi penurunan. Apalagi MA 200 di Daily chart 1.25560 juga berpotensi menjegal di hari Senin. Support 1.23360 dan 1.22900 kembali menjadi area yang wajib diwaspadai di sisi penurunan!

Resistance :  1.25750, 1.26700, 1.28300

Support  :  1.23369, 1.22500, 1,20696

Outlook : Bearish

GOLD: Koreksi di bawah 2300 sebelum atau sesudah NFP?

Awas! Kenaikan mungkin belum kembali optimal! Setelah minggu lalu di 2 hari terakhir gagal tembus 2355, area psikologis resistance saat ini, emas masih membuka peluang kembali terkoreksi dan area di bawah 2300 sangat mungkin untuk terjadi. Weekly candle ditutup bearish dan real body lebih panjang dari real body candle minggu sebelumnya sehingga bisa disebut bearish engulfing meskipun tidak terlalu kuat. Ini berarti area 2291 maupun 2260/2265 masih cukup potensial. Terutama di 2 hari terakhir bulan April yang berpotensi mendukung penguatan dolar sehingga emas terancam ditekan turun. Daily candle juga tidak terlalu kuat untuk mendukung bullish karena ditutup shooting star. Waspada penembusan support 2325 di hari Senin, dan potensi 2300-2306 menjadi support terdekat. Sebaliknya, data utama NFP kemungkinan akan menjadi jawaban kemana tren berikutnya berlabuh. ADP di hari Rabu, FOMC di Kamis dinihari dan NFP di hari Jumat adalah tantangan yang harus dihadapi. Kitta mungkin saja akan mendapatkan pembalikan setelah data dirilis dan diharapkan melemah. Tapi bullish butuh konfirmasi tembus 2355-2360.

Resistance : 2355, 2387, 2416

Support :   2325, 2300, 2291

Outlook : Bearish

USDJPY: Waspada 160! Data AS Sensitif!

Kekecewaan market pada BOJ kemungkinan berlanjut. Dan satu-satunya jalan bagi BOJ adalah intervensi dengan dana besar atau dengan bantuan negara G7 secara bersama-sama. Hal ini akan memicu penurunan USDJPY kembali di bawah 155. Tapi akan gagal jika intervensi tidak kunjung dilakukan. Pasar menangkap sinyal bahwa MOF dan BOJ baru akan bertindak jika zona tertinggi 1990 di 160 disentuh. Oleh karena itu potensi ini akan berpotensi didorong lebih lanjut untuk memancing reaksi BOJ. Cermati data AS!

Resistance :  158.670, 160.00, 163.611

Support : 156.30, 154.960, 153.920

Outlook : Bullish (Waspada intervensi)

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.249211.236751.268251.25662
EURUSD1.069161.065511.081261.10165
USDJPY158.344154.621146.846136.293
AUDUSD0.653160.641550.660340.67316
COMMODITIES
XAUUSD2337.902388.642039.011988.63
CLSCID83.6782.1075.8276.67
INDEKS SAHAM
DJI38447382023828334206
HSI17674162351551419792
NKI38345372603592529015
NASDAQ17836.2517180.7517263.7514292.25