BOJ melakukan intervensi kedua pagi tadi, apakah masih akan ada intervensi susulan berikutnya?

Published on 05/02/2024

Dolar berlanjut merosot tajam terhadap mata uang Yen pasca pengumuman hasil pertemuan moneter FOMC dan dugaan intervensi susulan dari Bank Sentral Jepang (BOJ). Seperti sudah diperkirakan Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan saat ini dan juga tidak memberikan sinyal kapan akan mulai menurunkan suku bunganya. Fed tetap condong untuk menurunkan suku bunga namun masih menunggu kepastian bahwa inflasi terus turun terlebih dahulu. Dalam konferensi pers-nya Ketua Fed – Jerome Powell mengatakan Fed sudah tidak akan menaikkan suku bunga yang mengakhiri kekhawatiran di pasar akan langkah tersebut. Fed mengakui beberapa bulan terakhir hampir tidak ada pergerakan inflasi yang menuju target 2% Fed. Sejumlah data inflasi yang cenderung naik belakangan ini menimbulkan keraguan apakah data inflasi yang menurun di bulan Januari dan Februari lalu merupakan penyimpangan yang memaksa menggeser ekspektasi pasar kapan Fed akan memulai memangkas suku bunga acuannya. Ekspektasi pasar saat ini memperkirakan Fed hanya akan memangkas suku bunga acuan sebanyak 35 bps hingga akhir tahun nanti, berkurang drastis dari perkiraan di awal tahun sebanyak 150 bps. Selain itu Fed juga mengumumkan pengurangan neraca keuangan yang akan dimulai pada 1 Juni mendatang dengan hanya membeli sebanyak $25 milyar obligasi pemerintah per bulan dari sebelumnya yang mencapai $60 milyar. Data ekonomi berupa penambahan lapangan kerja swasta ADP menunjukkan terjadi kenaikan 192K yang melampaui perkiraan 179K dan data periode sebelumnya juga direvisi meningkat dari 184K menjadi 208K. Sedangkan data data lowongan pekerjaan mengalami penurunan paling banyak dalam 3 tahun terakhir yaitu hanya sebanyak 8.49M dari periode sebelumnya 8.81M dan lebih rendah dari perkiraan hanya turun 8.68M. Sementara data pekerja yang mengundurkan diri semakin berkurang dari 3.53M menjadi hanya 3.33M. Sedangkan data PMI dari ISM menunjukkan sektor manufaktur turun ke dalam zona kontraksi di bawah ambang batas 50 menjadi 49.2 dari periode sebelumnya 50.3 dan lebih rendah dari perkiraan hanya turun 50.0. Data-data ini semakin menunjukkan aktifitas ekonomi mulai melandai sehingga mengurangi tekanan inflasi yang artinya mendukung langkah Fed melawan inflasi. Data ekonomi penting berikutnya berupa Non-Farm Payroll baru akan dirilis esok hari. Hari ini data yang akan dirilis masih dari sektor tenaga kerja berupa data PHK dari Challenger dan laporan mingguan klaim pengangguran. Serta data neraca perdagangan dan factory order.

Yen kembali menguat tajam terhadap mata uang dolar seiring dengan dugaan intervensi susulan dari Bank Sentral Jepang (BOJ). JPY turun tajam dari 157.577 turun hingga 153.987 per dolar AS, langkah intervensi kedua yang dilakukan sesaat setelah bursa saham tutup dan sesudah Ketua Fed – Jerome Powell mengakhiri konferensi pers pasca pertemuan moneter FOMC semalam. Seperti sebelumnya pihak pejabat pemerintah Jepang menolak berkomentar akan langkah moneter tersebut. Sebelumnya mata uang Yen sempat melemah hingga level 160 per dolar AS yang mulai mengkhawatirkan akan berdampak buruk terhadap perekonomian di Jepang. Di saat seperti ini pergerakan mata uang sudah tidak lagi mencerminkan data-data fundamental.

Euro hanya sedikit menguat terhadap dolar dipengaruhi oleh langkah intervensi terhadap mata uang Yen. Seiring dengan mata uang Euro yang juga melemah terhadap mata uang Yen. Bursa saham dan pasar finansial di sebagian Eropa tutup karena libur hari buruh Mayday. Hari ini baru akan beroperasi normal kembali. Dan data ekonomi yang akan dirilis berupa  PMI di sektor manufaktur.

Poundsterling juga ikut terangkat karena pelemahan mata uang dolar terhadap Yen selain karena data ekonomi di Inggris yang mulai pulih. Data PMI di sektor manufaktur terus meningkat mendekati ambang batas ekspansif 50 yaitu 49.1 dari perkiraan sama seperti periode sebelumnya 48.7. Sedangkan di sektor perumahan semakin menurun dengan data harga perumahan mengalami penurunan tajam dari -0.2% menjadi -0.4% yang lebih buruk dari perkiraan naik +0.1%. Setelah Fed mempertahankan suku bunga acuannya, Bank Sentral Inggris (BOE) juga diperkirakan akan menyusul menunda kenaikan suku bunganya pada pertemuan moneter MPC pada tanggal 9 Mei mendatang. Perbedaan atau divergen antar suku bunga Fed dengan negara masing-masing akan memberikan dampak yang kurang baik pada kesehatan ekonomi di negara tersebut. Dengan ekspektasi tersebut maka perkiraan BOE akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang semakin memudar dan bergeser untuk pemangkasan akan dilakukan pada pertemuan di bulan September mendatang. Dan akan diikuti dengan pemangkasan kedua di akhir tahun nanti dengan peluang 50%-50%. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis