Data NFP malam ini akan menentukan apakah BOJ perlu melakukan intervensi berikutnya

Published on 05/03/2024

Dolar berlanjut melemah terhadap mata uang Yen dan mata uang lainnya menjelang data penting di sektor tenaga kerja yaitu Non-Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis malam ini. Sebelumnya dolar merosot tajam hampir dapat dipastikan karena langkah intervensi dari Bank Sentral Jepang (BOJ) sebanyak 2 kali yaitu di hari Senin lalu di saat Jepang sendiri libur dan hari Kamis dini hari tepat setelah pasar AS tutup dan berakhirnya pertemuan moneter FOMC dan di saat sebagian Eropa masih libur Mayday. Dari AS, pasca pertemuan moneter FOMC yang mempertahankan suku bunga acuan sesuai perkiraan. Dan pidato dari Ketua Fed menegaskan langkah moneter berikutnya tetap akan memangkas suku bunga acuan namun menunggu waktu yang tepat yaitu saat yakin inflasi turun mendekati target 2% Fed. Sementara data-data inflasi yang sudah dirilis mengindikasikan kecenderungan inflasi kembali naik. Sedangkan data di sektor tenaga kerja yang dirilis semalam menunjukkan angka klaim pengangguran hanya naik ke 208K yang lebih rendah dari perkiraan meningkat ke 212K dan data periode sebelumnya direvisi sedikit meningkat dari 207K menjadi 208K. Dan jika dijadikan rata-rata, angka klaim pengangguran dalam 4 pekan terakhir mengalami sedikit penurunan dari 213.5K menjadi 210K. Angka PHK juga menurun menurut Challenger dari 90.31K menjadi hanya 64.79 atau turun -3.3% dari sebelumnya naik 0.7%. Sedangkan data NFP diperkirakan masih meski menurun dari 303K menjadi 238K namun angka di atas 200K menunjukkan aktifitas ekonomi di sektor tenaga kerja masih cukup solid. Tingkat pengangguran juga diperkirakan stabil di angka 3.8%. Begitu pula dengan Upah rata-rata yang diperkirakan stabil di angka 0.3%. Data lain berupa PMI di sektor jasa baru akan dirilis setelah NFP dengan perkiraan meningkat dari 51.4 menjadi 52.0. Dengan ambang batas 50 membuat sektor jasa berpotensi menahan laju turun inflasi. Meskipun data PMI di sektor manufaktur yang sudah dirilis sebelumnya turun sedikit di bawah ambang batas 50. Fed sendiri diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan September mendatang dengan peluang yang kembali meningkat dari sebelumnya di kisaran 40% setelah pertemuan moneter FOMC kemarin kembali meningkat menjadi 60%. Untuk mempersiapkan hal tersebut, Fed paska pertemuan moneter kemarin juga mengumumkan pengurangan neraca keuangan yang akan dimulai pada 1 Juni mendatang dengan hanya membeli sebanyak $25 milyar obligasi pemerintah per bulan dari sebelumnya yang mencapai $60 milyar. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kejutan yang tidak diinginkan terhadap sistem keuangan di AS. NFP akan dirilis pada pukul 19:30 malam ini.

Yen terus menguat terhadap dolar setelah melalui 2 gelombang intervensi dari Bank Sentral Jepang (BOJ) dalam sepekan ini. Kedua gelombang intervensi tersebut dilakukan pada waktu yang tidak terduga yaitu di hari Senin lalu di saat Jepang sendiri libur dan hari Kamis dini hari tepat setelah pasar AS tutup dan berakhirnya pertemuan moneter FOMC dan di saat sebagian Eropa masih libur Mayday. Wakil Menteri Keuangan urusan Hubungan Internasional – Masato Kanda yang bertanggung jawab terhadap kebijakan luar negeri menolak menjawab pertanyaan apakah Jepang melakukan intervensi di pasar. Namun data resmi dari BOJ menunjukkan pemerintah Jepang mengelontorkan dana sebanyak ¥3.66 triliun atau $23.59 milyar dan pada hari Rabu lalu sebanyak ¥5.5 triliun atau $35.06 milyar untuk intervensi tersebut. Data NFP malam ini akan membuktikan apakah langkah intervensi tersebut cukup efektif jika angka tenaga kerja melemah, dolar semakin melemah. Namun sebaliknya jika NFP meningkat melampaui perkiraan maka Yen berpotensi kembali melemah berlawanan dengan yang diinginkan BOJ. Apakah jika mata uang Yen kembali melemah, BOJ mau mengambil resiko untuk melakukan intervensi susulan ketiga kalinya?  

Euro masih tertahan untuk berlanjut menguat terhadap dolar yang kemungkinan juga dipengaruhi oleh langkah intervensi terhadap mata uang Yen.  Setelah sebelumnya sebagian pasar di Eropa libur Mayday, kemarin pasar kembali beroperasi secara normal dengan data PMI sektor manufaktur di sebagian wilayah Eropa yang masih di bawah ambang batas 50 yang mengindikasikan ekonomi masih dalam kontraksi, kecuali di Spanyol. Secara keseluruhan PMI Manufaktur di Uni Eropa hanya sedikit meningkat ke 45.7 dari perkiraan masih sama seperti periode sebelumnya 45.6. Hari ini akan dirilis data sektor tenaga kerja di Spanyol dan Italia serta data tingkat pengangguran untuk Uni Eropa secara keseluruhan.

Poundsterling relatifhanya sedikit menguat mata uang dolar setelah sehari sebelumnya fundamental ekonomi cukup membantu penguatan mata uang GBP. Setelah Fed mempertahankan suku bunga acuannya, fokus pelaku pasar pada pertemuan moneter MPC – Bank Sentral Inggris (BOE) pada tanggal 9 Mei mendatang. BOE juga diperkirakan akan menyusul Fed menunda kenaikan suku bunganya pada pertemuan moneter tersebut. Ekspektasi BOE akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang semakin memudar dan bergeser untuk pemangkasan akan dilakukan pada pertemuan di bulan September mendatang. Namun tidak tertutup kemungkinan akan tetap dilakukan pada pertemuan di bulan Juni jika angka inflasi yang akan datang konsisten menunjukkan penurunan menuju target 2%. Sementara isu politik walau tidak terlalu banyak berpengaruh langsung pada perdagangan kembali meningkat dengan hasil polling menunjukkan Partai Buruh yang merupakan oposisi lebih unggul daripada Partai Konservatif yang berkuasa saat ini. Hari ini akan dirilis data PMI di sektor jasa.