Potensi Fed menunda pemangkasan suku bunga acuan kembali meningkat

Published on 05/08/2024

Dolar bergerak menguat terhadap mata uang lainnya termasuk Yen meskipun pejabat pemerintah Jepang memberikan memberikan peringatan baru akan kesiapannya untuk menguatkan kembali mata uang Yen. Penguatan dolar ini terjadi setelah komentar dari Gubernur Fed Minneapolis – Neel Kashkari semalam yang mengatakan inflasi yang tidak juga turun karena sektor perumahan yang cukup kuat membuat Fed perlu menahan suku bunga acuan untuk waktu yang lebih lama dan bisa jadi hingga akhir tahun ini. Komentar di akhir pernyataan tersebut yang memicu kembali penguatan dolar setelah pasar menyimpulkan pada akhirnya Fed masih akan menahan suku bunga acuannya. Dan suku bunga acuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju lainnya membuat daya tarik mata uang dolar lebih menarik. Meski demikian Kashkari juga mengatakan kemungkinan Fed memangkas suku bunga jika memang inflasi kembali turun. Hal senada dengan ucapan pejabat Fed lainnya yang sepertinya semakin menegaskan arah suku bunga acuan Fed berikutnya adalah menurun. Namun masih belum dapat dipastikan seberapa banyak Fed akan menurunkan suku bunga acuannya tahun ini. Sejak beberapa hari spekulasi terus bergerak di kisaran 35 bps hingga 50 bps. Dan bahkan ada juga spekulasi Fed hanya akan menurunkan suku bunga acuan hanya 1 kali di tahun ini. Walau secara umum ekspektasi pasar mengharapkan Fed akan memangkas suku bunga acuan sebanyak 2 kali hingga akhir tahun nanti. Data fundamental yang dirilis semalam berupa optimisme ekonomi dari CRM/TIPP menunjukkan penurunan dari 43.2 menjadi 41.8 yang berbanding terbalik dengan perkiraan meningkat 44.1. Hari ini juga tidak ada data ekonomi yang akan dirilis kecuali cadangan minyak mentah dan pidato dari Gubernur Fed – Phillip Jefferson.  Sementara Bank Sentral Australia (RBA) masih mempertahnkan suku bunga acuannya pada pertemuan moneter kemarin. Gubernur RBA – Michele Bullock mengatakan masih adanya resiko inflasi kembali naik membuat RBA mengambil keputusan tersebut dan masih belum akan memangkas suku bunganya dalam waktu dekat ini.

Yen berlanjut melemah untuk hari kedua terhadap dolar setelah menguat cukup tajam dari 2 kali intervensi yang dilakukan pemerintah Jepang pekan lalu. Meskipun Wakil Menteri Keuangan urusan Hubungan Internasional – Masato Kanda memperingatkan Jepang akan kembali beraksi untuk menjaga stabilitas mata uang Yen terhadap pergerakan yang tidak wajar dan aksi spekulasi. Di depan parlemen Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) – Kazuo Ueda menegaskan kebijakan moneter menargetkan inflasi dan bukan untuk mengendalikan nilai tukar Yen. Sehingga BOJ akan merespon pasar jika mata uang Yen bergerak mempengaruhi arah inflasi. Meski memberikan peringatan tersebut, selama pergerakan mata uang Yen tidak terlalu volatil kemungkinan intervensi menjadi berkurang.

Euro berbalik melemah terhadap dolar seiring dengan semakin besar peluang Bank Sentral Eropa (ECB) untuk segera melakukan pemangkasan suku bunga acuan. Sejumlah pejabat ECB seperti Gubernur Bank Sentral Irlandia – Philip Lane, Gubernur Bank Sentral Prancis – Francois Villeroy de Galhau, Gubernur Bank Sentral Lithuania – Gediminas Simkus dan Gubernur Bank Kroasia – Boris Vujcic hampir semuanya semakin yakin bahwa inflasi akan mencapai target 2% ECB di tahun mendatang sehingga ECB dapat mulai memangkas suku bunga pada bulan Juni nanti. Komentar dari pejabat ECB tersebut membuat pasar mengabaikan data ekonomi. Retail Sales di Uni Eropa meningkat tajam 0.8% yang lebih baik dari perkiraan hanya naik 0.6% dan data periode sebelumnya direvisi meningkat dari -0.5% menjadi hanya -0.3%.  Sedangkan neraca perdagangan juga cukup positif dengan di Jerman mengalami surplus yang meningkat hampir mendekati perkiraan dan di Prancis defisit semakin berkurang walau masih lebih tinggi dari perkiraan. Hari ini akan dirilis data Industrial Order di Jerman dan Retail Sales di Italia.

Poundsterling juga melemah terhadap dolar dengan pertemuan moneter MPC – Bank Sentral Inggris (BOE) semakin dekat. BOE dijadwalkan akan mengadakan pertemuan moneter pada esok hari dengan perkiraan masih akan mempertahankan suku bunga acuan seiring dengan angka innflasi yang relatif masih lebih tinggi dibanding Uni Eropa dan AS. Yang akan dicermati pasar adalah konferensi pers dari Gubernur BOE – Andrew Bailey untuk mengetahui langkah moneter yang akan diambil ke depannya. BOE diperkirakan akan mengikuti bank sentral lainnya menurunkan suku bunganya dengan peluang sebanyak 2 kali penurunan hingga akhir tahun ini. Hasil voting pada pertemuan tersebut juga akan menjadi perhatian untuk mengetahui pandangan pejabat BOE akan prospek suku bunga mendatang. Data ekonomi meski cukup positif, namun tidak cukup mendapat respon. Indeks Harga Rumah naik dari -0.9% menjadi +0.1% yang lebih rendah dari perkiraan naik hingga +0.2%. Data PMI sektor konstruksi juga naik dari 50.2 menjadi 53.0 yang jauh melampaui perkiraan hanya naik 50.4. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis.