Weekly Newsletter Ed. 203

Published on 05/12/2024

What to Expect from OIL?

Jumlah rig pengeboran aktif untuk minyak dan gas di AS turun minggu lalu berdasarkan data baru yang diterbitkan Baker Hughes di hari Jumat. Sementara harga minyak mentah tetap bertahan di bawah $80 per barel.

Jumlah total rig turun menjai 603 di minggu lalu, dibandingkan total 731 rig yang tercatat di waktu yang sama tahun lalu. Sementara rig minyak turun 3 rig di minggu lalu setelah turun 7 rig di minggu sebelumnya. Jumlah rig minyak saat ini mencapai 496, turun 90 rig dibanding waktu yang sama tahun lalu.

Sementara itu harga minyak turun di hari Jumat, turun sekitar $0.88 per barel. Setelah rilis data ekonomi, harga patokan WTI diperdagangkan turun $0.88 (-1.11%) di hari tersebut di $78.38. Namun secara umum harga minyak cenderung datar minggu lalu.

Di sisi lain, pasar minyak mencermati perkembangan dari China dan AS. Harga minyak WTI sempat sentuh level tertinggi dalam seminggu setelah sinyal permintaan yang positif dari China dan AS. Apakah ini pertanda bahwa minyak mentah siap naik kembali di atas $80 per barel minggu depan?

(oilprice, forexlive)

Musim laporan keuangan yang kuat dan laporan blockbuster dari raksasa industri teknologi mendorong rebound di pasar saham AS dari penurunan di tahun 2024. Dan laporan inflasi minggu depan bisa menentukan apakah suasana baik tersebut akan berlanjut atau tidak. Bagaimana peluang minggu depan?

S&P 500 Terbantu Laporan Pendapatan

Indeks S&P 500 naik lebih dari 9% di tahun ini, mendekati rekor tettinggi yang dicapainya di akhir Maret, pasca penurunan yang terjadi di bulan lalu sebesar 5%.

Kenaikan tersebut terjadi bersamaan dengan musim laporan pendapatan kuartal pertama yang cenderung positif dan lebih kuat dari perkiraan untuk perusahaan-perusahaan AS. Tercatat sejauh ini sudah lebih dari 80% perusahaan-perusahaan di S&P 500 melaporkan laporan keuangannya, perusahaan-perusahaan tersebut berada di jalur yang tepat untuk potensi kenaikan pendapatan sebesar 7.8%, melebihi ekspektasi pertumbuhan 5.1% di bulan April, menurut LSEG IBES.

Kekhawatiran Investor

Meski demikian, beberapa investor khawatir rally tersebut bisa terhenti tanpa adanya kejelasan bahwa inflasi kembali turun. Sebelumnya, Ketua Fed Jerome Powell sudah meyakinkan pasar bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Hal tersebut dilakukan setelah sempat terjadi kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi yang kuat selama berbulan-bulan terakhir akan membuat para pembuat kebijakan tidak akan memangkas suku bunga tahun ini.

Pendapatan yang kuat membuat investor merasa lebih nyaman tetap aktif di pasar, menurut Art Hogan, kepala strategi pasar di B Riley Wealth. Tapi, laporan inflasi akan selalu menjadi hal yang penting bagi pasar saat berada dalam siklus di mana harapan berikutnya adalah Fed akan menurunkan suku bunga.

Inflasi Diperkirakan Turun lagi?

Reuters melakukan survei terhadap para ekonom tentang laporan CPI yang akan dirilis 15 Mei mendatang. Survei menunjukkan perkiraan kenaikan 0.3% di bulan April dibanding bulan sebelumnya. Para investor juga akan menantikan data retail sales minggu depan, serta laporan keuangan dari Walmart, Home Depot, dan Cisco.

Mathew Miskin, co-chief investment strategist di John Hancock Investment Management mengatakan “jika inflasi CPI dirilis lebih tinggi, kemungkinan besar akan mengurangi peluang pemangkasan suku bunga tahun 2024. Fed mungkin akan mulai berbicara tentang kebijakan yang lebih ketat jika inflasi terlalu tinggi dibanding ekspektasi.”

Laporan Pendapatan Yang Kuat

Saat ini, bisa dibilang bahwa para investor sudah mendapat kepercayaan diri dari musim laporan keuangan yang solid. Hal yang cukup menonjol adalah laporan kuat datang dari sebagian besar perusahaan yang disebut Magnificent Seven, yang merupakan raksasa teknologi dan pertumbuhan yang sahamnya membantu mendorong pasar lebih tinggi tahun lalu dan terus memiliki bobot yang sangat besar di S&P 500.

Alphabet mengumumkan dividen pertamanya karena perusahaan berhasil melampaui estimasi penjualan dan laba. Di sisi lain, Apple justru pendapatannya turun, tapi lebih kecil dari yang dikhawatirkan setelah produsen iPhone tersebut meluncurkan rencana pembelian kembali saham senilai $110 miliar, yang tercatat sebagai otorisasi terbesar yang pernah dilakukan perusahaan AS.

Para analis juga cukup optimis tentang prospek keuangan perusahaan-perusahaan besar. Estimasi pendapatan tahun 2024 untuk 6 perusahaan besar yang sudah melaporkan sejauh ini meningkat rata-rata 2.1% selama 30 tahun terakhir. (reuters)


Setelah berhasil lewati minggu yang nyaris datar karena nyaris tidak ada data ekonomi besar di minggu lalu, pasar kini menantikan laporan inflasi yang sangat dinantikan para investor global dan para pembuat kebijakan Fed. Namun, sebelum itu Powell akan tampil dan perkataannya akan menjadi penggerak sentiment utama minggu depan selain data inflasi dan retail sales AS. Lalu GDP zona Euro dan Jepang juga tak kalah menarik untuk dicermati untuk melihat kondisi ekonomi kedua negara. Sementara data ketenagakerjaan Inggris juga akan menjadi paket lengkap yang dinantikan sebagai acuan para pejabat BOE menentukan kebijakan berikutnya. Volatiltias tingkat tinggi diperkirakan terjadi sepanjang minggu depan.

Watchout! Powell sentral fokus utama, selain data Inflasi AS, Eropa, dan GDP Jepang dan Zona Euro!

Fokus Pekan ini:

Dolar mempertegas penguatannya di hari Jumat yang didukung oleh imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi untuk mengantisipasi data CPI AS yang sangat ditunggu-tunggu minggu depan. Investor global mencermati seksama angka-angka CPI, karena angka-angka tersebut bisa memandu langkah Fed selanjutnya dalam menentukan kebijakan moneter.

Di sisi lain, pasar melihat kondisi ekonomi saat ini di Inggris berhasil keluar dari resesi dan pasar akan mencermati implikasinya terhadap pasar keuangan. Hal ini berpotensi mempengaruhi kebijakan moneter BOE, termasuk diskusi tentang pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

Spekulasi tentang waktu pemangkasan suku bunga bervariasi. Dan pembahasan juga menyentuh pasar AS, di mana ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed akan dipengaruhi data inflasi dan pasar tenaga kerja.

AS

Wall Street akan memulai minggu sibuknya di hari Senin dengan pernyataan dari pejabat Fed Mester. Loretta Mester merupakan salah satu pejabat Fed yang beralih ke sisi hawkish saat inflasi tetap tinggi beberapa waktu lalu. Sementara Ketua Fed Jerome Powell akan menjadi fokus utama di hari berikutnya Selasa, beberapa jam setelah rilis data inflasi produsen (PPI) yang diperkirakan akan stabil di 0.2% m/m.

Laporan utama terfokus di hari Rabu saat data CPI dan Retail Sales dirilis. Laporan inflasi diperkirakan mencatatkan kenaikan 0.3% m/m, lebih rendah dari bulan sebelumnya 0.4%. Sementara inflasi inti diperkirakan juga naik 0.3% dibanding kenaikan sebelumnya 0.4% m/m. Retail sales diperkirakan turun dari 0.7% menjadi 0.4% m/m. Data yang lebih rendah tentu diharapkan Fed untuk memandu mereka dalam menentukan kebijakan moneter berikutnya.

Michelle Bowman akan memberi pernyataan di hari Kamis, bersama Mester dan juga Barr. Sementara data akan fokus pada klaim pengangguran mingguan, housing starts dan indeks manufaktur Philadelphia.

Jumat dengan laporan leading index dan pernyataan Bostic juga Waller. Sementara laporan pendapatan akan datang dari Alibaba, Sony, Home Depot, Cisco, Walmart, Under Armour dan Baidu.

EU

Euro diperkirakan akan bertahan minggu depan, tapi data AS bisa mengubah prospek pergerakan. Di antara ECB, BOE dan The Fed, ECB sepertinya yang paling mungkin untuk memangkas suku bunga terlebih dulu dan membuka peluang pemangkasan terbesar di tahun 2024 dengan potensi 3 kali pemangkasan, dan diperkirakan diawali di bulan Juni.

Data utama minggu depan dari Euro akan fokus dengan inflasi final Jerman dan sentimen ZEW Jerman yang akan dirilis bersamaan dengan angka ZEW Euro zone yang lebih luas. Sentimen saat ini meningkat sejak Q4 tahun lalu. Tapi semua itu akan terganggu oleh data AS yang menjadi perhatian utama para pelaku pasar minggu depan.

Inggris

Pound kemungkinan terjebak antara pertumbuhan yang kuat dengan sikap dovish yang ditunjukkan BOE minggu lalu. Minggu depan akan memasuki minggu perdagangan baru yang bergantung pada kondisi dua faktor domestik yang jelas. Kabar keluarnya Inggris dari resesi yang sangat singkat dan dangkal dalam 3 bulan pertama di tahun ini berhasil memberi dorongan bagi Pound. Ekspansi ekonomi sebesar 0.6% lebih baik dari perkiraan para analis.

Tapi BOE meeting di 9 Mei kemarin berakhir dengan para pembuat kebijakan yang bersiap untuk menurunkan biaya pinjaman dalam waktu dekat, dengan asumsi bahwa data ekonomi mendukung untuk hal itu. Dua dari 9 anggota komite yakin bahwa suku bunga yang lebih rendah diperlukan saat ini, dan penurunan suku bunga di bulan Juni masih sangat mungkin terjadi. 

Hal ini menjadi hambatan bagi GBP terhadap USD. Tapi seharusnya tidak akan menjadi masalah bagi pound terhadap Euro, karena suku bunga Euro juga diperkirakan mulai turun bulan depan. Pasar akan melihat angka-angka resmi pasar tenaga kerja Inggris di hari Selasa dan fokus ke pendapatan rata-rata dan kemungkinan dampaknya terhadap inflasi.

Pendapatan bulan Februari tidak termasuk bonus naik pada tingkat 5.6%. Bank sentral diperkirakan akan melihat angka ini turun sebelum cukup nyaman untuk mulai menurunkan suku bunga.

China

China akan fokus dengan data ekonomi di hari Jumat. Data Indistrial Production dan unemployment rate akan menjadi yang utama selain press conference dari NBS. Data yang lemah akan membuat potensi penurunan pada ekuitas China maupun Hong Kong.

Sebaliknya angka yang positif berarti peningkatan aktivitas ekonomi yang positif bagi ekuitas. Di sisi lain, MLF 1 tahun diumumkan di tanggal 15 Mei, dan diperkirakan akan dipertahankan tetap tidak berubah. Nantinya MLF akan menjadi penentu bagi LPR yang akan dirilis 20 Mei mendatang. Belum ada rencana PBOC untuk memangkas kembali suku bunganya tapi menjelang perhelatan besar di bulan Juli antar pemimpin tinggi China diperkirakan bank sentral tetap mendukung ekonomi untuk tumbuh.

Jepang

Jepang akan terfokus pada data pertumbuhan ekonomi GDP di hari Kamis. Pasar masih melihat kemungkinan pertumbuhan yang berjalan lambat dan belum memicu perubahan kebijakan suku bunga BOJ dalam waktu dekat.

Namun, USDJPY akan sangat sensitif pada data-data AS yang dirilis minggu depan. BOJ mungkin akan menanti sinyal dari Fed untuk memangkas suku bunga jika laporan inflasi dirilis lebih lemah. Dan hal ini akan menjadi support yang baik bagi penguatan Yen, sembari membuka peluang untuk menguat tanpa harus melakukan intervensi kembali.

(forexlive, marketpulse)

High Event Economic Calendar

SeninAUD NAB Business Confidence, NZD Inflation Expectations, EUR Economic Forecasts, US FOMC Member Mester speaks
SelasaUK Avg Earnings Index incl Bonus, UK Claimant Count Change, UK Unemployment Rate, German CPI, CHF PPI, Spain CPI, UK MPC Member Pill speaks, German ZEW Economic Sentiment, OPEC Monthly Report, US PPI, CAD Wholesale Sales, US Fed Chari Powell speaks   
RabuFrance CPI, EUR GDP, EUR Industrial Production, CAD Housing Starts, US CPI, US Retail Sales, US NY Empire State Manufacturing Index, US Crude Oil Inventories
KamisFOMC Member Bowman speaks, JPY GDP, AUD Employment Change, JPY Industrial Production, US Building Permits, US Jobless Claims, US Housing Starts, US Philadelphia Fed Manufacturing Index, US Industrial Production, Fed Vice Chair Supervision Barr speaks, FOMC Member Mester speaks          
JumatFOMC Member Bostic speaks, CNY Industrial Production, CNY Industrial Production, CNY Unemployment Rate. CNY NBS Press Conferences, UK MPC Member Mann speaks, EUR CPI. CAD New Housing Price Index, US Leading Index, US Fed Waller speaks

FOREX

EURUSD: Weekly ditutup hanging man, cukup dekat di zona resistance. Ini berarti mendukung potensi reversal bearish minggu depan. Itupun dengan catatan data ekonomi Eropa cenderung melemah sehingga memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga ECB. Potensi kenaikan juga akan tergantung pada kemampuan kenaikan dari resistance 1.09000. Selama tidak berhasil naik, maka peluang penurunan akan lebih dominan. Satu sisi, data ekonomi AS seperti inflasi yang lebih lemah akan mendukung penguatan Euro terhadap dolar AS. Sementara penurunan akan lebih didukung jika inflasi AS dirilis lebih kuat dari ekspektasi. Daily trend channel juga akan membuka peluang penurunan karena harga cukup dekat dengan resistance, dan juga penutupan Jumat yang berada di bawah MA 200. Kunci utama adalah MA 200, yang kali ini berada di 1.07909. Jika terjadi penembusan, maka hal itu bisa membuka jalur kenaikan lanjutan. Sebaliknya jika tetap di bawah MA 200, maka akan berpeluang tetap turun.

Resistance : 1.08422, 1.09800, 1.10320

Support :  1.06785, 1.05500, 1.04097

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Weekly ditutup shooting star dan membuka peluang penurunan minggu depan. Hal ini juga bisa membuka peluang penurunan dari pola Rising Wedge yang bisa membuka peluang bearish lebih lanjut. Terutama jika laporan inflasi AS melemah sehingga berpotensi menekan USDJPY lebih cepat tanpa intervensi, dan ini akan membuat penurunan bagi saham Jepang. Penurunan di bawah 37000 semakin terbuka jika didukung fundamental.

Resistance : 38475, 38750, 38958

Support : 38050, 37700, 37115

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Kenaikan berpotensi lanjut karena Weekly ditutup bullish. Bahkan memperkuat kemungkinan inverse H&S daily segera mencapai target utama di 19693 dalam waktu dekat. Ini dengan catatan jika Wall Street tetap positif, dan ekonomi China tercatat positif. Satu sisi waspadai peluang koreksi turun. Support 18000 akan menjadi pemicu penurunan lebih dalam. Tapi selama tidak ada penurunan di bawah 18000, maka penurunan akan relatif terbatas, dan kenaikan akan tetap dominan.

Resistance : 19000, 19544, 19693

Support : 18575, 18214, 18060

Outlook : Strong Bullish

CFD

Dow Jones : Weekly kembali ditutup bullish dan membuka peluang kenaikan lebih lanjut untuk minggu depan. Laporan pendapatan perusahaan dan data inflasi akan menjadi pemicu pergerakan utama. Jika saja inflasi AS lemah, didukung dengan laporan pendapatan yang tetap positif atau lebih baik dari perkiraan. maka peluang kenaikan lanjutan seharusnya jauh lebih terbuka dan mungkin kembali menciptakan rekor tertinggi baru, melebihi 40353. Sebaliknya, inflasi yang lebih tinggi dan laporan pendapatan yang meleset akan memicu pembalikan turun yang lebih cepat. Support 39292 akan memicu penurunan lebih lanjut jika sampai ditembus. Tapi secara keseluruhan dampak data ekonomi jauh lebih penting.  

Resistance : 39714, 40000, 40309

Support :  39333, 38940, 38655

Outlook : Bullish

CRUDE OIL: Weekly ditutup bearish panjang dengan potensi penurunan yang diperkirakan masih didukung dengan diabaikannya perkembangan di Gaza. Namun, hal ini belum tentu tenang begitu saja mengingat konflik yang lebih luas bisa terjadi jika Israel benar-benar lancarkan serangan ke kota Rafah. Secara tren, seharusnya bearish tetap dominan, terlebih daily Head & Shoulders kemungkinan masih dominan dengan target utama melirik area 74. Demand yang lebih kuat diperkirakan muncul di kisaran 69-71, dengan konsekuensi penurunan cepat diperkirakan akan muncul di kisaran 67/68. Jika laporan inventori minggu depan cenderung berkurang, maka potensi kenaikan bisa terjadi. Sebaliknya jika pasokan tetap lebih banyak, maka akan memicu penurunan lanjutan di bawah 74. Sementara data AS mungkin akan memberi dampak sedikit bagi kenaikan oil jika inflasi ternyata lebih tinggi. Namun sebaliknya, jika inflasi AS lebih rendah, maka dolar yang lemah akan memicu permintaan minyak mentah sehingga berpotensi mendorong kenaikan harga minyak.

Resistance : 79.03, 80.60, 83.00

Support : 76.50, 74.74, 70.00

Outlook : Strong Bearish

GBPUSD: Di bawah MA 50, Laporan Inflasi AS Penentu Pound?

Weekly ditutup hanging man dan tetap di bawah MA 50 di 1.25812. Ini berarti peluang bearish akan tetap dominan minggu depan. Support 1.24500 akan menjadi penentu, terutama bagi potensi pola H&S yang dicurigai muncul di H4. Di sisi lain, laporan domestik bisa memicu optimisme pasar untuk penguatan GBP. Tapi secara umum pasar lebih antusias menanti inflasi AS sehingga sentimen akan ditentukan dari sebearapa kuat data AS tersebut dirilis. Peluang bullish terbuka jika inflasi AS lebih rendah dari perkiraan.

Resistance :  1.25750, 1.26700, 1.28300

Support  :  1.23369, 1.22500, 1,20696

Outlook : Bearish

GOLD: Bullish Engulfing Weekly, CPI AS Tentukan Nasib Bullish!

Weekly candle ditutup oleh bullish yang panjang sehingga 2 candle terakhir cenderung terlihat sebagai bullish engulfing. Secara teori seharusnya kita masih berpeluang melihat kenaikan lanjutan. Ini sekaligus membuka peluang untuk menguji zona resistance 2385 dan 2393. Bahkan terbuka untuk tembus kembali di atas zona 2400, dengan catatan jika inflasi CPI AS dirilis lebih lemah dari ekspektasi. Tapi sebaliknya, jika data dirilis lebih kuat, justru kita akan melihat arah sebaliknya dengan cepat menghapus peluang dari bullish engulfing yang terlihat di grafik Weekly. Support 2260 akan menjadi incaran pertama, dan sangat mungkin ditembus jika inflasi dirilis lebih kuat. Di sisi lain, ini juga mendukung untuk kenaikan lanjutan dari pola Falling Wedge yang belum tuntas. Kita masih punya peluang kenaikan ke target utama 2414.

Resistance : 2378. 2393, 2431

Support :   2337, 2306, 2277

Outlook : Bullish

USDJPY: GDP Jepang vs CPI AS

Weekly ditutup candle bullish, setengah dari penurunan minggu sebelumnya. Tapi tidak berarti menggagalkan bearish engulfing yang terdeteksi sebelumnya. Namun, jika high 160.201 berhasil ditembus, maka peluang kenaikan akan jauh lebih kuat dan intervensi Yen sepertinya bisa terpicu kembali terjadi. Di sisi lain, pasar kemungkinan melihat data CPI AS lebih utama daripada data GDP Jepang yang dirilis minggu depan. Peluang ini akan memicu kenaikan lebih tinggi jika CPI AS dirilis lebih kuat, atau turun cepat jika CPI AS dirilis lebih lemah. Tapi belum ada komitmen apapun dari BOJ untuk memastikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Posisi ini akan tetap menjadi catatan serius bagi BOJ yang mempertahankan kebijakan longgarnya dalam beberapa waktu ke depan.

Resistance :  156.30, 158.670, 160.201

Support : 154.960, 151.850, 149.814

Outlook : Bearish

FOREXLatestEnd of Last Week3-months Ago1 -year Ago
GBPUSD1.252341.254461.261981.24366
EURUSD1.076981.076151.080401.06849
USDJPY155.767153.021149.952139.303
AUDUSD0.660130.660770.649400.64985
Commodities
XAUUSD2363.472300.782043.931962.42
CLSCID78.1777.9678.2767.57
Indeks Saham
DJI39614388573900932947
HSI18948184071645018191
NKI38175382853917030760
NASDAQ18242.7518022.5018067.0014292.25