US & UK libur akan membatasi pergerakan mata uang

Published on 05/27/2024

Dolar mengalami koreksi terhadap mata uang lainnya oleh aksi profit taking menjelang libur Memorial Day di AS malam ini. Meskipun fundamental ekonomi di AS yang dirilis Jumat pekan lalu masih cenderung meningkat yang berpotensi menahan langkah Fed untuk segera menurunkan suku bunga acuan. Data Durable Goods Order masih meningkat ke 0.7% yang lebih baik daripada perkiraan turun ke -0.9% meski data periode sebelumnya direvisi menurun tajam dari 2.6% menjadi hanya 0.9%. Begitu pula dengan data Core Durable Goods Order yang tidak menyertakan sektor transportasi juga terus meningkat ke 0.4% yang lebih baik dari perkiraan hanya naik 0.1% meski data periode sebelumnya juga direvisi menurun dari 0.2% menjadi 0.0%. Hal ini menunjukkan anggaran belanja barang produksi terus meningkat di awal kuartal kedua tahun ini. Sehari sebelumnya data PMI baik di sektor manufaktur dan jasa di AS juga meningkat melampaui perkiraan semakin menjauh dari ambang batas zona ekspansif 50. Data-data ini sepertinya bisa kembali memicu angka inflasi yang sebelumnya sudah turun untuk kembali tertahan dan berpotensi semakin menunda langkah Fed untuk segera menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Dan semakin memperkuat argumen potensi Fed baru akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan moneter FOMC di bulan September mendatang. Sementara data dari University of Michigan menunjukkan kepercayaan konsumen semakin meningkat dari 67.4 menjadi 69.1 yang jauh lebih baik dari perkiraan hanya naik ke 67.8. Sedangkan ekspektasi inflasi mengalami penurunan dari 3.5% menjadi 3.3% walau masih cukup jauh dari target Fed. Pekan ini akan dirilis data indikator inflasi lainnya dalam skala individu dan rumah tangga berupa Personal Consumption Expenditure (PCE) yang juga menjadi sorotan bagi Fed untuk memutuskan langkah moneter berikutnya. Selain itu juga akan dirilis data data personal income/spending dan pertumbuhan ekonomi GDP juga serta data di sektor manufaktur dari Chicago dan Richmond. Selain itu sejumlah pejabat Fed juga dijadwalkan akan memberikan pidato di berbagai tempat dan kesempatan berbeda.

Yen sepertinya mengalami koreksi terhadap mata uang dolar setelah pemerintah Jepang kembali mengeluarkan peringatan akan kesiapan untuk kembali melakukan intervensi untuk melawan pergerakan mata uang Yen yang berlebihan. Wakil Menteri Keuangan untuk Hubungan Internasional – Masako Kanda mengatakan hal tersebut di depan negara peserta pertemuan G7 di akhir pekan kemarin. Langkah pemerintah Jepang ini disambut baik oleh pimpinan keuangan dari negara anggota G7 dengan kembali mengingat komitmen untuk menjaga stabilitas sistem keuangan di masing-masing anggotanya. Hal ini dianggap sebagai lampu hijau bagi BOJ untuk melakukan intervensi jika memang diperlukan. Hari ini Gubernur BOJ – Kazauo Ueda dijadwalkan memberikan pidato. Data-data penting pekan ini adalah data inflasi CPI dan juga Retail Sales.

Euro kembali menguat terhadap dolar meskipun semakin banyak dukungan bagi Bank Sentral Eropa (ECB) untuk segera memangkas suku bunga acuan untuk pertama kali pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang. Gubernur Bank Sentral Italia – Fabio Panetta mengetakan hal tersebut paska pertemuan G7 akhir pakan ini seiring dengan tekanan inflasi yang semakin menurun. Meski demikian sejumlah perbankan menurunkan ekespektasi langkah pemangkasan suku bunga acuan ECB, Danske Bank memperkirakan ECB hanya akan memangkas suku bunga acuan sekitar 2 kali di tahun ini yang lebih berkurang 1 kali dari perkiraan sebelumnya sebanyak 3 kali. Sementara Barclays juga menghilangkan peluang pemangkasan selanjutnya di bulan Juli mendatang. Sehingga ECB diperkirakan hanya akan menurunkan suku bunga acuan di bulan Juni dan Desember mendatang atau hanya 2 kali di tahun ini dan akan disusul dengan pemangkasan sebanyak 3 kali di tahun 2025 mendatang. Hari ini akan dirilis data Iklim Bisnis di Jerman dan Belgia. Pekan ini akan dirilis data inflasi untuk Uni Eropa secara keseluruhan dan juga untuk sejumlah negara anggota penting Uni Eropa.

Poundsterling juga ikut terangkat terhadap dolar menjelang dengan liburnya pasar AS namun juga libur di Inggris merayakan Spring Bank holiday malam ini. Fundamental ekonomi di Inggris meski sudah keluar dari resesi namun daya beli masih cenderung turun. Data Retail Sales yang dirilis hari jumat lalu menunjukkan hal tersebut. Retail Sales bulan lalu mengalami penurunan -2.3% yang jauh berkurang dari perkiraan turun -0.5% dan data periode sebelumnya juga direvisi menurun dari 0.0% menjadi -0.2%. Sementara usulan dari Perdana Menteri – Rishi Sunak untuk mengadakan pemilu lebih awal di bulan Juli mendatang kurang berpengaruh pada pergerakan mata uang GBP. Pekan ini tidak ada data ekonomi yang penting akan dirilis.