Dolar berlanjut melemah terhadap mata uang lainnya menjadikan turun dalam sebulan untuk pertama kali sejak awal tahun 2024 ini. Data PCE di AS yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan inflasi dari sisi personal cenderung stabil di 0.3% sama seperti bulan sebelumnya dan data Core PCE-nya sedikit menurun ke 0.2% lebih rendah dari perkiraan sama seperti bulan sebelumnya di 0.3%. Namun jika dibandingkan dengan data setahun sebelumnya baik PCE maupun Core PCE relatif stabil yaitu 2.7% dan 2.8% keduanya sesuai perkiraan sama seperti periode sebelumnya. Data-data ini masih belum memberikan kejelasan langkah apa yang akan diambil oleh Fed pada pertemuan moneter yang akan datang. Meski inflasi masih stagnan setidaknya tidak naik seperti yang dikhawatirkan pasar. Data lain berupa Personal Income masih stabil 0.3% sesuai perkiraan sama seperti periode sebelumnya dan hanya data Personal Spending yang semakin turun 0.2% lebih rendah dari perkiraan 0.3% dengan data periode sebelumnya direvisi menurun dari 0.8% menjadi hanya 0.7%. Sedangkan data PMI negara bagian Chicago mengalami penurunan dari 37.9 menjadi hanya 35.4 yang jauh lebih rendah dari perkiraan meningkat 41. Dengan data-data ini masih belum cukup bagi Fed untuk mengambil tindakan untuk memangkas suku bunga acuan dalam waktu dekat seperti yang diperkirakan. Dibutuhkan data-data fundamental yang lebih jelas memperlihatkan inflasi berlanjut turun yang akan dirilis dalam beberapa bulan mendatang. Pekan ini akan dirilis data-data di sektor tenaga kerja yang juga menjadi pedoman bagi Fed untuk menentukan langkah moneter berikutnya, mulai dari data lowongan kerja JOLTS, data ADP, Challenger, data mingguan Klaim Pengangguran dan yang terpenting data Non-Farm Payroll di hari Jumat nanti. Hari ini akan dirilis data PMI di sektor manufaktur disusul di sektor jasa esok hari.
Yen terus tertekan terhadap dolar meskipun ada peringatan dari Menteri Keuangan Jepang yang kembali mengungkit soal volatilitas mata uang yang berlebihan. Menteri Keuangan pada hari Jumat lalu merilis data yang mengkonfirmasi langkah intervensi otoritas Jepang yang menggelontorkan data sebanyak ¥9.79 triliun atau senilai $62.2 milyar. Jumlah ini lebih besar dari perkiraan pasar sebelumnya yang juga akan membatasi langkah intervensi berikutnya jika memang ada. Sehingga pasar berasumsi Bank Sentral Jepang (BOJ) tidak akan melakukan intervensi dalam waktu dekat ini. Data inflasi di Jepang juga sudah turun di bawah 2% sehingga BOJ juga tidak perlu menaikkan suku bunga acuan lagi setelah mengakhiri kebijakan ultra longgarnya beberapa waktu lalu. Hari ini ada data PMI di sektor manufaktur dan Capital Spending. Sedangkan sepanjang pekan ini tidak ada data penting yang akan dirilis.
Euro bergerak menguat seiring dengan melemahnya mata uang dolar seiring dengan data inflasi di Uni Eropa yang kembali bergerak naik berpotensi mempersulit langkah Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memangkas suku bunga acuan pekan ini. Data inflasi CPI di Uni Eropa secara keseluruhan mengalami kenaikan dari 2.4% menjadi 2.6% yang lebih tinggi dari perkiraan hanya naik 2.5%. Begitu pula dengan data Core CPI yang naik menjadi 2.9% yang lebih tinggi dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya 2.7%. Data-data ini sangat tidak diharapkan menjelang pertemuan moneter ECB pekan ini. Sebagian besar pelaku pasar berharap ECB akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan tersebut dengan ekspektasi inflasi terus menurun dan disusul dengan pemangkasan berikutnya pada pertemuan moneter di bulan September dan Desember mendatang. Dengan inflasi yang kembali naik maka harapan tersebut sepertinya menghadapi rintangan. Sebelum pertemuan moneter akan dirilis data PMI di sektor manufaktur dan jasa serta data dari sektor tenaga kerja dan juga data Retail Sales.
Poundsterling juga berlanjut menguat terhadap dolar didukung dengan data di sektor perumahan yang terus positif. Data indeks harga perumahan mengalami kenaikan tajam dari -0.4% meningkat menjadi +0.4% yang lebih baik dari perkiraan hanya naik +0.1%. Begitu pula dengan jumlah kredit KPR yang dicairkan juga meningkat. Secara umum fundamental ekonomi di Inggris yang semakin membaik membuat ekspektasi akan langkah Bank Sentral Inggris (BOE) untuk dapat segera menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat. Pekan ini hanya ada data PMI di sektor manufaktur yang akan dirilis hari ini disusul di sektor jasa pada hari Rabu dan di sektor konstruksi pada hari Kamis.