Inflasi semakin turun namun Fed hanya memproyeksikan 1 kali pemangkasan suku bunga acuan

Published on 06/13/2024

Dolar mengalami koreksi tajam terhadap sejumlah mata uang lainnya setelah data inflasi menurun cukup signifikan dan hasil pertemuan moneter FOMC yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Data CPI di AS yang dirilis semalam menunjukkan tekanan inflasi sudah semakin menurun dari 0.3% menjadi 0.0% yang lebih rendah dari perkiraan 0.1%. Data Core CPI yang tidak menyertakan komponen BBM dan bahan pangan juga turun menjadi 0.2% dari perkiraan stagnan di angka 0.3%. Begitu pula dengan CPI yang jika dibandingkan dengan data yang sama tahun sebelumnya juga mengalami penurunan menjadi 3.3% lebih rendah dari perkiraan stagnan di 3.4%. Dengan data Core CPI juga turun dari 3.6% menjadi 3.4% yang juga lebih rendah dari perkiraan hanya turun 3.5%. Data-data ini semestinya semakin membuka peluang bagi Fed untuk dapat segera menurunkan suku bunga acuannya. Dan juga memungkinkan untuk menurunkan suku bunga antara 2 kali hingga 3 kali hingga akhir tahun nanti. Namun sepertinya pejabat Fed berbeda dengan pendapat dengan mengabaikan data inflasi kali ini. Hasil pertemuan FOMC sesuai perkiraan dengan tetap mempertahankan suku bunga acuan dan yang lebih mengejutkan adalah proyeksi suku bunga acuan atau dot plot hasil voting pejabat Fed menunjukkan hanya akan ada 1 kali pemangkasan suku bunga acuan saja hingga akhir tahun nanti. Pada dot plot sebelumnya pejabat Fed cukup optimis dengan proyeksi sebanyak 3 kali pemangkasan suku bunga. Sedangkan ekspektasi pasar setidaknya 2 kali dengan pemangkasan pertama pada pertemuan moneter di bulan September mendatang. Dalam konferensi pers paska pertemuan moneter semalam berakhir, Ketua Fed – Jerome Powell mengakui inflasi yang semakin menurun namun masih dirasa cukup tinggi sehingga proyeksi pemangkasan suku bunga dikurangi seiring dengan laju penurunan inflasi yang berjalan lebih pelan dari perkiraan dan diperlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai target 2%. Powell menilai proyeksi suku bunga dalam dot plot saat ini cukup konservatif dan masih memungkinkan untuk direvisi seiring dengan data ekonomi yang akan datang. Meski demikian spekulasi pasar akan langkah Fed menurunkan suku bunga acuan sebanyak 25 bps pada pertemuan moneter di bulan September masih tetap meningkat dari 46.8% menjadi 61.5% menurut CME’s FedWatch tool. Berikutnya pasar akan mencermati data inflasi dari sisi produsen PPI yang akan rilis malam ini dengan perkiraan juga semakin menurun. Data lain berupa laporan mingguan klaim pengangguran. Sementara Gubernur Fed New York – John Williams dan Menteri Keuangan – Janet Yellen dijadwalkan akan memberikan pidato di tempat yang sama malam ini.

Yen rebound seiring dengan melemahnya mata uang dolar. Bank Sentral Jepang (BOJ) dijadwalkan akan mengadakan pertemuan moneter esok hari dengan perkiraan masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya seiring dengan inflasi yang sudah turun di bawah 2%.  Meski demikian pasar akan mencermati langkah BOJ untuk mengurangi neraca keuangan yang masih besar saat ini. Beberapa waktu lalu BOJ juga sudah menyuarakan rencananya untuk mengurangi pembelian harian obligasi pemerintah Jepang untuk menciptakan kondisi moneter yang ketat. Data ekonomi berupa indeks manufaktur meningkat tajam dari -6.7 menjadi -1.0 yang jauh lebih baik dari perkiraan hanya naik -5.2.

Euro juga rebound terhadap dolar setelah sempat melemah hingga level terendah sejak 2 Mei lalu. Penguatan ini murni dikarenakan melemahnya mata uang dolar, karena sentimen di Uni Eropa masih cenderung negatif paska Presiden Prancis – Emmanuel Macron mengajukan jadwal pemilu lebih cepat 3 tahun dari masa jabatannya yang dijadwalkan dalam 2 putaran yaitu pada 30 Juni dan 7 Juli mendatang. Namun Macron menegaskan tidak akan mundur dari jabatannya meski nanti kalah dalam pemilu tersebut. Artinya pemimpin terpilih hasil pemilu baru akan menduduki jabatan setelah Macron menyelesaikan masa jabatannya 3 tahun yang akan datang. Entah apakah pendapat ini akan diterima oleh rivalnya dari Partai National Rally yaitu Marine Le Pen yang sebelumnya sudah memenangkan pemilu di parlemen Eropa. Le Pen terkenal dengan ideologi Eurosceptis yang mengangkat isu seputar pemisahan dari integrasi zona Uni Eropa baik secara teritorial maupun secara ekonomi. Data ekonomi di Jerman berupa data CPI masih menunjukkan inflasi turun cukup signifikan 0.1% sesuai perkiraan dari periode sebelumnya 0.5%. Tapi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya justru terjadi peningkatan dari 2.2% menjadi 2.4% sesuai perkiraan. Hari ini akan dirilis data Industrial Production.

Poundsterling juga ikut menguat seiring dengan melemahnya mata uang dolar paska FOMC. Meskipun data ekonomi di Inggris relatif memburuk dengan data pertumbuhan ekonomi GDP dari biro statsitik nasional mengalami penurunan dari 0.4% menjadi 0.0% sesuai perkiraan. Sedangkan data yang sama dari NIESR masih stagnan 0.7%. Data lain seperti defisit neraca perdagangan semakin membengkak dan data Industrial Production maupun Manufakturing Production mengalami penurunan yang lebih buruk dari perkiraan.  Bank Sentral Inggris (BOE) dijadwalkan akan mengadakan pertemuan moneter pada 20 Juni pekan depan dengan perkiraan masih akan mempertahankan suku bunga acuan saat ini meski inflasi terus cenderung turun. Spekulasi di pasar memperkirakan BOE baru akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan September mendatang dengan peluang mencapai 70%.  Hari ini akan dirilis data harga perumahan di Inggris dan laporan kuartal BOE.