Fokus pasar pada hasil pertemuan moneter Bank Sentral Jepang (BOJ) siang ini

Published on 06/14/2024

Dolar rebound setelah sempat mengalami koreksi terhadap sejumlah mata uang lainnya meskipun data ekonomi menunjukkan inflasi semakin menurun. Data inflasi dari sisi produsen PPI mengalami penurunan dari 0.5% menjadi -0.2% yang lebih rendah dari perkiraan hanya turun 0.1%. Begitu pula dengan data Core PPI juga turun dari 0.5% menjadi 0.0% yang lebih rendah dari perkiraan 0.3%. Dan jika dibandingkan dengan data yang sama tahun sebelumnya PPI juga turun menjadi 2.2% yang lebih rendah dari perkiraan naik 2.5% meski data periode sebelumnya direvisi sedikit naik dari 2.2% menjadi 2.3%. Sedangkan data Core PPI-nya turun 2.3% yang juga lebih rendah dari perkiraan sama seperti tahun sebelumnya 2.4%. Secara umum data ini sejalan dengan data inflasi dari sisi konsumen yang dirilis sehari sebelumnya yang diharapkan akan tercermin pada data inflasi berikutnya yaitu Personal Consumption Expenditure (PCE) yang baru akan dirilis 2 pekan mendatang. Data lainnya berupa klaim pengangguran juga masih terus naik hingga level tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Dari 229K menjadi 242K berbanding terbalik dari perkiraan turun 225K. Sebelumnya Fed mengakhiri pertemuan moneter FOMC dengan tetap mempertahankan suku bunga acuan sesuai perkiraan. Dan juga memperkirakan hanya akan ada 1 kali pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun ini. Dengan hanya 1 kali penurunan suku bunga akan membuat diferensiasi dengan suku bunga negara lain yang sudah mulai memangkas suku bunga menjadi semakin lebar sehingga daya tarik dolar semakin meningkat. Dalam konferensi pers Ketua Fed – Jerome Powell mengakui inflasi yang semakin menurun namun masih dirasa cukup tinggi sehingga proyeksi pemangkasan suku bunga dikurangi seiring dengan laju penurunan inflasi yang berjalan lebih pelan dari perkiraan. Powell menambahkan sampai laju inflasi secara jelas turun baru kemudian Fed akan melakukan tindak lanjut yang diperlukan. Meski Fed hanya memproyeksikan hanya 1 kali pemangkasan tahun ini, tapi spekulasi di pasar masih memperkirakan Fed akan tetap memangkas suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan September dengan peluang terus meningkat hingga 68% menurut CME FedWatch Tool. Hari ini akan dirilis data survey dari University of Michigan berupa sentimen konsumen dan ekspektasi inflasi.

Yen relatif tertahan terhadap dolar menjelang pertemuan moneter Bank Sentral Jepang (BOJ) hari ini. Setelah mengakhiri kebijakan moneter ultra longgarnya pada pertemuan moneter sebelumnya, BOJ diperkirakan masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya saat ini. TIngkat inflasi yang turun hingga 1.8% yang di bawah 2% menjadi pertimbangan utama hal ini. Yang akan dicermati oleh pasar adalah rencana mengurangi neraca keuangan yang masih besar saat ini yaitu senilai $5 triliun. Rencana pengurangan pembelian harian obligasi pemerintah Jepang dilakukan untuk menciptakan kondisi moneter yang ketat. Pertemuan moneter BOJ diperkirakan akan berakhir pada pukul 10:00 WIB siang ini dan akan diikuti dengan konferensi pers dari Ketua BOJ – Kazuo Ueda  30 menit kemudian.

Euro masih terus tertekan terhadap dolar seiring dengan tingginya ketidakpastian dari pemilu di Prancis. Presiden Prancis – Emmanuel Macron mengajukan pemilu di Prancis lebih awal 3 tahun dari masa jabatan semestinya. Setelah mengalami kekalahan dalam pemilihan di Parlemen Eropa. Pemilu di Prancis dijadwalkan dalam 2 putaran yaitu pada 30 Juni dan 7 Juli mendatang. Meski pemilu dimajukan namun Macron menegaskan tidak akan serta merta mundur dari jabatannya walaupun nanti kalah dalam pemilu. Yang sepertinya tidak akan diterima oleh rivalnya dari Partai National Rally yaitu Marine Le Pen yang sebelumnya sudah memenangkan pemilu di parlemen Eropa. Selain ketidakstabilan politik data ekonomi di Uni Eropa juga menurun dengan data Industrial Production mengalami penurunan -0.1% yang jauh lebih jelek dari perkiraan turun 0.1% dan data periode sebelumnya direvisi menurun dari 0.6% menjadi hanya 0.5%. Hari ini akan dirilis data neraca perdangan, inflasi di Prancis dan pidato dari Presiden ECB – Christine Lagarde.

Poundsterling cenderung tertekan seiring dengan rebound mata uang dolar meski tertahan oleh penguatan terhadap mata uang Euro hingga menyentuh level tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Penguatan GBP selain karena ketidakpastian politik di Prancis juga dikarenakan oleh ekpektasi bahwa Bank Sentral Inggris (BOE) masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan moneter MPC pekan depan dengan peluang mencapai 75% menurut spekulasi di pasar. Dan diperkirakan BOE hanya akan memangkas suku bunga acuan sebanyak 1x saja hingga akhir tahun ini. Perbedaan suku bunga dengan negara tetangganya ini yang menjadi daya tarik tersendiri untuk GBP dibandingkan dengan Euro. Pemilu di Inggris yang dimajukan oleh Perdana Menteri – Rishi Sunak dijadwalkan akan dilaksanakan pada 7 Juli mendatang. Dengan hasil yang hampir dapat dipastikan akan melengserkan Sunak, namun diperkirakan tidak akan merubah mayoritas di parlemen. Hari ini akan dirilis data ekspektasi inflasi konsumen.