Pidato Ketua Fed – Jerome Powell Masih Akan Memberikan Testimoni Hari Kedua Malam Ini

Published on 07/10/2024

Dolar bergerak menguat terhadap mata uang lainnya setelah Ketua Fed – Jerome Powell dalam testimoni di depan Senat AS mengakui bahwa sektor tenaga kerja mulai melambat dan inflasi relatif masih tinggi namun terus mendekati target Fed. Powell menambahkan lebih banyak data ekonomi yang positif lagi akan memperkuat Fed untuk semakin mendekati langkah pemangkasan suku bunga acuan. Meski demikian Powell belum memberikan petunjuk kapan Fed akan melakukan langkah tersebut seiring dengan adanya 2 sisi resiko yaitu tidak hanya dari inflasi namun juga dari sektor tenaga kerja. Seperti diketahui data-data di sektor tenaga kerja yang dirilis pekan lalu hampir semuanya memberikan sinyal sektor ini mulai melambat. Dan pernyataan Powell tersebut sudah sama-sama diketahui oleh pasar sehingga ada sedikit kekecewaan pelaku pasar karena belum adanya kejelasan akan kapan Fed akan mulai memangkas suku bunga. Akibatnya spekulasi akan langkah Fed untuk memangkas suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan September mengalami penurunan dari sebelumnya 76% menjadi hanya 71% menurut CME Group’s FedWatch tool. Hari ini Powell masih akan memberikan testimoni di depan DPR AS, kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan pidato semalam sehingga respon pasar diperkirakan masih akan sama seperti kemarin. Sementara Menteri Keuangan – Janet Yellen di depan Senat memberikan pandangan akan tingginya sewa perumahan masih berpotensi menahan turun laju inflasi meskipun di sektor manufaktur dan sektor tenaga kerja dapat menekan turun inflasi. Data inflasi baru akan dirilis pada hari Kamis esok hari yang dapat akan semakin memperjelas langkah Fed berikutnya. Hari ini tidak ada data ekonomi yang penting hanya data Crude Oil Inventories.

Yen berlanjut melemah terhadap dolar hingga kembali semakin mendekati level terendah dalam 38 tahun terakhir sebelumnya yang tercipta di pekan lalu. Sejumlah analis mengemukakan saran kepada Bank Setral Jepang (BOJ) untuk mengurangi pembelian obligasi setidaknya separuh dari yang diberlakukan saat ini dalam program tapering yang dijadwalkan akan dirilis pada pertemuan moneter BOJ di akhir bulan nanti. Selain tapering tersebut, BOJ juga berencana untuk menaikkan suku bunga acuan lebih lanjut setelah pada bulan Maret lalu mengakhiri kebijakan moneter ultra longgarnya untuk pertama kali dalam beberapa dekade terakhir. Namun kebijakan tersebut masih tergantung pada data inflasi yang masih akan dirilis dalam beberapa waktu ke depan. Dan data inflasi dari sisi produsen PPI yang dirilis pagi ini mengalami kenaikan menjadi 2.9% sesuai perkiraan dan data periode sebelumnya direvisi naik dari 2.4% menjadi 2.6%. Jika indikator inflasi terus meningkat maka rencana BOJ untuk kembali menaikkan suku bunga dapat segera direalisasikan. Dan akan sedikit mempersempit perbedaan tingkat suku bunga yang menjadi bahan spekulasi dengan aksi carry trade.

Euro terus terkoreksi terhadap dolar seiring dengan ketidak pastian politik di Prancis setelah oposisi Partai Reli Nasional (RN) berhasil dijegal dari memenangkan pemilu yang diadakan di hari minggu kemarin lusa. Dengan tidak ada partai yang menjadi mayoritas di parlemen (hung parliament) menjadikan potensi terjadinya  gridlock atau kebuntuan politik dalam pengambilan keputusan legislatif. Hal ini membuat biro peringkat Moody’s memberikan peringatan akan menurunkan peringkat hutang Prancis menjadi negatif jika tidak segera mendapat jalan keluar untuk ini. Sidang umum pertama parlemen setelah pemilu dijadwalkan akan dilakukan pada tanggal 18 Juli mendatang yang akan memutuskan siapa yang akan menjalankan pemerintahan selanjutnya. Sementara itu Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan masih akan terus menurunkan suku bunga acuannya menyusul langkah pemangkasan di bulan Juni lalu. Hal ini ini disampaikan oleh pejabat ECB sekaligus Gubernur Bank Sentral Italia yang baru – Fabio Panetta yang semalam mengatakan ECB dapat terus menurunkan suku bunga secara bertahap tanpa membahayakan inflasi yang sudah semakin turun saat ini. Sementara Presiden ECB – Christine Lagarde beberapa waktu lalu juga mengungkapkan hal senada namun tidak memberikan petunjuk kapan akan dilakukan. Hari ini akan dirilis data Industrial Production di Italia.

Poundsterling juga berlanjut melemah terhadap dolar menyusul kekalahan Perdana Menteri sebelumnya – Rishi Sunak sekaligus mengakhiri 14 tahun Partai Konservatif memegang kekuasaan di Inggris. Yang akan segera dilanjutkan oleh Keir Starmer dari Partai Buruh yang mendapat sambutan positif dengan harapan yang tinggi untuk stabilitas fiskal dan politik di Inggris yang lebih stabil serta hubungan dagang yang lebih baik dengan Uni Eropa.  Setelah panggung politik berakhir perhatian pasar akan tertuju kembali pada kebijakan moneter yang kemungkinan akan diambil oleh Bank Sentral Inggris (BOE) dalam waktu dekat ini. BOE dijadwalkan akan memulai pertemuan moneter MPC pada 1 Agustus mendatang yang diharapkan untuk segera menurunkan suku bunga acuannya. Dengan peluang mencapai 63% seiring dengan inflasi yang sudah turun cukup banyak dan kondisi ekonomi yang masih tetap stabil. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis. Hanya pidato dari Ketua Ahli Ekonomi – Huw Pill dan pejabat BOE lainnya – Catherine Mann.