Ketua Fed – Jerome Powell Semakin Meyakinkan Peluang Pemangkasan Suku Bunga Acuan di Bulan September

Published on 07/16/2024

Dolar kembali terkoreksi terhadap mata uang lainnya paska pidato dari Ketua Fed – Jerome Powell yang semakin memperkuat peluang Fed untuk menurunkan suku bunga acuannya. Dalam pidato semalam Powell mengatakan 3 indikator inflasi di kuartal kedua ini semakin mempertegas bahwa laju inflasi secara konsisten searah target Fed. Komentar ini diartikan oleh pasar bahwa Powell membicarakan rencana pemangkasan suku bunga acuan di bulan September mendatang. Bahkan sebagian pelaku pasar melihat tersedianya ruang bagi Fed untuk memangkas suku bunga acuan hingga sebanyak 3 kali dilihat dari data-data inflasi tersebut. Meski kemungkinan besar hanya 2 kali pemangkasan yang akan dilakukan oleh Fed. Hal ini juga didukung oleh sejawat Powell yaitu Gubernur Fed San Fransisco – Mary Daly yang mengatakan meski inflasi sudah turun dan masih belum mencapai target namun dipercaya target tersebut akan segera tercapai. Dan Fed akan melakukan perubahan kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang dan memungkinkan untuk beberapa kali perubahan. Hal ini diartikan Fed tidak hanya akan menurunkan suku bunga acuan pada bulan September mendatang namun juga masih akan terus melanjutkannya pada pertemuan moneter setelahnya. Sementara itu sentimen positif juga datang dari peristiwa percobaan pembunuhan mantan sekaligus calon presiden dari Partai Republik – Donald Trump yang popularitasnya semakin meningkat dan berpeluang besar mengalahkan presiden pertahana – Joe Biden paska penembakan tersebut. Dengan peluang Trump yang meningkat dari 60 menjadi 67 dibandingkan peluang Biden yang hanya 27. Trump diperkirakan akan kembali memberlakukan kebijakan strong dolar dengan kebijakan perang dagangnya dan juga kebijakan lunak terhadap industri lokal dan beberapa kebijakan lainnya yang dinilai pro rakyat AS meski akan merugikan mitra dagang luar negeri. Namun ada juga kekhawatiran kebijakan Trump akan menjadi bumerang yang berakibat meningkatnya hutang pemerintah dan juga dapat menyebabkan inflasi kembali naik. Sedangkan data ekonomi yang dirilis kemarin berupa indeks manufaktur negara bagian New York masih cenderung menurun walau hanya sedikit menjadi -6.6 dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya 6.0. Hari ini akan dirilis data Retail Sales yang diperkirakan menurun namun Core-nya yang di luar BBM dan bahan pangan justru meningkat. Selain itu juga akan dirilis data import price, business inventories dan data di sektor perumahan.

Yen terus menguat terhadap dolar melanjutkan penguatan tajam pekan lalu yang diduga ada campur tangan dari Bank Sentral Jepang (BOJ). Hal ini terlihat dari laporan pengeluaran harian BOJ yang dirilis di hari Jumat lalu yang menunjukkan anggaran sebesar ¥3.57 triliun atau senilai $22.4 miliar di pasar mata uang.  Kombinasi  antara rencana Fed untuk menurunkan suku bunga yang semakin mendekati kenyataan dan rencana BOJ untuk kembali menaikkan suku bunga setelah mengakhiri kebijakan ultra longgarnya menjadi sentimen positif terhadap Yen. Karena perbedaan tingkat suku bunga keduanya semakin menyempit sekaligus juga mempersempit ruang bagi pelaku transaksi carry trade. Setelah kemarin pasar Jepang tutup karena libur Marine Day, hari ini kembali beroperasi normal seperti biasa.

Euro masih cenderung  melemah terhadap dolar menjelang pertemuan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) hari Kamis mendatang. Meski diperkirakan masih akan tetap mempertahankan suku bunga setelah bulan lalu baru saja memangkas suku bunga acuannya. Namun sejumlah pejabat ECB setuju bahwa masih terbuka peluang untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga seiring dengan inflasi yang sudah mencapai target yang diinginkan. Data inflasi CPI sendiri baru akan dirilis esok hari sehari sebelum pertemuan moneter ECB dijadwalkan. Data ekonomi juga masih cenderung negatif dengan data Industrial Production menurun -0.6% walau tidak seburuk yang diperkirakan turun hingga -0.9% dan data periode sebelumnya juga direvisi membaik dari -0.1% menjadi netral 0.0%. Hari ini akan dirilis data sentimen ekonomi dari ZEW di Jerman dan Uni Eropa secara keseluruhan serta data Neraca Perdagangan di Italia dan Uni Eropa keseluruhan dengan perkiraan keduanya mengalami penurunan.

Poundsterling juga cenderung  melemah terhadap dolar setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan tertinggi dalam sepekan sejak bulan Mei lalu. Fundamental ekonomi yang meningkat melampaui perkiraan semakin mempertegas ekonomi di Inggris semakin jauh dari resesi. Dan inflasi global yang cenderung turun semakin memperbesar peluang Bank Sentral Inggris (BOE) untuk segera menurunkan suku bunga acuannya. Data inflasi CPI di Inggris sendiri baru akan dirilis esok hari dengan perkiraan semakin menurun hingga di bawah target 2%. Hal ini akan membuka peluang BOE untuk memangkas suku bunga pada pertemuan moneter di bulan Agustus nanti. Meski dengan peluang pemangkasan hanya sebanyak 12.5 bps namun masih diharapkan akan berlanjut pada pertemuan di bulan September dengan pemangkasan lebih banyak yaitu 25 bps. Didukung oleh komentar dari Pejabat BOE sekaligus anggota voting MPC – Swati Dhingra yang kemarin mengatakan inflasi di Inggris kemungkinan tidak akan naik lagi dan BOE sudah saatnya untuk menurunkan suku bunga acuan. Hari ini tidak ada data ekonomi.