Fokus Pasar Akan Tertuju ke Eropa: Data Inflasi CPI Inggris dan Uni Eropa

Published on 07/17/2024

Dolar tertahan terhadap mata uang lainnya seiring dengan data ritel yang di luar perkiraan masih meningkat yang berpotensi untuk menahan laju turun inflasi. Data Retail Sales bulan lalu relatif stabil 0.0% yang lebih baik dari perkiraan menurun -0.3% dan data periode sebelumnya direvisi membaik dari +0.1% menjadi +0.3%. Sedangkan data Core Retail Sales yang tidak menyertakan sektor otomotif juga meningkat +0.4% melampaui perkiraan hanya naik +0.1% dari periode sebelumnya yang juga direvisi meningkat dari -0.1% menjadi +0.1%. Data ini menunjukkan daya beli di AS masih cukup kuat di tengah tingginya suku bunga Fed. Meski berpotensi untuk menahan laju turun inflasi namun dengan data yang positif ini  menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi terus membaik dan tidak akan sampai terjadi resesi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama Fed yaitu menurunkan inflasi sekaligus menghindari resesi. Sementara itu Gubernur Fed – Adriana Kugler semalam kembali menyuarakan pendapatnya yang senada dengan Ketua Fed – Jerome Powell sehari sebelumnya yaitu mengatakan data-data ekonomi menunjukkan inflasi segera akan mencapai target Fed 2%. Hari Senin lalu Powell membenarkan 3 data inflasi yang dirilis pekan lalu semakin mempertegas bahwa laju inflasi secara konsisten searah target Fed. Sehingga meskipun data ritel sales melampaui perkiraan ekspektasi pasar tidak berubah akan langkah Fed berikutnya adalah memangkas suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan September mendatang. Di awal bulan Agustus nanti Fed dijadwalkan akan mengadakan pertemuan moneter namun diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga sembari menunggu data inflasi berikutnya untuk mengetahui inflasi benar-benar konsisten turun. Selain data ekonomi, pemilu di AS juga menjadi sorotan setelah adanya penembakan atas mantan sekaligus calon presiden dari Partai Republik – Donald Trump menjadikan popularitasnya meningkat. Trump dikenal dengan kebijakan strong dolar dan lebih ramah terhadap industri domestik dengan melonggarkan regulasi dan mengurangi pajak namun ketat terhadap perusahaan asing terutama dari China. Penunjukan senator dari Ohio – J.D. Vance sebagai wakil presiden juga terkenal dengan keras terhadap investasi asing terutama dari China. Perang tarif akan kembali menjadi agenda jika nanti Trump terpilih dalam pemilu di bulan November mendatang. Hari ini hanya data minor yang akan dirilis yaitu berupa data di sektor perumahan dan data Industrial Production serta Capacity Utilization.

Yen sedikit terkoreksi terhadap dolar meskipun pemerintah Jepang kembali memberi peringatan lisan akan beraksi terhadap pergerakan yen yang volatile. Sekretaris Kabinet Jepang – Yoshimasa Hayashi kemarin mengatakan pemerintah Jepang siap untuk melakukan apa saja guna menghalangi jika pergerakan mata uang Yen kelihatan berlebihan. Hayashi dalam konferensi pers menambahkan perluanya menjaga nilai tukar mata uang yang selaras dengan kondisi fundamental ekonomi. Perbedaan tingkat suku bunga acuan antara AS dan Jepang sudah menjadi umum ditransaksikan yang dikenal dengan istilah carry trade. Pekan lalu diduga Bank Sentral Jepang (BOJ) melakukan intervensi meski tidak secara resmi mengakui. Hal ini dapat terlihat dari laporan yang menyatakan pengeluaran anggaran sebesar ¥2.14 triliun ($13,5 miliar) pada hari Jumat lalu dan digabungkan dengan hari Kamis sebelumnya menjadi total ¥6 triliun yang dikeluarkan pekan lalu. Intervensi dilakukan bersamaan dengan rilis data AS yang melemah. Hari ini tidak ada data ekonomi.

Euro sedikit menguat terharap dolar menjelang rilis data inflasi CPI hari ini. Inflasi CPI di Eropa diperkirakan hanya turun sedikit dari 2.6% menjadi 2.5% namun data  Core CPI diperkirakan masih stagnan di angka 2.9%. Dengan angka-angka ini hampir dapat dipastikan Bank Sentral Eropa (ECB) akan tetap mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan moneter esok hari karena pada pertemuan sebelumnya di bulan Juni ECB sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 25bps. Pasar akan mencermati komentar dan pendapat dari Presiden ECB – Christine Lagarde dan pejabat ECB lainnya untuk melihat peluang akan pemangkasan lanjutan pada pertemuan moneter berikutnya. Data ekonomi berupa Sentimen Konsumen dari ZEW di Uni Eropa terus menurun dari 51.3 turun menjadi 43.7 yang lebih rendah dari perkiraan hanya turun 48.1. Begitu pula data yang sama di Jerman menurun dari 47.5 menjadi 41.8 yang lebih rendah dari perkiraan naik 42.5. Data inflasi CPI akan dirilis pada pukul 16:00 WIB.

Poundsterling masih tertahan terhadap dolar menjelang rilis data inflasi CPI di Inggris hari ini. Diperkirakan inflasi CPI bulan ini mengalami penurunan dari 0.3% menjadi 0.1% begitu pula dengan data Core CPI yang diperkirakan turun dari 0.5% menjadi 0.1%. Sedangkan jika dibandingkan dengan periode setahun lalu juga mengalami penurunan dari 2.0% menjadi 1.9% yang sudah melewati target 2%. Meski data Core-nya masih relatif stabil 3.5%. Dengan data-data ini Bank Sentral Inggris (BOE) berpeluang besar akan menurunkan suku bunga acuannya pada pertemuan moneter di awal Agustus mendatang. Sejumlah pejabat BOE juga mendukung argumen ini seperti anggota voting BOE – Swati Dhingra yang Senin lalu mengatakan inflasi di Inggris kemungkinan tidak akan naik lagi dan BOE sudah saatnya untuk menurunkan suku bunga acuan. Sentimen positif datang dari ranah politik setelah Raja Charles secara resmi mengumumkan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Perdana Menteri – Keir Starmer menggantikan Rishi Sunak. Data penting lainnya dari sektor tenaga kerja akan dirilis esok hari.