Weekly Newsletter Ed. 213

Published on 07/21/2024

What to Expect from OIL?

Harga minyak mentah WTI ditutup turun di bawah level $80 untuk pertama kalinya sejak 16 Juni 2024. WTI ditutup di level $78.60 di sesi perdagangan terakhir minggu lalu meski banyak hal yang mendukung bullish di pasar minyak saat ini. Adanya kekhawatiran atas permintaan China membebani harga minyak.

Aliran berita positif tetap konsisten datang dari AS yang dipicu oleh penurunan stok minyak mentah AS sebesar 5 juta barel diluar perkiraan. Tapi hal tersebut diimbangi oleh kekecewaan terhadap prospek masa depan China.

Rapat Pleno Ketiga Komite Sentral RRC hampir tidak menghasilkan janji yang nyata karena kurangnya detail yang konstruktif. Selain itu gangguan di hari Jumat juga berasal dari pemadaman IT global karena terjadi error di sistem operasional Windows global.

Sementara gangguan pasokan terjadi setelah terminal ekspor LNG Freeport membatalkan rencana pemuatan pada kuartal ketiga bulan Juli akibat kerusakan yang disebabkan Badai Beryl yang ternyata berdampak lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Jika pasar kembali mendapatkan optimisme dari China, kemungkinan dampak negatif tersebut bisa berkurang, dan pasar minyak kembali ke sisi bullish. Sebaliknya, jika kekhawatiran terus berlanjut, maka harga minyak berpotensi kembali turun minggu depan.

(oilprice)

Harga emas membukukan level tertinggi sepanjang masa di awal pekan lalu, tembus angka tertinggi yang sudah bertahan sejak pertengahan Mei 2024. Tapi 3 hari terakhir harga tertekan hingga sempat kembali di bawah $2400. Apakah tanda-tanda kenaikan sudah berakhir?

Rekor Tertinggi Baru

Harga sentuh level $2483.55 per oz sekaligus mencatatkan diri sebagai level tertinggi sepanjang masa yang baru per tanggal 17 Juli 2024. Rekor tertinggi sebelumnya berada di $2449.81 di tanggal 20 Mei 2024.

Namun demikian harga berbalik turun bertahap dalam 2 hari berturut-turut pasca kenaikan yang fantastis tersebut.

Profit Taking, Fundamental Tidak Bergeser

Aksi jual di paruh kedua minggu lalu bisa dibilang tidak mengagetkan mengingat karakteristik emas saat sentuh level tertinggi baru yang cenderung mengalami koreksi. Hanya saja penurunan terbilang tajam dan terjadi dalam 2 hari berturut-turut dengan penurunan lebih luas terjadi di hari Jumat.

Hal tersebut diperkirakan cenderung menunjukkan profit taking karena tidak menunjukkan penggerak fundamental yang nyata. Peluang penurunan suku bunga AS terlihat positif untuk emas di mana pasar memperkirakan 2, atau bahkan kemungkinan 3, penurunan suku bunga sebesar 25 bps yang saat ini sudah diperhitungkan di pasar. Pemangkasan pertama diperkirakan akan terjadi di FOMC 18 September mendatang, bertepatan dengan rilis Proyeksi Ekonomi terbaru.

Penurunan Berpotensi Picu Minat Beli Dengan tidak adanya fundamental yang menyebabkan perubahan sentimen, penurunan lebih lanjut berpotensi memicu minat beli kembali investor global ke pasar emas.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan para pejabat Fed sepanjang minggu lalu yang cenderung bergeser ke sisi dovish. Dimulai dari Powell di hari Senin yang mengatakan tidak perlu menunggu sampai inflasi turun di bawah 2% untuk memangkas suku bunga. Daly, Goolsbee, Waller, Williams memberi indikasi bahwa inflasi mengarah ke target 2% yang mereka harapkan dan tanda-tanda pelonggaran di pasar tenaga kerja yang mengarah ke keseimbangan baru.

Sejak saat itu pasar emas cenderung bullish sehingga penurunan cenderung tidak dipicu oleh faktor perubahan fundamental tersebut. Penurunan diperkirakan relatif terbatas dengan angka resistance sebelumnya kini berubah menjadi support, di kisaran $2350 per oz dan $2370 per oz.

Butuh Banyak Data

Meski bergeser ke dovish, Powell dan pejabat Fed lainnya memberi indikasi bahwa mereka tetap butuh data pendukung lainnya yang bisa memperkuat kepercayaan diri mereka terhadap proses disinflasi. Jelang FOMC Meeting 30-31 Juli, pasar akan cermati data PCE minggu depan yang bisa memberikan gambaran tambahan yang diperlukan Fed untuk memulai diskusi tentang pemangkasan suku bunga pertama di bulan September 2024. Tentunya suku bunga Juli hampir dipastikan akan tetap tidak berubah di 5.25-5.50%.

Di sisi lain, untuk mendorong pembahasan suku bunga September, maka Fed akan memerlukan 2 data NFP dan Unemployment Rate, 2 data CPI dan PCE untuk menjamin peluang pemangkasan pertama yang bersejarah, sehingga hal tersebutlah yang membuat penurunan emas akan relatif terbatas.

Perubahan sentimen hanya akan terjadi jika Fed menutup pintu untuk pembahasan pemangkasan suku bunga September yang diinginkan pasar. Dan hal ini akan memicu penurunan lebih lanjut sekaligus mengubah tren emas sementara waktu.

(dailyfx, forexlive)


Memasuki minggu ketiga bulan Juli dan bisa disebut sebagai 1 minggu full terakhir yang akan menjadi pantauan pasar dengan penantian pasar akan terhubung pada inflasi PCE yang menjadi fokus utama. Data ini akan menjadi harapan terakhir bulan ini untuk memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed bulan September. Namun, PMI dari beberapa Kawasan seperti Euro, Inggris dan AS juga tak luput dari pandangan. Sementara China diharapkan memberi respon ataupun petunjuk tentang rencana langkah-langkah yang akan dilakukan untuk realisasi dari keputusan yang diperoleh di Rapat Pleno Ketiga minggu lalu. Selain itu, kondisi geopolitik kemungkinan akan kembali membayangi setelah serangan drone akhir pekan kemarin di Tel Aviv.

Inflasi PCE dan GDP AS Yang Utama, Investor Juga Cermati PMI Beberapa Kawasan dan Perkembangan China

Fokus Pekan ini:

Penjualan ritel Inggris mengalami tekanan turun akibat cuaca buruk yang melanda Inggris. Retail sales bulan Juni turun 1.2% m/m setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan yang kuat 2.9% di bulan Mei, dan di bawah estimasi pasar sebesar -0.4%. Secara tahunan, data tersebut tercatat turun 0.2% menyusul revisi kenaikan 1.7% di bulan Mei dan di bawah estimasi pasar yang mengharapkan kenaikan 0.2%.

Sementara di AS, Fed memberi sinyal bahwa bank sentral bergerak lebih dekat ke penurunan suku bunga pertama kalinya. Beberapa pejabat Fed, termasuk Powell minggu lalu mengisyaratkan pemangkasan dalam beberapa bulan mendatang, meski tidak disebut kepastian tanggal.

Minggu depan, data PCE dan GDP AS, serta PMI dari beberapa kawasan, dan juga potensi langkah-langkah ekonomi China berpotensi menjadi pendorong utama volatilitas pasar.  

AS

Seminggu ke depan, banyak hal yang terjadi secara global dan berpotensi memiliki dampak besar pada pasar keuangan. Wall Street tidak diragukan lagi akan berharap pada laporan PCE AS yang lemah dan tanda-tanda pertumbuhan yang kuat dari angka GDP. Kombinasi tersebut kemungkinan akan mempertahankan ekspektasi penurunan suku bunga saat ini, dengan potensi kejutan bisa saja memicu volatilitas jangka pendek.

Angka PCE deflator inti diperkirakan akan naik 0.2% m/m meskipun ada kemungkinan juga akan lebih rendah. Baru-baru ini CPI inti menunjukkan kenaikan tipis 0.1% m/m, tapi beberapa elemen PPI yang masuk ke dalam deflator PCE, seperti biaya portofolio dan biaya transportasi, mendukung estimasi 0.2%. Kenaikan tersebut akan sejalan dengan basis tahunan yang dibutuhkan untuk mencapai inflasi 2% dari waktu ke waktu, dan seharusnya tetap mempertahankan ekspektasi penurunan suku bunga.

AS akan mengawali minggu depan dengan data existing home sales di hari Selasa, PMI services dan manufaktur di hari Rabu bersama new home sales. Kemudian berlanjut dengan GDP, durable goods dan klaim pengangguran mingguan di hari Kamis, dan diakhiri dengan PCE dan survei Michigan Jumat.

EU

Sementara itu Eropa akan merilis data PMI services dan manufaktur dari HCOB dan S&P Global. Angka-angka manufaktur dan jasa berpotensi memberi gambaran lebih lanjut tentang kinerja ekonomi zona Euro, terutama pasca ECB minggu lalu yang pertahankan suku bunga dan tidak ada kejelasan apakah September akan kembali memangkas atau tidak.

PMI komposit menunjukkan level terendah dalam 3 bulan di bulan Juni, dan para pelaku pasar mencermati apakah ini hanya terjadi sekali atau merupakan awal dari perlambatan yang lebih lanjut. Data akan dirilis hari Rabu.

Inggris

Pasca retail sales yang turun di bulan Juni dan membuat pound berbalik tertekan di sesi Jumat, pasar akan mencermati data PMI manufaktur dan services dari Inggris minggu depan. Data akan dirilis di hari Rabu. Seperti halnya zona Euro, angka PMI ini bisa memberi gambaran lebih lanjut tentang kinerja ekonomi Inggris sehingga membuka peluang untuk pertimbangan BOE di pertemuan Agustus mendatang. PMI Komposit Inggris juga sentuh level terendahnya dalam 3 bulan di bulan Juni sehingga pasar akan mencermati apakah data tersebut hanya kebetulan atau tanda perlambatan lebih luas.

China

Sementara China akan mengawali hari Senin dengan pengumuman dari PBOC di hari Senin tentang suku bunga dasar pinjaman 1 tahun dan 5 tahun. Ekspektasinya adalah suku bunga tidak akan berubah pasca minggu lalu MLF juga dipertahankan tetap untuk bulan Juli. Selain itu tidak ada data signifikan lagi dari China untuk minggu depan.

Para pelaku pasar juga akan mencermati tanda-tanda ataupun pernyataan dari pihak berwenang China tentang langkah-langkah potensial untuk mencapai target-target ekonomi mereka, pasca Rapat Pleno Ketiga Komite Sentral yang berakhir 18 Juli yang lalu. 

Dua hal lain yang menjadi tambahan dan kemungkinan bisa pengaruhi pasar minggu depan adalah ketegangan geopolitik di Timur Tengah pasca serangan drone di Tel Aviv sebelum akhir pekan kemarin. Setiap indikasi tentang meningkatnya ketegangan ataupun kemajuan menuju kesepakatan damai bisa berdampak kontras pada sentimen pasar.

Jepang

Minggu depan akan relatif tenang bagi Jepang. Tapi pasca volatilitas baru-baru ini, ada baiknya untuk tetap memperhatikan komentar lebih lanjut atau tanda-tanda intervensi FX.

Tapi hal tersebut kemungkinan akan sulit karena pihak berwenang Jepang menolak untuk mengkonfirmasi.

Minggu depan Tokyo core CPI dirilis hari Jumat. Tapi kecil kemungkinannya untuk berdampak luas pada yen karena inflasi bukan menjadi perhatian utama BOJ, tidak seperti bank sentral dari negara-negara G7 lainnya.

(forexlive, investing, dailyfx)

High Event Economic Calendar

SeninCNY LPR, German Retail Sales  
SelasaUS Existing Home Sales
RabuUS API Weekly Crude Oil Stock, JPY Jibun Bank Japan Services PMI, German PMI Services, EUR PMI Manufacture, EUR PMI Services, UK PMI Services, UK PMI Manufacture, US Building Permits, US PMI Services, US PMI Manufacture, BOC Interest Rate Decision, US New Home Sales, US Crude Oil Inventories, BOC Pres Conference           
KamisFOMC Member Bowman speaks, German Ifo Business Climate, US Durable Goods, US GDP, US Initial Jobless Claims                 
JumatJPY Tokyo Core CPI, US PCE, US Michigan Consumer Sentiment US Personal Spending   

FOREX

EURUSD: Weekly ditutup doji candle, membuat kenaikan di 3 minggu terakhir tertahan sementara waktu. Area 1.09470 akan menjadi resistance, selain area 1.11386. Penurunan membayangi Euro minggu depan dan diperkirakan berlanjut jika data PMI zona Euro dirilis lemah. Support terdekat berada di 1.08044 yang merupakan level terendah minggu sebelumnya. Di sisi lain, faktor eksternal seperti kondisi dolar juga turut menentukan. Jika penguatan dolar terbukti hanya bersifat sementara, maka dolar bisa saja berbalik turun jika data PCE minggu depan relatif turun. Hal ini akan mendukung pembalikan naik bagi Euro dan berpotensi kembali menguji resistance. Tapi jika tidak, maka penurunan berpotensi lanjut dengan area 1.07000 sebagai potensi target penurunan selanjutnya.

Resistance : 1.09800, 1.10320, 1.11000

Support :  1.07000, 1.05500, 1.04774

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Candle weekly diakhiri dengan penurunan tajam sehingga 3 candle terakhir terdeteksi sebagai evening star. Ini mengisyaratkan potensi penurunan lanjutan dan berpotensi melirik support 38370 sebagai target penurunan berikutnya. Divergence bearish juga mendukung penurunan tersebut. Sebaliknya, jika data PCE AS berhasil mendorong kembali Wall Street untuk naik, maka Nikkei berpotensi kembali rebound, dengan resistance terdekat harus bisa kembali tembus di atas 40500 untuk membuka peluang recovery. Nikkei juga perlu mewaspadai potensi intervensi yen yang tetap membayangi sewaktu-waktu.

Resistance : 40000, 40345, 40785

Support : 39445, 39000, 38370

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Weekly ditutup bearish dengan real body panjang dan lebih rendah dari low minggu sebelumnya. Area 17250 kembali terancam. Pengumuman PBOC mungkin tidak terlalu pengaruh signifikan. Tapi pengumuman apapun tentang stimulus akan membuka peluang rebound. Waspada penurunan di bawah 17000! Bullish butuh kembali di atas 18000.

Resistance : 17600, 17930, 18230

Support : 17000, 16700, 16350

Outlook :  Bearish

CFD

Dow Jones: Weekly berakhir dengan shooting star, menandakan peluang koreksi turun ataupun profit taking bisa berlanjut minggu depan. Support 40200 kemungkinan ditembus dengan mudah di awal pekan karena pasar kemungkinan besar akan menunda agresivitasnya sebelum data PCE dirilis. Laporan pendapatan mungkin bisa menjadi bantuan. Itu pun jika dirilis lebih baik dari perkiraan. Fokus utama tertuju pada data GDP dan PCE AS di hari Kamis dan Jumat. Tapi pasar mungkin saja mendapatkan petunjuk awal dari PMI di hari Rabu. Jika data relatif lebih rendah, maka ekspektasi penurunan suku bunga September akan tetap kuat sehingga penurunan lebih lanjut cenderung terbatas. Support 39448 diharapkan tidak ditembus. Sebaliknya, untuk kenaikan butuh validasi lebih lanjut kenaikan di atas 41675 yang merupakan tertinggi minggu lalu. Hanya data ekonomi yang lemah yang bisa membuka peluang rally kembali bagi saham. Sementara data yang kuat akan terus menekan saham dan ekuitas karena redanya ekspektasi pemangkasan September.

Resistance : 40820, 41000, 4300

Support :  40355, 39878, 39639

Outlook : Bearish

CRUDE OIL: Weekly ditutup long bearish candle sehingga potensi penurunan cenderung lebih kuat minggu depan. Ini berarti support 75 akan kembali terancam. Jika harga terus menekan, maka peluang munculnya kembali zona 72-73 sangat besar kemungkinannya. Tapi jika 75 tidak ditembus, maka peluang rebound mungkin bisa mendorong kembali setidaknya untuk di atas 78 kembali. Data inventori AS kemungkinan jadi harapan. Angka inventori yang lebih kecil akan membuat ekspektasi kenaikan harga kembali terbuka. Tapi kabar positif dari China lebih ditunggu oleh pasar untuk mendorong harga kembali tembus di atas 80. Waspada penurunan di bawah 70! Ini akan menyebabkan tekanan lebih panjang jika terjadi. Sebaliknya, tembus di atas 80 saja tidak cukup untuk membuatnya bullish yang kuat, Dibutuhkan penembusan di atas 83 untuk membuatnya naik lebih kuat..

Resistance : 80.18, 82.50, 84.50

Support : 77.96, 75.28, 73.00

Outlook :Bearish

US-inflation-index

GBPUSD: MA200 Weekly Kembali Terancam!

Poundsterling gagal lanjutkan kenaikan dengan level tertinggi tertahan di 1.30435. Area ini akan menjadi resistance terbaru sehingga gagal tembus resistance akan berdampak negatif bagi pound. Di sisi support, MA 200 Weekly akan kembali disorot. Kali ini di 1.28474. Jika ditembus, maka peluang penurunan akan kembali mendominasi, dan data PMI Inggris kemungkinan akan menjadi petunjuk yang diperlukan. Jika data melemah, maka pound berpotensi lanjut turun. Sebaliknya, jika PMI lebih baik, maka ada peluang untuk Pound kembali menguat. Dengan catatan bahwa USD akan tetap pengaruhi di hari Jumat dengan data PCE-nya. Ini berarti butuh data PCE AS yang lemah supaya USD bisa kembali melemah, sekaligus membuka peluang bagi pound untuk rebound.

Resistance :  1.30000, 1.31411, 1.32000

Support  :  1.28545, 1.26145, 1.24791

Outlook : Bearish

GOLD: Shooting Star Weekly, PCE Jadi Penentu!

Weekly candle ditutup shooting star, menandakan peluang koreksi turun yang bisa terjadi secara teknis minggu depan. Support 2392.79 (high 2 minggu sebelumnya) berpotensi kembali diuji. Jika tembus, maka penurunan bisa berlanjut ke support berikutnya 2370 dan 2350. Tapi fundamental juga menjadi penentu. Data ekonomi seperti PMI di hari Rabu, GDP di hari Kamis dan PCE hari Jumat akan menjadi penggerak, dengan PCE menjadi fokus utama. Jika data lebih lemah dari perkiraan, maka penurunan berpotensi terbatas, dan peluang kenaikan kembali terbuka. Resistance psikologis berada di 2450 dan 2483. Sementara resistance terdekat berada di area 2418 perlu ditembus untuk membuatnya minimal kembali bullish dalam waktu dekat. Selain itu geopolitik juga kemungkinan membayangi. Tapi fokus utama pasar lebih utama pada data ekonomi AS untuk mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga September, dan data yang lemah lebih dibutuhkan. Tapi jika data dirilis lebih kuat, maka tekanan turun berpotensi lanjut.

Resistance :  2424, 2450, 2483

Support :   2390, 2365, 2340

Outlook : Limited Bearish expected

USDJPY: Technical Bearish, PCE AS Jadi Pemicu utama!

Weekly candle ditutup bearish tapi kali ini memiliki tail bawah yang lebih panjang dibanding tail atas sehingga peluang pembalikan naik bisa terjadi. Jika tidak ada gangguan data, maka peluang kenaikan lirik resistance terdekat 158.840 dan 160.000. Intervensi yen akan memanfaatkan data AS yang lemah sehingga pasar akan cermati data AS yang dirilis Rabu, Kamis dan Jumat, dengan PCE menjadi indikator data utama yang diperkirakan paling sensitif.  Support kuat berada di 155.356, level yang disentuh pada intervensi terakhir. Jika tembus, maka peluang support berikutnya berada di kisaran 151-153.

Resistance :  159.113, 161.350, 163.000

Support : 155.847,  153.651, 151.090

Outlook : Bearish

FOREXLatestEnd of Last Week3-months Ago1 -year Ago
GBPUSD1.291361.298741.249301.28333
EURUSD1.088271.090591.066641.09962
USDJPY157.448157.911157.696142.240
AUDUSD0.668300.678300.647420.67158
Commodities
XAUUSD2399.602411.532286.071965.34
CLSCID78.6282.1781.5281.74
Indeks Saham
DJI40547403203796335706
HSI17432183621771620194
NKI39665414403830033305
NASDAQ19703.0020538.0017512.0015868.50