Weekly Newsletter Ed. 216

Published on 08/11/2024


12 - 16 Agustus 2024


What to Expect from OIL?

Harga minyak mentah WTI naik untuk keempat kalinya secara beruntun di hari Jumat. Kenaikan tersebut dipicu oleh data perkerjaan AS yang positif sehingga meredakan kekhawatiran ekonomi.

Departemen Tenaga Kerja AS mencatat penurunan yang signifikan pada klaim pengangguran yang menunjukkan ketahanan di pasar tenaga kerja. Akan tetapi meski ada sinyal-sinyal ekonomi yang positif, pasar akan tetap mewaspadai karena adanya potensi dampak terhadap keputusan suku bunga Federal Reserve mendatang.

Harga WTI bergerak naik ke 77$ per barel, sementara Brent naik ke kisaran $79.78 per barel. Yang harus diingat laporan pekerjaan yang  bullish bagaimanapun berdampak bearish untuk pasar minyak dan pasar keuangan lainnya dalam arti yang berbeda. Laporan tersebut bisa menyebabkan peluang penurunan suku bunga yang lebih rendah.

Minggu lalu pasar bertaruh pada probabilitas 70% pemangkasan 50 bps oleh Fed pasca laporan pekerjaan yang buruk dan meningkatkan kekhawatiran akan resesi di AS. Tapi saat ini pasar menetapkan probabilitas lebih rendah di 58% untuk pemangkasan 50 bps tersebut di bulan September.

Dengan demikian pasar minyak saat ini diperkirakan lebih berfokus pada kondisi ekonomi AS, dan sebagian besar mengabaikan fundamental terkait penawaran/permintaan.

(oilprice)

Meski Inflasi Naik, Fed Tetap Pangkas Suku Bunga September?

Angka inflasi AS akan dirilis minggu depan, Rabu, 14 Agustus 2024. Data diperkirakan meningkat di bulan Juli. Seberapa besar data ini pengaruhi sentimen pasar, termasuk peluang pemangkasan suku bunga Fed di bulan September?

Inflasi Juli berpotensi naik

Indeks harga konsumen (CPI) AS untuk bulan Juni diperkirakan akan naik 0.2% dibanding bulan Juni untuk angka utama dan juga angka inti tidak termasuk makanan dan energi. Meski masing-masing berpotensi mengalami percepatan dibanding bulan sebelumnya, metrik tahunan diperkirakan akan terus meningkat dengan laju yang melambat sejak awal 2021.

Melonggarnya tekanan harga baru-baru ini meningkatkan kepercayaan diri para pejabat Fed bahwa mereka bisa memulai untuk menurunkan biaya pinjaman sambil memfokuskan kembali perhatian mereka pada pasar tenaga kerja yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang lebih besar.

Perusahaan AS kurangi perekrutan

Dalam laporan pekerjaan bulan Juli yang dirilis di awal Agustus, data menunjukkan angka pekerjaan yang relatif lebih rendah dari perkiraan. Hal ini yang sempat memicu indikator resesi utama dan berkontribusi  pada aksi jual di pasar saham global.

Laporan menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat secara substansial mengurangi perekrutan dan tingkat pengangguran mengalami peningkatan untuk bulan keempat menjadi 4.3%. Hal ini dikemukakan oleh pejabat Fed Thomas Barkin minggu lalu, bahwa kenyataannya perusahaan mengurangi perekrutan, tapi tidak melakukan pemecatan. Itu sebabnya para pejabat Fed berusaha meyakinkan bahwa resesi tidak terjadi karena laporan pekerjaan yang melambat masih dikategorikan pendinginan normal.

CPI 14 Agustus

Jika data CPI dirilis sesuai ekspektasi, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa inflasi masih dalam tren menurun. Namun, para ekonom memperkirakan akan ada sedikit kenaikan setelah angka yang sangat rendah di bulan Juni. Mereka melihat rebound tersebut sebagian besar berasal dari apa yang dikenal sebagai layanan inti yang tidak termasuk perumahan, kategori utama yang dicermati para pembuat kebijakan. Beberapa forecasters juga memperkirakan adanya risiko kenaikan pada harga barang karena biaya pengiriman yang lebih tinggi.

PPI 13 Agustus

Sehari sebelumnya, data PPI  (producer price index) akan dirilis. Laporan tersebut akan diteliti untuk kategori-kategori yang masuk ke dalam pengukur inflasi yang lebih disukai Fed, yaitu untuk mengukur indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE).

Kenaikan Tipis Sulit Bendung Pemangkasan Suku Bunga

Ekonom Bloomberg mengatakan CPI bulan Juli kemungkinan akan melemah di mana CPI inti y/y cenderung turun tipis. Pasar kemungkinan akan merespon positif terhadap berita tersebut, tapi ekonom memperkirakan implikasi untuk PCE inti kemungkinan akan lebih beragam saat data CPI diperhitungkan dengan PPI.

Laporan lain di minggu depan diperkirakan juga akan menunjukkan adanya peningkatan dalam retail sales secara keseluruhan di bulan Juli. Tapi saat komponen-komponen tertentu dirilis, penjualan terlihat akan melambat secara signifikan.

Pada akhirnya laporan inflasi yang akan dirilis nantinya, kemungkinan akan sulit membendung ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed di bulan September jika kenaikan tersebut relatif kecil. (bloomberg)

Memasuki pekan kedua dari bulan Agustus, pasar akan tertuju pada data inflasi Inggris dan AS yang akan dirilis minggu depan. Laporan inflasi akan menjadi salah satu topik utama yang paling dicermati karena pasar butuh kepastian seberapa besar pemangkasan yang akan dilakukan Fed di pertemuan September. Sementara inflasi Inggris akan menjadi acuan untuk kebijakan BOE selanjutnya. Di sisi lain laporan ketenagakerjaan dan juga retail sales Inggris akan memberi gambaran situasi perekonomian Inggris terbaru. Euro dan Jepang akan merilis laporan GDP, dan investor akan segera mengetahui gambaran pertumbuhan ekonomi kedua kawasan tersebut di kuartal kedua 2024. China juga tidak kalah menarik dengan fokus utama tertuju pada PBOC dan juga proses kelanjutan pemulihan ekonomi mereka.

Inflasi AS Agenda Utama selain Retail Sales, PBOC dan Minggu Sibuk untuk Inggris

global-econ-activity

Fokus Pekan ini:

Pasar ekuitas AS berhasil rebound dari aksi jual yang tajam di awal minggu lalu, dan berakhir ditutup sedikit lebih tinggi. Tapi kehati-hatian tetap ada karena data ekonomi penting baru akan dirilis minggu depan.

Meskipun indeks AS pulih, tapi beberapa sub-sektor di dalam S&P 500 masih dibayangi penurunan mingguan.

Minggu depan kemungkinan akan menjadi minggu yang berfluktuasi karena hadirnya sejumlah data berdampak tinggi. Data inflasi AS dan Inggris dan juga dari China dan Jepang.

AS

Setelah minggu yang sepi dengan data minggu lalu, AS akan menantikan laporan yang ditunggu-tunggu oleh pasar mengingat data CPI bulan Juli dan juga repricing penurunan suku bunga Federal Reserve yang akan menjadi fokus utama.

Inflasi akan dirilis di tanggal 14 Agustus di mana laporan inflasi utama basis bulanan diperkirakan menguat dari -0.1% menjadi 0.2%. Sementara inflasi inti diperkirakan naik dari 0.1% menjadi 0.2%. Di sisi tahunan, inflasi utama diperkirakan stabil di 3.0%, sementara inflasi inti diperkirakan turun dari 3.3% menjadi 3.2%.
Namun sehari sebelumnya PPI akan dirilis lebih awal di hari Selasa. Data inti diperkirakan turun dari 0.4% menjadi 0.2%, tapi PPI utama diperkirakan stabil di 0.2%.
Retail sales akan menjadi data berikutnya yang juga diperhatikan. Data dirilis hari Kamis bersamaan dengan laporan klaim pengangguran mingguan dan juga indeks manufaktur Fed Philadelphia. Angka retail sales diperkirakan menguat secara bulanan dari 0% menjadi 0.4%.

Dan data ekonomi AS akan diakhiri dengan survei University of Michigan (UoM) consumer sentiment yang juga dirilis bersamaan dengan angka ekspektasi inflasi dari UoM di hari Jumat. Posisi dolar minggu lalu berhasil rebound secara teknis, meski sesi perdagangan Jumat kemarin berakhir dengan penurunan yang terbatas. Laporan inflasi kemungkinan akan pengaruhi arah pergerakan dolar berikutnya minggu depan.

EU

Di zona Euro, pasar akan mencermati angka-angka awal GDP kuartal kedua untuk kawasan Euro. Data tersebut merupakan indikator utama yang perlu diperhatikan oleh pasar dikarenakan perlambatan pertumbuhan global membebani pikiran para trader. Data tersebut akan dirilis di hari Rabu. Sementara Jerman akan merilis sentimen ekonomi dari ZEW di hari Selasa bersama dengan sentimen ekonomi untuk kawasan Euro di hari yang sama.

Inggris

Kalender ekonomi kawasan Inggris akan kembali padat setelah minggu lalu sepi data. Ada beberapa data berdampak tinggi yang akan dirilis meliputi data ketenagakerjaan, CPI, GDP dan juga retail sales. Posisi terakhir berhasil rebound dan membuat GBP terus bertahan di level tinggi dan hal tersebut akan berlanjut mendukung penguatan jika data ekonomi Inggris dirilis positif.

Data ketenagakerjaan dirilis hari Selasa, dilanjutkan dengan inflasi CPI yang muncul di hari Rabu. Angka tersebut diperkirakan menguat dari 2.0% menjadi 2.3% y/y. Tentunya angka yang lebih rendah akan membuat pasar berharap pada pemangkasan suku bunga BOE lebih lanjut. Laporan GDP dirilis di hari Kamis dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Inggris di kuartal kedua menunjukkan penurunan dari 0.7% menjadi 0.6% q/q, dan basis bulanan turun dari 0.4% menjadi 0.1% m/m.
Dan akhirnya retail sales dirilis hari Jumat yang kemungkinan menunjukkan angka kenaikan dari -1.2% menjadi 0.6% m/m.

Jepang

Jepang akan merilis laporan GDP kuartal kedua tahun 2024 di hari Kamis. Angka diperkirakan rebound ke 0.5% q/q yang disesuaikan secara musiman. Meski demikian hal tersebut diperkirakan tidak mungkin sepenuhnya bisa mengimbangi kontraksi 0.7% yang tercatat di kuartal pertama 2024.

Sementara aktivitas manufaktur bulan Juni lebih lemah dari yang diantisipasi karena masalah keamanan mobil lainnya yang mempengaruhi sektor-sektor yang berhubungan dengan mobil.  Tapi positifnya adalah pengeluaran rumah tangga dan investasi fasilitas berpotensi mengalami peningkatan.

Pasca komentar dari para pembuat kebijakan BOJ, maka akan menarik untuk mengukur reaksi pasar terhadap data ekonomi Jepang. Hal ini dikarenakan akan menjadi data utama pertama yang dirilis pasca kenaikan suku bunga bulan lalu.

China

Data dari China akan menjadi perhatian khusus mengingat perlambatan ekonomi dan kekhawatiran resesi dipicu oleh pemulihan yang lebih lambat dari yang diharapkan dari negara yang dikenal sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia. Di hari Kamis, PBOC diperkirakan akan mengumumkan suku bunga Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF). Tidak hanya itu, China juga akan merilis data harga properti di 70 kota dan angka-angka aktivitas ekonomi utama.

Turunnya harga properti yang lebih kecil dan stabilisasi di tingkat 1 ataupun 2 kota akan menjadi langkah positif untuk memulihkan kepercayaan konsumen domestik. Retail sales diperkirakan akan sedikit pulih dari level terendah pasca pandemi bulan sebelumnya. Sementara produksi industri dan Fixed Asset Investment kemungkinan akan stabil di bulan ini.

(forexlive, investing, dailyfx)

High Event Economic Calendar

SeninJPY Mountain Day, CNY New Loans, OPEC Monthly Report, US NY Fed 1-year Consumer Inflation Expectations
SelasaUS Federal Budget Balance, UK Avg Earnings Index + Bonus, UK Claimant Count Change, UK Unemployment Rate, US IEA Monthly Report, German ZEW Economic Sentiment, EUR ZEW Economic Sentiment, US PPI
RabuUS FOMC Member Bostic speaks, US API Weekly Crude Oil Stock, NZD Interest Rates Decision, UK CPI, EUR GDP, US CPI, US Crude Oil Inventories
KamisJPY GDP, CNY Industrial Production, CNY NBS Press Conference, AUD Unemployment Rate, JPY Industrial Production, UK GDP, CHF PPI, US Jobless Claims, US Retail Sales, US Philadelphia Fed Manufacture Index
JumatUS FOMC Member Harker speaks, NZD PPI, UK Retail Sales, US Housing Starts, US Building Permits, US Michigan Consumer Expectation, US Michigan 1 & 5 year inflation expectations
EURUSD | NIKKEI | HANGSENG | DOW JONES | CRUDE OIL

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Weekly ditutup shooting star setelah kenaikan gagal pertahankan kenaikan di atas 1.10000 minggu lalu. Euro terdepresiasi sejak 6 Agustus pasca sentuh level tertinggi 1.10074 di 5 Agustus sebelum kepanikan global membayangi. Namun hingga akhir sesi perdagangan Jumat harga gagal mencapai kembali puncak tersebut sehingga candle weekly ditutup shooting star. Secara umum berarti pola kenaikan cenderung lemah untuk minggu depan. Euro butuh pendorong untuk bisa kembali tembus resistance 1.10074 tersebut, dan sepertinya akan relatif sulit didapatkan minggu depan mengingat minimnya data ekonomi zona Euro. Support kuat diharapkan di zona 1.07766, low 2 minggu lalu. Jika zona ini tembus, maka penurunan diperkirakan berlanjut melirik 1.06650, zona low yang dicapai di minggu ketiga Juni 2024. Tapi jika dolar tertekan pasca data CPI AS dirilis minggu depan, bisa saja penurunan Euro dicegah dan pembalikan ke atas tetap perlu dorongan yang optimal untuk mencapai 1.0074 atau melewatinya.

Resistance : 1.09800, 1.10320, 1.11000

Support :  1.07766, 1.05500, 1.04774

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Hangseng: Candle weekly ditutup bullish. Ada peluang untuk HSI kembali naik dan mencoba menjauh dari zona support 16433, level terendah minggu lalu. Tapi kenaikan belum sepenuhnya kuat karena perlambatan ekonomi di China yang masih membayangi. Namun, pengumuman PBOC minggu depan bisa saja membantu kenaikan seandainya PBOC memperkuat komitmen mendorong pertumbuhan ekonomi di hari Kamis. Di sisi lain, support 16433 dan 16030 akan tetap diwaspadai. Dan resistance 17250 perlu ditembus untuk membuka peluang menuju 18000 kembali.

Resistance : 17250, 17430, 17600,

Support : 16700, 16350, 16000

Outlook : Bullish

Nikkei:  Weekly ditutup long lower shadow mirip dengan posisi hammer tapi dengan tail bawah yang lebih panjang. Secara teori seharusnya pertanda positif untuk indeks minggu depan. Kenaikan bisa mendorong kembali dan resistance 35905 menjadi area pertama yang harus ditembus sebelum membuka peluang ke zona 36700. Sebaliknya, waspadai penurunan di bawah 33900 yang bisa memicu penurunan.

Resistance : 35700, 36000, 36700

Support : 34172, 33950, 32080

Outlook :  Bullish

CFD

Dow Jones: Weekly ditutup long lower shadow menyerupai hammer dengan real body kecil tapi dengan tail bawah yang jauh lebih panjang dibandingkan hammer. Secara teori seharusnya menandakan potensi reversal bullish yang bisa terjadi minggu depan. Tekanan turun kemungkinan mulai berkurang setelah data klaim pengangguran mingguan yang relatif lebih berkurang sehingga mengurangi kekhawatiran resesi akibat melonjaknya tingkat pengangguran. Pasar akan bergantung pada data CPI minggu depan sehingga potensi rebound bullish diharapkan selain didukung teknis, juga didukung oleh data CPI yang relatif lebih rendah sehingga tetap mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed bulan September. Support 38541 tetap perlu diwaspadai jika sewaktu-waktu kekhawatiran resesi kembali membayangi. Tekanan turun bisa berlanjut lebih rendah dan menggagalkan pola candle long lower shadow tersebut. Sebaliknya, resistance 40187 perlu ditembus untuk membuka peluang kenaikan yang lebih tinggi. Ini akan terjadi jika didukung oleh data inflasi yang relatif lebih rendah. Jika resistance ditembus, maka ada peluang untuk kembali dekati level tertinggi 41675 dalam beberapa waktu ke depan.  

Resistance : 39878, 40187, 40353  

Support : 39285, 38541, 38108

Outlook : Bullish

CRUDE OIL: Weekly ditutup bullish dan 2 candle terakhir cenderung membentuk formasi piercing line sehingga kenaikan berpotensi berlanjut minggu depan. Resistance terdekat berada di 78.85, sepertinya akan relatif mudah untuk ditembus dalam waktu dekat jika sentimen aset berisiko tetap pulih. Dengan kata lain selama tidak ada kekhawatiran resesi, sepertinya akan memudahkan untuk oil berjuang kembali dekati zona 80-82. Sebaliknya, kekhawatiran resesi di AS akan memicu kekhawatiran terhadap permintaan yang lebih rendah sehingga harga berpotensi berbalik menguji support 71-72. Di sisi lain, harga minyak yang rendah menjadi optimisme yang baik untuk inflasi global yang relatif mendingin sehingga bisa berdampak pada data CPI AS yang dirilis minggu depan.

Resistance : 78.85, 80.18, 82.50

Support : 73.85, 70.60, 68.00

Outlook :Bullish



pound-n-inflation
GBPUSD
Harga Terjepit MA 200 dan 50 Weekly, Data Ekonomi Jadi Penentu!

Poundsterling kembali ditutup di bawah MA 200 Weekly yang berada di 1.28459 dan penurunan juga terhenti beberapa poin dari MA 50 Weekly yang saat ini ada di 1.25884. Secara teori munculnya hammer di zona support pasca penurunan 3 minggu berturut-turut akan menjadi harapan positif untuk kenaikan poundsterling. Namun, nasib pound akan ditentukan dari data ekonomi Inggris yang akan dirilis minggu depan. Data yang positif akan membantu mendorong kenaikan pound dan sebaliknya data yang negatif akan memicu penurunan. Waspadai juga dampak dari penguatan ataupun pelemahan dolar saat data CPI AS dirilis minggu depan! Pasar akan sangat sensitif pada data inflasi AS dan juga inflasi Inggris.

Resistance :  1.28459, 1.30435, 1.31411

Support  :  1.26636, 1.25884, 1.24791

Outlook : Bullish

gold-trading9
GOLD
Bull vs Bear: Inflasi Tentukan Tembus 2483 atau Tembus 2364?

Weekly candle ditutup hanging man setelah perjuangan mengembalikan bullish berakhir dengan penutupan tetap di bawah 2458 di hari Jumat. Penurunan di awal pekan membuat emas sulit untuk lanjutkan rekor fantastisnya sementara waktu. Ini yang membuat candle weekly kurang impresif untuk bullish minggu depan. Secara teori, seharusnya menjadi sinyal bearish untuk emas minggu depan. Dan penurunan bisa kembali menguji level terendah 2364 yang dicapai minggu lalu. Tapi sebaliknya, posisi kenaikan juga bisa terjadi walau peluangnya secara teknis relatif kecil. Namun penembusan 2458 akan memudahkan emas untuk kembali menguji area high 2483, dan penembusan area tersebut membuka peluang lebih lanjut untuk kenaikan ke zona 2500an. Dan hal tersebut akan bergantung pada data inflasi AS yang dirilis minggu depan, ditutup dengan retail sales yang juga dirilis minggu depan. Ekspektasi kami penurunan lebih dulu terjadi di 1-2 hari pertama pekan depan, dilanjut dengan kenaikan di sisi hari sejak data inflasi dirilis, dengan asumsi bahwa inflasi tetap menunjukkan progres pendinginan yang diinginkan.    

Resistance :  2462.14, 2483.55, 2522.00

Support :   2410.95, 2388.53, 2364.19

Outlook : Limited Bearish Expected

japan-asset-inflation
USDJPY
Doji Berpeluang Naik, Pasar Harapkan CPI AS

Weekly candle ditutup long lower shadow sehingga berpeluang mendorong kembali USDJPY minggu depan pasca penurunan yang cukup tajam minggu lalu hingga 141.670. Harga berpotensi menguji kembali 148-150 dan berpotensi berlanjut jika data CPI AS mendorong penguatan dolar. Sebaliknya, data CPI AS yang lebih rendah bisa membantu penguatan kembali Yen Jepang terhadap USD dan menggagalkan kenaikan lanjutan bagi USDJPY minggu depan.

Resistance :  148.528, 151.089, 153.660

Support : 145.359, 143.400, 140.237

Outlook : Bullish

FOREXLatestEnd of Last Week3-months Ago1 -year Ago
GBPUSD1.275641.280231.249301.28333
EURUSD1.091411.090991.066641.09962
USDJPY146.616146.529157.696142.240
AUDUSD0.657090.650950.647420.67158
Commodities
XAUUSD2430.892442.432286.071965.34
CLSCID76.9674.1281.5281.74
Indeks Saham
DJI39596397673796335706
HSI17074169581771620194
NKI35125346953830033305
NASDAQ18594.5018511.5017512.0015868.50

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.