23 - 27 September 2024
Tindakan Agresif Fed Direspon Positif, Tapi Kekhawatiran Resesi Tetap Ada
Federal Reserve akhirnya memilih 50 bps sebagai penurunan suku bunga pertama mereka sejak Maret 2020 sehingga Federal Funds rate kini berada di kisaran 4.75-5.00%. Pemangkasan tersebut melampaui ekspektasi pasar dan beberapa analis melihat hal itu sebagai kekhawatiran Fed tentang perlambatan ekonomi AS.
Keputusan tersebut dilakukan saat inflasi melunak di mana PCE inti turun menjadi 2.6%, sementara indikator pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Dampaknya menyebar ke seluruh pasar global dengan kenaikan yang signifikan pada ekuitas, seperti halnya di China. Penurunan tersebut memiliki implikasi potensial untuk China yang kemungkinan memberi fleksibilitas yang lebih banyak untuk kebijakan moneter dan menarik minat investasi asing karena valuasi aset yang lebih menarik.
lebih banyak untuk kebijakan moneter dan menarik minat investasi asing karena valuasi aset yang lebih menarik.
Para Analis memperkirakan dampak lebih lanjut terhadap harga aset, terutama obligasi dan mata uang. Tindakan Fed menghasilkan dukungan lebih lanjut untuk aset seperti emas.
Tetap Tergantung Data
Terlepas reaksi pasar yang positif, Ketua Fed Jerome Powell tetap memperingatkan agar pasar tidak berasumsi bahwa pemangkasan agresif tersebut akan menjadi tren baru. Powell menekankan bahwa langkah kebijakan berikutnya tetap akan bergantung pada data ekonomi. Penurunan suku bunga yang lebih besar ditujukan untuk melawan penurunan ekonomi, tapi juga mengisyaratkan bahwa kekhawatiran resesi masih ada.
Minggu depan pasar akan menyoroti data GDP dan juga inflasi PCE yang dinantikan. Dalam proyeksi ekonomi terbaru Fed memperkirakan GDP AS akan tetap solid di kisaran 2.0% untuk akhir 2024, sedangkan inflasi PCE diperkirakan turun hingga 2.3% di akhir 2024.
Rekor Baru Patahkan Musiman “September Kelabu” untuk Saham
Secara historis September menjadi bulan terburuk bagi saham-saham AS, tapi sepertinya tidak terjadi untuk tahun ini. Di hari Jumat, saham-saham AS berada di jalur kenaikan untuk ditutup lebih tinggi di bulan September untuk pertama kalinya dalam 5 tahun terakhir berdasarkan Data Pasar Dow Jones. Data menunjukkan S&P 500 turun hampir 5% di Sept 2023
Sementara sepanjang bulan ini S&P 500 sudah naik 1%, tercatat sebagai September terbaik sejak 2019, tahun terakhir saat indeks saham catatkan kenaikan di bulan September. Hal yang sama juga terjadi pada Dow Jones dan Nasdaq, masing-masing naik 1.6% dan 1.5%. Pemangkasan suku bunga Fed membantu menyelamatkan pasar saham.
AGENDA DATA EKONOMI
Pidato Powell Pertama Pasca FOMC
Ini akan menjadi penampilan perdana Powell pasca memutuskan menurunkan suku bunga 50 bps di pertemuan FOMC minggu lalu. Investor kemungkinan akan mencoba menangkap sinyal lebih lanjut dari pernyataan Powell minggu depan. Pernyataan yang menekankan sikap bergantung data dan pergeseran fokus pada pasar tenaga kerja akan membuat euphoria pemangkasan suku bunga berlanjut. Namun jika sedikit saja berubah, maka USD berpeluang mengalami rebound.
RBA Interest Rates
24 Sept 2024
Jam 11.30 WIB
SNB Interest Rates
26 Sept 2024
Jam 14.30 WIB
Powell speaks
26 Sept 2024
Jam 20.20 WIB
US GDP Q2
26 Sept 2024
Jam 19.30 WIB
US PCE
27 Sept 2024
Jam 19.30 WIB
RBA ‘Bertahan’, SNB Pangkas ke-3 kalinya
RBA menjadi bank sentral yang belum merubah kebijakan suku bunganya hingga saat ini. Bahkan pertemuan minggu depan RBA diperkirakan kembali mempertahankan suku bunganya di 4.35%. Keputusan di luar itu berarti akan menjadi kejutan bagi pasar.
Di sisi lain, SNB justru diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga 25 bps, dan ini akan menjadikan SNB terdepan dalam pemangkasan mengingat SNB sudah 2 kali memangkas sejak 21 Maret 2024 dan 20 Juni 2024. Bahkan rumor menyebut SNB bisa saja mengikuti langkah Fed yang memangkas 50 bps kemarin. Dan pasar saat ini hanya mengantisipasi pemangkasan 25 bps.
GDP dan PCE fokus di akhir bulan
Pernyataan Powell minggu lalu jelas merujuk pada keyakinannya bahwa ekonomi AS diperkirakan masih solid sehingga tidak terlalu khawatir dengan potensi resesi. GDP Q2 diperkirakan naik ke 3.0% dari 1.4%. Angka ini akan mengukuhkan keyakinan Fed terhadap terhindarnya risiko hard landing ekonomi.
Di sisi lain, pasar akan cermati data PCE di akhir pekan depan. Inflasi diyakini menuju target 2% secara bertahap. Bahkan proyeksi terbaru memperkirakan core PCE berpotensi turun ke 2.3% di akhir 2024. Semakin rendah semakin membuat keyakinan pasar pada siklus suku bunga Fed.
2 Faktor Bisa Ganggu Rekor: Profit Taking vs Data Ekonomi Positif
Secara teknis, belum ditemukan tanda-tanda bahwa emas akan terkoreksi turun lebih dalam. Tapi secara jangka pendek kemungkinan aksi profit taking akan membayangi, terutama terlihat di grafik H4 yang menandakan kenaikan beruntun dan belum ditemukan koreksi tajam selain yang terjadi saat pidato Powell, itupun relatif terbatas.
Minggu depan pasar akan fokus pada beberapa data ekonomi seperti PMI Services di hari Senin, New Home Sales di hari Rabu, GDP di hari Kamis dan PCE di hari Jumat. Dari semua itu, GDP kemungkinan berpotensi menjadi penghambat rekor emas, sementara PCE diperkirakan akan relatif mendukung kenaikan kembali jika penurunan inflasi kembali terjadi.
Dengan daily candle berhasil bertahan di atas 2589.58 (FR 0% Daily), maka peluang bullish cenderung kuat. Sementara Weekly candle meski bullish, tapi dibayangi oleh potensi divergence bearish sehingga perlu waspadai kemungkinan koreksi lebih dulu sebelum investor fokus ke NFP di awal Oktober.
Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 2625.66, 2647.98, 2676.10
(S) : 2600.05, 2589.58, 2556.31
Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 72.30, 74.40, 76.20
(S) : 70.66, 67.69, 63.81
Tuah Fed Buka Peluang Minyak Kembali Naik?
Candlestick Weekly ditutup bullish, dan 3 candle terakhir di grafik weekly cenderung membentuk pola morning star yang berarti tanda-tanda kenaikan mungkin berlanjut minggu depan. Namun jangka pendek harga harus mampu tembus resistance kisaran 72-73 yang menunjukkan area efektif di grafik Daily dalam 3 hari terakhir minggu lalu.
Ketatnya pasokan membantu kenaikan tersebut terlepas masih lemahnya permintaan dari China dan juga melambatnya ekonomi Barat yang membatasi permintaan. Di sisi lain keputusan Fed memangkas suku bunga justru menjadi angin segar bagi minyak karena memicu harapan pemulihan ekonomi AS sehingga berpotensi meningkatkan permintaan minyak dari konsumen terbesar di dunia tersebut.
Dengan melemahnya dolar yang kemungkinan berlanjut, minggu depan kenaikan mungkin berlanjut.
EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD
Weekly Forex Outlook
Memasuki minggu terakhir September beberapa hal menjadi catatan seperti USD yang berpeluang rebound jelang akhir bulan yang kemungkinan dipercepat, dan minimnya data ekonomi dari masing-masing Kawasan sehingga semua akan kembali bergantung pada USD. Sementara USD sendiri berada di titik imbang sehingga pergerakan berikutnya tergantung data ekonomi AS minggu depan.
EURUSD
Waspada Double Top!
Candle Weekly ditutup bullish dan ini membuka peluang untuk kenaikan lebih lanjut. Resistance 1.12748 wajib tembus untuk rally yang lebih kuat. Sebaliknya waspadai support 1.10000 untuk potensi turun
Resistance : 1.12748, 1.13900, 1.14915
Support : 1.09180, 1.07766, 1.06000
Outlook : Bullish
GBPUSD
Fokus PMI Services
Candle Weekly ditutup bullish dengan real body yang panjang sehingga membuka peluang untuk kenaikan lanjutan yang lebih tinggi. Kali ini 1.35140 akan menjadi tantangan yang menarik. Jika mampu tembus, kita segera melihat 1.36 dan lebih tinggi. Sebaliknya waspadai support 1.31000
Resistance : 1.33600, 1.35140, 1.37470
Support : 1.31000, 1.30435, 1.28470
Outlook : Bullish
USDJPY
Waspada 146!
Candle Weekly kemungkinan masih mkendukung kenaikan setelah berhasil ditutup bullish. Ini akan mengancam resistance yang ada di zona 145.400 dan 146.000. Di sisi support, area 140.230 wajib tembus untuk tekanan lanjutan.
Resistance : 145.359,, 148.528, 150.000
Support : 140.237, 137.675, 130.000
Outlook : Limited Bullish
INDEKS USD
Potensi Rebound Terbatas
Candle Weekly ditutup spinning tops yang berarti cenderung imbang antara peluang bullish dan bearish. Namun, data ekonomi yang positif mungkin bisa membantu rebound pada dolar. Sebaliknya data negatif akan kembali menekan USD. Hanya penurunan di bawah 100 akan membuat tekanan turun berpeluang berlanjut.
Outlook : Limited Bullish
NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES
Weekly CFD Indices Outlook
Secara umum pasar ekuitas belum menunjukkan tanda-tanda eforia siklus penurunan suku bunga Fed akan berakhir. Rally kemungkinan masih bisa terjadi, terutama masing-masing Nikkei, Hang Seng dan Nasdaq cenderung membuat pola double bottom yang sama di grafik Weekly. Hanya Dow Jones yang terlihat perlu diwaspadai meskipun secara umum juga tetap bullish.
NIKKEI
Potensi Double Bottom
Weekly candle ditutup bullish dan peluang double bottom sepertinya semakin terbuka. Neckline 39175 harus tembus untuk memvalidasinya. Jika berhasil, maka kenaikan lanjutan lirik zona 40000 kembali. Sebaliknya, jika gagal, maka waspadai penurunan di bawah 36700 yang esktrim!
Resistance : 39175, 39970, 40345
Support : 37835, 37128, 36835
Outlook : Bullish
HANG SENG
Potensi Double Bottom
Potensi double bottom juga sepertinya ada di Hang Seng. Weekly candle ditutup bullish dan berada tepat di zona neckline. Jika tidak ada kendala, maka kenaikan berikutnya tembus resistance 18500 adalah peluang bullish yang semakin kuat. Ini berarti membuka ruang untuk zona 19000an. Sebaliknya jika gagal waspada support 17250!
Resistance : 18500, 19000, 19700
Support : 18000, 17600, 17250
Outlook : Bullish
NASDAQ
Double Bottom Konfirm
Penutupan candle weekly yang bullish semakin mem buka peluang untuk konfirmasi penembusan neckline dari pola yang dicurigai sebagai double bottom. Jika berhasil bertahan di atas 20020, maka rally lanjut dekati level 20900an.
Resistance : 20369, 20796, 21000
Support : 19498., 18946, 18620
Outlook : Bullish
DOW JONES
Ancaman Profit Taking Membayangi
Candle weekly ditutup bullish sehingga peluang kenaikan secara teori masih berpotensi berlanjut. Namun Daily candle menyatakan sebaliknya yang justru menandakan potensi terjadinya profit taking di awal pekan depan. Namun secara umum penurunan diperkirakan terbatas, terutama jika data ekonomi tetap mendukung. Waspadai support 41960 dalam waktu dekat. Tapi selama tidak tembus, maka bersiap untuk peluang rekor baru tercipta kembali.
Outlook : Bullish
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.