Sektor Ritel dan Tenaga Kerja yang Cukup Solid Menghapus Kekhawatiran Akan Resesi di AS

Published on 08/16/2024

Dolar berbalik menguat terhadap mata uang lainnya seiring dengan fundamental ekonomi yang menghapus semua perkiraan akan terjadinya resesi di AS dan menunjukkan ekonomi akan mengalami soft landing seperti yang diharapkan. Data Retail Sales yang dirilis semalam menunjukkan daya beli masyarakat masih solid dengan kenaikan 1.0% yang jauh melampaui perkiraan hanya naik 0.4% meskipun data periode sebelumnya direvisi menurun dari 0.0% menjadi -0.2%. Sedangkan data Core Retail Salesnya yang tidak menyertakan sektor otomotif juga meningkat 0.4% melampaui perkiraan 0.1% dan data periode sebelumnya juga mengalami revisi meningkat dari 0.4% menjadi 0.5%. Sementara dari sektor tenaga kerja berupa laporan klaim pengangguran semakin menurun dari 234K menjadi 277K yang lebih rendah dari perkiraan meningkat 236K. Sehingga rata-rata klaim pengangguran dalam 4 pekan terakhir menurun dari 241K menjadi 236.5K. Hal ini menunjukkan sektor tenaga kerja masih cukup positif dan tidak seburuk yang disangkakan sebelumnya. Sedangkan data sektor manufaktur masih mixed dengan indeks di negara bagian New York meningkat dari -6.6 menjadi hanya -4.7 yang juga lebih baik dari perkiraan membaik -5.9. Namun data yang sama di negara bagian Philadelphia turun tajam dari 13.9 menjadi -7.0 yang jauh lebih rendah dari perkiraan hanya turun 5.4. Kombinasi data sektor ritel dan tenaga kerja tersebut di atas menunjukkan kondisi ekonomi di AS masih cukup solid sekaligus menepis kekhawatiran akan terjadinya resesi yang muncul sejak laporan sektor tenaga kerja Non-Farm Payroll di awal bulan ini. Dengan data inflasi yang sudah dirilis sebelumnya yang menunjukkan inflasi sudah turun di bawah 3% hampir dapat dipastikan Fed akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan September mendatang namun ekspektasi akan langkah Fed yang lebih agresif menjadi berkurang. Hal ini terlihat dari spekulasi pasar akan langkah Fed memangkas suku bunga acuan yang lebih agresif sebanyak 50 bps berkurang dari 36% menjadi 25%. Sedangkan untuk pemangkasan sebanyak 25 bps semakin meningkat dari 64% menjadi 75% menurut CME FedWatch tool. Hari ini akan dirilis data dari sektor perumahan dan hasil survey dari University of Michigan berupa Sentimen Konsumen dan Ekspektasi Inflasi. Selain itu Gubernur Fed Chicago - Austan Goolsbee dijadwalkan akan memberikan pidato lewat tengah malam nanti.

Yen melemah seiring kembali menguatnya mata uang dolar. Meskipun Bank Sentral Jepang (BOJ) masih berencana untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya dan pemerintah Jepang juga tetap waspada mengawasi pergerakan mata uang Yen namun hal tersebut diperkirakan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Sehingga saat ini pasar masih bisa memanfaatkan perbedaan tingkat suku bunga dalam transaksi carry trade meskipun dalam jumlah yang terbatas. Selain itu setelah data pertumbuhan ekonomi GDP yang positif kemarin pelaku pasar kemungkinan melakukan aksi profit taking sehingga mata uang Yen kembali melemah. Siang ini akan dirilis data Tertiary Industry Activities dengan perkiraan membaik dari -0.4% meningkat menjadi +0.3%.

Euro mengalami koreksi terhadap dolar setelah sempat menyentuh level tertinggi tahun ini sehari sebelumnya. Kemudian terkoreksi seiring dengan tutupnya bursa saham dan perbankan di Prancis dan Italia karena libur merayakan Assumption Day. Hari ini pasar kembali normal namun mengingat ini sudah akhir pekan sehingga diperkirakan pergerakan pasar akan terbatas. Pasar akan menunggu data penting yang baru akan dirilis pekan depan berupa data inflasi CPI dan juga data PMI di sektor manufaktur dan jasa. Data ekonomi yang akan dirilis hari ini hanya data Neraca Perdagangan.

Poundsterling rebound terhadap dolar seiring dengan data pertumbuhan ekonomi GDP kuartal di Inggris naik 0.6% sesuai perkiraan sedangkan data periode sebelumnya direvisi meningkat dari 0.6% menjadi 0.7%. Kontribusi terbesar terhadap kenaikan data ini berasal dari anggaran pemerintah sedangkan dari konsumen pribadi atau individu tidak terlalu banyak. Sedangkan yang memicu inflasi dan menjadi perhatian Bank Sentral Inggris (BOE) adalah dari sisi konsumen tersebut. Sehingga semakin menutup kemungkinan BOE untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga acuannya dalam waktu dekat ini. Terlebih dengan data inflasi CPI yang kembali meningkat setelah sempat mencapai target 2% di periode sebelumnya. Hari ini akan dirilis data penting yaitu Retail Sales yang akan memberikan gambaran daya beli masyarakat dan akan berdampak pada data inflasi. Diperkirakan Retail Sales meningkat cukup signifikan dari -1.2% menjadi +0.6%.

Cek info lain di
https://agrodana-futures.com/
https://instagram.com/agrodanafuturesofficial
https://www.youtube.com/c/agrodanafuturesofficial