Dolar menguat terhadap mata uang lainnya seiring dengan fundamental ekonomi berupa data inflasi yang rilis sesuai ekspektasi sehingga semakin besar kemungkinan Federal Reserve memangkas suku bunga acuan dengan hanya 25 bps pada pertemuan di bulan ini dan peluang Fed menurunkan suku bunga sebanyak 50 bps semakin menipis. Data inflasi dari sisi personal/rumah tangga berupa personal consumption expenditure (PCE) yang dirilis Jumat lalu naik sedikit 0.2% sesuai perkiraan dengan data bulan sebelumnya di 0.1%, namun data Core PCE yang tidak menyertakan komponen BBM dan bahan pangan relatif stabil sama seperti periode bulan sebelumnya di 0.2% sesuai perkiraan. Sedangkan jika dibandingkan dengan data yang sama setahun yang lalu PCE masih sama 2.5%, lebih rendah dari perkiraan sedikit naik 2.6% dan Core PCE juga masih sama 2.6% yang lebih rendah dari perkiraan sedikit naik 2.7%. Sebelum data-data ini ekspektasi pasar mengharapkan Fed akan memangkas suku bunga acuan sebanyak 50 bps untuk mengantisipasi laju pertumbuhan dan inflasi yang semakin menurun. Namun dengan data-data tersebut, ekspektasi tersebut semakin pupus dan kembali ke ekspektasi awal sebanyak 25 bps. Dalam wawancara mantan Wakil Ketua Fed - Lael Brainard mengatakan data PCE menunjukkan pertumbuhan ekonomi masih akan terus berlanjut dengan inflasi yang bergerak turun. Data lain berupa Personal Income dan Spending keduanya meningkat bahkan Personal Income naik melampaui perkiraan 0.3% lebih baik dari perkiraan sama seperti periode sebelumnya 0.2%. Sedangkan Personal Spending yang mencakup 2/3 aktifitas ekonomi di AS meningkat cukup signifikan dari 0.3% menjadi 0.5% sesuai perkiraan. Sedangkan PMI Chicago juga di luar perkiraan meningkat dari 45.3 menjadi 46.1 yang lebih baik dari perkiraan menurun 45.0. Dan data survey dari University of Michigan berupa ekspektasi inflasi juga semakin menurun dari 2.9% menjadi 2.8% sedangkan sentimen konsumen meningkat tajam dari level terendah dalam 8 bulan terakhir 66.4 menjadi 67.9 walau masih di bawah perkiraan 68.0. Dalam pertemuan Jackson Hole di Wyoming, Ketua Fed - Jerome Powell juga menegaskan sudah saatnya Fed menurunkan suku bunga pada pertemuan FOMC yang dijadwalkan pada 19 September mendatang. Menurut CME Fed Watch Tool ekspektasi akan pemangkasan oleh Fed sebanyak 25 bps masih lebih dominan dengan peluang mencapai 67% dan peluang pemangkasan sebanyak 50 bps masih di kisaran 33%. Masih ada sejumlah data di sektor tenaga kerja termasuk Non-Farm Payroll dan data PMI sektor manufaktur dan jasa yang akan dirilis pekan ini yang akan menjadi pertimbangan seberapa banyak Fed akan memangkas suku bunga. Hari ini US Market tutup karena libur Labor Day.
Yen melemah terhadap dolar meski kecenderungan inflasi di Jepang kembali meningkat sehingga membuka peluang lagi bagi Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya. Inflasi CPI di Tokyo meningkat dalam 4 bulan terturut-turut dengan angka inflasi terakhir mencapai 2.4% dari level terendah yang sempat turun di bawah 2.0% beberapa waktu lalu. Meski demikian sepertinya BOJ akan menunggu waktu yang tepat setidaknya setelah Fed pasti memangkas suku bunga acuannya. Sehingga perbedaan tingkat suku bunga di Jepang dengan Fed semakin berkurang sehingga semakin mempersempit ruang gerak pelaku carry trade. Pertemuan moneter BOJ baru dijadwalkan pada bulan Oktober mendatang sehingga banyak waktu setelah Fed memangkas suku bunga pada bulan ini. Hari ini akan dirilis data PMI di sektor manufaktur dan sepanjang pekan ini tidak banyak data penting yang akan dirilis.
Euro juga melemah terhadap dolar seiring dengan data inflasi di Jerman yang dirilis pekan lalu semakin memperkuat peluang Bank Sentral Eroppa (ECB) untuk terus melanjutkan pemangkasan suku bunga acuannya. Inflasi di Jerman turun tajam dari +0.3% menjadi -0.1% yang lebih rendah dari perkiraan hanya turun 0.0%. Data inflasi di Spanyol juga turun tajam dari 2.8% menjadi 2.2% yang lebih rendah dari perkiraan hanya turun 2.4%. Sedangkan estimasi inflasi CPI Uni Eropa secara keseluruhan turun dari 2.6% menjadi 2.2% sesuai perkiraan dengan Core CPI juga turun dari 2.9% menjadi 2.8% sesuai perkiraan. Pertemuan moneter ECB dijadwalkan pada 12 September ini yang mendahului pertemuan moneter FOMC Fed. Menyisakan data inflasi dari sisi produsen PPI, data Retail Sales dan data pertumbuhan ekonomi GDP sebelum pertemuan moneter tersebut dimulai.
Poundsterling juga melemah terhadap dolar meski relatif lebih resisten seiring dengan belum adanya rencana Bank Sentral Inggris (BOE) untuk melanjutkan rencana pemangkasan suku bunga berikutnya. Dengan pendapat dari pejabat BOE di depan parlemen Inggris akan menjadi perhatian pasar pekan ini yang dijadwalkan pada hari Rabu nanti. Yang akan memberikan pandangan ekonomi dan moneter dari pejabat BOE dan langkah yang akan diambil dalam pertemuan moneter mendatang yang bersamaan waktunya dengan FOMC. Kemungkinan besar BOE akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya mengingat inflasi yang belum berubah banyak dari sebelumnya. Sedangkan data ekonomi lain yang akan dirilis adalah data PMI di sektor manufaktur yang akan dirilis hari ini, diikuti dengan data yang sama di sektor jasa pada hari Rabu nanti berturut-turut kemudian data di sektor konstruksi dan indeks harga perumahan dari Halifax.
Cek info lain di
https://agrodana-futures.com/
https://instagram.com/agrodanafuturesofficial
https://www.youtube.com/c/agrodanafuturesofficial