Pasar Forex Menunggu Data Sektor Tenaga Kerja AS Sepanjang Pekan Ini

Published on 09/03/2024

Dolar bergerak variatif terhadap mata uang lainnya semalam karena US market tutup karena libur Labor Day dan juga pasar masih menunggu data-data di sektor tenaga kerja yang akan dirilis sepanjang pekan ini. Pasar masih memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 bps pada pertemuan moneter FOMC pada beberapa pekan depan. Meski demikian ekspektasi akan pemangkasan sebanyak 50 bps yang saat ini hanya mempunyai peluang sebanyak 33% dan masih berpeluang terjadi jika data-data di sektor tenaga kerja yang dirilis pekan ini menunjukkan sektor ini semakin menurun. Sehingga data Non-Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis pada hari Jumat nanti menjadi perhatian penting untuk menentukan seberapa banyak Fed akan memangkas suku bunga acuan. Diperkirakan hanya terjadi penambahan terisinya lapangan kerja sebanyak 164K dari periode sebelumnya 114K. Angka di bawah 200K dianggap terjadi kecenderungan melemahnya sektor ini. Angka riil yang akan dirilis nanti akan menentukan apakah Fed cukup memangkas sebanyak 25 bps ataukan perlu lebih banyak lagi dengan pemangkasan sebanyak 50 bps. Ketua Fed - Jerome Powell dalam pertemuan Jackson Hole di Wyoming beberapa waktu lalu menegaskan sudah waktunya Fed melonggarkan kebijakan moneter seiring dengan inflasi yang mulai terkendali dengan terus mengawal sektor tenaga kerja. Dan didukung oleh data pertumbuhan ekonomi GDP yang mengindikasikan ekonomi masih cukup solid sehingga memberikan kemudahan bagi Fed untuk memangkas suku bunga acuan. Hari ini akan dirilis data PMI dari ISM di sektor Manufaktur yang mencakup komponen tenaga kerja di sektor ini, namun yang lebih penting adalah PMI di sektor Jasa yang baru akan dirilis pada hari Kamis nanti.

Yen terus cenderung melemah meski peluang Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya seiring dengan kecenderungan inflasi di Jepang kembali meningkat. Setelah inflasi sempat turun di bawah 2.0% beberapa waktu lalu, angka inflasi CPI kembali meningkat menjadi 2.4% di Tokyo. Dengan demikian BOJ perlu mengambil tindakan guna dapat mengendalikan inflasi seiring dengan perubahan kebijakan moneter BOJ yang pro inflasi dari sebelumnya yang cenderung dengan suku bunga rendahnya. Meski demikian sepertinya BOJ akan menunggu waktu yang tepat setidaknya setelah Fed pasti memangkas suku bunga acuannya. Perbedaan tingkat suku bunga di Jepang dengan Fed akan semakin berkurang sehingga semakin mempersempit ruang gerak pelaku carry trade. Data PMI di sektor manufaktur mengalami sedikit peningkatan menjadi 49.8 lebih baik dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya 49.5.

Euro bergerak menguat terhadap dolar lebih karena US market yang libur sehingga diperkirakan akan kembali melemah malam ini seiring dengan US Market yang kembali normal. Terlebih sentimen negatif dari panggung politik di Jerman setelah partai sayap kiri Alternative for Germany (AfD) diperkirakan akan memenangkan pemilu regional di Jerman dan menjadi kemenangan sayap kiri pertama kali sejak Perang Dunia II. Perubahan peta politik ini diperkirakan akan semakin mempersulit gerak dari Kanselir Jerman - Olaf Scholz dalam menjalankan pemerintahannya. Sedangkan dari data ekonomi data PMI di sektor manufaktur mengalami peningkatan menjadi 45.8 yang lebih baik dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya 45.6. Meski Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan masih akan memangkas suku bunga acuan namun ekspektasi tersebut tidak terlalu besar seiring dengan belum adanya pejabat ECB yang mengkonfirmasi hal tersebut. Hari ini akan dirilis data Retail Sales di Jerman dan sektor tenaga kerja di Spanyol.

Poundsterling juga cenderung menguat terhadap dolar meski data PMI di sektor manufaktur di Inggris relatif masih stagnan sesuai perkiraan sama seperti periode sebelumnya 52.5. Pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan belum adanya rencana Bank Sentral Inggris (BOE) membuat mata uang GBP cenderung stabil. Sejumlah pejabat BOE anggota Monetary Policy Committee (MPC) juga menekankan belum ada rencana untuk penurunan suku bunga acuan lebih lanjut. Pertemuan moneter MPC berikutnya dijadwalkan pada 21 September mendatang sehari setelah pertemuan moneter FED - FOMC dengan perkiraan masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis.

Cek info lain di
https://agrodana-futures.com/
https://instagram.com/agrodanafuturesofficial
https://www.youtube.com/c/agrodanafuturesofficial