Weekly Newsletter Ed. 220

Published on 09/08/2024

What to Expect from OIL?

Untuk pertama kalinya harga minyak ditutup di bawah zona $70/barel, di mana level terendah sempat sentuh $67.15 per barel sebelum ditutup rebound di $68, area yang pernah terjadi di Desember 2023.

Sentimen bearish nampaknya mengambil alih pasar minyak dengan harga minyak nyaris tidak bereaksi terhadap keputusan OPEC+ yang menunda rencana mereka untuk meningkatkan produksi.

Biasanya keputusan OPEC+ berdampak besar dan memicu reaksi di pasar minyak. Tapi kali ini gagal. Sentimen memburuk sehingga keputusan OPEC+ untuk menunda kembalinya produksi yang sudah mereka pangkas di tahun 2023 nyaris tidak berdampak sama sekali. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa tahun depan akan melihat keseimbangan yang bergeser ke arah kelebihan pasokan.

Ladang minyak Libya tetap ditutup meski ada beberapa rumor yang menyebut sudah mulai beroperasi.

Kekhawatiran seputar ekonomi juga berada di balik penurunan harga minyak. Hal ini membuat minyak berada di posisi ketidakpastian menuju minggu yang baru. Lemahnya permintaan China semakin menambah beban bagi harga minyak dan JP Morgan minggu lalu memperkirakan harga akan turun ke kisaran $60 per barel.

 (oilprice)

Indeks Saham AS anjlok di hari Jumat pasca laporan pekerjaan terbaru membuka kembali kekhawatiran terhadap melemahnya pasar tenaga kerja di awal September. Demikian juga emas yang kembali turun di penutupan hari Jumat.

Ekuitas AS

Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup 1% lebih rendah di hari Jumat. S&P 500 turun 1.7% dan Nasdaq Composite anjlok 2.6%. Khusus Dow Jones dan S&P 500, keduanya mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2023 setelah sebelumnya catatkan kenaikan 3 minggu beruntun.

Emas

Spot emas juga mengalami kesulitan di hari terakhir perdagangan minggu lalu dengan kenaikan terhenti di $2529 per oz pasca data NFP yang meleset dari perkiraan, dan berakhir dengan penutupan di $2495 per oz.

Data NFP hari Jumat membuka wawasan bagi para trader emas, dan meskipun pasar menyesuaikan implikasi lengkapnya, cukup beralasan untuk menyatakan bahwa realitas sudah mulai terlihat. Seiring data NFP AS yang mengendap, para trader emas kini bertanya-tanya ke mana harga akan bergerak dan apakah masuk akal untuk tetap bersikap bias mengingat data yang terlihat hari Jumat.

Laporan Pekerjaan AS

Sebelum data dirilis, para trader cenderung menebak-nebak daripada mencermati gambaran yang sebenarnya. Spekulan fokus pada komponen-komponen utama dari data NFP AS, seperti ADP, JOLTS dan angka manufaktur dari ISM beberapa hari sebelumnya. Market sempat berekspektasi dan cukup optimis dengan pelemahan data tersebut, namun kurang realistis.

Khawatir Fed Salah Kebijakan

Sebelum data NFP dirilis, ada kekhawatiran bahwa Fed sudah melakukan kesalahan kebijakan lagi bahwa data akan menunjukkan pelemahan lebih lanjut sehingga akan memaksa Fed bertindak lebih agresif dalam menurunkan suku bunga. Tapi faktanya angka aktual dirilis sesuai ekspektasi bahwa tingkat pengangguran 4.2% dan angka NFP 142K tidak terlalu jauh dari ekspektasi sehingga mengkonfirmasi tidak ada yang salah dengan pasar tenaga kerja AS, atau bahkan pada kebijakan Fed.

Eskpektasi 25 atau 50 bps terus bergulir

Federal Funds rate sempat berubah-ubah di hari Jumat antara mengindikasikan peluang yang lebih besar untuk penurunan 25 bps oleh Fed, versus kemungkinan lebih agresif sebesar 50 bps berdasarkan data dari CME Fed Watch Tools. Para ekonom di First Trust di hari Jumat mengatakan Fed hampir pasti akan memangkas suku bunga 18 September mendatang, tapi satu-satunya masalah adalah berapa banyak.

Bagaimana berikutnya?

Pasar saham AS mengalami awal yang sulit di bulan September karena investor menunggu keputusan Fed tentang suku bunga di FOMC 17-18 September. Investor sebelumnya berharap kejelasan dari laporan pekerjaan bulan Agustus, tapi data ternyata tidak memberikan yang diharapkan sehingga pasar kembali dalam ketidakpastian.

Sementara emas berada di kondisi turun, tapi tidak setajam yang dikhawatirkan. Rusia dikabarkan akan membelanjakan $92 juta setiap hari untuk emas dari 6 September – 4 Oktober, dan sejumlah faktor lain yang masih mendukung logam mulia tersebut menurut Joe Cavatoni, senior market strategist untuk Amerika, World Gold Council. Kekhawatiran geopolitik dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral terus berlanjut, WGC melihat kasus yang masih kuat untuk mendukung estimasi kenaikan kisaran $2.700-$3.000 per oz.

(kitco, marketwatch, forexlive)


Memasuki minggu kedua September, pasar belum mendapatkan kepastian dari data ekonomi AS yang bisa memberi gambaran berapa besar suku bunga yang akan dipangkas oleh Fed di pertemuannya 2 minggu ke depan. Data NFP yang lemah tapi tidak terlalu lemah seperti yang diharapkan membuat pasar memperhitungkan kembali ekspektasi pemangkasan 50 bps. Inflasi AS akan menjadi perhatian minggu depan bersama keputusan suku bunga ECB dan juga data pekerjaan Inggris. Sejauh ini pasar mengantisipasi sepenuhnya pemangkasan 25 bps dari ECB, sementara BOE akan mencari tahu apakah data pekerjaan mendukung untuk terjadinya pemangkasan suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat. Di sisi lain GDP Jepang mungkin akan menjadi peluang bagi BOJ untuk tetap lanjutkan kenaikan suku bunga, jika data dirilis lebih baik.

Agenda ECB Fokus utama, Investor Cermati Data Tenaga Kerja dan GDP Inggris Selain Inflasi AS dan GDP Jepang AS Fokus Inflasi

Fokus Pekan ini:

Data pekerjaan AS gagal memberi kejelasan tentang apakah nantinya Federal Reserve akan melakukan pemangkasan yang agresif 50 bps atau hanya 25 bps di pertemuan 18 September. Meski data dirilis meleset dari ekspektasi, tapi laporan tersebut membuat pasar tetap waspada untuk sementara waktu.

Di sisi lain laporan tersebut tidak serta merta membuat pemangkasan sebesar 50 bps dikesampingkan begitu saja. Tingkat pengangguran 4.2%, turun dari 4.3%. Dan kesenjangan yang semakin besar antara pekerja penuh waktu dengan pekerja paruh waktu menjadi perhatian The Fed.

Seminggu ke depan kemungkinan tidak sekacau minggu lalu, terutama dari data ekonomi. Debat capres antara Kamala Harris dengan Donald Trump mungkin tidak berpengaruh, kecuali ada kejutan yang signifikan. Inflasi AS dan keputusan ECB menjadi agenda utama minggu depan.

AS

Sorotan utama dari AS mungkin tidak sepadat minggu lalu. Debat Capres antara Kamala Harris dan Donald Trump akan berlangsung di hari Selasa waktu Washington (Rabu dinihari waktu Indonesia). Keduanya diperkirakan merubah cara mereka dalam mempersiapkan diri untuk debat dengan menyiapkan dua visi yang berbeda dan juga melakukan pendekatan terhadap momen-momen besar dengan cara yang sangat berbeda.

Lalu data ekonomi akan terfokus pada CPI dan PPI di hari Rabu dan Kamis. Hal yang menarik adalah data tersebut kemungkinan berubah dari yang sebelumnya “menjadi acuan penggerak pasar” selama 24 bulan terakhir, menjadi tiba-tiba “tidak memiliki pengaruh yang sama”, kecuali jika ada angka lonjakan yang ekstrim. Kondisi tersebut dikarenakan data kemungkinan tidak terlalu mempengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga karena Fed menekankan bahwa mereka kini fokus dengan data tenaga kerja. Meski demikian volatilitas dan fluktuasi jangka pendek kemungkinan masih bisa terjadi.

Fokus minggu depan akan menarik untuk melihat indeks dolar AS (DXY). Sempat turun, tapi kemudian naik, menunjukkan banyak ekspektasi penurunan suku bunga yang mungkin sudah diperhitungkan.

EU

Pertemuan ECB akan menjadi acara terbesar di zona Euro minggu depan. ECB diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps, dan ini bukan yang pertama, tapi kedua kalinya setelah pemangkasan Juni 2024.

Inflasi zona Euro mendekati 2% dan perkiraan jangka panjang stabil di sekitar 2% sehingga memberi alasan yang baik bagi ECB untuk melonggarkan kebijakan moneter yang ketat. Didukung juga dengan kesulitan yang dihadapi oleh perekonomian Jerman sehingga hal ini tidak mengagetkan jika ECB memangkas suku bunga kembali.   

Inggris

Sementara untuk Inggris akan fokus pada data pekerjaan minggu depan. Bulan lalu data pengangguran Inggris turun secara tiba-tiba dan tidak biasa, dari 1.5 juta menjadi 1.2 juta hanya dalam waktu 1 bulan. Karena tingkat pengangguran dihitung sebagai rata-rata, maka pasar kemungkinan akan kembali melihat penurunan lebih lanjut sehingga diperkirakan bisa mencapai 4.0% dari level tertinggi baru-baru ini di 4.4%. Hal ini kemungkinan bisa terjadi meskipun jumlah orang yang menganggur naik lagi dalam angka bulanan terbaru. Tapi data ini kemungkinan tidak memiliki dampak jangka panjang terhadap ekspektasi suku bunga yang berhubungan dengan keputusan BOE ke depan. 

Data pekerjaan dirilis hari Selasa. Dilanjutkan dengan manufacture production dan GDP di hari Rabu yang juga cukup menarik untuk disimak minggu depan.

China

China akan menjadi fokus utama di Asia minggu depan. Hal ini karena perdebatan akhir-akhir ini tentang kondisi China. Data yang memburuk menjadi salah satu pertanda bahwa ekonomi global sedang melambat, terutama dari sisi permintaan.

China akan merilis data perdagangan, inflasi dan kredit minggu depan. Pertumbuhan perdagangan di bulan Agustus diperkirakan terus melambat, di mana ekspor meningkat sekitar 5% dibanding tahun lalu, dan ekspor naik sekitar 3%.

Penting untuk dicermati ekspor mobil yang saat ini berada di bawah tekanan, dan kemungkinan diperkirakan semakin melambat. Jika ekspor mobil berubah dari sebelumnya “membantu” ekonomi menjadi “merugikan” ekonomi, maka hal ini bisa melemahkan kinerja ekspor China secara keseluruhan.

Sementara angka inflasi China diperkirakan akan naik sedikit di bulan Agustus.

Jepang

USDJPY mencatatkan pergerakan mengesankan setelah turun hingga 141.760, mendekati level terendah minggu pertama Agustus yang sempat turun hingga 141.670. Penutupan Jumat berada di 142. 750, untuk pertama kalinya berada di bawah 145 sejak Januari 2024.

Perhatian akan tertuju pada pembukaan pasar di hari Senin setelah minggu yang berat bagi Nikkei minggu lalu. Laporan GDP Q2 akan menjadi sorotan untuk melihat apakah pertumbuhan ekonomi berjalan lebih baik dari sebelumnya.

Data periode sebelumnya dirilis +0.8% setelah sempat berada di -0.5% yang direvisi turun ke -0.6%. Namun 2nd estimate akan dicermati apakah data tersebut stabil naik di +0.8% atau justru kembali berada lebih rendah di kisaran di bawah 0%. Hal ini juga yang akan menjadi perhatian karena Nikkei kembali turun di bawah 36000 saat penutupan Jumat kemarin.

Laporan ekonomi yang positif cenderung membuat BOJ semakin yakin untuk melanjutkan kenaikan suku bunga di Q3 2024.

(forexlive, marketpulse)

High Event Economic Calendar

SeninJPY GDP, AUD Building Approvals, CNY CPI, US NY Fed 1-year consumer inflation expectations
SelasaCNY Trade Balance, UK Avg Earnings Index, UK Unemployment Rate, UK Claimant Count Change, German CPI, OPEC Monthly Report, CAD BOC Gov Macklem speaks
RabuAPI Weekly Crude Oil Stock, JPY BOJ Board Member Nakagawa speaks, UK GDP, UK Manufacturing Production, UK Trade Balance, US CPI, US Crude Oil Inventories
KamisJPY BSI Large Manufacturing Conditions, IEA Monthly Report, ECB Deposit Facility Rate, ECB Interest Rate Decision, US Initial Jobless Claims, US PPI, ECB Press conference
JumatUS Fed Balance Sheet, JPY Industrial Production, EUR Industrial Production, US Trade Balance, US Michigan Consumer Sentiment, US Michigan 1 and 5 year inflation expectation

FOREX

EURUSD: Weekly ditutup inverted hammer dengan real body putih yang pendek tapi memiliki tail atas yang lebih panjang dari tail bawah. Secara teori seharusnya menjadi sinyal pembalikan arah naik karena muncul setelah bearish candle minggu sebelumnya. Tapi hal ini bisa terjadi sebaliknya jika ternyata kenaikan sulit tembus kembali high minggu lalu 1.11544. Posisi tersebut akan bergantung dari keputusan suku bunga ECB minggu depan. Pasar hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 bps, tapi fokus akan tertuju pada press conference. Jika pernyataan cenderung hawkish, maka EURO berpotensi kembali naik. Sebaliknya, jika pernyataan cenderung dovish, maka EURO berpotensi turun dan itu berarti pola reversal bullish tidak terjadi. Waspadai support 1.10219. Jika ditembus, maka peluang penurunan akan berlanjut dengan area berikutnya 1.09086 sebagai target potensial. Sebaliknya, cermati juga resistance selain 1.11544 yang harus ditembus, area 1.12006 juga harus tembus untuk memperkuat dorongan naik.

Resistance : 1.12748. 1.13900. 1.14915

Support :  1.10320, 1.09086, 1.07766

Outlook :  Bullish

INDEKS SAHAM ASIA

Hangseng: Candle weekly ditutup bearish karena Jumat pasar tutup akibat badai. Secara teknis cenderung turun, terutama imbas dari Wall Street yang kembali ditutup merah di hari Jumat. Namun CPI China di hari Senin mungkin bisa membuka harapan untuk bullish jika data dirilis lebih baik. Resistance 17800 menjadi area wajib tembus untuk membuka peluang tersebut. Sebaliknya waspadai 17250 dan 17000 yang menjadi pemicu bearish.

Resistance : 17800, 18000, 18265

Support : 17250, 17000, 16800

Outlook : Bearish

Nikkei:  Weekly ditutup bearish dengan real body panjang akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi yang membayangi. Wall Street yang merah juga menjadi pemicu. Penurunan berpotensi lanjut dan mengancam zona support 34345. Jika tembus, maka peluang berlanjut lirik 32080 atau paling parah kembali di bawah zona 31000 seperti yang terjadi di awal Agustus. Resistance 36700 akan menjadi penyelamat bagi bullish jika rebound berhasil tembus zona tersebut. Tapi Wall Street kembali akan jadi penentu.

Resistance : 35655, 36000, 36700  

Support : 34345, 33950, 33600

Outlook :  Bearish

CFD

Dow Jones: Weekly ditutup long bearish candle dan kemungkinan memberi isyarat bahwa penurunan berpotensi berlanjut. Terlepas dari kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi, pemicu utama cenderung dikarenakan ketidakpastian tentang penurunan suku bunga pasca NFP yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi, tapi tidak terlalu jauh dari ekspektasi. Data CPI akan menjadi penggerak utama minggu depan, dan diharapkan tetap mendukung penurunan suku bunga Fed di bulan September. Profit taking diperkirakan masih tetap membayangi, dan support 40300 merupakan area tengah dari candle long white minggu kedua Agustus. Jika ditembus, maka support berikutnya 39345 akan menjadi ancaman sekaligus tantangan terbesar. Sebaliknya, bullish perlu validasi dari penembusan 40686 minimal untuk bisa kembali membuka peluang reversal bullish. Seasonal September yang buruk untuk Dow Jones menjadi tantangan. Pembuktian masih terlalu dini, tapi minimnya data ekonomi minggu depan dengan fokus utama hanya pada inflasi kemungkinan akan membuat bullish sulit untuk bisa tembus lebih tinggi di atas 40600 atau bahkan untuk mencapai 41000. Tapi melemahnya inflasi 2 persentase poin bisa menjadi kabar positif bagi saham sehingga rebound berpeluang terjadi lebih cepat.

Resistance : 40686, 41000. 41420  

Support : 40208, 39800, 39345

Outlook : Bearish

CRUDE OIL: Weekly ditutup long bearish candle yang menandakan potensi penurunan yang cenderung masih dominan. Support psikologis di zona 61-63 semakin dekat, tapi perlu validasi bahwa demand segera menahan tekanan bearish yang sejauh ini belum memberi isyarat akan berakhir dalam waktu dekat. Sentimen pasar terhadap kekahwatiran lemahnya permintaan China lebih dominan daripada kabar bahwa OPEC+ menunda penghentian pemangkasan produksi yang semula dijadwalkan Oktober menjadi Desember. Juga ketidakpastian suku bunga Fed yang membayangi pasca data NFP tidak selemah yang diharapkan. Secara teknis, area 61-63 bisa menjadi harapan untuk berkurangnya tekanan turun. Tapi secara real, kita mungkin bisa saja melihat penurunan lebh rendah di bawah 60$ jika tekanan bearish terus mendominasi.

Resistance : 70.66, 71.48. 74.40

Support : 67.69, 63.81, 61.00

Outlook :Bearish

coin-stack-growth

GBPUSD: Strong Resistance Sulit ditembus, GBP Tergantung Dolar!

Candle Weekly ditutup doji, dan kenaikan gagal tembus resistance 1.32652 sehingga potensi bearish tampaknya masih cukup kuat di minggu depan. Ini dengan catatan jika dolar terus menguat karena melemahnya ekspektasi pemangkasan 50 bps dari Fed di FOMC mendatang, dan pasar masih terus mencari alasan pendukung, maka GBP akan lanjut terkoreksi turun. Support terdekat 1.31500 adalah zona tengah yang perlu dicermati. Jika tembus, maka peluang bearish semakin dominan minggu depan. Sebaliknya jika tidak tembus, ada harapan untuk rebound. Tapi resistance 1.32652 adalah area penting yang harus ditembus untuk mematahkan potensi penurunan yang ada.

Resistance :  1.32652, 1.33600, 1.35140

Support  :  1.30435, 1.28459, 1.26636

Outlook : Bearish

GOLD: Tekanan Technical Membayangi Kebuntuan Area 2530!

Weekly kembali ditutup turun, tapi kali ini candle lebih cenderung mengarah ke pola spinning tops yang berarti peluang bearish maupun bullish yang cukup berimbang. Tren akan ditentukan dari penutupan berikutnya. Tapi secara teknis, long white candle minggu kedua Agustus 2024 bisa menjadi acuan, bahkan 50% real body long white candle yang berada di 2468.70 akan menjadi salah satu penentu. Selama zona ini tidak ditembus, maka peluang rebound naik itu tetap terbuka. Sementara penurunan di bawah 2468 akan membuka peluang koreksi tajam berlanjut dan zona 2450 dan 2431-2435 akan menjadi target berikutnya. Sebaliknya, jika 2468 tidak ditembus, demand diperkirakan muncul dan mendorong harga untuk kembali naik. Resistance 2510 dan 2529 akan menjadi penentu. Meski demikian inflasi mungkin tidak terlalu menggerakkan secara signifikan kecuali terjadi kejutan naik lebih tinggi atau kejutan turun jauh lebih rendah sehingga range area berpotensi melebar. Hanya lonjakan inflasi yang esktrim jauh lebih tinggi yang bisa membuat emas turun tajam.

Resistance :  2518.08, 2531.44, 2556.31

Support :   2483.55, 2468.72, 2431.32

Outlook : Limited Bearish Expected

USDJPY: Tekanan Bearish Ancam zona 140

Weekly candle ditutup long black yang berarti ada tanda-tanda penurunan minggu depan berpeluang berlanjut. Ini berarti juga zona 140 bisa diuji dan cukup berpeluang untuk ditembus jika imbal hasil Treasury AS tetap lanjutkan penurunannya. Namun tidak semulus itu, kenaikan di awal pekan kemungkinan bisa terjadi karena dolar dan yield AS yang secara teknis oversold. Waspadai zona resistance 145.359! Jika tembus, peluang naik lebih dominan. Sebaliknya, jika tembus 140.237, maka peluang penurunan lanjutan sangat terbuka

Resistance :  143.433, 145.359, 148.528

Support : 141.672, 140.237, 137.675

Outlook : Bullish

FOREXLatestEnd of Last Week3-months Ago1 -year Ago
GBPUSD1.312831.312551.264401.22018
EURUSD1.108431.104671.071211.05728
USDJPY142.298146.186160.870149.338
AUDUSD0.666860.676400.666850.64314
Commodities
XAUUSD2495.302502.872324.861848.59
CLSCID68.1373.6681.4770.44
Indeks Saham
DJI42096416433375239527
HSI17437179461762718803
NKI35320388203976531740
NASDAQ18366.5019593.2519967.0014892.50