21 - 25 Oktober 2024
Kenapa Emas dan Saham Terus Cetak Rekor Bersamaan?
Harga emas terus meroket, bahkan berulang kali menciptakan rekor tertinggi baru yang belum pernah terlihat sebelumnya di tahun ini. Bahkan kenaikan pun tetap terjadi di saat saham AS naik dan juga mencetak rekor tertinggi.
Tapi apakah ini berarti investor terlambat membeli emas? Trevor Yates, Analis investasi di Global X mengatakan dirinya tidak yakin sudah terlambat membeli emas.
Yates mengatakan dua pendorong utama kenaikan emas saat ini adalah permintaan pasar fisik dan finansial yang kuat.
Di pasar fisik, pembelian bank sentral mencapai rekor di tahun 2022, lalu mencatat tahun terbaik kedua di 2023, dan tren permintaan terus berlanjut di tahun 2024. Pasar juga memperkirakan penurunan suku bunga riil di pasar finansial, di mana Federal Reserve dan bank sentral global utama lainnya memulai siklus penurunan suku bunga.
Saham dan emas biasanya tidak sentuh rekor bersamaan, kecuali bank sentral terlibat dalam penurunan suku bunga. George Miling-Stanley, kepala strategi emas di State Street Global Advisors mengatakan momentum penyebab mendasar tidak berkurang.
Awas! Puncak Harga Emas Diperki-rakan Belum Selesai!
Michael Armbruster, managing partner di Altavest mengatakan emas sepertinya tidak akan mencapai level tertinggi dalam waktu dekat. Trennya naik dan faktor pendorong utama untuk emas tidak berubah, ditandai dengan pengeluaran federal yang tidak terkendali yang pada akhirnya memaksa Federal Reserve untuk melemahkan dolar AS.
Faktor lainnya adalah permintaan asing yang tetap kuat dan diperkirakan blok BRICS akan mengungkap lebih banyak tentang rencana de-dolarisasi mereka. Ambruster menambahkan bahwa investor Barat lambat untuk membeli emas, dan jika hal tersebut berubah, maka bisa mendorong emas lebih tinggi.
Colin Cieszynski, kepala strategi pasar SIA Wealth Management mengatakan logam mulia mendapat dukungan saat ECB memangkas suku bunga.
Hal ini mengingatkan semua orang bahwa sebagian besar bank sentral utama sudah memasuki mode pelonggaran moneter, tidak hanya Fed.
Meski sempat turun pasca data retail sales AS dan indeks manufaktur Philadelphia Fed yang lebih baik dari perkiraan, emas kembali naik setelah data produksi industri September turun 0.3%. Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals mengatakan bahwa suku bunga yang lebih rendah mendukung emas.
Grant juga menambahkan bahwa tren naik emas terlihat kuat dan dirinya yakin bahwa investor masih bisa merasakan rally hingga akhir tahun, menunjukkan ketahanan emas meski dolar menguat baru-baru ini.
AGENDA DATA EKONOMI
PBOC Berpeluang Pangkas LPR 5 Tahun
Bank sentral China diagendakan mengumumkan suku bunga pinjaman utama 1 dan 5 tahun di hari Senin. Minggu lalu Deputi Gubernur PBOC sempat memberi sinyal bahwa bank sentral bisa kembali memangkas LPR 1 dan 5 tahun untuk membantu likuiditas sekitar 20-30 bps.
Jika hal ini benar dilakukan, maka indeks saham Hang Seng berpeluang mendapat suntikan untuk kembali naik. Tapi jika tidak dipangkas, maka rally Hang Seng bisa kembali tertunda.
PBOC Loan Prime Rate
21 Okt 2024
Jam 08.15 WIB
EUR PMI Data
24 Okt 2024
Jam 15.00 WIB
UK PMI Data
24 Okt 2024
Jam 15.30 WIB
US PMI Data
24 Okt 2024
Jam 20.45 WIB
US Durable Goods
25 Okt 2024
Jam 19.30 WIB
ECB dan BOE Pantau Data PMI untuk Keputusan Bank
Pasca pemangkasan 25 bps minggu lalu, ECB melihat adanya peningkatan probabilitas memangkas suku bunga 50 bps di bulan Desember, meskipun mereka berusaha menghindarinya. Pertumbuhan ekonomi di zona Euro menjadi fokus utama dan hal ini membuat data PMI minggu depan menjadi sangat penting. Angka di bulan September turun di bawah 50, menandakan kontraksi dan meningkatkan kekhawatiran potensi resesi.
BOE juga akan memantau PMI minggu depan. Perlambatan inflasi yang signifikan membuat BOE berpeluang pangkas suku bunga di pertemuan November. PMI services turun bertahap, sejalan dengan pertumbuhan yang lambat. Jika tren berlanjut, BOE bisa mempercepat pemangkasan.
Soft Data, Investor Tetap Pantau USD!
PMI services masih solid di atas 50, sementara manufaktur tetap lebih lambat dan berada di level kontraksi (di bawah 50). Meski tidak sebesar ISM, tapi data PMI juga bisa memberi gambaran terbaru tentang kondisi ekonomi AS.
Sementara data GDP akan menunjukkan tingkat pesanan untuk barang tahan lama. Laporan diperkirakan turun dan hal ini bisa memicu pelemahan dolar.
Terlepas dari data ekonomi, investor sepertinya akan lebih antusias untuk mendengar lebih banyak dari pembicara Fed. Akan menarik apakah dolar akan mempertahankan kenaikannya.
Rekor Baru Terus Terbuka Meski Dibayangi Profit Taking Jangka Pendek!
Sepertinya rally masih terlalu sulit untuk dihentikan. Rekor demi rekor kembali terjadi, dan weekly candle menunjukkan belum ada tanda-tanda rally akan berakhir. Namun H4 menunjukkan peluang koreksi jangka pendek mungkin bisa terjadi dalam waktu dekat. Ini berarti profit taking jangka pendek bisa saja membuat emas turun, namun kedalaman penurunan akan bergantung pada kondisi market minggu depan.
Minimnya data ekonomi dengan hanya berpatokan pada PMI, klaim pengangguran dan Durable Goods, sepertinya akan memudahkan emas kembali naik pasca profit taking nantinya. Tapi akan berbeda alur pergerakan jika Fed speakers cenderung berbalik hawkish.
Waspadai resistance 2745 dalam waktu dekat! Kemungkinan koreksi bisa terjadi dan support 2700, dan 2680 akan menjadi area koreksi yang wajar. Namun kenaikan di atas 2745 akan dengan mudah membuka ruang untuk kenaikan dan rekor tertinggi baru lainnya, bahkan FE 100% Daily berada di 2809 semakin dekat untuk dikejar jika tidak ada penghalang.
Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 2728.80, 27456, 2762.78
(S) : 2704, 2685.50, 2632.50
Daily Trend : Limited Bearish
Weekly Trend : Strong Bearish
(R) : 70.66, 74.82, 77.60
(S) : 67.69, 63.81, 61.80
Israel Batal Serang Iran, Minyak Minim Pendorong
Risiko geopolitik bertahap berkurang setelah Israel belum menunjukkan tanda-tanda menyerang Iran sebagai aksi balasan terhadap serangan Iran beberapa waktu lalu. Hal ini memicu penurunan harga minyak hingga $73 per barel pada ICE Brent, dan WTI di bawah $70. Angka ini pernah muncul terakhir di beberapa hari pertama bulan Oktober.
Tidak hanya geopolitik, perlambatan ekonomi China di kuartal ketiga 2024 juga penurunan produksi kilang China selama 5 bulan berturut-turut membuat investor mewaspadai sisi negatif dari permintaan China, sehingga mengurangi sentimen bullish.
Weekly candle ditutup bearish panjang, dan 3 candle terakhir membentuk pola evening star sehingga potensi penurunan yang bisa berlanjut minggu depan mengancam support psikologis 63/65. Jika tidak ada eskalasi geopolitik dan gebrakan China, maka peluang penurunan bisa berlanjut di bawah $60.
EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD
Weekly Forex Outlook
Minggu depan akan menjadi salah satu minggu yang tenang bagi AS karena minimnya data tingkat 1. Tapi kondisi dolar kemungkinan masih berpeluang menguat secara mingguan. Namun bisa berbalik turun jika pernyataan Fed cenderung dovish, dan menguntungkan bagi beberapa mata uang seperti Euro maupun GBP. Di sisi lain, USDJPY akan bergantung pada imbal hasil Treasury AS, meski secara teknis terbuka untuk penurunan.
EURUSD
Short Term Rebound
Target Double Top daily sudah selesai, dan euro kini fokus dengan data PMI. Weekly candle ditutup bearish, meskipun cenderung mirip hammer. Secara teori ada pertanda untuk rebound, namun keberhasilannya tergantung pada data PMI. Waspadai support 1.07000!
Resistance : 1.09356, 1.10400, 1.12748
Support : 1.07766, 1.06000, 1.04474
Outlook : Bearish
GBPUSD
Weekly Reversal
Candle Weekly ditutup doji candle mirip hammer. Secara teori seharusnya pertanda naik setelah 2 penurunan beruntun di 2 minggu terakhir. Kondisi ini akan bergantung pada data PMI. Resistance 1.31400 akan menjadi area wajib tembus, namun support 1.29300 juga akan menentukan jika PMI justru melemah.
Resistance : 1.31740, 1.32600, 1.34500
Support : 1.29389, 1.28456, 1.27460
Outlook : Bullish
USDJPY
Shooting Star Weekly
Candle weekly ditutup shooting star, memperkuat potensi turun setelah minggu lalu ditutup hanging man. Hanya saja resistance 150.750 berpotensi menggagalkan penurunan jika resistance tersebut ditembus. Potensi penurunan terlihat di H4. Tapi imbal hasil Treasury AS juga menjadi penentu.
Resistance : 150.755, 153.395, 155.000
Support : 147.226, 145.359, 140.237
Outlook : Bearish
INDEKS USD
Minim Data, Geopolitik Membayangi
Weekly candle kembali ditutup bullish sehingga peluang kenaikan bisa kembali terjadi minggu depan. Hal ini juga diuntungkan jika geopolitik kembali memanas, mengingat dolar akan kembali dilirik sebagai safe haven bersama emas. Namun, jika tidak ada konflik, maka Fed speakers akan menentukan keberhasilan kenaikan tersebut.
Outlook : Bullish
NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES
Weekly CFD Indices Outlook
Geopolitik kemungkinan tetap membayangi pergerakan saham minggu depan. Namun sejauh tidak ada eskalasi yang mendesak, maka optimisme pasar ekuitas kembali berlanjut. Asia akan bergantung pada PBOC yang bisa memicu Hang Seng naik lebih lanjut. Sementara NIKKEI akan bergantung pada sektor teknologi di AS, dan itu berarti bergantung pada Nasdaq
NIKKEI
Evening Star Doji Weekly
Candle Weekly ditutup bearish, dan 3 candle terakhir membentuk pola evening star doji sehingga potensi penurunan minggu depan diperkirakan berlanjut. Di sisi lain, kenaikan di atas 40300 akan menggagalkan penurunan tersebut. Tapi akan butuh konfirmasi kenaikan dari saham teknologi, terutama Nasdaq
Resistance : 40000, 40334, 40750
Support : 39175, 38420, 37665
Outlook : Bearish
HANG SENG
Hammer Weekly
Weekly candle ditutup hammer setelah penurunan yang cukup tajam di minggu sebelumnya. Meski sempat lanjut turun hingga 19996, tapi kenaikan di hari Jumat yang cukup tinggi berhasil meredam tekanan tersebut. Jika resistance 21400 berhasil ditembus, maka kita akan melihat kenaikan yang lebih valid. Pengumuman PBOC mungkin bisa menjadi petunjuk.
Resistance : 21400, 21800, 22300
Support : 20130, 19400, 18500
Outlook : Bullish
NASDAQ
Double Bottom Terancam
Candle Weekly ditutup doji, cenderung mirip dengan spinning tops sehingga peluang yang imbang antara bullish dan bearish. Namun kondisi kenaikan terancam jika gagal naik di atas 20700, sekaligus mengancam double bottom yang sudah berjalan di 2 minggu etrakhir.
Resistance : 20535, 21155, 21980
Support : 20016, 19930, 19498
Outlook : Bullish
DOW JONES
All Time High Dibayangi Divergence Bearish
Candle weekly ditutup bullish, dan peluang rally sepertinya belum melemah. Ini berarti kita berpeluang kembali melihat all time high dipecahkan kembali, dengan catatan jika data ekonomi relatif positif. Meski demikian divergence bearish berpotensi mengancam, apalagi jika harga gagal tembus 43600, dan laporan pendapatan yang meleset dari perkiraan. Geopolitik juga membayangi, tapi jika eskalasi tidak meningkat, maka rally akan kembali mendominasi.
Outlook : Bullish
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.