Pidato Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Akan Menjadi Fokus Pasar Forex Malam Ini

Published on 10/16/2024

Dolar terus cenderung menguat terhadap mata uang lainnya seiring dengan ekspektasi Fed hanya akan memangkas suku bunga acuan yang moderat pada pertemuan moneter selanjutnya sampai tahun depan bahkan hingga tahun berikutnya. Fed tidak akan lagi melakukan pemangkasan jumbo lagi seperti pada pertemuan sebelumnya di bulan September lalu. Dolar sempat terkoreksi menyusul berita bahwa Israel tidak akan menyerang fasilitas minyak Iran sesuai arahan dari AS. Hal ini meringankan kekhawatiran akan terjadinya kelangkaan minyak dunia dan menghilangkan resiko inflasi kembali meningkat. Dengan harga minyak yang semakin menurun maka inflasi juga diharapkan akan segera turun mencapai target yang diinginkan Fed sebanyak 2%. Namun kekhawatiran lain muncul setelah hasil polling pemilu di AS menunjukkan meningkatnya peluang Donald Trump dalam kompetisi melawan Kamala Harris untuk menjadi Presiden AS berikutnya pada pemungutan suara di bulan November mendatang. Kebijakan fiskal Trump berpotensi untuk kembali medorong naik angka inflasi yang bertentangan dengan harapan Fed. Data-data inflasi yang terakhir juga menunjukkan tanda-tanda inflasi masih membandel sehingga menghapus peluang Fed kembali memangkas suku bunga dengan ukuran jumbo seperti sebelumnya. Ekspektasi langkah Fed pada pertemuan moneter di bulan November mendatang hanya akan memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 bps mencapai 99.8% dan menyisakan 0.2% perkiraan Fed akan mempertahankan suku bunga acuan saat ini menurut LSEG. Salah satu pendukung Fed untuk tetap mempertahankan dulu suku bunga acuan saat ini adalah Gubernur Fed Atlanta – Raphael Bostic yang belum merasa perlu untuk kembali memangkas suku bunga dan lebih memilih untuk melewatkan pemangkasan pada pertemuan moneter berikutnya. Hal senada juga diucapkan oleh Gubernur Fed lainnya – Chris Waller yang mengatakan Fed akan berhati-hati memutuskan pemangkasan suku bunga acuan berikutnya. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis.

Yen berpotensi menguat terhadap mata uang dolar setelah kembali gagal menembus level psikologis 150 yen per dolar. Meskipun secara fundamental masih belum mendukung karena semakin menipisnya peluang Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk menaikkan suku bunga acuannya karena tekanan politik dari Perdana Menteri Shigeru Ishiba. Gubernur BOJ – Kazuo Ueda sendiri masih ragu-ragu akan rencana kenaikan tersebut walaupun rekan-rekan sejawatnya di BOJ masih optimis hal tersebut dapat dilakukan segara. Ekspektasi pasar lebih cenderung BOJ akan menunda lagi membuat perbedaan suku bunga acuan dengan AS masih relatif lebar sehingga dapat dimanfaatkan pelaku transaksi carry trading. Data Machinary Order mengalami penurunan dari sebelumnya -0.1% menjadi -1.9% yang jauh berbanding terbalik dengan perkiraan meningkat menjadi +0.1%. Pasar masih menunggu data inflasi CPI yang akan dirilis pada hari Jumat nanti.

Euro melemah terhadap dolar hingga level terendah di bulan Agustus lalu menjelang pertemuan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) esok hari. ECB diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga acuannya seiring dengan tekanan inflasi yang semakin menurun dan melemahnya aktifitas ekonomi di kawasan ini. Selain itu ketidakpastian akan politik dan rumitnya kebijakan fiskal untuk diloloskan parlemen menjadi kendala untuk pemulihan ekonomi di Uni Eropa terutama di Prancis. Hari ini tidak ada data yang akan dirilis, namun pasar akan mencermati pidato dari Presiden ECB – Christine Lagarde yang dijadwalkan akan memberikan pidato malam ini.


Poundsterling masih stabil terhadap dolar menjelang rilis data inflasi CPI malam ini. Dengan perkiraan tekanan inflasi semakin menurun membuat peluang semakin lebar bagi Bank Sentral Inggris (BOE) untuk kembali memangkas suku bunga acuannya. Sementara itu di sektor tenaga kerja meski jumlah klaim pengangguran meningkat tajam, namun tingkat pengangguran justru menurun ke level terendah tahun ini dan upah rata-rata turun sesuai perkiraan yang merupakan level terendah dalam 2 tahun terakhir. Dengan upah yang semakin menurun tersebut membuat BOE perlu untuk menurunkan suku bunga acuan lagi. Spekulasi di pasar memperkirakan BOE akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan moneter MPC di bulan November mendatang dengan peluang mencapai 80%. Data inflasi malam ini akan mengkonfirmasi spekulasi tersebut.

Cek info lain di:
https://agrodana-futures.com/
https://instagram.com/agrodanafuturesofficial
https://www.youtube.com/c/agrodanafuturesofficial