Gold (Emas)
Penggerak Pasar
Secara umum dolar kembali menguat didukung dengan kenaikan pada imbal hasil Treasury AS di sesi perdagangan hari Rabu. Hal ini menandakan penguatan lanjutan pasca kemenangan Trump di pemilu AS berdasarkan perhitungan cepat electoral college minggu lalu. Penguatan berlanjut setelah Partai Republik memastikan suara mayoritas di DPR sehingga resmi melakukan “sapu bersih” (Red Sweep).
Sebelumnya, dolar maupun US Treasury Yield sempat mengalami penurunan lebih dulu saat data inflasi AS dirilis sesuai ekspektasi. Data CPI dirilis dengan inflasi utama berada di 0.2% m/m dan core CPI di 0.3% m/m. Sementara basis tahunan untuk inflasi utama berada di 2.6% y/y dan core CPI di 3.3% y/y. Meski inflasi utama terlihat naik dibanding bulan sebelumnya, tapi secara keseluruhan semuanya sesuai ekspektasi.
Inflasi Sesuai Jalur Fed, Peluang Cut Rate Desember Tetap Terbuka
Secara angka, inflasi utama menunjukkan kenaikan dari 2.4% menjadi 2.6% y/y. Neel Kashkari dari Fed Minneapolis berkomentar di Bloomberg TV bahwa CPI utama menegaskan jalur yang ditempuh sudah benar. Meski dirinya tidak melihat secara detail, tapi angka inflasi utama menunjukkan jalur yang ditempuh pada ekonomi AS.
Kashkari mengatakan masih ada sekitar 6 minggu ke depan sebelum pertemuan Fed berikutnya dengan lebih banyak data yang akan dirilis. Dia tetap meyakini bahwa inflasi menuju ke arah yang benar, tapi harus menunggu. Pasar tenaga kerja juga berada di tempat yang baik dan berpikir bahwa pasar tenaga kerja saat ini sedang mendingin.
Sejalan dengan pernyataan Powell di FOMC Meeting minggu lalu bahwa Fed tidak khawatir tentang ekonomi meskipun ada 1-2 laporan inflasi yang “sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan”, dan tidak mengubah rencana Fed yang masih membuka pintu untuk pemangkasan berikutnya di bulan Desember ataupun setelahnya. CME Fedwatch tools menunjukkan peluang pemangkasan Desember sebesar 86% setelah data CPI dirilis, naik dari 58.7% peluang sebelum data inflasi dirilis.
Emas naik saat data dirilis karena mencerminkan peluang pemangkasan suku bunga yang masih bisa terjadi di bulan Desember.
Red/Republican Sweep Konfirm!
Presiden Fed St Louis, Alberto Musalem mengatakan informasi terbaru menunjukkan risiko inflasi meningkat. The Fed kemungkinan berada di jalan terakhir menuju stabilitas harga di mana inflasi diperkirakan akan mencapai 2% dalam jangka menengah. Musalem menambahkan Fed bisa dengan bijaksana dan sabar menilai data yang masuk untuk memutuskan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Secara implisit, pernyataan tersebut cenderung memberi petunjuk hampir mengarah ke sisi hawkish, tapi tidak memberi sinyal untuk jeda suku bunga di bulan Desember. Namun awal tahun 2025 diperkirakan akan menarik dengan pertemuan di Januari, Maret dan Mei, di mana pasar saat ini memperkirakan 1 pemangkasan yang sudah diperhitungkan sepenuhnya untuk Q1 2025. Tapi semua itu akan bergantung pada angka-angka laporan ekonomi berikutnya dan seterusnya.
Di sisi lain, Trump memastikan partainya mengamankan posisi mayoritas di DPR sehingga dengan demikian mengkonfirmasi Red Sweep atau Republican Sweep dalam pemilu 2024. Dengan kemenangan Trump dalam pilpres, Senat dikuasai Republik dan DPR juga dikuasai, maka hal ini akan memberi Trump dan partai Republik kendali seutuhnya dalam roda pemerintahan AS 4 tahun ke depan. Hal ini tentunya meminimalisir potensi pembatasan terhadap kekuasaan presiden yang akan datang dari partai Demokrat.
CNN dan NBC News di hari Rabu menyebut bahwa Republican sweep secara drastis mengurangi harapan bagi Demokrat untuk membatasi pengaruh Trump dalam perjuangan besar tahun depan tentang ketentuan pajak senilai triliunan dolar yang akan segera berakhir. Trump ingin memperpanjang pemangkasan pajak yang disetujui semasa kepemimpinan pertamanya di 2017 dan menambahkan beberapa yang dia janjikan di kampanye 2024.
Kebijakan pemangkasan pajak yang diusung Trump meski disambut positif, juga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kenaikan inflasi. Jika kebijakan tersebut terus mendorong inflasi, maka Fed kemungkinan harus menyesuaikan kembali kebijakan moneternya sehingga pasar mulai “repricing” tentang pemangkasan suku bunga Fed di 2025. Saat ini pasar mulai memperkirakan hanya 1 pemangkasan di 2025 dari sebelumnya 4 kali pemangkasan di 2025 berdasarkan dot plot September 2024. Hal ini pula yang membuat kenapa emas mengalami penurunan dalam 1 minggu terakhir hingga kembali ke level terendah September 2024
Investor Tunggu Data dan Pidato Powell
Selanjutnya investor akan tetap fokus dengan data ekonomi yang akan dirilis nanti malam. Initial jobless claims dan PPI dirilis di jam 20.30 WIB. PPI diperkirakan naik dari 0% menjadi 0.2% m/m, demikian juga dengan core PPI yang diperkirakan naik dari 0.2% menjadi 0.3% m/m. Sementara data jobless claims diperkirakan kembali naik dari 221K menjadi 224K.
Jika kedua data menunjukkan penguatan (PPI naik, jobless claims turun), maka emas berpeluang lanjutkan koreksi turun. Sebaliknya, jika data menunjukkan pelemahan (PPI turun, jobless claims naik), maka emas berpeluang rebound dari titik terendahnya, terutama didukung oleh posisi penurunan yang sudah terjadi sejak 31 Oktober yang lalu.
Di sisi lain, investor juga akan kembali mencari petunjuk dari pernyataan Powell yang dijadwalkan di jam 03.00 WIB (Jumat dini hari). Jika Powell konsisten dengan pernyataan dovishnya minggu lalu, maka emas punya peluang untuk kembali rebound dan mencegah penurunan berlarut-larut. Sebaliknya, jika Powell merubah pandangannya menjadi hawkish, maka emas punya peluang turun lebih lanjut, bahkan 2500 akan menjadi area yang cukup wajar untuk muncul.
Note : Tetap waspada dengan volatilitas besar pada market yang sewaktu-waktu bisa tiba-tiba berubah!
Analisis Teknikal Gold
Candlestick daily kembali ditutup bearish dan support FR 61.8% Daily 2593.36 berhasil ditembus, menandakan risiko penurunan berpotensi membayangi lebih lanjut. Penurunan juga mengancam zona low 2546.73 (low 18 Sep 2024) dan juga MA 100 Daily yang ada di 2542.64. Jika dianggap penurunan sejak 31 Okt 2024 hingga saat ini sudah cukup tajam, maka peluang penurunan bisa saja tertahan di antara 2542-2546 tersebut. Sebaliknya, data ekonomi AS malam nanti dan pidato Powell dinihari nanti akan menjadi penentunya apakah penurunan terhenti atau berlanjut.
Resistance saat ini berada di 2585 dan 2593. Bullish butuh validasi dari penembusan area tersebut untuk membalikkan keadaan. Selama belum ditembus, maka kenaikan akan dianggap sebagai kenaikan yang terbatas untuk beberapa waktu ke depan.
Di H4 penurunan berlanjut lebih rendah dari area yang sebelumnya dianggap sebagai potensial demand 2589-2593. Bahkan pagi ini penurunan berlanjut hingga area 2559-2560 sebagai area low sementara.
Nampaknya wave 5 belum selesai dan cenderung menjadi wave yang terpanjang dibanding wave 1 dan 3. Dalam kasus normal, wave 3 akan menjadi yang terpanjang dibanding 1 dan 5. Tapi dalam beberapa kasus, wave 5 bisa menjadi yang terpanjang, dan hal ini masih tetap memenuhi syarat selama wave 3 tetap lebih panjang dibanding wave 1.
Alternatif lainnya jika wave 3 tetap yang terpanjang, maka penurunan sejak 2758 sampai 2589 dianggap masih bagian dari wave 3 (penurunan abcde sebagai satu wave besar). Dengan demikian rebound kemarin yang tertahan di 2718 saat data CPI dirilis, lalu turun 30 menit kemudian merupakan bagian dari wave 5. Normalnya support area 2541-2450 bisa saja menjadi area wave 5 terakhir sehingga bertahap akan memulai reboundnya jika didukung oleh posisi rsi yang oversold dan data ekonomi AS yang lebih rendah. Jika ini yang terjadi, maka pantulan bisa dimulai di zona 2540-an.Sebaliknya, penurunan bisa terus berlanjut di bawah 2540 jika ternyata data ekonomi AS lebih kuat dan wave 5 masih berpeluang lanjutkan penurunan. Jika ini yang terjadi, maka peluang yang lebih baik adalah tetap mengincar sell di saat terjadi rebound atau pantulan yang tetap berada di bawah 2580-2585.
Per jam 10.50 WIB, harga berada di 2561.20, dengan high di 2581.41 dan low 2558.89. Posisi rsi oversold dengan membentuk area higher low dibanding bottom sebelumnya, sementara harga membentuk area lower low saat ini sehingga bisa dikategorikan bullish divergence. Normalnya secara teori rebound akan terjadi didorong oleh divergence tersebut. Ini berarti dalam jangka pendek diharapkan rebound bisa terjadi lebih dulu sebelum kembali turun menguji kembali zona support atau bahkan turun lebih lanjut ke zona support berikutnya yang ada di kisaran 2531-2540an.
Ekspektasi skenario terdekat rebound maksimal 2580-an, lalu kemudian kembali turun sehingga zona SELL yang relatif dianggap lower risk berada di 2580-2582 (atau mendekati resistance). Target penurunan optimal di kisaran 2540an dengan asumsi low 18 Sept 2024 di 2546 sebagai acuan. Jika mendekati area ini, Anda bisa segera exit untuk antisipasi kemungkinan rebound yang cukup kuat di malam hari, terutama jika didukung oleh salah satu data ekonomi yang lemah atau pidato Powell yang dovish.
Bullish juga diperkirakan akan berpeluang jika resistance tembus zona 2590an sehingga sebaiknya stop loss tetap digunakan saat Anda melakukan SELL untuk mengantisipasi kemungkinan saatnya pembalikan ke atas.
Strategi bisa saja berubah di malam hari karena akan bergantung pada data inflasi malam nanti di jam 20.30 WIB.
Untuk malam hari sebaiknya Anda fokus perhatikan catatan kami di grafik H4!
Disclosure: Ini hanyalah hasil analisa dan bukan saran finansial. Selalu lakukan riset Anda sendiri sebelum membuka posisi Trade. Semua hasil Trade Anda merupakan tanggung jawab sendiri!