Weekly Newsletter Ed. 234

Published on 12/15/2024


16 - 20 Desember 2024


Wall Street Hadapi Ujian Akhir Tahun! Indikasi Rintangan untuk Santa Claus Rally?

stock market people

Tahun yang cerah untuk saham-saham AS akan menghadapi salah satu ujian besar terakhirnya saat Federal Reserve bertemu minggu depan. Investor menunggu panduan dari bank sentral tentang penurunan suku bunga.

Nasdaq pertama kalinya tembus 20.000, sejarah baru untuk ekuitas setelah 1 tahun didominasi oleh sektor teknologi yang naik 32%. Sementara S&P 500 naik sekitar 27%. Hal tersebut didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed.

Di tengah ekspektasi penurunan suku bunga pinjaman 25 bps lagi minggu depan, para investor kini sudah memoderasi taruhan mereka tentang seberapa agresif pada pembuat kebijakan di tahun depan karena pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inflasi yang tinggi.

Jim Baird dari Plante Moran Financial Advisors mengatakan apa pun yang menghasilkan ekspektasi bahwa Fed kemungkinan bergerak lebih lambat dari yang diharapkan, maka saham berpotensi turun.

Lintasan kebijakan moneter menjadi concern para investor karena tingkat suku bunga menentukan biaya pinjaman dan merupakan input utama dalam menentukan valuasi saham.

Ekspektasi suku bunga juga mempengaruhi imbal hasil obligasi yang bisa meredam daya tarik ekuitas saat imbal hasil naik.

Investor Pantau Proyeksi Ekonomi Fed dan Dot Plot untuk Jalur Suku Bunga 2025

Fed fund futures mengindikasikan 96% peluang Fed memangkas suku bunga 25 bps saat bertemu minggu depan, berdasarkan data CME FedWatch tools di hari Jumat. Tapi jalur suku bunga tahun depan masih belum ada kepastian.

Fed fund futures mengindikasikan kemungkinan suku bunga akan berada di 3.8% di bulan Desember tahun depan, turun dari level saat ini 4.5-4.75% berdasarkan data LSEG. Ini berarti sekitar 100 bps lebih tinggi dari yang diperkirakan di bulan September.

Proyeksi ekonomi Fed yang juga akan dirilis di hari Rabu akan memberikan satu indikasi ke mana arah suku bunga tersebut berada. Di bulan September, para pejabat memproyeksikan 3.4% untuk akhir tahun depan. 

Dukungan untuk laju pemangkasan yang lebih lambat muncul dari Ketua Fed Jerome Powell di bulan ini saat mengatakan bahwa ekonomi lebih kuat dari yang diperkirakan bank sentral di bulan September.

Faktor lain yang membuat pejabat Fed berhati-hati adalah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden, di mana kebijakan ekonominya yang pro-pertumbuhan dan mendukung tarif-tarif menimbulkan kekhawatiran bahwa inflasi akan lebih kuat tahun depan.

Analis di BNP Paribas memperkirakan pemangkasan yang hawkish di mana bank sentral kemungkinan membuka pintu untuk jeda pemangkasan suku bunga lebih lanjut dengan waktu yang tidak ditentukan.

stock market rally
world-monetary

AGENDA DATA EKONOMI

federal-reserve-dollar-bill

Inflasi Terakhir UK & EU

Inflasi Inggris diperkirakan naik di bulan November pada angka yang akan dirilis hari Rabu 18 Des, sehari sebelum BOE umumkan keputusan kebijakan moneter. Konsensus memperkirakan CPI akan naik menjadi 2.7% sehingga menjaga inflasi di atas target BOE. Hal ini disebabkan oleh naiknya tagihan gas dan Listrik pasca Ofgem mencabut batas harga energi domestik.

Sementara pasca memangkas 25 bps minggu lalu, ECB memperkirakan inflasi 2024 akan berada di 2.4%, turun dari proyeksi mereka di bulan September 2.5%. Sedangkan untuk core CPI diperkirakan naik menjadi 2.9%.

UK CPI

18 Des 2024
Jam 14.00 WIB

EUR PPI

18 Des 2024
Jam 17.00 WIB

FOMC Meeting

19 Des 2024
Jam 02.00 WIB 

BOJ Meeting

19 Des 2024
Jam 10.00 WIB 

US GDP

19 Des 2024
Jam 20.30 WIB 

US PCE

20 Des 2024
Jam 20.30 WIB 

Fed Peluang Cut Rate, BOJ Hadapi Keputusan Berat!

Federal Reserve diperkirakan akan turunkan suku bunga 25 bps di pertemuan Desember. Inflasi belum bergerak mendekat ke target 2%, Fed menilai tanda-tanda pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lambat dan meningkatnya pengangguran mendukung keputusan untuk menyesuaikan suku bunga mendekati tingkat netral. Investor akan mencermati dot plot untuk mencari petunjuk suku bunga di tahun 2025.

Sedangkan BOJ akan berada di posisi sulit di pertemuan minggu depan. Kenaikan suku bunga didukung data terbaru pertumbuhan upah yang kuat, inflasi yang lebih tinggi dan GDP yang membaik,. Namun, pandangan berkembang tentang risiko jika menaikkan suku bunga terlalu cepat.

Pertumbuhan GDP & Inflasi Favorit Fed PCE

Biasanya kedua data dirilis di minggu terakhir mendekati akhir bulan. Namun dengan mendekati libur Natal dan Tahun Baru, keduanya dirilis lebih cepat menjadi minggu depan. GDP Q3 diperkirakan turun dari 3.0% menjadi 2.8%, menandakan melambatnya pertumbuhan. Sementara inflasi yang disukai Fed, core PCE price index diperkirakan naik dari 2.8% menjadi 2.9% y/y untuk inflasi inti. 

Data PCE ke depan akan menjadi lebih penting bagi Fed saat memasuki tahun 2025. Dengan alur pemikiran seputar tarif yang akan diberlakukan akan membuat harga-harga naik. Jika tarif berlaku lebih awal, dan tidak ada kompensasi pemangkasan pajak yang besar, akan ada tekanan pada daya beli rumah tangga.

gold-bullion-bars

“Big Week, Big Challenge”: Dot Plot Tentukan Penutupan Emas Akhir Tahun!

Keputusan Fed untuk turunkan suku bunga kemungkinan sudah diantisipasi hampir sepenuhnya oleh pasar. Tapi jalur suku bunga tahun depan masih menjadi tanda tanya sehingga investor akan fokus mencari petunjuk  dari proyeksi ekonomi dan dot plot Fed terbaru yang akan diumumkan minggu depan. Bahkan pengumuman minggu depan bisa saja menentukan apakah emas ditutup naik di akhir tahun, dan peluang kenaikan lanjutan di awal tahun depan.

Secara teknis, weekly candle ditutup shooting star setelah gagal mempertahankan momentum bullish pasca sentuh 2726. Daily candle bahkan ditutup bearish di hari Jumat sehingga potensi tersebut membuka peluang penurunan lanjutan di pembukaan Senin. Support 2623 (FR 38.2% Daily) dan 2605 (low 26 Nov 2024) berpotensi terancam. Bahkan jika Fed memilih jalur hawkish dengan mengindikasikan jeda penurunan suku bunga di bulan Januari, peluang penurunan bisa berlanjut dan ancaman terhadap 2571 kembali terbuka. Sebaliknya, jika dot plot memberi indikasi bahwa Fed masih di jalur penurunan suku bunga meskipun dengan laju yang lambat, maka emas berpeluang kembali melirik resistance 2686-2692, dan terbuka untuk 2720 kembali.

Daily Trend : Limited Bearish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 2666, 2682, 2721
(S) : 2605, 2576, 2540

Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 72.70, 74.82, 78.44
(S) : 68.43, 66.83, 63.00

Risiko Geopolitik Bantu Oil Rebound, 72 Jadi Penentu!

Sanksi baru negara-negara G7 terhadap armada bayangan Rusia, kekhawatiran China untuk membeli minyak mentah Iran dengan terpilihnya Trump sebagai Presiden, dan sanksi nuklir yang membayangi Iran menambah premi risiko geopolitik terhadap minyak sehingga mendorong minyak ditutup naik secara mingguan.

Faktor bearish kemungkinan datang dari OPEC setelah mereka merevisi perkiraan permintaan minyak global untuk tahun 2024 dan 2025, untuk kelima kalinya secara beruntun dikarenakan prospek pertumbuhan permintaan tahun depan hampir sepenuhnya didorong penurunan konsumsi di seluruh Timur Tengah.

Dengan candle weekly ditutup bullish, peluang kenaikan secara teori harusnya lebih mudah. Namun resistance 71.50-72.60 akan menjadi penentu karena beberapa kali selalu gagal tembus. Jika berhasil, maka area 75-77 akan sangat potensial menjadi target berikutnya.


EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD

Weekly Forex Outlook

Keputusan suku bunga FOMC, BOJ dan BOE akan menjadi penentu bagi 3 mata uang, tapi nasib dolar akan menjadi yang paling menentukan sebelum memasuki libur Natal dan Tahun baru. Sementara yang paling ditunggu berikutnya adalah BOJ dan akan menentukan nasib dari USDJPY selanjutnya. Sedangkan GBP kemungkinan ditentukan dari data ekonomi daripada keputusan BOE, dan tekanan pada bank sentral Eropa mendukung penurunan EUR.

euro-inflation-interest
EURUSD
Weekly Evening Star Doji!

Weekly candle ditutup bearish dan formasi tiga candle terakhir mengindikasikan pola evening star sehingga mendukung penurunan lebih lanjut. Support 1.03320 akan mudah ditembus jika inflasi zona Euro dirilis lebih rendah, atau dolar lanjut menguat. Tapi rebound jangka pendek cukup terbuka di awal pekan.

Resistance :  1.06380, 1.09356, 1.10400

Support  :  1.04200, 1.03670, 1.02260

Outlook : Bearish

uk-economy-inflation-rate
GBPUSD
Under Pressure!

Weekly candle memiliki pola yang sama dengan Euro, yaitu evening star, sehingga dampak penurunan kemungkinan juga berlanjut untuk GBP. Tekanan didukung oleh rejection MA 200 Weekly, dan Elliott wave di chart daily berpotensi lanjut sebagai wave 5 yang berarti penurunan lebih lanjut. Sikap BOE yang dovish akan mendukung hal tersebut.

Resistance :  1.28280, 1.29000, 1.30470

Support  :  1.25177, 1.24790, 1.22980

Outlook : Strong Bearish

yen-banknotes
USDJPY
Waiting for BOJ

Candle weekly maupun daily ditutup bullish sehingga membuka jalur kenaikan lebih lanjut, terutama jika area 156 ditembus. Tren kemungkinan ditentukan dari keputusan BOJ. Jika suku bunga naik, maka tren berpotensi turun. Jika suku bunga ditahan, maka tren cenderung naik lebih tinggi.

Resistance :  156.662, 160.200, 161.940

Support : 148.114, 144.847, 140.300

Outlook : Limited Bullish

usdollar-economy
INDEKS USD
Time for the Truth!

Weekly candle berakhir bullish untuk dolar sehingga peluang kenaikan secara teori bisa berlanjut. Namun keputusan FOMC akan menjadi penentu. Berkaca pada kinerja dolar pasca pemilu AS 2016, dolar naik pasca pemilu 2016 dan 2024. Tapi di 2017 dolar mulai kehilangan kekuatannya. Wave 5 dalam daily chart mungkin menemukan akhir dari kenaikan jika didukung FOMC yang less hawkish.

Outlook : Limited Bullish

NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES

Weekly CFD Indices Outlook

Minggu depan akan menjadi penentuan bagi Santa Claus Rally. Jika FOMC mendukung dengan sikap tetap dovish atau setidaknya less hawkish, maka peluang rebound bisa terjadi untuk Nasdaq maupun Dow Jones. Jika keduanya naik, maka Santa Claus Rally berpeluang terjadi tahun ini. Sementara Hang Seng akan bergantung pada PBOC, dan Nikkei bergantung pada BOJ dan Fed.

japan-asset-inflation
NIKKEI
Tergantung BOJ!

Candle Weekly ditutup shooting star, mendukung untuk pembalikan turun setelah harga minggu lalu gagal pertahankan momentum bullish setelah sentuh 40085. Jika BOJ menaikkan suku bunga, maka peluang turun lebih mendominasi meskipun penurunan bisa saja terbatas karena market mengantisipasi kenaikan tersebut.

Resistance : 39760, 40085, 40295

Support  :  38845, 38500, 38000

Outlook : Bearish

hongkong flag
HANG SENG
Menanti PBOC

Candle Weekly ditutup shooting star, menunjukkan rejection kuat di zona resistance saat berusaha naik ke 21230. Penurunan berpotensi terjadi minggu depan jika tekanan berlanjut tembus 19400. Di sisi lain pengumuman PBOC mungkin bisa menjadi harapan jika kembali memberi indikasi pelonggaran moneter, terutama RRR. Namun bullish butuh kenaikan minimal untuk kembali di atas 20800.

Resistance :  20280, 20550, 21000

Support  :  19700, 19430, 19000

Outlook : Limited Bearish

stock-market-data-analysis
NASDAQ
Divergence Membayangi

Weekly ditutup hanging man, pertanda kenaikan kembali terhambat. Koreksi turun kemungkinan mendominasi di hari pertama pekan depan dengan potensi koreksi didukung pola rising wedge dan RSI yang cenderung divergence. Namun FOMC kemungkinan menjadi clue tren berikutnya.

Resistance :  21980, 22300, 22600

Support : 21300, 21000, 20500

Outlook : Limited Bearish

us-flag-arrow-up
DOW JONES
Ujian Besar Akhir Tahun

Candle weekly ditutup bearish, mengindikasikan potensi turun yang masih bisa terjadi. Tren minggu depan akan menjadi petunjuk apakah kita akan mendapatkan Santa Claus Rally tahun ini atau tidak. Keputusan Fed jadi kunci, dan dot plot akan dicermati. Waspada support 42987, jika ditembus, maka bearish akan jauh lebih dalam!

Resistance :  44682, 45000, 45600

Support : 43500, 43000, 42500

Outlook : Bearish

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.