Periode Sideways Emas Kemungkinan Berakhir Setelah Inflasi Malam ini!

Published on 01/15/2025

Gold (Emas)

Penggerak Pasar

US Treasury Yield ditutup rebound sedangkan dolar AS mulai melemah pasca data PPI yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi. Hal ini menguntungkan bagi emas sehingga berhasil naik dari level terendah 2659 hingga 2677. 

PPI dirilis 0.2% m/m, lebih rendah dari ekspektasi 0.4% dan turun dibanding bulan sebelumnya 0.4%. Demikian juga yang terlihat pada core PPI yang menunjukkan penurunan hingga 0.0% m/m dari bulan sebelumnya 0.2%. 

Untuk basis y/y dirilis 3.3%, lebih rendah dari ekspektasi 3.4% dan core PPI 3.5% (tidak berubah dibanding bulan sebelumnya), lebih rendah dari ekspektasi 3.8%. Meski cenderung lebih rendah, tapi masih menunjukkan angka yang cukup tinggi dan semua itu berada di atas level yang dibutuhkan untuk bisa menurunkan data CPI dan PCE ke target 2%. Hal ini juga yang menyebabkan kenaikan emas yang masih tertahan, setidaknya sampai terlihat data CPI nanti malam.

Pasar Antisipasi 1 Kali Cut Rate 

Sejak kejutan NFP di hari Jumat, market saat ini berpandangan bahwa Fed sedang menahan diri, dan kemungkinan hanya akan ada 1 kali pemangkasan di 2025. Dengan data PPI yang dirilis menunjukkan tanda-tanda jinaknya inflasi, tapi hal tersebut tidak cukup untuk membuat Fed memangkas di bulan Januari. 

Austan Goolsbee dari Fed mungkin akan lebih dovish dibanding pejabat Fed lainnya. Tapi dengan data inflasi yang masih di atas 2% dan sedikit di bawah 3%, maka hal tersebut tetap akan menjadi alasan yang tepat untuk Fed bertahan di bulan Januari, dan selanjutnya akan menunggu banyak data masuk hingga FOMC Maret 2025. 

Sedangkan Schmid mengulang kembali apa yang disampaikannya pada 9 Januari yang lalu. Schmid mengatakan kebijakan suku bunga mungkin sudah dekat dengan apa yang seharusnya berlaku untuk jangka panjang. Fed cukup dekat untuk memenuhi kedua mandat dimana inflasi bergerak ke arah target 2% dengan pasar tenaga kerja lebih lemah tapi masih sehat. Schmid cukup optimis dengan pertumbuhan dan prospek perekrutan dan juga optimis bahwa inflasi akan terus mereda. Secara implisit, tidak terlihat sikap yang terlalu hawkish dari Schmid, meskipun dia mengatakan bahwa Fed sudah cukup dekat dengan target suku bunga. 

Geopolitik dan Inflasi

Dua kabar tersebut akan menjadi penggerak sentimen malam ini dan beberapa waktu ke depan. Inflasi menjadi data ekonomi yang paling dinantikan setelah Fed merubah proyeksi dot plot suku bunganya di pertemuan Desember 2024, dari yang semula 4 kali penurunan suku bunga di 2025, menjadi hanya 2 kali penurunan suku bunga.

Namun, sejak NFP dirilis menguat minggu lalu, pasar mulai berpikir kemungkinan Fed hanya akan melakukan 1 kali pemangkasan, dan bahkan beberapa lainnya berpikir tentang tidak ada pemangkasan sama sekali di tahun ini. 

Seperti yang selalu ditegaskan para pejabat Fed, mereka akan bertindak sesuai data yang masuk, dan tidak akan melihat hanya dari 1 titik data saja. Ini berarti inflasi dan tenaga kerja yang dirilis di bulan Januari hingga Maret mendatang bisa menjadi pertimbangan Fed dalam pertemuan FOMC Maret. Sedangkan pertemuan FOMC Januari diperkirakan cenderung tidak cukup bukti untuk membuat Fed memangkas suku bunga.

Di sisi lain, kabar tentang rencana gencatan senjata antara Israel-Hamas sepertinya masih harus menunggu kedua pihak benar-benar sepakat. CBS melaporkan pada prinsipnya Israel setuju dengan kesepakatan gencatan senjata. Tapi pihak Israel bersikeras tidak akan meninggalkan Gaza sampai para sandera dibebaskan. Sedangkan Hamas lebih menekankan bahwa gencatan senjata harus mencakup berakhirnya perselisihan secara keseluruhan. Israel menyebut pembahasan gencatan senjata berlanjut di tanggal 16 Januari 2025. So, masih ada peluang untuk gagal, meskipun saat ini cenderung diartikan sebagai tanda-tanda mendinginnya ketegangan geopolitik antara Israel-Hamas jelang pelantikan Trump minggu depan. 

Fokus Malam ini

Data CPI AS yang akan dirilis malam nanti jam 20.30 WIB. Angka inflasi yang tinggi akan membuat ekspektasi penurunan suku bunga di tahun 2025 cenderung berkurang sehingga emas berpotensi kembali turun. Sedangkan angka inflasi yang tetap atau cenderung turun bisa membuka kembali ekspektasi penurunan suku bunga di tahun 2025, dan hal ini akan positif untuk emas.

Di sisi lain, emas juga merupakan aset hedging terhadap inflasi sehingga inflasi yang tinggi akan membuat emas diincar sebagai safe haven. Hanya saja saat data CPI nanti dirilis, reaksi spontan akan terlihat penurunan pada emas sebelum akhirnya berbalik naik sebagai safe haven atau hedging inflasi.

Juga 3 faktor yang masih mendukung kenaikan emas atau membatasi penurunan emas, seperti : minat/pembelian emas oleh bank sentral yang masih berlanjut, ketidakpastian ekonomi dan ketidakpastian geopolitik, masih membayangi pasar sehingga penurunan diperkirakan akan relatif terbatas.

Note : Tetap waspada dengan volatilitas besar pada market yang sewaktu-waktu bisa tiba-tiba berubah! 

Analisis Teknikal Gold

Candlestick daily ditutup bullish, rebound dari level terendah sebelumnya 2656 secara bertahap dengan range harga bergerak di kisaran 2659 (low) sampai 2677 (high). Meski demikian, hal tersebut belum memberikan isyarat bahwa pola bullish sudah kembali seutuhnya. Pola bearish engulfing yang muncul sehari sebelumnya masih membayangi dan hanya kenaikan di atas 2693 yang bisa membatalkan pola tersebut.  

Secara umum, tren nampaknya masih akan sideways sampai data CPI dirilis nanti malam. Area support 2628-2634, 2645-2647 dan 2654-2656 akan menjadi area yang perlu dicermati. Penembusan di bawah 2628-2634 akan mengindikasikan penurunan lebih lanjut, sedangkan jika tidak tembus, maka ada harapan untuk kembali rebound. Sedangkan resistance akan berada di zona 2686, 2693-2697 dan masih menunggu pemicu untuk tembus di atas 2700-an.

slide20

Di H4, penurunan sementara terhenti di 2659 dan rebound hingga 2677. Dan saat ini kenaikan pun relatif tetap tertahan di FR 23.6% H4 2678.13 sehingga sentimen belum berubah signifikan dimana pasar masih menantikan data CPI. Peluang kenaikan maupun turun saat ini berimbang, dan akan bergantung pada data CPI nanti malam.

Ekspektasi belum berubah signifikan, dan pola pergerakan diperkirakan relatif sama di mana penurunan dianggap swing low normal dalam potensi koreksi terbatas, lalu resistance masih menunggu pemicu untuk tembus dan naik lebih lanjut. Secara fundamental, bullish masih cenderung dominan karena beberapa faktor pendukung bullish. Di sisi teknis, selama tidak terjadi penurunan di bawah MA 200 H4 @2646, maka peluang bullish masih cenderung dominan. Artinya, strategi masih cenderung buy dan area dekat 2645 sebagai area yang cukup ideal (lower risk) dengan Stop Loss sebaiknya ditempatkan di bawah 2638.

Sedangkan strategi sell kemungkinan hanya akan diterapkan jika terjadi penurunan di bawah 2636-2638 tersebut. Potensi perkiraan penurunan akan terhambat di kisaran 2628-2630, atau maksimum 2615-2618, kecuali jika data CPI nanti malam menunjukkan lonjakan yang cukup tinggi melebihi ekspektasi sehingga tekanan turun pada emas berpeluang berlanjut.

Secara umum, beberapa faktor seperti pembelian emas oleh bank sentral yang berlanjut, kekhawatiran tarif Trump dan juga ketidakpastian geopolitik masih mendukung emas naik sehingga faktor-faktor tersebut diperkirakan akan mampu menahan tekanan turun yang berkelanjutan, dan demand bisa kembali muncul di zona-zona support ekstrim. 

slide21

Per jam 9.40 WIB, harga berada di 2671.50, dengan high di 2678.15 dan low 2669.19. Fibonacci Retracement (FR) ditarik dari puncak 2697.72 (FR 100%) ke bottom 2656.71 (FR 0%). Rebound tadi malam sampai pagi ini di sesi Asia menunjukkan area FR 50% 2677.22 yang masih cukup efektif menahan kenaikan sehingga belum nampak perubahan tren yang dibutuhkan karena  belum terjadi penembusan di atas FR 61.8% 2682.05. 

Strategi SELL dalam jangka pendek lebih memungkinkan selama FR 61.8% tidak ditembus, dan ada kecenderungan harga bergerak dalam trend channel yang membentuk pola bearish flag. Dengan demikian short-term masih bisa sell, setidaknya sampai 1 jam sebelum data CPI AS dirilis. Yang harus diperhatikan target penurunan sementara ini hanya terlihat di kisaran 2656-2661 (area low 2 hari terakhir dan support trend channel). Artinya, segera exit dari posisi sell jika harga sudah cukup dekat atau sentuh zona tersebut. Sell bisa dilanjutkan jika data CPI dirilis jauh lebih kuat dari ekspektasi.

Sedangkan strategi buy, sebaliknya, butuh konfirmasi dari data CPI yang lebih lemah dari ekspektasi. Namun secara teknis, area 2640-2645 akan menjadi area yang cukup baik sebagai area demand, dengan stop loss ideal di bawah 2638. Alternatifnya adalah melakukan buy saat terkonfirmasi kenaikan berhasil tembus di atas 2682-2686, jika ternyata swing low tidak mencapai area yang diinginkan  2640-2645.

Untuk malam hari sebaiknya Anda fokus perhatikan catatan kami di grafik H4! 

Trading Strategy: 
Opsi BUY dekat support
Entry: 2643.00 – 2645.00
(atau cek di artikel untuk area alternatif)
Target/Reward :  2657.00 ($12 - $14) 
(follow/pertahankan BUY jika tembus 2686.00,
Target terdekat 2692, terjauh 2715, SL sesuaikan kebutuhan)
Stop Loss: 2637.00 ($6 - $8)
(ideal 3-5 poin di bawah 2638.00)
Risk Reward: 1: 2 

Opsi SELL jika Support ditembus
Entry : 2633.00 – 2635.00
(atau cek di artikel untuk area alternatif)
Target/Reward: 2621.00 ($12 - $14)
Stop Loss: 2641.00 ($6 - $8)
(ideal SL 3-5 poin di atas 2638)
Risk Reward: 1: 2

Disclosure: Ini hanyalah hasil analisa dan bukan saran finansial. Selalu lakukan riset Anda sendiri sebelum membuka posisi Trade. Semua hasil Trade Anda merupakan tanggung jawab sendiri!

Ayo Belajar Trading