20 - 24 Januari 2025
Trump ‘Tancap Gas’ Di Hari Pertama, Deregulasi Paling Besar dalam Sejarah AS!
Presiden terpilih Donald Trump mengatakan dia berencana untuk memulai minggu depan dengan salah satu upaya deregulasi yang paling besar dalam sejarah AS. Trump akan memangkas peraturan-peraturan yang berasal dari setiap otoritas eksekutif. Partai Republik menilai bahwa regulasi yang lebih ringan lebih mendukung untuk perekonomian AS.
Di sisi lain, kelompok bisnis dan konsumen berencana melawan di pengadilan, terutama terkait EO (executive Order) dalam hal imigrasi, perawatan kesehatan dan lingkungan selama masa jabatan pertama Trump.
Di masa jabatan pertamanya 2017, Trump menghapus 2 peraturan untuk setiap peraturan baru. Kali ini, dia mengatakan akan memangkas 10 peraturan untuk setiap peraturan baru. Tampaknya satu-satunya kendala di Kongres hanyalah dukungan dari Partai Demokrat yang diperkirakan akan sulit diberikan.
Rencana pemangkasan peraturan Trump dimulai saat terbentuk Departemen Efisiensi Pemerintah, atau DOGE, yaitu kelompok penasihat dari luar yang dipimpin Elon Musk dan Vivek Ramaswamy. Trump menjanjikan kepada rakyat AS sebuah pemerintahan federal yang bekerja untuk semua orang Amerika, bukan untuk kepentingan para birokrat. Semua anggota parlemen dari Republik mendukung upaya perampingan tersebut.
Wewenang Penuh dari Kongres, Trump Leluasa Atur Kebijakan Tarif!
Beberapa hari sebelum pelantikan, Trump menegaskan bahwa dia tidak akan menunggu Senat untuk mengimplementasikan prioritas kebijakan terbesarnya: merombak sistem imigrasi dan secara dramatis membentuk kembali hubungan AS dengan para sekutu dan musuh ekonominya.
Dengan pengalaman di periode pertama 2017, Trump sudah menyusun rencana besar-besaran untuk tarif dan pembatasan perbatasan yang menjadi inti kampanye di 2024. Trump siapkan sekitar 100 perintah eksekutif dan dia akan menekan batas-batas otoritas kepresidenannya di saat-saat tertentu untuk bertindak sendiri dalam isu-isu tersebut.
Trump mengajukan tarif, dan pendapatan yang diharapkan akan meningkat, sebagai solusi terhadap sejumlah masalah, termasuk menargetkan lebih banyak lapangan kerja di manufaktur, mengurangi utang nasional, subsidi penitipan anak, dan bahkan mengakhiri perang.
Sementara untuk mengatasi tumpang tindih antara imigrasi dan perdagangan, Trump berencana untuk menggunakan secara bersamaan, misal ancaman tarif barang dari China, Meksiko, dan Kanada sebagian untuk memaksa mereka menangani masalah di perbatasan. Kongres sudah mendelegasikan lebih banyak wewenang tentang tarif kepada presiden dari waktu ke waktu sehingga Trump punya banyak ruang untuk menaklukkan musuh-musuh dan sekutu-sekutu global sesuai keinginannya.
AGENDA DATA EKONOMI
Sektor Jasa AS Di Akhir Pekan
Data PMI services akan menjadi satu-satunya data yang mungkin akan menjadi sentimen penggerak selain jobless claims di hari Kamis. Keduanya akan memberi gambaran seberapa kuatnya pasar tenaga kerja AS seperti yang digambarkan dari NFP yang mengejutkan bulan lalu.
Meski demikian pasar mungkin akan lebih antusias untuk mendengarkan pidato perdana Trump setelah dilantik di hari Senin sehingga dampak data ekonomi relatif akan diredam.
US Presidential Inauguration
20 Jan 2025
All Day
BOJ Interest Rate Decision
24 Jan 2025
Jam 10.00 WIB
US PMI Services
24 Jan 2025
Jam 21.45 WIB
Sejumlah ‘Executive Order’ Di Hari Perdana Pelantikan Trump
Pelantikan Presiden AS akan menjadi agenda utama yang terdepan. Tidak hanya itu, tapi investor akan mencermati langkah-langkah kebijakan yang akan diumumkan segera dari pemerintahan yang baru. Hal ini berpotensi membayangi rilis data apapun di semua Kawasan.
Di hari Jumat, Trump mengatakan bahwa di hari pertamanya menjabat kemungkinan akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk imigrasi. Beberapa agenda seperti upaya deportasi skala besar, mengakhiri kewarganegaraan berdasarkan keturunan, dan tantangannya termasuk rintangan hukum, logistik dan perlunya persetujuan kongres. Namun pasar meyakini tidak hanya hari pertama yang akan menyita perhatian, tapi juga kebijakan-kebijakan lain yang akan segera meluncur
BOJ Siap Antisipasi Pidato Trump Dengan Suku Bunga?
Fokus utama di Asia Pasifik tentunya tertuju pada pertemuan Bank of Japan (BOJ) di tanggal 23-24 Januari. Dengan inflasi dan upah baru-baru ini terlihat cukup menjanjikan, BOJ nampaknya merasa percaya diri untuk kenaikan suku bunga di pertemuan minggu depan. Di hari Jumat rumor dari media Nikkei menyebut mayoritas anggota dewan BOJ akan menyetujui kenaikan suku bunga tersebut.
Beberapa Analis menilai bahwa BOJ mencoba menyelamatkan Yen Jepang yang terus melemah. Tidak ada pilihan selain menaikkan suku bunga, karena risiko cukup besar untuk BOJ jika mempertahankan suku bunga pasca pidato Trump minggu depan. Yen berisiko lanjut melemah jika BOJ kembali tahan suku bunga.
2750 vs 2650? ‘Executive Order’ Trump Potensi Tembus Salah Satu Area!
Dengan pasar tenaga kerja yang kuat (NFP), inflasi menunjukkan tanda-tanda tetap dalam disinflasi, pasar memiliki kesempatan untuk melihat penurunan suku bunga kembali di tahun 2025, meskipun bukan di pertemuan Januari. Setidaknya Waller memberi indikasi tersebut dan emas terdukung naik. Minggu depan akan bergantung pada respon pasar saat Trump langsung umumkan kebijakan-kebijakan yang sudah disiapkannya dalam “Executive Order”.
Weekly ditutup bullish, dan buka peluang untuk kenaikan mendekati resistance 2749 ataupun 2757. Jika sentimen tidak berubah signifikan, maka potensi penembusan 2726 sangat mudah terjadi, dan lanjut dekati 2750 yang bisa menjadi titik penentu berikutnya. Sebaliknya, jika Trump membuat pasar kembali optimis pada pertumbuhan tanpa melibatkan kenaikan inflasi, maka peluang kenaikan berpotensi terjegal. Menariknya di sisi daily, area 2721-2726 sempat mengalami 2 kali rejection ekstrim di 15 Nov dan 12 Des 2024. Sementara rejection di hari Jumat, 17 Jan 2025 cenderung terbatas sehingga membuka peluang koreksi hanya sesaat sebelum akhirnya dorong lebih tinggi. Waspadai area-area potensial yang bisa mengancam!
Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 2726.07, 2757.06, 2790.00
(S) : 2678.90, 2641.30, 2605
Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 78.44, 80.12, 82.10
(S) : 74.00, 72.70, 70.00
Gencatan Senjata Gaza Gagalkan Rally, Zona 75 vs 80, Tergantung Trump?
Kenaikan harga minyak terhenti setelah kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas disetujui parlemen Israel. Gencatan senjata bisa membuat berakhirnya pengeboman Houthi di Laut Merah, tapi harga masih bisa naik. Minggu depan akan dicermati dukungan Trump terhadap bahan bakar fosil yang menguntungkan minyak, atau bisa juga dari kebijakan stimulus China untuk mendukung ekonomi sekaligus antisipasi kebijakan tarif Trump yang segera diberlakukan.
Secara teknis, Weekly ditutup bullish, tapi dengan tail atas yang lebih panjang dibanding tail bawah sehingga berbentuk shooting star. Ini menjadi kabar buruk karena tekanan bearish bisa terjadi sekaligus kembali mengancam tekanan di bawah 75 yang berarti juga relatif turun. Sebaliknya, jika area 75 tidak ditembus, kita masih punya peluang untuk melihat area 80-81 kembali diuji, dan jika China langsung merespon pelantikan Trump, bisa saja kenaikan mendorong harga di atas 82. Waspada dengan kejutan sebaliknya!
EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD
Weekly Forex Outlook
Semua akan tertuju pada dolar dengan pengaruh kuat dari pelantikan Trump yang akan langsung tancap gas dengan beberapa executive order yang akan diumumkan. Peluang tersebut bisa membahayakan sejumlah mata uang, termasuk yen yang sudah menguat 3 hari terakhir karena potensi kenaikan suku bunga BOJ. Jika saja Trump ‘berulah’, maka Yen bisa saja melemah lebih dulu sebelum ‘dibantu’ kenaikan suku bunga BOJ di akhir pekan.
EURUSD
Potensi Reversal Terancam!
Weekly candle ditutup inverted hammer. Secara teori seharusnya lebih cenderung naik, tapi posisi ini akan dipengaruhi juga oleh posisi dolar. Jika tembus di bawah 1.01700, maka peluang tekanan semakin terbuka menuju ‘parity’. Sebaliknya, rebound di atas 1.03500 dibutuhkan untuk meredam tekanan.
Resistance : 1.04600, 1.06380, 1.07900
Support : 1.02000, 1.00000, 0.99170
Outlook : Limited Bullish
GBPUSD
Tergantung Dolar!
Weekly candle ditutup bearish dan peluang penurunan sepertinya kembali mengancam. Apalagi di hari Jumat gagal ditutup naik. Jika tekanan terus berlanjut, maka area 1.18000 sangat terbuka. Terutama jika dolar terus menguat pasca pelantikan Trump. Sebaliknya, jika 1.20700 tetap bertahan, maka bisa harapkan rebound berlanjut di atas 1.23000.
Resistance : 1.23880, 1.24800, 1.26000
Support : 1.20700, 1.18400, 1.17300
Outlook : Bearish
USDJPY
Up For Down?
Candle weekly ditutup bearish dan membuka peluang untuk pola H&S yang sempat terhalang sebelumnya. Pola ini masih berlaku selama harga tidak tembus 161. Tapi minggu depan super sensitif! Pelantikan Trump dan Keputusan BOJ fokus utama. Jika BOJ bertahan, dipastikan Yen kembali melemah!
Resistance : 158.847, 160.200, 161.940
Support : 156.000, 153.400, 150.755
Outlook : Bearish
INDEKS USD
Sorotan Tertuju ke Trump, Dolar Safe Haven?
Candle Weekly ditutup hanging man sehingga secara teori seharusnya kita akan melihat pelemahan minggu depan. Tapi kondisi ini bisa gagal jika ternyata investor kembali cemas dengan kebijakan yang diumumkan Trump, dan berpotensi incar dolar sebagai safe haven. Kenaikan di atas 110 akan menjaga dolar terus menguat. Sebaliknya penurunan di bawah 108 menandakan pelemahan.
Outlook : Bearish
NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES
Weekly CFD Indices Outlook
Minggu depan akan sangat sensitif bagi pasar saham global, terutama AS dan Asia. Nikkei terancam tertekan karena BOJ diperkirakan menaikkan suku bunga. Tapi Pelantikan Trump di hari Senin kemungkinan juga ditunggu untuk melihat sejauh apa Wall Street merespon. Penurunan Wall Street akan berdampak negatif untuk Nikkei, tapi belum tentu berlaku pada Hang Seng jika saja China langsung umumkan stimulus.
NIKKEI
Wall Street vs BOJ!!
Candle Weekly ditutup doji candle, Secara teori seharusnya buka peluang untuk rebound pasca tekanan 2 minggu berturut-turut sebelumnya. Namun potensi ini akan sulit naik jika BOJ menaikkan suku bunga untuk atasi pelemahan Yen. Sebaliknya, Wall Street yang ‘hijau’ akan menjadi penolong bagi Nikkei. Waspada support 38000!
Resistance : 39050, 39500, 39760
Support : 38050, 37660, 37040
Outlook : Bearish
HANG SENG
Double Bottom Expected
Candle Weekly berhasil ditutup naik sehingga membuka peluang untuk rebound minggu depan dengan indikasi bullish dibantu oleh double bottom. Namun kenaikan ini akan bergantung pada seberapa cepat tanggap China merespon kebijakan Trump dengan pengumuman stimulus fiskal. Bullish butuh tembus minimal 20250 untuk berlanjut. Sebaliknya bearish akan dominan jika tembus 18500!
Resistance : 19800, 20250, 2600
Support : 19000, 18449, 18000
Outlook : Bullish
NASDAQ
Rebound Expected!
Weekly ditutup bullish dan peluang naik sepertinya masih terbuka. Hanya saja kegagalan tembus zona 22000 akan fatal dampaknya. Fed yang dovish menjadi pendorong kenaikan, tapi kebijakan Trump bisa mengaburkan semua optimisme. Waspada dengan support 20690! Jika tembus, maka bullish gagal lanjut!
Resistance : 21980, 22500, 23000
Support : 21300, 20700, 20500
Outlook : Bullish
DOW JONES
Sinyal Kuat Fed vs Trump ‘EO’
Candle Weekly berhasil ditutup bullish dan 2 candle terakhir membentuk pola bullish engulfing yang secara teori harusnya mudah untuk naik. Hanya saja head & shoulders masih tetap mengancam selama harga tetap di bawah 45000. Fed yang masih dovish positif untuk saham. Tapi kebijakan Trump berpotensi mengikis optimisme tersebut.
Resistance : 43860, 44500, 45000
Support : 43300, 42500, 42000
Outlook : Bullish
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.