27 - 31 Januari 2025
FOMC Perdana 2025: Fed ‘Bertahan’, Pidato Powell ditunggu pasca tekanan Trump di Davos!
Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya tetap di pertemuan minggu depan dengan mempertimbangkan indikator-indikator ekonomi seperti naiknya imbal hasil obligasi, lapangan kerja dan CPI. Meski ada penurunan suku bunga, rata-rata suku bunga kredit rumah justru masih tinggi sehingga menimbulkan tekanan keuangan bagi para konsumen dan reaksi politik terhadap pemerintah Biden.
Suku bunga yang lebih rendah seharusnya baik untuk ekonomi riil. Saat bunga turun, lebih sedikit GDP yang mengalir ke sektor perbankan sebagai beban bunga mati. Sebaliknya, lebih banyak pendapatan yang dibelanjakan untuk barang dan jasa riil dan investasi dalam modal produktif.
Forum Ekonomi Dunia di Davos berlangsung minggu lalu. Dan sejauh ini pernyataan Trump di pertemuan tersebut menjadi penggerak sentimen saat Trump menyebut akan memerintahkan Fed untuk memangkas suku bunga jika harga minyak mentah global turun. Hal ini tentunya mengindikasikan bahwa Trump tidak ingin Fed menaikkan suku bunga, meskipun di sisi lain Trump justru mengancam negara-negara dengan kenaikan tarif.
Pidato Powell akan layak ditunggu untuk mendapat insight tentang sikap bank pada inflasi dan juga peluang suku bunga di pertemuan berikutnya.
Imlek Dorong Permintaan Emas Naik Berkat Pelemahan Yuan
Selama periode Tahun Baru Imlek, faktor-faktor seperti penutupan pasar selama liburan, perubahan permintaan pembelian konsumen, dan juga aktivitas promosi dari para pedagang biasanya menyebabkan fluktuasi di pasar emas China.
Ray Jia, Kepala Riset China di World Gold Council (WGC) mencatat bahwa tren yang diamati di akhir tahun lalu cukup membantu memberi gambaran tentang kinerja pasar emas selama Tahun Baru Imlek. WGC melihat liburan Tahun Baru Imlek di China, mulai 28 Jan - 4 Feb 2025 diperkirakan akan mendongkrak konsumsi perhiasan emas. Di saat yang sama, turunnya imbal hasil obligasi pemerintah dan melemahnya Yuan didorong oleh meningkatnya ekspektasi penurunansuku bunga lebih lanjut untuk menstimulasi ekonomi dan juga kekhawatiran tarif AS, diperkirakan akan terus mendukung permintaan investasi emas.
Tapi perkiraan tersebut tidak hanya bergantung pada faktor musiman Tahun Baru Imlek, melainkan juga mencerminkan tren di pasar emas China yang diamati di bulan Desember dan dalam jangka panjang.
Melihat lebih jauh tahun 2025, WGC yakin depresiasi RMB terhadap USD akan semakin mendongkrak harga emas dalam Yuan. Akhir tahun juga menandai kebangkitan permintaan dari PBOC di mana mereka kembali membeli emas secara berturut-turut di bulan November dan Desember. Bahkan hal ini mengindikasikan peningkatan kepemilikan emas masih menjadi tujuan jangka panjang bank sentral.
AGENDA DATA EKONOMI
Laporan PMI Manufaktur Jelang Libur Imlek
China akan mulai memasuki libur perayaan Imlek minggu depan. Sebagian besar data penting akan dirilis di hari Senin. Diawali dengan PMI manufaktur yang diperkirakan akan ada peningkatan tipis dari 50.1 menjadi 50.3.
Data berlanjut pada laba industri yang diperkirakan turun, sedangkan MLF kemungkinan akan dipertahankan tetap di 2.0%. China akan memasuki libur panjang selama 8 hari sehingga pasar akan mencermati apakah PBOC akan memangkas RRR sebelum atau setelah libur Imlek.
US Fed Interest Rate Decision & Presscon
30 Jan 2025
Jam 02:00 WIB
ECB Interest Rate Decision
30 Jan 2025
Jam 20:15 WIB
CNY PMI
27 Jan 2025
Jam 08.30 WIB
US PCE
31 Jan 2025
Jam 20:30 WIB
Fed ‘Bertahan’ Di Januari, Powell Fokus Utama, lanjut PCE Jumat
Dengan Fed sudah memangkas total 100 bps, saat ini bank sentral ingin melihat tanda-tanda pelemahan ekonomi dan inflasi yang lebih rendah sebelum memangkas lebih lanjut. Dalam notulen FOMC Desember, para pejabat Fed khawatir tentang potensi dampak tarif terhadap inflasi. Pasar sudah mengantisipasi 97% peluang suku bunga bertahan sehingga pidato Powell akan lebih dicermati untuk melihat petunjuk apakah mereka tetap membuka peluang pemangkasan di bulan Maret.
Laporan PCE di hari Jumat tentunya menjadi salah satu yang juga ditunggu. Pengukur inflasi yang lebih disukai Fed tersebut diharapkan memberi petunjuk tambahan apakah inflasi tetap dalam jalur menuju target 2% untuk membuka jalan bagi pemangkasan suku bunga berikutnya
Peluang Pemangkasan Suku Bunga ECB Ancam Euro
ECB akan bertemu minggu depan. Sebagian besar memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih lanjut sebesar 25 bps, didukung oleh pernyataan para pejabat ECB yang baru-baru ini cenderung dovish. Ada kesepakatan yang berkembang tentang perlunya lebih banyak penurunan suku bunga karena pertumbuhan ekonomi zona Euro yang melambat.
Presiden ECB Christine Lagarde memberi isyarat bahwa pemangkasan 25 bps hampir pasti terjadi dan juga buka peluang pemangkasan lebih banyak yang bisa terjadi. Data GDP zona Euro akan mengkonfirmasi pertumbuhan yang lesu dan menjadi alasan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Fokus Powell Paling Ditunggu, Imlek Buka Peluang Dorong Tembus $2800-an?
Pasar saat ini memperkirakan 97% Fed akan menahan suku bunga di pertemuan minggu depan sehingga harga emas kemungkinan tidak terlalu tertekan. Fokus utama justru pada Powell di mana pasar ingin mencermati apakah Powell tetap membuka peluang penurunan suku bunga di pertemuan berikutnya, atau setidaknya di 2025. Dengan pernyataan Trump minggu lalu mengindikasikan lebih senang dengan suku bunga rendah, maka seharusnya Powell dan kawan-kawan cukup mencari dukungan dari data ekonomi yang melunak, terutama proses disinflasi yang tetap berlanjut.
Weekly ditutup bullish, termasuk juga candle daily. Namun kita akan berhadapan dengan resistance 2790 yang merupakan all time high yang dicapai pada 27 Oktoeber 2024. Jika berhasil tembus, maka kita segera melihat 2800, atau bahkan jauh lebih tinggi. Monthly chart juga akan mendapat suntikan berharga dari penutupan candle akhir bulan ini jika memang berhasil bullish. Koreksi jangka pendek mungkin saja terjadi, tapi permintaan bank sentral yang tetap tinggi diperkirakan akan membatasi penurunan tersebut.
Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 2790.03, 2820.00, 2850.00
(S) : 2726.07, 2686.88, 2641.30
Daily Trend : Limited Bullish
Weekly Trend : Bearish
(R) : 75.20, 77.60, 78.44
(S) : 72.70, 70.00, 66.59
Efek Trump Bertahan, Minyak Tunggu OPEC, zona $70 Rawan Ditembus!
Kenaikan harga minyak benar-benar mendapat tantangan baru setelah Trump mengatakan akan meminta Arab Saudi menurunkan harga agar perang Rusia-Ukraina segera berakhir. Di sisi lain OPEC kemungkinan baru akan bertemu kembali setelah Maret karena pemangkasan produksi yang disepakati akan berlangsung sampai akhir Q1-2025. Sedangkan Exectuive Order Trump sudah mulai berdampak saat Trump mengancam akan mengeluarkan semua cadangan yang dimiliki AS.
Secara teknis, Weekly ditutup bearish, dan 3 candle terakhir menyusun formasi evening star sehingga potensi penurunan akan kembali membayangi sepanjang minggu depan. Penurunan di bawah 72.83 akan memicu penurunan lanjutan ke zona support psikologis 70.66. Dan jika zona ini tembus, maka penurunan lebih lanjut kemungkinan sangat cepat. Sebaliknya, jika area 70 tidak ditembus, kita ada harapan untuk melihat harga berbalik naik, meskipun kenaikan kemungkinan tidak lebih tinggi dari 74/75 selama OPEC tidak bereaksi terhadap pernyataan Trump di Davos kemarin.
EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD
Weekly Forex Outlook
FOMC akan menjadi agenda utama minggu depan bersama ECB yang akan umumkan kebijakan suku bunga. Dolar kemungkinan akan menjadi patokan setelah pernyataan Trump membuatnya tertekan. Secara teknis, posisi dolar juga mendukung untuk tetap turun sehingga EUR maupun GBP cenderung naik, sedangkan USDJPY mendapat angin segar untuk penurunan pasca kenaikan suku bunga BOJ kemarin dan pelemahan dolar
EURUSD
Dovish ECB Mengancam
Weekly candle ditutup bullish dengan real body putih yang panjang yang berarti kondisi sebaliknya dari USD. Secara teknis harusnya Euro berpotensi menguat minggu depan, tapi sikap ECB yang dovish bisa membalikkan keadaan tersebut di akhir bulan. Waspada dengan pembalikan turun jika gagal naik di atas 1.06400!
Resistance : 1.06380, 1.07900, 1.09000
Support : 1.02200, 1.00000, 0.99170
Outlook : Bullish
GBPUSD
“Thanks to Dollar” Weakness
Weekly candle ditutup bullish dengan real body putih yang panjang. Kondisi ini diuntungkan dari tekanan dolar di 2 hari terakhir pasca pernyataan Trump di Davos. Potensi kenaikan lirik resistance sekaligus MA200 Weekly di 1.27620. Tapi posisi fundamental domestik tidak terlalu menguntungkan sehingga perlu waspada tekanan balik.
Resistance : 1.26000, 1.27620, 1.29000
Support : 1.23050, 1.20700, 1.18400
Outlook : Bullish
USDJPY
Another Push-down?
Candle weekly ditutup bearish setelah BOJ menaikkan suku bunga sesuai ekspektasi, dan didukung juga oleh pelemahan dolar. Namun penurunan mungkin akan mengalami kendala jika kembali gagal tembus 154.700. Tapi secara umum penurunan masih cenderung dominan.
Resistance : 156.700, 158.847, 160.200
Support : 154.800, 153.400, 150.755
Outlook : Bearish
INDEKS USD
Trump Membuat Dolar Tak Berdaya
Candle Weekly ditutup bearish dengan real body panjang menandakan tekanan turun yang cukup kuat. Hal ini terjadi setelah pernyataan Trump di Davos yang mengindikasikan lebih mendukung penurunan suku bunga. Daily menunjukkan indikasi penurunan wave A turun bisa saja diperpanjang, atau skema lain menunjukkan penurunan wave C. Jika Fed tetap buka peluang cut di Maret, maka penurunan berpotensi berlanjut.
Outlook : Bearish
NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES
Weekly CFD Indices Outlook
Wall Street akan fokus dengan pernyataan Powell di FOMC Meeting dan juga data PCE di akhir bulan. Laporan pendapatan Magnificent 7 kemungkinan bisa ikut membantu jika laporan dirilis di atas ekspektasi. Sedangkan Hang Seng kemungkinan terbantu oleh suntikan likuiditas dari PBOC jelang libur Imlek. Sementara Nikkei lebih terbantu oleh posisi Nasdaq yang naik meskipun kenaikan suku bunga BOJ seharusnya negatif untuk saham.
NIKKEI
Tergantung Wall Street!
Candle Weekly ditutup bullish pasca tekanan minggu sebelumnya. Kondisi ini didukung oleh kenaikan cepat Nasdaq dan saham utama AS pasca pernyataan Trump. Sedangkan kenaikan suku bunga BOJ sempat menekan Nikkei. Waspadai penurunan di bawah 40000 bisa membuka kembali peluang untuk turun, atau jika Nasdaq berbalik turun drastis!
Resistance : 41000, 41590, 42000
Support : 39760, 39500, 39050
Outlook : Bullish
HANG SENG
Potensi Double bottom
Candle Weekly ditutup naik, mengkonfirmasi piercing line minggu sebelumnya sekaligus potensi yang dicurigai double bottom. Namun minggu depan China akan libur panjang, sehingga Hang Seng mungkin akan berjalan tanpa pengaruh China. Tapi suntikan likuiditas PBOC jelang libur Imlek kemungkinan cukup membantu optimisme. Bullish akan lebih kuat jika mampu tembus 20250.
Resistance : 20250, 20600, 21000
Support : 19800, 19000, 18449
Outlook : Bullish
NASDAQ
Fokus Earnings Report
Weekly ditutup bullish sehingga secara teknis seharusnya masih dominan naik. Namun kenaikan terancam gagal jika minggu depan tidak melihat kenaikan di atas 22150. Bahkan peluang turun bisa terjadi jika laporan pendapatan Magnificent 7 dirilis rendah. Waspadai penurunan di bawah 21250!
Resistance : 21980, 22500, 23000
Support : 21300, 20700, 20500
Outlook : Bullish
DOW JONES
Tergantung Powell dan Earnings Perusahaan
Candle Weekly ditutup bullish sehingga secara teori kita mungkin akan melihat kenaikan kembali di minggu depan. Secara fundamental, angin segar dari pernyataan Trump juga mendukung, tapi minggu depan akan bergantung pada Powell dan laporan pendapatan sektor teknologi. Waspada jika gagal tembus 45170, harga bisa kembali turun.
Resistance : 45000, 45300, 45500
Support : 44000, 43860, 43400
Outlook : Bullish
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.