Weekly Newsletter Ed. 251

Published on 04/13/2025


14 - 18 April 2025


Gara-Gara Tarif Trump, Para Bankir Melihat Ancaman Terhadap Ekonomi

us econ slowdown tariff

Pengumuman tarif di bulan April cukup mengejutkan para eksekutif di seluruh negeri. Bahkan hal tersebut membuat pasar saham terguncang dan menekan harga obligasi pemerintah AS yang dikenal “sangat aman”.

Di hari Jumat, para bankir mengatakan bahwa mereka memperkirakan bisnis akan mundur dari langkah besar seperti kesepakatan dan investasi, dan kekhawatiran yang menyebar tentang berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan tahun ini. 

Bank-bank menunjukkan pertanda bahwa mereka khawatir lebih banyak peminjam yang akan menunggak pinjaman, menyisihkan lebih banyak uang untuk potensi kerugian pinjaman di masa depan.

Untuk sementara kekhawatiran tersebut diredam dan diputuskan sebelum Trump umumkan tarif di bulan ini. JPMorgan menyisihkan $937 juta untuk potensi kerugian di masa depan, di mana sebagian besar dibagi antara pinjaman kepada konsumen dan bisnis.

Para petinggi di Wall Street menekankan bahwa mereka masih belum bisa menilai dengan pasti apa dampak dari tarif.

Meskipun tarif resiprokal di banyak negara ditangguhkan selama 90 hari ke depan, tapi AS dan China satu sama lain memberlakukan tarif lebih dari 100%. Bahkan Larry Fink dari Blackrock  mengatakan pengumuman tarif tersebut tidak pernah terjadi selama 49 tahun di dunia keuangan

Awas, Ekonom Ingatkan, Ancaman Resesi Tetap Ada Meski Tarif Ditunda!

Meskipun pemerintahan Trump minggu lalu akhirnya memutuskan untuk menunda tarif besar untuk sebagian besar mitra dagang, tapi para ekonom Wall Street tetap pertahankan perkiraan mereka tentang perlambatan tajam dalam pertumbuhan ekonomi AS. Ekonom juga memperingatkan risiko resesi masih tinggi.

Morgan Stanley, BNP Paribas, RBC Capital Markets, Barclays Plc dan UBS merilis proyeksi terbaru mereka di hari Kamis dan Jumat untuk GDP yang berkisar antara -0.1%-0.6% di tahun 2025, dan 0.5%-1.5% di tahun 2026. Tingkat pengangguran diperkirakan akan naik menjadi hampir 5% tahun depan dan inflasi lebih tinggi di kuartal-kuartal mendatang.

Pesimisme tersebut berlawanan dengan sinyal dari pasar saham yang menguat sejak Trump menunda 90 hari tarif resiprokal untuk semua negara selain China, dan menaikkan tarif impor untuk China sampai 145%.

Para ekonom melihat tarif yang lebih tinggi untuk barang-barang China mengimbangi penangguhan bea masuk yang direncanakan untuk negara-negara lain. Hal ini dikarenakan pentingnya China sebagai salah satu mitra dagang terbesar Amerika.

Bloomberg Economics memperkirakan tarif rata-rata efektif untuk impor AS hanya berkurang sedikit menjadi 26.25% dibanding pengumuman hari Rabu 26.85%.

Goldman Sachs memperkirakan 45% risiko resesi dibandingkan 65% sebelum Trump resmi umumkan jeda.

us world econ slowdown
world-monetary

AGENDA DATA EKONOMI

federal-reserve-dollar-bill

China rilis GDP, Inggris Fokus Inflasi Konsumen

Minggu depan mungkin akan menjadi minggu yang sibuk untuk China karena masih bergulat dengan ketegangan hubungan dagang yang meningkat dengan AS. Tarif mungkin belum berdampak pada data GDP Q1 di mana data diperkirakan tumbuh sebesar 5.3% y/y, setidaknya sebelum dampak tarif mulai terasa di kuartal kedua. Sedangkan retail sales dan produksi industri kemungkinan tumbuh masing-masing di 4.5% dan 6.0%.

Di sisi lain dengan turunnya harga bensin, diharapkan inflasi Maret di Inggris akan sedikit berkurang, meskipun inflasi Jasa belum akan turun banyak. BOE kemungkinan akan terus menurunkan suku bunganya setiap kuartal di tahun 2025 dan 2026. 

CNY GDP Q1

16 Apr 2025
Jam 09:00 WIB

UK CPI

16 Apr 2025
Jam 13:00 WIB

EUR CPI

16 Apr 2025
Jam 16:00 WIB

ECB Interest Rate

17 Apr 2025
Jam 19:15 WIB

US Retail Sales

16 Apr 2025
Jam 19:30 WIB 

Fed Powell Speaks

17 Apr 2025
Jam 00:15 WIB 

ECB Kemungkinan Pangkas Suku Bunga

Zona Eropa merilis laporan yang tidak kalah penting. Inflasi Konsumen akan menjadi kunci bagi ECB memutuskan kebijakan moneternya di pertemuan berikutnya. Inflasi zona Euro muncul lebih dulu di hari Rabu. Data diperkirakan turun dari 2.3% menjadi 2.2% y/y. dan core CPI juga diperkirakan turun dari 2.6% menjadi 2.4% y/y. Sedangkan inflasi bulanan diperkirakan naik dari 0.4% menjadi 0.6%.

Sementara ECB sepenuhnya diperkirakan akan turunkan suku bunga di hari Kamis. Hantaman ekonomi akibat tarif resiprokal, ketidakpastian, dan juga kondisi keuangan yang lebih ketat kemungkinan besar melebihi perkiraan ECB. Kondisi EUR yang lebih tinggi, harga minyak yang lebih rendah, membuat risiko inflasi menjadi lebih rendah

Retail Sales potensi menguat karena kekhawatiran tarif?

Minggu depan lebih singkat untuk AS karena Paskah. Tarif ditunda 90 hari, tapi kenaikan harga masih membayangi. Retail Sales bulan Maret kemungkinan menunjukkan data yang menguat karena pembelian konsumen sebelum tarif mulai diberlakukan. Penjualan mobil naik 10.6% dan kartu kredit menunjukkan tingginya permintaan barang elektronik dan peralatan rumah tangga.

Rumah tangga dihadapkan pada 3 masalah utama: harga yang lebih tinggi mengurangi daya beli, kekhawatiran hilang pekerjaan, dan penurunan pasar saham sehingga membuat orang lebih berhati-hati. Pidato Powell di malam hari kemungkinan tidak akan banyak berubah. Tapi setidaknya update setelah penundaan tarif diperlukan.

gold-bullion-bars

Party Is Not Over Yet! Koreksi Terbatas Diharapkan, Kunci Utama AS-China!

Rekor tertinggi sepanjang masa sementara tercatat di $3245.14, dipicu oleh ketegangan antara AS-China yang saling menaikkan tarif impornya di atas 100%. Belum adanya kesepakatan  antara keduanya akan memicu kekhawatiran lebih lanjut, bahkan bisa mendorong permintaan safe haven lebih lanjut. Melemahnya Yuan, permintaan bank sentral global yang masih kuat, dan juga ketidakpastian ekonomi akibat dampak tarif masih membayangi meskipun tarif resiprokal sebagian ditunda 90 hari ke depan.

Weekly dan daily sama-sama ditutup bullish sehingga perkiraan kami kenaikan masih berpotensi berlanjut. Ini berarti juga membuka peluang untuk tembus 3300 lebih cepat dari perkiraan. Meski demikian, jangka pendek bisa mengharapkan koreksi atau profit taking, didukung oleh bearish divergence di grafik H1. Data retail sales, pidato Powell dan perkembangan hubungan dagang AS-China akan menjadi penentu. Tapi data akan kalah dengan kondisi terbaru dari hubungan AS-China. Untuk itu, fokus pada AS-China ke depan. Selama tidak ada kesepakatan, emas akan terus naik meski ditekan oleh data retail sales yang kuat. Jika AS-China sepakat, maka emas berpeluang turun cepat.

Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Strong Bullish
(R) : 3252, 3300, 3350
(S) : 3167, 3100, 3037

Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 63.00, 66.59, 70.66
(S) : 57.60, 55.00, 51.62

Penundaan Tarif bantu rebound, Ketegangan AS-China Batasi Kenaikan

Pasar mungkin sedikit optimis setelah Trump memutuskan menunda diberlakukannya tarif resiprokal untuk mayoritas negara. Tapi pengecualian pada China membuat pasar melihat ketegangan kedua negara yang berpotensi meningkat. Hal itu juga yang membuat kenaikan yang terjadi pada mayoritas pasar cenderung diragukan konsistensinya. Terutama minyak mentah WTI.

Weekly candle ditutup hammer sehingga memberi kesempatan untuk terjadinya rebound lanjutan minggu depan. Secara teori, support 55 cukup kuat dan biasanya setelah ciptakan low baru, maka diikuti dengan rebound. Area 63-65 adalah area yang cukup potensial sebagai target rebound. Tapi hal ini belum tentu terjadi selama ada ketegangan dagang antara AS-China yang membuat kekhawatiran melambatnya ekonomi global tetap terjadi. Apalagi China dikenal sebagai salah satu negara konsumen minyak terbesar. Jika ekonomi China tetap lambat, maka permintaan cenderung melambat, dan itu berarti pertanda negatif untuk minyak. Waspada dengan penurunan berikutnya di bawah 55!


EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD

Weekly Forex Outlook

Dolar tetap menjadi fokus utamanya karena mayoritas mata uang global diuntungkan dari pelemahan dolar yang berlangsung sampai akhir pekan kemarin. Minggu depan akan kembali mencemaskan tarif antara AS-China sehingga peluang penurunan kemungkinan masih dominan pada dolar selama ketegangan tarif tetap terjadi. Tapi jika terjadi kesepakatan kedua negara, maka dolar akan berbalik menguat, sedangkan Euro, GBP bahkan Yen akan berbalik melemah.

euro-inflation-interest
EURUSD
Tunggu Keputusan ECB

Weekly ditutup bullish dengan kenaikan berhasil tembus 1.12000. Secara teknis, tren lebih cenderung naik, tapi mungkin keputusan ECB untuk pangkas suku bunga bisa menjadi hambatan. Meski demikian support 1.12000 kemungkinan akan diuji dengan singkat sebelum kembali ditentukan oleh pergerakan dolar AS

Resistance :  1.14731, 1.16712, 1.19130

Support  :  1.12129, 1.10000, 1.07770

Outlook : Bullish

uk-economy-inflation-rate
GBPUSD
Tergantung CPI

Candle weekly ditutup bullish, berhasil memanfaatkan dolar yang terus melemah. Namun hal itu mungkin akan berubah saat data CPI Inggris dirilis minggu depan. Area 1.32060 akan menjadi penentu. Jika tembus, maka peluang lanjut ke 1.34330 sangat terbuka. Di sisi lain, jika dolar berbalik menguat, maka tekanan akan berbalik pada Pound.

Resistance :  1.31411, 1.34330, 1. 35000

Support  :  1.29400, 1.27400, 1.24800

Outlook : Bullish

yen-banknotes
USDJPY
Expect Limited Rebound

Target double top daily nampaknya sudah selesai. Tapi status safe haven mungkin masih mendukung penguatan Yen terhadap dolar. Ini berarti tekanan turun USDJPY masih terbuka. Tapi support 142 sepertinya kuat sehingga ekspektasi rebound jangka pendek bisa terjadi. Inflasi Tokyo jadi kunci dan juga nasib dolar.

Resistance :  144.540, 148.114,  152.400

Support : 141.630, 140.000, 139.560

Outlook : Bearish

usdollar-economy
INDEKS USD
Peluang Recover atau Lanjut Tertekan?

Minggu depan fokus akan tetap tertuju pada dolar di mana tekanan minggu lalu berhasil sentuh level terendah di tahun 2022. DXY juga turun di bawah level 100 untuk pertama kalinya sejak Juli 2023. Saat itu penurunan tidak bertahan lama, dan DXY berhasil naik setelahnya. Jika tekanan jual berlanjut, maka peluang penurunan bisa saja incar 99.00 atau 97.70. Sementara kenaikan juga terbuka untuk rebound ke 102 atau 104.

Outlook : Bearish

NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES

Weekly CFD Indices Outlook

Indeks saham global belum tenang sepenuhnya meskipun tarif resiprokal ditunda untuk semua negara, kecuali China. Penundaan mendukung kenaikan sehingga berhasil menutup gap yang terjadi pada mayoritas pasar saham global. Namun, ketegangan AS-China masih menjadi sumber masalah berikutnya. Selama tidak ada kesepakatan apapun dari keduanya, maka kenaikan kemungkinan bersifat terbatas. Kunci lainnya adalah stimulus China yang setidaknya bisa meredam kekhawatiran, jika benar-benar terealisasi.

japan-asset-inflation
NIKKEI
Support Psikologis Efektif!

Nikkei kembali terselamatkan dari tekanan setelah support 30300 berhasil menahan penurunan dan harga berbalik naik menutupi gap yang sebelumnya terjadi karena kekhawatiran tarif. Tapi kita masih butuh keyakinan untuk mendorong di atas 35000 kembali. Kesepakatan AS-China menjadi kunci utama. Jika tidak terwujud, maka 31000 terancam!

Resistance : 33855, 34345, 35960

Support  :  32080, 31220, 30370

Outlook : Bullish

hongkong flag
HANG SENG
Waiting For Stimulus

Candle Weekly ditutup long lower shadow yang menandakan rejection kuat di zona support. Seharusnya menjadi pertanda bagus untuk kenaikan minggu depan setelah tekanan turun dan gap yang cukup lebar di grafik mingguan. Tapi kenaikan akan sangat bergantung pada stimulus China untuk mendorong indeks di atas 21350 kembali. Jika tidak muncul, maka hanya kesepakatan AS-China yang bisa membantu

Resistance : 21350, 22000, 22865

Support  :  20449, 19780, 19000

Outlook : Limited Bearish

stock-market-data-analysis
NASDAQ
Menanti Kepastian

Weekly ditutup bullish yang berarti menyelamatkan dari ancaman tekanan turun lebih lanjut di bawah 16000. Namun demikian tekanan di bawah 16400 masih bisa terjadi seandainya ketegangan AS-China berlanjut. Jika berhasil sepakat, maka kenaikan berlanjut dan terbuka untuk rally kembali di atas 20000. Retail Sales bisa jadi acuan.

Resistance : 19380, 19970, 20534

Support : 17419, 17000, 16460

Outlook : Bullish

us-flag-arrow-up
DOW JONES
Temporary Rebound, Fokus AS-China!

Candle Weekly ditutup bullish, sementara waktu jeda dari penurunan tajam yang terjadi di minggu sebelumnya. Tapi kekhawatiran tarif masih membayangi dengan naiknya ketegangan antara AS-China. Penundaan tarif memuluskan rebound, tapi butuh dari sekedar penundaan untuk mendorong Dow kembali di atas 42700an. Selama AS-China tegang, maka downtrend membayangi

Resistance : 40703, 41247, 42700

Support : 40030, 37400, 36800

Outlook : Bullish

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.