Dolar kembali melemah terhadap mata uang lainnya menjelang long weekend di AS merayakan libur Paskah di hari Jumat esok hari. Sejumlah negosiasi dagang kenaikan tarif impor juga mulai terjadi kesepakatan dengan mitra dagang. Presiden Trump secara pribadi akan bertemu dengan perwakilan dari Jepang yaitu Menteri Ekonomi - Ryosei Akazawa. Selain itu Menteri Keuangan Scott Bessent berencana bertemu dengan Menteri Keuangan Korea Selatan - Choi Sang-Mok dalam waktu dekat. Pemerintah AS juga menyatakan akan segera mencapai kesepatan dagang dengan Inggris. Kecuali perang tarif terhadap China yang justru semakin meruncing dengan Presiden Trump mengancam akan menaikkan tarif impor hingga 245% atas tindakan perlawanan yang dilakukan China. Selain itu Presiden Trump berencana membuat tarif impor baru terhadap produk mineral dengan tujuan untuk menekan China. Pihak China menyatakan tidak bersedia bernegosiasi jika syarat yang diminta tidak diterima oleh AS. Syarat yang diajukan oleh pemerintah China adalah sikap menghormati dari anggota kabinet Presiden Trump yang dinilai melakukan penghinaan dan juga konsistensi terhadap sanksi dagang yang sudah diberlakukan sebelumnya serta yang lebih sulit untuk diterima adalah China terhadap Taiwan yang terus dibenturkan oleh kepentingan AS. Meski tidak secara spesifik disebutkan nama anggota kabinet Presiden Trump, namun belakangan ini Wakil Presiden - JD Vance menyebut China sebagai orang desa yang berkonotasi terbelakang. Pasar masih menunggu terjadinya kesepakatan dagang dengan China tersebut, namun diperkirakan akan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan pihak Uni Eropa yang kemungkinan akan lebih mudah tercapai. Kekhawatiran akan dampak ekonomi dari kenaikan tarif impor baru sehingga terjadi pengalihan aset-aset besar-besaran ditambah dengan ketidakpastian akibat penundaannya. Ketua Fed - Jerome Powell semalam mengatakan pertumbuhan ekonomi AS sepertinya akan melambat dengan daya beli yang menurun, GDP akan terbebani oleh impor yang meningkat dan juga menurunnya kepercayaan konsumen. Powell menambahkan Fed akan mengambil tindakan untuk menahan terjadinya volatilitas yang terjadi di pasar. Gubernur Fed Cleveland - Beth Hammack mengatakan Fed perlu waktu lebih lama untuk mengevaluasi kondisi ekonomi sehingga kemungkinan Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan moneter terdekat di awal bulan depan. Untuk mencapai target inflasi 2% masih perlu waktu lebih lama. Sementara data Retail Sales meningkat tajam dari 0.2% menjadi 1.4% meskipun sedikit di bawah perkiraan 1.5% dan data Core Retail Sales yang tidak menyertakan sektor otomotif juga meningkat 0.5% melampaui perkiraan 0.4% dan data periode sebelumnya direvisi meningkat dari 0.3% menjadi 0.7%. Kenaikan ini didorong oleh tindakan menumpuk persediaan komponen otomotif sebelum diberlakukannya kenaikan tarif impor. Sedangkan di sektor manufaktur masih cenderung menurun dengan data industrial/manufacturing production lebih rendah dari perkiraan. Malam ini ada laporan mingguan klaim pengangguran dan indeks manufaktur negara bagian Philadelphia serta data di sektor perumahan.
Yen berlanjut menguat terhadap dolar seiring dengan akan tercapainya kesepakatan dagang baru antara Jepang dengan AS. Setelah Presiden Trump sendiri yang akan menemui utusan dagang Jepang yaitu Menteri Ekonomi - Ryosei Akazawa. Investasi Jepang di AS yang cukup signifikan dan kenaikan tarif impor yang hanya 10% akan membuat kesepakatan tersebut lebih mudah tercapai. Sementara pembahasan perubahan nilai tukar juga sedang dibahas oleh Menteri Keuangan - Katsunobu Kato dengan Menteri Keuangan AS - Scott Bessent. Sementara Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) - Kazuo Ueda dalam wawancara dengan koran Sankei mengatakan BOJ perlu mengubah kebijakan moneter jika kenaikan tarif impor terbukti memberikan dampak negatif terhadap ekonomi domestik Jepang. Hal ini mengindikasikan masih adanya peluang BOJ menaikkan suku bunga acuan kembali dalam waktu tidak lama lagi. Dan kondisi ekonomi domestik juga membaik dengan data Core Machinery Order yang meningkat melampaui perkiraan.
Euro juga kembali menguat terhadap dolar menjelang pertemuan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) dan mendekati level tertinggi dalam 3 tahun terakhir. ECB diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga acuannya sebanyak 25 bps dari 2.50% menjadi 2.25% guna mengantisipasi pelambatan ekonomi global akibat kenaikan tarif impor AS. Hal ini ditegaskan oleh Presiden ECB - Christine Lagarde yang menyatakan ECB yang siap melakukan apa saja untuk mempertahankan stabilitas finansial di kawasan ini. Yang ditunggu oleh pasar adalah peluang ECB akan memangkas berikutnya dalam konferensi pers dari Lagarde yang akan disampaikan dalam konferensi pers 30 menit setelah pengumuman hasil pertemuan moneter pada pukul 19:15 WIB.
Poundsterling masih cenderung melemah terhadap dolar seiring dengan inflasi di Inggris yang lebih menurun dari perkiraan. Data CPI di Inggris menurun dari 2.8% menjadi 2.6% lebih rendah dari perkiraan hanya turun 2.7%. Dan juga data Core CPI yang tidak menyertakan BBM, bahan pangan, tembakau dan konsumsi alkohol juga menurun dari 3.5% menjadi 3.4% sesuai perkiraan. Dengan inflasi yang semakin menurun membuat Bank Sentral Inggris (BOE) semakin terbuka untuk kembali melanjutkan pemangkasan suku bunga acuannya. Ditambah dengan data pertumbuhan ekonomi GDP yang lebih baik dari yang diperkirakan membuat pemulihan ekonomi diharapkan akan terus berlanjut. Hari ini tidak ada data ekonomi yang dirilis.