21 - 25 April 2025
Tarif Trump ‘Kacau Balau’, Forecaster Wall Street Ramai-Ramai Turunkan Perkiraan S&P
Aksi jual di pasar saham mengejutkan para forecaster utama Wall Street sehingga memaksa mereka untuk memangkas target akhir tahun S&P 500 mereka pasca kebijakan tarif Trump yang berubah-ubah sehingga membuat pasar keuangan menjadi kacau balau.
Dalam sebulan terakhir, 12 perusahaan Wall Street utama, termasuk JPMorgan Chase & Co., Bank of America Corp., Goldman Sachs Group Inc., dan RBC Capital Markets, sudah memperbarui target akhir tahun mereka untuk S&P500 akibat dari kebijakan tarif Trump yang agresif dan luas, yang memicu kekhawatiran perang dagang bisa membuat ekonomi AS masuk ke dalam resesi.
Perkiraan terbaru menempatkan target akhir tahun rata-rata untuk S&P 500 di angka 5,950 menurut survei terbaru bank investasi dan firma riset Wall Street oleh Marketwatch. Deutsche Bank tetap pertahankan proyeksi mereka untuk S&P 500 di 7,000. Morgan Stanley mempertahankan proyeksi di 6,500.
Sedangkan Barclays menurunkan proyeksi mereka dari 6,600 menjadi 5,900. Lalu Citi juga menurunkan target dari 6,500 menjadi 5,800.
Goldman Sachs turunkan target dari 6,500 menjadi 5,700. JPMorgan Chase menurunkan target dari 6,500 menjadi 5,200. Proyeksi tengah turun dari 6,600 menjadi 5,950, sedangkan proyeksi rata-rata turun menjadi 6,024.
Penundaan Tarif Resiprokal Membuat Laporan Keuntungan Perusahaan Tidak Menentu
Kepala strategi pasar di Nationwide Financial mengingatkan bahwa target harga untuk S&P 500 lebih cenderung sebagai “pengukur suhu” daripada “alat prediksi” mengingat sejarah yang menunjukkan bahwa target tersebut bukanlah predictor pasar saham yang akurat.
Salah satu metode paling umum yang digunakan para ahli strategi di Wall Street untuk menghitung target S&P 500 adalah dengan mengalikan estimasi laba per saham untuk indeks berkapitalisasi besar selama 12 bulan ke depan, dengan rasio harga terhadap laba ke depannya.
Sayangnya pendekatan tersebut menghadapi tantangan yang tidak biasa saat ini. Musim laba kuartal pertama sedang berlangsung dan dampak tarif terhadap laba perusahaan masih belum jelas.
Tom Bruce dari Tanglewood Total Wealth Management mengatakan penundaan sementara 90 hari untuk resiprokal memberi kejelasan, tapi pasar tidak tahu di mana akan berada setelah 90 hari. Bruce menambahkan tarif akan berdampak besar pada laba perusahaan, tapi prospek saat ini sangat tidak jelas sehingga estimasi berdasarkan laba hanya tebakan yang tidak berdasar.
Ekspektasi laba setahun penuh untuk S&P 500 di tahun 2025 sedikit melemah selama sebulan terakhir. Wall Street melihat estimasi konsensus EPS sekitar $268,49 di hari Jumat, turun dari $271,05 di pertengahan Maret berdasar data FactSet.
AGENDA DATA EKONOMI
Suku Bunga LPR PBOC Kemungkinan Tetap
LPR 1 dan 5 tahun dipertahankan pada rekor terendah pasca penurunan di bulan Oktober dan Juli tahun 2024. Keputusan tersebut mengikuti langkah Fed untuk pertahankan suku bunga acuan.
Baru-baru ini PBOC mengatakan akan menurunkan lagi suku bunga dan reserve requirements ratio (RRR) pada waktu yang tepat untuk memulihkan ekonomi yang lesu. Bersamaan di sisi fiskal, China meluncurkan lebih banyak stimulus di awal bulan untuk menaikkan permintaan dan konsumsi domestik, dan juga mengurangi dampak kenaikan tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.
PBOC LPR
21 Apr 2025
Jam 08:00 WIB
EUR PMI
23 Apr 2025
Jam 15:00 WIB
UK PMI
23 Apr 2025
Jam 15:30 WIB
US New Home Sales
23 Apr 2025
Jam 21:00 WIB
US Durable Goods
24 Apr 2025
Jam 19:30 WIB
PMI Manufacture Euro dan Inggris Diperkirakan Lemah
Laporan PMI manufaktur zona Euro di bulan Maret tercatat di 48.6, sedikit di bawah estimasi awal 48.7, tapi naik dibanding data final bulan Februari 47.6. Meskipun cenderung menunjukkan kontraksi, tapi penurunan tidak terlalu besar, dan tercatat sebagai yang paling lambat sejak Januari 2023. Minggu depan data diperkirakan kembali turun menjadi 47.4. Sedangkan services diperkirakan turun dari 51.0 menjadi 50.4, tapi tetap ekspansi.
PMI manufaktur Inggris di bulan Maret direvisi naik menjadi 44.9 dari estimasi awal 44.6. Meski terdapat revisi naik, tapi angka tetap paling rendah dalam 17 bulan. Penurunan tersebut mengindikasikan tingkat kontraksi dalam output dan pesanan baru yang meningkat. Minggu depan data diperkirakan turun ke 44.0.
Data Penjualan Rumah dan Pesanan Barang Tahan Lama
Laporan penjualan rumah tunggal baru di AS naik 1.8% secara musiman sebesar 676K di bulan Februari 2025, pulih dari penurunan 6.9% yang direvisi di Januari. Cuaca yang lebih hangat dan turunnya suku bunga KPR mendorong beberapa pembeli kembali ke pasar. Laporan minggu depan diperkirakan naik dari 676K menjadi 680K, dan berpotensi memulihkan dolar jika sesuai ekspektasi.
Pesanan barang tahan lama yang diproduksi di AS mengalami peningkatan di bulan Februari menyusul lonjakan yang direvisi naik di bulan Januari. Ketidakpastian seputar tarif kemungkinan membuat bisnis ragu-ragu untuk meningkatkan pengeluaran untuk peralatan. Data diperkirakan naik menjadi 1.5% di bulan Maret dari 1.0% sebelumnya.
Profit Taking Cukup Terbuka, Kunci Utama Tetap AS dan China!
Untuk sementara, rekor tertinggi tertahan di 3357.60. Namun, perkembangan lebih lanjut dari hubungan dagang AS dan China sepertinya masih akan menjadi topik utama sampai beberapa waktu ke depan. Meskipun Trump dikabarkan melunak setelah menaikkan tarif 245% terhadap China, tapi pihak China memberi syarat untuk membuka jalur diplomasi. Dan kita perlu melihat sampai sejauh mana perkembangan tersebut. Minggu depan data ekonomi relatif ringan, sehingga pasar diperkirakan akan terus mencermati perkembangan hubungan kedua negara, selain geopolitik lain yang juga dominan.
Weekly candle ditutup bullish, menandakan kenaikan berpotensi masih bisa berlanjut. Penembusan di atas 3357 akan lanjut dorong kenaikan. Namun daily candle memberi indikasi akan terjadi koreksi jangka pendek yang diperkirakan akan terjadi di awal pekan. Support 3283 terdekat dan 3205 terjauh, mungkin perlu dicermati. Selama tidak ada aksi nyata dari kesepakatan AS-China, maka koreksi diperkirakan terbatas, dan cenderung membuka ruang untuk kenaikan lebih lanjut. Sebaliknya, kesepakatan AS-China bisa membuat peluang koreksi berlanjut. Dan 3200 mungkin saja ditembus.
Daily Trend : Limited Bearish
Weekly Trend : Strong Bullish
(R) : 3357, 3400, 3435
(S) : 3283, 3205, 3167
Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 65.69, 68.60, 70.66
(S) : 61.64, 57.60, 55.00
AS Perketat Sanksi Iran Jelang Pertemuan Putaran 2
Pasar mungkin sedikit optimis setelah Trump memutuskan menunda diberlakukannya tarif resiprokal untuk mayoritas negara. Tapi pengecualian pada China membuat pasar melihat ketegangan kedua negara yang berpotensi meningkat. Hal itu juga yang membuat kenaikan yang terjadi pada mayoritas pasar cenderung diragukan konsistensinya. Terutama minyak mentah WTI.
Weekly candle ditutup hammer sehingga memberi kesempatan untuk terjadinya rebound lanjutan minggu depan. Secara teori, support 55 cukup kuat dan biasanya setelah ciptakan low baru, maka diikuti dengan rebound. Area 63-65 adalah area yang cukup potensial sebagai target rebound. Tapi hal ini belum tentu terjadi selama ada ketegangan dagang antara AS-China yang membuat kekhawatiran melambatnya ekonomi global tetap terjadi. Apalagi China dikenal sebagai salah satu negara konsumen minyak terbesar. Jika ekonomi China tetap lambat, maka permintaan cenderung melambat, dan itu berarti pertanda negatif untuk minyak. Waspada dengan penurunan berikutnya di bawah 55!
EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD
Weekly Forex Outlook
Doalr terus memainkan peranan penting untuk sejumlah mata uang di tengah ketidakpastian seputar tarif dan hubungan dagang AS-China. Meski dikatakan sudah melunak, tapi pasar tetap butuh konfirmasi untuk memastikannya. Pelemahan lebih lanjut pada dolar akan untungkan Euro, GBP dan juga Yen meskipun secara data ekonomi mungkin setiap Kawasan tidak lebih baik dari data AS. Waspadai pembalikan sewaktu-waktu bisa terjadi, terutama jika diplomasi terjadi antara AS dan China
EURUSD
Bullish Berlanjut
Weekly ditutup bullish dengan kenaikan berhasil tembus 1.12000. Secara teknis, tren lebih cenderung naik, tapi mungkin keputusan ECB untuk pangkas suku bunga bisa menjadi hambatan. Meski demikian support 1.12000 kemungkinan akan diuji dengan singkat sebelum kembali ditentukan oleh pergerakan dolar AS
Resistance : 1.14731, 1.16712, 1.19130
Support : 1.12129, 1.10000, 1.07770
Outlook : Bullish
GBPUSD
Lirik Zona 1.34000
Candle weekly ditutup bullish, berhasil memanfaatkan dolar yang terus melemah. Namun hal itu mungkin akan berubah saat data CPI Inggris dirilis minggu depan. Area 1.32060 akan menjadi penentu. Jika tembus, maka peluang lanjut ke 1.34330 sangat terbuka. Di sisi lain, jika dolar berbalik menguat, maka tekanan akan berbalik pada Pound.
Resistance : 1.34330, 1. 35000, 1.37470
Support : 1.314000, 1.29400, 1.27400
Outlook : Strong Bullish
USDJPY
Potensi Turun
Weekly candle ditutup bearish, dan selanjutnya melirik area 139 sebagai target utama penurunan. Meski demikian, daily cenderung memberi isyarat akan ada rebound lebih dulu setidaknya untuk 1-2 hari ke depan. Resistance 144/145 akan menjadi acuan. Sedangkan 141.600 adalah kunci untuk penurunan.
Resistance : 144.540, 148.114, 152.400
Support : 141.630, 140.000, 139.560
Outlook : Bearish
INDEKS USD
Tekanan Berlanjut, Trade War Kunci Utama
Minggu depan seharusnya relatif tenang bagi market AS karena data ekonomi tidak sesibuk sebelumnya meskipun padat data ekonomi sampai akhir pekan. Kunci utama tetap pada AS dan China. Selama belum ada perkembangan positif, maka dolar kelihatannya berpeluang kembali ditekan turun. Weekly maupun daily menunjukkan arah yang sama. Pelemahan di bawah 99.00 mendominasi. Tapi rebound juga tetap berpeluang!
Outlook : Bearish
NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES
Weekly CFD Indices Outlook
Sampai saat ini masalah tarif belum tuntas dan belum memberi kejelasan. Bahkan dengan penundaan 90 hari resiprokal pun investor kelihatannya masih ragu untuk menganggapnya sebagai permasalahan yang selesai. Hubungan AS dan China, diplomasi negara-negara lain yang sedang berjalan, geopolitik yang juga membayangi membuat kenaikan saham cenderung tertahan. Tapi pasar akan mencermati terus hubungan AS-China. Selama tidak diperoleh kepastian apakah mereka akan bernegosiasi, maka tekanan akan terus membayangi
NIKKEI
Potential Limited Rebound
Meskipun candle Weekly ditutup naik, tapi ada ancaman terkait kelanjutan kenaikannya. Hal ini dikarenakan posisi Wall Street yang belum nyaman untuk naik. Secara umum, resistance 35600 adalah area yang perlu ditembus untuk perkuat potensi naik. Tapi penurunan di bawah 33500 akan membuat peluang bullish terkikis, dan berpotensi dalam tekanan baru.
Resistance : 35600, 36150, 37960
Support : 33900, 33488, 32000
Outlook : Limited Bullish
HANG SENG
Resistance yang Tangguh
Candle Weekly ditutup long lower shadow yang menandakan rejection kuat di zona support. Seharusnya menjadi pertanda bagus untuk kenaikan minggu depan setelah tekanan turun dan gap yang cukup lebar di grafik mingguan. Tapi kenaikan akan sangat bergantung pada stimulus China untuk mendorong indeks di atas 21350 kembali. Jika tidak muncul, maka hanya kesepakatan AS-China yang bisa membantu
Resistance : 22000, 22865. 23400
Support : 20449, 19780, 19000
Outlook : Limited Bearish
NASDAQ
Another Pressure!
Weekly candle ditutup bearish, dan 2 candle terakhir membentuk pola dark cloud cover yang berarti peluang turun kemungkinan kembali dominan. Pasca gagalnya kenaikan di atas 19400 2 minggu lalu, posisi bearish kelihatan masih kuat sehingga peluang turun di bawah 18000 akan kembali mengintai.
Resistance : 18956, 19380, 19970
Support : 17419, 17000, 16460
Outlook : Bearish
DOW JONES
“Three Falling Peaks” Mengancam!
Candle Weekly ditutup bearish, dan 2 candle terakhir membentuk pola dark cloud cover sehingga berpeluang turun lebih lanjut. Lebih kuat lagi jika ternyata kecurigaan kami tentang pola 3 falling peaks terwujud. Kegagalan tembus resistance 31200 akan membuat pola tersebut lebih besar kemungkinan terjadi. Dan diplomasi AS dan China akan menjadi kunci utama dari pergerakan berikutnya
Resistance : 40030, 40703, 41247
Support : 38334, 37400, 36800
Outlook : Strong Bearish
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.