12 - 16 Mei 2025
Market Tunggu Pertemuan AS-China, Akankah Ketegangan Dagang Mencair?
Saat artikel ini ditulis, para pejabat AS dan China sedang bertemu untuk mencairkan bekunya hubungan dagang antar kedua negara ekonomi tinggi.
Meskipun para Analis menyebut bahwa kesepakatan komprehensif tidak mungkin dihasilkan dari satu kali pertemuan, tapi mayoritas berharap akan ada pembatalan sebagian dari tarif yang sangat tinggi. Kedua negara mencoba untuk mengurai ketegangan karena dampak dari tarif terhadap ekonomi sulit untuk diabaikan.
Ekonomi AS terkontraksi 0.3% di kuartal pertama tahun ini, dipicu meningkatnya kekhawatiran bahwa ekonomi akan tergelincir ke dalam resesi karena inflasi dan pengangguran yang lebih tinggi. Dan meskipun ekonomi China tumbuh lebih baik dari perkiraan 5.4% di Q1 tahun ini, bank-bank besar sudah memangkas proyeksi pertumbuhan setahun penuh untuk negara tersebut menjadi hanya sekitar 4%, jauh di bawah target pemerintah China yang masih optimis akan mencapai pertumbuhan 5%.
Trump kemungkinan lebih banyak dirugikan, karena sistem politik China memberi ambang batas “rasa sakit” yang lebih tinggi dan kontrol yang lebih besar atas dukungan kebijakan makro dalam jangka pendek.
Misi utama Wakil PM He Lifeng di pertemuan Sabtu hanya akan mencari kejelasan tentang apa yang diinginkan Trump dan menilai apakah AS berniat merugikan China.
Skenario Paling Mungkin AS Hanya Pangkas Sebagian Tarif. Akankah China Terima?
Para Analis sepakat, pembatalan sebagian tarif akan menjadi salah satu hasil yang paling mungkin dari pertemuan tersebut. Robin Xing, kepala ekonom China di Morgan Stanley, memperkirakan tarif efektif AS untuk barang-barang China bisa diturunkan dari 107% saat ini menjadi 45% di akhir tahun.
Hal senada juga dikatakan oleh Tianchen Xu, ekonom senior di Economist Intelligence Unit. Dia perkirakan AS dan China bisa mengurangi tarif rata-rata tertimbang sekitar 50% dalam waktu dekat.
Dalam konferensi pers pasca penandatanganan kesepakatan dagang dengan Inggris, Trump mengatakan yakin akan melihat akhir pekan yang baik dengan China. Trump menyebut dalam media sosial Truth Social miliknya bahwa tarif 80% untuk China tampaknya tepat, tapi terserah pada Scott Bessent.
Sebaliknya, di sisi China, mereka lebih tegas, mengulang permintaan negara tersebut agar Trump membatalkan semua tarif sepihak terhadap China. Jubir Kementerian Perdagangan China di hari Rabu mengatakan bahwa China tidak akan mengorbankanprinsip untuk mencapai kesepakatan dengan AS, dan kembali mengulang pernyataan bahwa Washington harus memperbaiki kesalahannya dengan menghapus semua tarif sepihak.
China mengklaim bahwa mereka sudah memenuhi persyaratan dalam kesepakatan dagang fase 1 yang dicapai saat jabatan pertama Trump, dan menuduh AS melanggar mandat perjanjian tersebut.
AGENDA DATA EKONOMI
GDP Jepang dan Inggris
Ekonomi Jepang diperkirakan akan menyusut 0.1% di Q1-2025, turun dari kenaikan sebelumnya 0.6% di Q4-2024. Dampak dari ekspor yang terburu-buru sebelum tarif lebih kecil bagi Jepang dibanding eksportir besar lainnya. Karena pertumbuhan yang lemah, BOJ sepertinya akan menunda rencana kenaikan suku bunga. .
GDP Inggris di bulan Februari melonjak 0.5%, bahkan dengan potensi penurunan di bulan Maret, pertumbuhan kuartal pertama terlihat solid. Lonjakan tersebut sebagian disebabkan data manufaktur yang tidak stabil. Kemungkinan pertumbuhan di Q2 stabil, tapi akan melambat, tertolong oleh pengeluaran pemerintah.
UK GDP
15 Mei 2025
Jam 13:00 WIB
JPY GDP
16 Mei 2025
Jam 06:50 WIB
US CPI
13 Mei 2025
Jam 19:30 WIB
US Retail Sales
15 Mei 2025
Jam 19:30 WIB
Fed Chair Powell speaks
15 Mei 2025
Jam 19:40 WIB
Fed Pantau Inflasi Terbaru, Tren Retail Sales Ditunggu
Inflasi mungkin akan menjadi catatan tambahan bagi Fed untuk pertimbangan kebijakan moneter di pertemuan berikutnya. Fed di pertemuan terakhir menjelaskan mereka tidak terburu-buru turunkan suku bunga karena ketidakpastian perdagangan yang bisa menyebabkan pengangguran dan inflasi lebih tinggi.
Inflasi minggu depan kemungkinan masih tetap tinggi. Dicurigai ada tanda-tanda kenaikan harga lebih awal karena tarif mulai berdampak pada biaya.
Sementara penjualan retail bulan Maret sangat kuat karena banyak orang membeli dalam jumlah banyak akibat ketakutan kenaikan harga saat tarif diberlakukan. Data bulan April mungkin akan terlihat dampak lebih lanjut.
Pidato Powell kembali ditunggu investor global
Sikap Powell di pertemuan FOMC minggu lalu menunjukkan bahwa Fed tidak tergesa-gesa dalam memutuskan kebijakannya. Hal ini dikarenakan adanya ketidakpastian dari dampak tarif yang belum diketahui terhadap ekonomi. Namun juga mengakui ada potensi pengangguran dan inflasi yang bisa lebih tinggi.
Di tengah tekanan Presiden Trump, Powell mendapat dukungan dari Parlemen dan juga pasar. Powell mengatakan tidak terganggu oleh kritik sang Presiden. Minggu depan pasar kemungkinan akan kembali mendengarkan pernyataan Powell untuk mengetahui apakah ada perubahan, termasuk jika pertemuan AS-China di akhir pekan berhasil mencapai kesepakatan.
AS-China: Sepakat = Tembus 3250, Tidak Sepakat = Tembus 3430
Semua akan bergantung pada pertemuan AS dan China di akhir pekan. Setelah sebelumnya ditekan dengan kabar kesepakatan dagang AS dan Inggris, kali ini semua menaruh harapan pada pertemuan AS dan China yang akan menjadi cikal bakal meredanya perang dagang kedua kubu. Pertemuan perdana akan menentukan pertemuan lebih lanjut kedua negara untuk membicarakan kesepakatan dagang selanjutnya. Kegagalan menemukan kesepakatan berpotensi membuat emas dibuka gap up, dan berpeluang lanjut naik. Sebaliknya, jika sepakat, maka emas berpeluang di buka gap down, dan support berpotensi ditembus.
Baik Weekly maupun daily sebenarnya memberi indikasi bahwa peluang kenaikan kembali akan mendominasi. Terutama Weekly yang ditutup dengan candle inverse hammer yang biasanya sebagai indikasi berbalik naik setelah 2 minggu berturut-turut terjadi penurunan. Area resistance 3400 dan 3434 akan menjadi penentu dari kenaikan, bisa tembus jika tidak terjadi kesepakatan. Sebaliknya support 3250 dan 3200 menjadi penentu, dan peluang ditembus jika terjadi kesepakatan.
Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 3357, 3434, 3500
(S) : 3250, 3202, 3164
Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 63.50, 65.69, 68.60
(S) : 59.10, 55.00, 52.00
Optimisme Mencairnya Perang Dagang Picu Kenaikan. Awas Berbalik!?
Minyak mentah berjangka berhasil ditutup lebih tinggi minggu lalu, didukung oleh optimisme baru seputar pembicaraan dagang antara AS dan China, juga tanda-tanda ketatnya persediaan. Aksi beli murah dan sentimen yang membaik berhasil mendominasi meskipun hambatan dari makroekonomi dan pasokan dipastikan masih ada dan cukup kuat. Jika AS dan China gagal bersepakat, maka minggu depan harga berpotensi berbalik tertekan turun.
Weekly candle ditutup bullish dan 2 candle terakhir membentuk formasi pola piercing line yang secara teori seharusnya pertanda pembalikan naik setelah tekanan minggu sebelumnya. Ini juga menjadi pemicu bagi peluang double bottom yang bisa terjadi. Konfirmasi cukup membutuhkan penembusan neckline 64 saja untuk lanjutkan kenaikan. Sebaliknya, ancaman turun bisa terjadi saat AS dan China tidak sepakat, dan berpeluang membuat harga dibuka gap down di hari Senin. Waspada dengan area 55-56 yang menjadi support psikologis jika AS dan China gagal sepakat!
EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD
Weekly Forex Outlook
Kita akan memasuki masa kritis di akhir pekan karena pertemuan AS-China dilakukan di akhir pekan. Semua menunggu dan berstatus terbuka untuk tekanan ataupun dorongan naik. Dolar akan menjadi acuan. Jika terjadi kesepakatan AS dan China di akhir pekan, maka pasar berpeluang dibuka gap up untuk dolar minggu depan, dan gap down untuk mayoritas mata uang, kecuali USDJPY yang diuntungkan jika AS dan China sepakat.
EURUSD
Ada Peluang Rebound
Weekly kembali berakhir turun sehingga peluang penurunan diperkirakan berlanjut minggu depan. Namun, pembalikan naik bisa juga terjadi jika AS-China gagal sepakat akhir pekan ini. Bullish butuh kenaikan kembali di atas 1.13800. Tapi jika AS-China sepakat, maka support 1.11000 terancam ditembus.
Resistance : 1.13800, 1.15724, 1.16712
Support : 1.10400, 1.09000, 1.07770
Outlook : Limited Bearish
GBPUSD
Ancaman Masih Membayangi
Candle weekly ditutup shooting star untuk ketiga kalinya secara beruntun. Secara teori, penurunan masih membayangi. Apalagi jika dolar menguat saat AS-China berhasil sepakat. Area 1.31000 berpotensi ditembus. Tapi sebaliknya, kenaikan mungkin bisa terwujud jika AS-China gagal sepakat, sehingga area 1.35000 kemungkinan ditembus.
Resistance : 1.34330, 1. 35000, 1.37470
Support : 1.31400, 1.29400, 1.27400
Outlook : Bearish
USDJPY
Ditentukan Dolar!
Posisi rebound diperkirakan berlanjut jika AS dan China sepakat di akhir pekan. Tapi sebaliknya, jika gagal sepakat, USDJPY berpotensi berbalik turun dengan cepat dan safe haven kemungkinan kembali mengincar yen. Resistance 148 akan menjadi penentu dari kenaikan, sebaliknya support 142 akan tentukan nasib bearish.
Resistance : 147.300, 148.114, 152.400
Support : 144.470, 142.000, 141.630
Outlook : Bullish
INDEKS USD
Pertemuan AS-China Sentimen Utama!
Indeks DXY akhirnya ditutup di atas level 100. Meskipun di hari Jumat penutupan berbalik turun, tapi kenaikan secara akumulatif dominan minggu lalu. Perkembangan positif pada perundingan dagang AS dan China bisa membuat rally berlanjut dan menjadi dorongan yang ditunggu-tunggu oleh Dolar. Sebaliknya, jika pembicaraan tersebut stuck, maka tekanan akan dominan minggu depan. Tekanan lain juga bisa muncul saat data CPI.
Outlook : Bullish
NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES
Weekly CFD Indices Outlook
Sama halnya dengan mata uang, nasib saham akan ditentukan di akhir pekan ini. Jika tercapai kesepakatan, ini akan membuka jalur pertemuan berikutnya yang berarti juga tanda-tanda mencairnya ketegangan kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut. Potensi gap bisa terjadi di pembukaan Senin, dan hanya kesepakatan yang bisa mematahkan pandangan bearish dari sisi teknikal yang membayangi mayoritas indeks saham global.
NIKKEI
Menanti AS dan China
Weekly ditutup bullish tapi memiliki tail bawah lebih panjang dari tail atas yang menandakan bahwa kenaikan bisa saja mulai terhambat. Apalagi jika AS dan China gagal sepakat di akhir pekan. Tekanan turun akan mengancam, dan area 36600 kemungkinan ditembus. Sebaliknya, hanya kesepakatan yang bisa mendorong naik di atas 38000.
Resistance : 37960, 38230, 39000
Support : 36345, 35615, 35000
Outlook : Bullish
HANG SENG
Stimulus vs Trade Deal
Candle Weekly ditutup bullish dan membuka peluang kenaikan lanjutan di atas 23000. Namun kondisi ini juga akan ditentukan dari hasil pertemuan AS-China di akhir pekan. Gagal sepakat akan membuat pembukaan Senin gap down, dan selanjutnya tergantung pada stimulus China. Sebaliknya, jika sepakat, gap up akan mendorong kenaikan lebih mudah karena sentimen cenderung positif
Resistance : 23400, 24000, 24500
Support : 22049, 21349, 20900
Outlook : Bullish
NASDAQ
Bull vs Bear Imbang
Weekly candle juga ditutup doji dan cenderung mirip dengan hanging man. Berarti penurunan pun mengancam, terutama jika AS dan China gagal sepakat. Penurunan di bawah 19300 bahkan menjadi ancaman. Sebaliknya jika AS dan China sepakat, potensi kenaikan akan mendorong harga di atas 21000 dalam waktu dekat.
Resistance : 20534, 20982, 21100
Support : 19456, 19000, 18956
Outlook : Bearish
DOW JONES
Strong Rally vs Strong Pressure!
Candle Weekly ditutup doji, bahkan bisa dikategorikan hanging man dan ini berarti penanda akan terjadinya penurunan setelah kenaikan 2 minggu beruntun. Tentu saja akan bergantung dari hasil pertemuan AS dan China akhir pekan ini. Jika sepakat, Dow berpeluang gap up, dan peluang rally bisa berlanjut karena optimisme berkurangnya tensi perang dagang. Jika tidak sepakat, maka sebaliknya.
Resistance : 41790, 42000, 42779
Support : 41250, 40540, 39861
Outlook : Bearish
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.