Gold (Emas)
Penggerak Pasar
Imbal hasil Treasury AS ditutup rebound pasca penurunan 5 hari berturut-turut. Tapi dolar tetap ditutup melemah meski sempat beredar kabar tentang kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa yang akhirnya disanggah Gedung Putih. Sedangkan data existing home sales AS justru ditutup lemah sehingga melemahnya dolar bisa diakibatkan 2 hal tersebut, yaitu ketidakpastian seputar tarif dan juga data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.
Namun emas kemungkinan turun disebabkan beberapa faktor, yaitu : profit taking karena kenaikan impresif sejak 17 Juli dan nyaris tanpa koreksi, atau redanya safe haven karena rumor kesepakatan dagang AS-Uni Eropa. Sedangkan data ekonomi yang lemah sempat menahan penurunan tersebut dan mendukung rebound.
Jelang Deadline Tarif 1 Agustus
Sejauh ini AS sudah mengkonfirmasi kesepakatan dengan Jepang, bahkan dikatakan sebagai pencapaian terbesar Trump dalam Kerjasama dagang dengan Jepang. Hal ini sempat memicu ekspektasi redanya ketegangan dagang jelang deadline tarif 1 Agustus mendatang. Namun emas tak bergeming, tetap lanjutkan kenaikan hingga 3438 dan bertahan di zona tersebut beberapa waktu. Kondisi ini didukung oleh faktor ketidakpastian tarif yang di sisi lain menekan Uni Eropa karena belum tercapai kesepakatan.
Tapi hal itu berubah di malam hari saat kabar menyebut Uni Eropa hampir mencapai kesepakatan dengan AS untuk tarif 15% untuk barang-barang dari Uni Eropa. Emas pun terkoreksi dengan cepat di bawah 3400. Berita tersebut diredam dengan pernyataan Gedung Putih yang memperingatkan bahwa pembicaraan tentang kesepakatan masih bersifat spekulatif saat ini. Para pejabat menekankan meski diskusi sedang berlangsung, tapi belum ada kerangka kerja atau kesepakatan yang pasti dan masih terlalu dini untuk menarik Kesimpulan.
Nasib Powell Mungkin “Aman” Sementara
Berita lainnya yang juga mungkin menjadi penyebab penurunan ataupun profit taking emas bisa saja datang dari pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Bessent mengatakan bahwa calon Ketua The Fed yang baru yang akan menggantikan Powell kemungkinan akan diumumkan di bulan Desember atau Januari.
Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi pasar yang sempat cemas dengan posisi Powell yang terancam dipecat atau didesak mengundurkan diri. Dengan posisi Powell yang “aman” meski untuk sementara waktu, maka ketegangan di pasar terkait independensi bank sentral kemungkinan sedikit berkurang.
Kenapa Emas Masih Berpeluang Naik?
Ketidakpastian tarif masih membayangi sampai deadline 1 Agustus, meskipun 1 per 1 negara seperti Jepang dan Uni Eropa kemungkinan bisa saja mencapai kesepakatan sebelum deadline tiba. Tapi di sisi lain, seperti ulasan di artikel sebelumnya, dengan terjadinya kesepakatan dagang, maka 1 dari sekian ketidakpastian mulai reda, dan dengan tarif yang kemungkinan lebih kecil dari yang diancamkan Trump, maka ekspektasi inflasi masih terjaga. Dengan kata lain lonjakan inflasi dari dampak tarif akan relatif terbatas sehingga Fed tidak perlu khawatir dengan inflasi yang tidak terkendali, dan peluang penurunan suku bunga kian terbuka.
Faktor lain juga datang dari Scott Bessent. Dia mengatakan bahwa hampir setiap minggu dirinya melakukan komunikasi dengan Powell dan melihat peluang 2 kali penurunan suku bunga tahun ini, mirip dengan dot plot Fed di bulan Juni 2025. Meski suku bunga Juli diperkirakan tetap tidak berubah, tapi pasar mulai mengantisipasi pemangkasan pertama di bulan September 2025.
Data ekonomi yang lemah di sisi perumahan, juga angka inflasi yang stabil dan pasar tenaga kerja yang lebih rendah memperkuat alasan untuk Fed diperkirakan akan memangkas suku bunganya tahun ini.
Ketidakpastian geopolitik mungkin menjadi alasan terakhir karena tidak diharapkan terjadi perang. Tapi jika tetap bergulir, maka safe haven kembali aktif. Sedangkan jika tidak terjadi perang, maka harga minyak yang lebih rendah akan mendukung inflasi yang lebih lunak sehingga membuka peluang lebih besar untuk Fed turunkan suku bunga.
Jadi, penurunan kemungkinan relatif terbatas dan bersifat koreksi turun sementara, sedangkan tren utama diperkirakan emas masih akan bullish beberapa waktu ke depan.
Fokus Malam Ini
Investor akan mencermati data PMI services dan manufacture yang diterbitkan S&P Global (swasta) di jam 20.45 WIB. Manufacture diperkirakan turun tipis dari 52.9 menjadi 52.7, sedangkan services diperkirakan naik dari 52.9 menjadi 53.0. Jika data lebih lemah dari ekspektasi, maka emas berpeluang naik. Sebaliknya, jika data lebih tinggi dari ekspektasi, maka emas berpeluang turun.
Jangan lengah dengan perkembangan tarif dan kesepakatan dagang dari AS dengan beberapa negara lain, terutama Uni Eropa yang masih menunggu hasil negosiasi!
Note : Tetap waspada dengan volatilitas besar pada market yang sewaktu-waktu bisa tiba-tiba berubah!
Analisis Teknikal Gold
Candlestick daily ditutup bearish setelah kenaikan terhambat di level 3438. Awalnya penurunan tertahan di 3405 untuk beberapa lama, dan sempat rebound hingga 3420 setelah data existing home sales dirilis lebih rendah dari ekspektasi. Namun di malam hari penurunan berlanjut hingga 3381 dengan cepat karena Uni Eropa dikabarkan hampir mencapai kesepakatan dagang dengan AS dan tarif 15% sebagai bagian dari kesepakatan tarif.
Namun akhirnya kabar tersebut ditepis pihak Gedung Putih yang mengatakan bahwa pembicaraan tentang kesepakatan masih bersifat spekulatif. Meski demikian, support 3379 bertahan sampai penutupan, dan emas sedikit rebound. Support 3371 dan 3345 masih terancam, terutama jika penurunan berlanjut di bawah 3379. Sebaliknya, kenaikan bisa kembali mendominasi jika harga berhasil rebound dan minimal ditutup di atas 3420 kembali.
Di H4, penurunan secara umum masih sesuai dengan perkiraan. Area hijau di 3375-3393 sejak tadi malam hingga pagi ini cenderung bertahan, dan jika tetap efektif seharusnya secara teori mulai rebound dengan kembali dekati resistance 3405 yang terdekat atau 3420 lebih lanjut.
Namun, negosiasi dagang yang masih berlanjut antara Uni Eropa dengan AS kemungkinan menjadi hambatan bila benar-benar tercapai kesepakatan. Safe haven kemungkinan reda untuk beberapa waktu, meskipun bukan menjadi faktor utama yang membuat bearish menjadi dominan. Ketidakpastian seputar tarif yang kian dekat dengan deadline 1 Agustus dan juga ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral tetap kokoh menahan penurunan terlalu tajam.
Skenario bearish untuk sementara kemungkinan mendominasi, terlebih di malam hari rilis data PMI kemungkinan bisa menjadi batu sandungan kedua untuk bullish emas dalam jangka pendek. Dengan demikian untuk sementara sell direkomendasikan, terutama jika terjadi penurunan lebih lanjut di bawah 3370-3372. Potensi penurunan terjauh kemungkinan melirik zona merah yang ada di kisaran 3345-3358.
Sebaliknya, Anda bisa exit dari sell dan mulai kembali incar buy (switch to buy) jika penurunan sudah mendekati zona merah tersebut, atau jika terjadi kenaikan di atas 3415-3418 (asumsi tembus 3420 bisa segera switch strategi menjadi BUY). Kenaikan akan lebih optimal jika didukung data PMI yang lebih lemah dari perkiraan.
Per jam 10.40 WIB, harga berada di 3384.20, dengan high di 3393.34 dan low 3374.66. Kasus untuk bullish tetap kuat meskipun terjadi penurunan kembali di bawah 3400. Hal ini dikarenakan faktor fundamental yang masih cenderung mendukung untuk emas naik sehingga penurunan dianggap sebagai profit taking ataupun koreksi yang wajar mengingat kenaikan yang cukup impresif sejak hari Kamis, 17 Juli 2025.
Fibonacci Retracement (FR) terbaru ditarik dari bottom 3345 ke puncak 3433. Secara teori, belum ada penembusan di bawah FR 61.8% 3379 meskipun pagi ini low sempat sentuh 3474.66 saat artikel ditulis. Hal ini belum dikatakan tembus karena harga masih bergerak di atas 3479. Secara teori, rebound naik harusnya kembali terjadi, didukung dengan posisi rsi yang lebih tinggi (higher low), sedangkan harga cenderung low yang lebih rendah (lower low). Biasanya ini sebagai indikasi rebound dari bullish divergence.
Tapi rebound kali ini kemungkinan masih relatif terbatas sehingga short term sell bisa dilakukan jika terjadi rebound ke kisaran 3400-3405, dengan asumsi bahwa hal itu didukung dengan potensi H&S yang ada di H1 sehingga mendukung penurunan jangka pendek. Termasuk juga secara perhitungan kemungkinan koreksi wave (iv) yang masih bisa terjadi sehingga pantulan jangka pendek di anggap peluang sell.
Selanjutnya harus waspada jika ternyata di malam hari data ekonomi lebih rendah dari ekspektasi, atau harga sudah lebih dulu turun dekati area yang dicurigai sebagai support kuat atau demand kuat di kisaran 3345-3358. Sebaiknya exit dari posisi sell saat harga sudah cukup dekat dengan area support, lalu pertimbangkan buy dengan catatan tunggu sampai muncul reversal candle seperti inverted hammer, hammer, ataupun bullish engulfing yang lebih kuat mendorong rebound.
Strategi sell hanya direkomendasikan jangka pendek dengan target maksimum di zona 3345-3358, tidak disarankan untuk sell jangka panjang di tengah ketidakpastian yang mendukung emas naik sebagai safe haven dan juga ekspektasi penurunan suku bunga.
Untuk malam hari sebaiknya Anda fokus perhatikan catatan kami di grafik H4!
Trading Strategy:
Opsi SELL on Rally
Entry: 3406.00 – 3408.00
(atau cek di artikel untuk opsi lainnya)
Target/Reward : 3394.00 ($12 - $14)
(follow/pertahankan SELL jika tembus 3380.00,
Target terdekat 3372, terjauh 3360, SL sesuaikan kebutuhan)
Stop Loss: 3414.00 ($6 - $8)
(ideal 3-5 poin di atas 3413.00)
Risk Reward: 1: 2
Opsi BUY jika support tidak ditembus
Entry : 3347.00 – 3349.00
(atau cek di artikel untuk area alternatif )
Target/Reward: 3361.00 ($12 - $14)
Stop Loss: 3341.00 ($6 - $8)
(ideal SL 3-5 poin di bawah 3340)
Risk Reward: 1: 2
Disclaimer: Artikel ini berupa pandangan Agrodana Research, Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan atau menjual market tertentu. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
Research & Analysis PT Agrodana Futures