11 - 15 Agustus 2025
Inflasi atau Tenaga Kerja? Bowman Bongkar Alasan Dukung ‘Cut Rate’ Lebih Cepat
Gubernur The Fed, Michelle Bowman kembali vokal. Dia mempertegas seruannya untuk memangkas suku bunga, mendesak bank sentral untuk bergerak lebih cepat karena pasar kerja yang melemah.
Hal ini dipicu angka pekerjaan yang dirilis beberapa waktu lalu yang lebih lemah dari perkiraan, dan bahkan revisi turun yang cukup drastis. Bowman mengatakannya di hari Sabtu dalam sebuah pidato di sebuah konferensi bankir di Colorado Springs.
Dalam pernyataannya, dia menjelaskan kenapa dirinya dan Gubernur Fed Christopher Waller tidak setuju dengan keputusan Fed yang mempertahankan suku bunga di akhir Juli.
Bowman dan Waller memilih untuk memangkas suku bunga di saat lainnya mendukung untuk pertahankan. Perbedaan pendapat tersebut menjadi yang pertama kalinya dalam 32 tahun terakhir. Di saat dua gubernur menentang keputusan mayoritas.
Bowman awalnya menentang penurunan suku bunga karena khawatir inflasi yang tinggi. Tapi saat ini dia mengatakan risiko yang lebih besar adalah gambaran tenaga kerja yang goyah di AS.
Selama akhir pekan, dia memberi isyarat akan mendukung Fed untuk bergerak lebih cepat untuk turunkan suku bunga jika data tenaga kerja kembali turun sebelum FOMC September.
Efek Miran, JP Morgan Kini Proyeksi 3 Kali Penurunan Suku Bunga di 2025!
Posisi Adriana Kugler di Gubernur Fed resmi diganti oleh Stephen Miran, ketua Dewan Penasihat Ekonomi presiden setelah Kugler mengumumkan pengunduran diri di hari Jumat, awal bulan. Hal ini memicu reaksi dan respon dari beberapa bank yang mengubah pandangannya tentang prospek penurunan suku bunga Fed.
Ekonom utama JPMorgan Chase & Co., Michael Feroli, saat ini memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga 3 kali di tahun 2025, dimulai September, sebesar 25 bps. Awalnya Feroli hanya memperkirakan Fed hanya akan memangkas 1 kali saja di bulan Desember. Ekonom JPMorgan secara eksplisit mengaitkan perubahan tersebut dengan keputusan Trump untuk memilih Miran mengisi jabatan kosong di Gubernur Fed. Trump mengatakan Miran hanya akan menjabat sampai Januari, sesuai dengan masa jabatan Kugler yang sebelumnya mengundurkan diri per 8 Agustus.
Meskipun Miran di posisi sebelumnya pernah berargumen supaya Fed tetap pertahankan suku bunga tinggi, Feroli ragu bahwa ekonom lulusan Harvard tersebut masih pertahankan pandangannya
Baru-baru ini Miran membantah anggapan bahwa pungutan tarif yang diberlakukan Trump sejak dilantik akan menyebabkan kenaikan inflasi yang signifikan.
Dengan masuknya Miran di Dewan Gubernur Fed, Feroli memperkirakan akan membuat dukungan untuk Bowman dan Waller yang sama-sama mendukung penurunan suku bunga lebih cepat.
AGENDA DATA EKONOMI
CNY & JPY Data
Data Jumat dari China akan menyoroti melambatnya aktivitas. Harga rumah turun lebih cepat dalam beberapa bulan terakhir, dan tanpa kebijakan baru, kemungkinan tren pelemahan bisa berlanjut. Industrial production diperkirakan melambat menjadi 6.2% y/y. Sedangkan retail sales bisa turun menjadi 4.6% y/y karena efek kebijakan yang memudar.
Sementara Jepang akan merilis GDP Q2. Data diperkirakan tumbuh moderat 0.1% setelah sempat terkontraksi 0.2% di kuartal pertama. Sebagai catatan, ekspor yang lemah bisa membebani pertumbuhan, tapi kemungkinan rebound dalam sektor jasa dan konsumsi swasta akan memberi dukungan untuk pemulihan. Data tersebut bisa pengaruhi peluang kenaikan suku bunga BOJ Oktober
UK GDP
14 Agustus 2025
Jam 13:00 WIB
EUR GDP
14 Agustus 2025
Jam 16:00 WIB
US CPI
12 Agustus 2025
Jam 19:30 WIB
US PPI
14 Agustus 2025
Jam 19:30 WIB
JPY GDP
15 Agustus 2025
Jam 06:50 WIB
US Retail Sales
15 Agustus 2025
Jam 19:30 WIB
EUR & UK Data
Eropa dan Inggris akan fokus dengan data GDP. Di Inggris, data pekerjaan akan lebih dulu rilis di hari Selasa yang diperkirakan menjadi kunci setelah keputusan BOE minggu lalu serta perkiraan yang sudah diperbarui. BOE tetap tenang melihat pasar kerja Agustus, meskipun saat gaji terus menurun. Penurunan tajam dalam rekrutmen bisa saja berlanjut, meskipun angka-angka tersebut sering direvisi di laporan berikutnya.
GDP menyusul kemudian di mana Q1 mengalami kenaikan ekspor jelang tarif AS, tapi di Q2 lebih lemah. Aktivitas di Inggris dan Eropa secara keseluruhan kemungkinan tumbuh moderat di musim semi.
US Data
Data inflasi AS menjadi fokus utamanya, dan dirilis hari Selasa dan PPI di hari berikutnya. Di bulan Juni, harga barang inti (ex otomotif) naik 0.6% m/m, kenaikan terbesar sejak Februari 2022. Juli kemungkinan mengalami kenaikan yang sama, di mana otomotif diperkirakan akan mendorong inflasi yang lebih tinggi. Retail sales di hari Jumat kemungkinan akan menunjukkan melambatnya pembelian. Tapi penjualan mobil yang kuat bisa mendorong kenaikan.
Fed mungkin tidak akan mengulangi inflasi 9% yang disebabkan guncangan pasokan di tahun 2021/2022. Faktor-faktor utama seperti harga minyak, harga sewa rumah, dan pertumbuhan upah yang saat itu memicu inflasi, saat ini justru mendingin dan bisa membantu imbangi efek tarif dalam beberapa bulan mendatang.
Inflasi & Geopolitik Sentimen Utama! Penurunan Diperkirakan Mulai Terbatas!
Ada 2 hal utama yang akan menjadi pantauan pasar minggu depan, yaitu inflasi dan geopolitik. Geopolitik akan mencermati deadline gencatan senjata tarif AS-China 12 Agustus dan juga pertemuan Trump-Putin di Alaska hari Jumat. Ketidakpastian geopolitik akan membuat emas dengan mudah naik. Tapi redanya geopolitik akan menghambat rally. Namun secara umum, CPI tidak bisa diabaikan. Data yang lebih lemah akan semakin memperkuat alasan Fed untuk cut rate segera dan itu positif untuk emas. Sebaliknya data yang lebih kuat akan menunda ekspektasi tersebut.
Weekly candle ditutup bullish, menandakan pembalikan naik minggu lalu berhasil terkonfirmasi. Secara teori seharusnya kita masih akan melihat kenaikan lebih lanjut. Tapi mengingat pasar sensitif pada data ekonomi dan geopolitik, maka kekuatan kenaikan mungkin akan bergantung pada perkembangan fundamental. Resistance utama 3451 adalah petunjuk. Jika berhasil ditembus, kita semakin dekat dengan rekor baru. Sebaliknya, support utama akan ada di 3300. Penurunan berjenjang di bawah 3370 ataupun 3355 diperkirakan akan terhambat di zona ini, kecuali jika CPI dirilis melonjak di atas 3.0%.
Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 3451, 3500, 3550
(S) : 3355, 3300, 3282
Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Bearish
(R) : 67.72, 69.70, 72.50
(S) : 62.60, 60.00, 57.00
Trump-Putin Meeting Kunci Utama! Kegagalan Damai Membayangi!
Secara umum, harga minyak mengalami penurunan di minggu lalu setelah kabar tentang rencana pertemuan AS-Rusia untuk bahas kesepakatan damai Rusia-Ukraina diumumkan. Pasar mengharapkan kesepakatan bisa terwujud sehingga pasar menganggap geopolitik berpotensi mendingin. Tapi mungkin ini hanya akan menjadi angan-angan karena di akhir pekan Zelenskyy menolak untuk menyerahkan beberapa wilayah yang diminta Rusia sebagai syarat perdamaian. Pasar akan mencari tahu bagaimana cara Trump menekan Putin, karena sanksi belum juga diumumkan meski lewat deadline 8 Agustus.
Weekly candle ditutup bearish dan mengkonfirmasi pola penurunan yang sebelumnya tertunda. Secara teori, tekanan turun akan mendominasi dan penembusan di bawah level 62 akan mempermudah penurunan tersebut. Kita mungkin bisa melihat zona di bawah 60 jika gencatan senjata jadi terwujud. Sebaliknya, kenaikan kembali di atas 72 sangat mungkin jika tidak terjadi kesepakatan. Tapi secara umum kami perkirakan kenaikan akan berjalan singkat mengingat OPEC+ dan AS kemungkinan berada dalam posisi ”mengendalikan harga”.
EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD
Weekly Forex Outlook
Semua akan fokus kembali pada data ekonomi AS dan juga perkembangan geopolitik terkait pertemuan Trump dan Putin minggu depan. Dolar kemungkinan akan berfluktuasi mengingat agenda utama data ekonomi akan cermati CPI, sedangkan proses perpanjangan gencatan senjata AS-China dan juga pertemuan Trump-Putin kemungkinan akan sensitif bagi proses perdamaian dan kepastian secara keseluruhan. CPI yang lebih lemah akan mendukung penurunan suku bunga
EURUSD
Rebound Expected
Euro rebound secara keseluruhan di minggu lalu meskipun kenaikan terhambat di hari Jumat. Namun kenaikan di atas 1.17800 minggu depan bisa mengubah pola tersebut. Kenaikan akan lebih mudah jika dolar tetap lemah. Tapi waspadai penurunan di bawah 1.15000 akan mengancam penurunan lebih lanjut.
Resistance : 1.17697, 1.18200, 1.19640
Support : 1.14700, 1.13900, 1.12800
Outlook : Limited Bearish
GBPUSD
Bullish Engulfing Weekly
Pound berhasil keluar dari tekanan setelah BOE pangkas suku bunga dan Bailey tidak memberi indikasi penurunan lebih lanjut. Tapi hal ini mungkin akan berubah seandainya data Inggris minggu depan tunjukkan pelemahan. Resistance 1.35880 akan menjadi area wajib tembus untuk memperkuat kenaikan. Sebaliknya, support 1.32500 pertanda bahaya!
Resistance : 1.35600, 1.37800, 1.39500
Support : 1.32500, 1.31400, 1.29710
Outlook : Bullish
USDJPY
Fokus CPI AS
Sepertinya inflasi AS cenderung bisa memberi petunjuk tren daripada data domestik Jepang sendiri. Hal ini karena naik turunnya US Treasury Yield pasca CPI minggu depan akan lebih memberi gambaran bagi Yen. Resistance 150.700 bisa muncul jika CPI AS lebih tinggi. Dan 144.800 bisa muncul jika CPI AS turun.
Resistance : 149.500, 150.755, 153.395
Support : 146.700, 144.847, 142.671
Outlook : Bearish
INDEKS USD
CPI, Truce Extension, Geopolitik
Dolar sepertinya masih akan menghadapi beberapa agenda ke depan yang cenderung menghambat. Terlebih jika melihat kasus untuk potensi penurunan suku bunga Fed semakin kuat. Kenaikan daily kemungkinan rebound sesaat dan diperkirakan terbatas. Area 98.500-99.500 diharapkan efektif menahan rebound, dan penurunan di bawah 97 akan memudahkannya kembali ke jalur pelemahan. Data CPI yang lebih lemah akan dukung pelemahan
Outlook : Limited Bullish
NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES
Weekly CFD Indices Outlook
Kita memasuki minggu yang tidak kalah penting dari minggu pertama saat data NFP dirilis. Inflasi AS akan menjadi fokus utama dari sisi data, dan deadline gencatan senjata tarif AS-China di 12 Agustus fokus lainnya yang perlu dicermati. Ketidakpastian geopolitik dan tarif akan menghambat rally, tapi ekspektasi penurunan suku bunga yang semakin kuat akan mempertahankan saham dari penurunan ekstrim.
NIKKEI
Bullish Test Resistance
Candle weekly ditutup bullish setelah kenaikan mendominasi sampai akhir pekan kemarin, dipicu oleh kenaikan pasar saham AS yang berbalik rally di penutupan akhir pekan. Resistance 42475 kemungkinan diuji. Dan penembusan zona ini akan memudahkan Nikkei lanjutkan kenaikan. Tapi jika gagal, maka waspadai pembalikan turun.
Resistance : 42475, 43000, 43500
Support : 41800, 41300, 40500
Outlook : Bullish
HANG SENG
Tunggu ‘Truce Extension’
Eforia Wall Street untuk merespon peluang penurunan suku bunga sepertinya belum tentu akan berdampak langsung pada Hang Seng, karena pasar yang masih cemas tunggu apakah gencatan senjata diperpanjang atau tidak. Perpanjangan akan membuat saham naik, dan penembusan 25738 akan mempermudah saham kembali ke jalur kenaikan. Ketidakpastian akan menunda kenaikan tersebut
Resistance : 25500, 25800, 26500
Support : 24300, 23600, 23000
Outlook : Bullish
NASDAQ
Correction Done!
Weekly ditutup candle bullish, menandakan pembalikan yang cepat setelah sempat turun minggu sebelumnya. Ini menandakan peluang koreksi sepertinya sudah selesai, dan peluang V-pattern di weekly chart berpotensi lanjutkan kenaikannya. Inflasi yang lebih rendah akan memperkuat ekspektasi cut rate, dan akan positif untuk saham
Resistance : 23843, 24400, 25000
Support : 23340, 22850, 22300
Outlook : Limited Bearish
DOW JONES
Profit Taking vs Panic Selling?
Kabar buruknya adalah ketidakpastian geopolitik masih membayangi ke depan, termasuk gencatan senjata perang dagang antara AS-China yang segera jatuh tempo 12 Agustus yang belum jelas. Tapi kabar baiknya eforia penurunan suku bunga Fed yang lebih cepat kemungkinan mendukung saham rally. Dow butuh trigger untuk tembus 45300, dan itu akan bergantung pada CPI minggu depan
Resistance : 44400, 45000, 45500
Support : 44000, 43300, 42800
Outlook : Bullish
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.