Weekly Newsletter Ed. 277

Published on 10/12/2025


13 - 17 Oktober 2025


Trump Meradang, Naikkan Tarif 100%, Perang Dagang AS-China Kembali Panas!

china us tariff

Kabar ini datang di hari Jumat malam saat Trump meradang dan langsung merespon terhadap kebijakan China yang dituduh secara tiba-tiba menerapkan kontrol ketat terhadap ekspor mineral tanah jarang. Trump menilai peraturan tersebut diberlakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya sehingga berdampak pada dinamika perdagangan global.

Presiden Trump umumkan tanggapan signifikan terhadap tindakan China tersebut dengan berlakukan tarif 100% atas barang-barang China mulai 1 November 2025. Keputusan tersebut diambil untuk merespon pembatasan ekspor logam langka dan teknologi yang dilakukan Beijing. Tarif tersebut akan ditambahkan ke tarif yang sudah ada, ini berarti China terancam tarif 130%, sedikit lebih rendah dengan tarif resiprokal yang sempat diumumkan April 2025.

Logam tanah jarang merupakan komponen kritis dalam produksi berbagai produk, mulai smartphone dan kendaraan listrik, sampai teknologi energi terbarukan..

Reaksi Trump membuat sengketa perdagangan antara kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut kembali memanas sehingga berdampak pada penurunan pasar saham AS. Nasdaq turun 3,6% dan S&P 500 turun sebesar 2,7%.  Di sisi lain, tindakan China berpotensi menghambat perkembangan chip yang menjadi komponen utama untuk perkembangan teknologi AI.

Aturan Ketat China Bisa Hambat Pasokan Chip Pendukung Teknologi AI

Dengan aturan baru yang diberlakukan China terkait ekspor logam tanah jarang, membuat perusahaan chip di AS mengaku perusahaan tersebut masih mencoba menilai potensi dampak yang ditimbulkan. Risiko terbesar yang dihadapi perusahaan adalah naiknya harga magnet yang bergantung pada logam tanah jarang yang merupakan komponen penting bagi rantai pasokan semikonduktor.

Bahkan perusahaan chip AS lainnya menyebut bahwa perusahaan sedang mengidentifikasi produk mana yang mengandung logam tanah jarang dari China. Kekhawatiran muncul terkait persyaratan lisensi dari China bisa melumpuhkan rantai pasokannya.

Aturan baru dari China terkait ekspor tanah jarang ini membuat perusahaan asing nantinya wajib untuk mendapat persetujuan material apapun yang mengandung logam tanah jarang China. Bahkan secara eksplisit menyebutkan komponen yang digunakan untuk membuat chip computer tertentu dan memajukan penelitian AI dengan aplikasi militer

Trump menyebut bahwa tarif 100% tersebut tidak akan diberlakukan jika China melonggarkan pembatasannya.

Tapi Trump tidak berkomitmen tentang hal itu. Termasuk klarifikasi tentang pertemuannya dengan Xi Jinping di bulan November. Trump menyebut tidak membatalkan, tapi semua tergantung perkembangan.

Pasar ekuitas kembali dalam kekhawatiran baru tentang hubungan dagang AS-China di tengah shutdown yang masih berjalan.

ai tech
world-monetary

AGENDA DATA EKONOMI

federal-reserve-dollar-bill

UK GDP & EUR CPI

Kita kembali dengan fokus beberapa data yang dirilis dari Inggris dan Eropa. Data tenaga kerja Inggris di hari Selasa dan produksi industri (Rabu) keduanya krusial untuk menilai apakah proyeksi dari BOE sudah diperhitungkan.

Pemangkasan suku bunga tidak lagi menjadi prioritas bagi BOE karena inflasi yang masih tinggi, terutama inflasi makanan yang diperkirakan memberatkan warga Inggris. Pertumbuhan Inggris diperkirakan tetap stagnan.

Sedangkan Eropa akan merilis inflasi zona Euro di hari Jumat, tapi pidato Lagarde di hari Kamis paling utama. Lagarde diperkirakan akan bahas gejolak pasar terbaru dan risiko pada pertumbuhan. Situasi politik di Prancis mungkin bisa memberi pemulihan bagi Euro untuk jangka pendek

UK GDP

16 Okt 2025
Jam 13:00 WIB 

EUR CPI

17 Okt 2025
Jam 16:00 WIB 

FED Chair Powell speaks

14 Okt 2025
Jam 22:30 WIB 

BOE Bailey speaks

15 Okt 2025
Jam 00:00 WIB 

US CPI

15 Okt 2025
(potensil dirilis, tapi tanggal bisa berubah)

Data AS lainnya masih belum jelas rilis atau tidak

Central Bank Speaks

Selain tentunya pidato dari Gubernur BOE Andrew Bailey, Presiden ECB Christine Lagarde, pasar juga akan memperhatikan pidato Ketua Fed Jerome Powell. Minggu lalu pidato hanya sekedar pembukaan di acara komunitas perbankan dan tidak memberi pernyataan tentang kebijakan moneter.

Minggu depan kemungkinan pidato dari pejabat bank sentral menjadi perhatian karena shutdown yang masih berjalan membuat BLS diragukan merilis data ekonomi penting.

Pidato Powell, Bowman, Waller dan Barr menjadi prioritas. Apalagi Waller dan Bowman saat ini menjadi kandidat pengganti Powell kemudian hari setelah menjalani proses wawancara dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

US CPI & PPI (tentatif)

Deadlock yang kembali terjadi di DPR sampai akhir pekan tidak membuat kabar bagus segera terwujud dalam waktu dekat terkait re-opening pemerintah. Hal ini membuat beberapa data ekonomi penting yang seharusnya dirilis minggu depan diragukan untuk dirilis.

Jika DPR di tanggal 14 Okt berhasil menyepakati RUU anggaran dan membuat pemerintah kembali dibuka, maka seharusnya kita akan berhadapan dengan beberapa data seperti retail sales, PPI, CPI dan juga jobless claims. Tapi karena BLS masih tutup selama shutdown, maka data-data tersebut kemungkinan ditunda lagi. Tapi kabar baiknya BLS di hari Jumat menyebut bahwa kemungkinan mereka akan tetap rilis khusus data CPI minggu depan. Tapi agenda rilis kemungkinan mundur dari 15 Okt .

gold-bullion-bars

“Dip Is Your Friend!”, Faktor Pendukung Tetap Kuat, Ketegangan AS-China, Powell speaks, CPI Fokus utama!

Aksi profit taking yang sempat terjadi di hari Kamis sepertinya tidak membuat bullish emas goyah. Harga berhasil ‘comeback’ di hari Jumat dipicu oleh kekhawatiran baru tentang hubungan dagang AS-China yang juga mengancam kesepakatan gencatan senjata tarif antara keduanya yang seharusnya berjalan sampai November. Hal ini kemungkinan menjadi faktor dukungan tambahan untuk emas lanjutkan kenaikan. Shutdown AS yang berlanjut, perkembangan hubungan AS-China, Pidato Powell dan juga data inflasi AS kemungkinan jadi concern utama minggu depan. Selama ketegangan berlanjut, maka kunci lainnya hanya memastikan apakah inflasi benar dirilis, dan apakah inflasi mendukung pemangkasan suku bunga Fed.

Dengan weekly candle ditutup bullish, daily candle juga berakhir dengan bullish, maka kita mungkin berpotensi kembali mendapat kejutan dari rally emas. Area 4100 kemungkinan bisa muncul jika 3 faktor tersebut saling mendukung, yaitu ketegangan AS-China berlanjut, Powell lebih dovish dan beri isyarat pemangkasan berikutnya bisa terjadi, dan inflasi (jika rilis) yang melunak. Koreksi mungkin terjadi, tapi relatif tetap terbatas dan bersifat sementara.

Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Strong Bullish
(R) : 4038, 4059, 4100
(S) : 3979, 3947, 3860

Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Strong Bullish
(R) : 61.40, 63.72, 65.37
(S) : 55.09, 53.00, 51.73

Perdamaian Gaza, Kekhawatiran baru Perang Dagang, Minyak Di Bawah $60

Israel dan Hamas umumkan gencatan senjata permanen, harga minyak pun turun sesuai rencana Trump. Turunnya harga minyak membuat Trump optimis Rusia-Ukraina bisa selesai. Dengan harga minyak yang lebih rendah juga membuat Trump bisa mengharapkan inflasi nantinya lebih rendah, sehingga Fed bisa kembali turunkan suku bunga, terlepas dampak tarif pada inflasi yang membayangi.

Di sisi lain, harga minyak juga turun dari ketegangan baru antara AS-China sehingga membuat ketidakpastian membayangi di tengah lemahnya permintaan global.

Weekly ditutup turun, demikian juga dengan daily candle, dan harga berhasil tembus di bawah $60. Secara teknis, area $55-57 adalah support psikologis. Jika ditembus, maka kita bisa melihat area 53 atau bahkan jauh lebih rendah. Sebaliknya, jika area 55 tidak ditembus, maka waspadai rebound teknis ke zona $60 kembali, dan juga resistance $62.


EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD

Weekly Forex Outlook

Hubungan dagang AS-China kembali memanas setelah Trump merespon tindakan pengetatan ekspor tanah jarang China dengan pengenaan tarif 100%. Meski keputusan tersebut bersifat fleksibel, tapi ketegangan ini kemungkinan masih membayangi minggu depan dan itu membuat kondisi pasar semakin tidak menentu oleh shutdown dan juga ketegangan baru AS-China. Yen mungkin diuntungkan sebagai safe haven, tapi rencana stimulus fiskal bisa mencegah penurunan.

euro-inflation-interest
EURUSD
Rebound Terbatas

Kabar baiknya Jumat berhasil rebound karena dolar berbalik melemah. Tapi kabar buruknya Weekly candle tetap bearish sehingga potensi penurunan masih membayangi Euro minggu depan. Situasi politik di Prancis tidak mudah. Meski ada harapan pulih dari tekanan, tapi kenaikan diragukan cukup kuat, kecuali resistance 1.17300 berhasil tembus

Resistance :  1.17300, 1.18200, 1.19640

Support  :  1.15370, 1.13900, 1.12800

Outlook : Bearish

uk-economy-inflation-rate
GBPUSD
Rebound Terbatas

Nasibnya sama dengan Euro di mana kenaikan berhasil terjadi di hari Jumat setelah dolar berbalik melemah. Tapi weekly juga tetap ditutup bearish sehingga ancaman penurunan di bawah 1.32600 bisa kembali terjadi. Namun, jika dolar terus melemah, lalu data Inggris lebih baik, maka penguatan bisa terjadi. Resistance 1.34900 wajib ditembus agar kenaikan lebih kuat

Resistance :  1.34900, 1.35800, 1.37800

Support  :  1.32500, 1.31400, 1.30000

Outlook : Limited Bullish

yen-banknotes
USDJPY
US Yield vs Stimulus

Beruntung kenaikan terhenti karena penurunan US Yield di malam hari sehingga intervensi yen tidak diperlukan. USDJPY berhasil turun ke zona 151 setelah kenaikan sentuh 153 menyambut kemenangan Takaichi terhenti. Yen menjadi safe haven saat terjadi ketidakpastian. Tapi stimulus fiskal melemahkan

Resistance :  153.395, 155.000, 158.875

Support : 149.225, 146.570, 144.840

Outlook : Bullish

usdollar-economy
INDEKS USD
Panasnya AS-China di tengah Shutdown AS

Kabar baiknya adalah dolar ditutup turun di hari Jumat setelah Trump umumkan tarif 100% merespon tindakan China. Kekhawatiran perang dagang memicu ketidakpastian baru yang membuat pasar merespon negatif termasuk pada dolar. Jika tekanan berlanjut, maka area 96.50 kembali berpeluang muncul. Sebaliknya jika ketegangan mereda, kenaikan ke zona 99 kemungkinan kembali terbuka. Tapi jika CPI dirilis, maka nasibnya akan bergantung pada data tersebut

Outlook : Limited Bullish

NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES

Weekly CFD Indices Outlook

Ancaman baru terkait perang dagang antara AS-China berhasil membuat indeks saham AS ditutup turun tajam di hari Jumat, menutup kenaikan yang dicapainya sepanjang minggu lalu hanya dari penurunan 1 hari. Minggu depan pasar akan mencermati perkembangan keduanya. Sedangkan Nikkei mungkin sedikit diuntungkan karena ada harapan dari PM Jepang yang baru untuk membahas stimulus fiskal setelah dilantik. Data CPI AS juga akan dinantikan jka benar rilis.

japan-asset-inflation
NIKKEI
Eksternal vs domestik

Secara teknis, kita melihat penurunan yang dipengaruhi ancaman memanasnya perang dagang AS-China ikut membantu menutupi gap yang terjadi di hari Senin. Tapi di sisi domestik, Nikkei masih punya alasan untuk tetap naik. Pidato perdana Takaichi setelah resmi jadi PM Jepang kemungkinan dinantikan, dan stimulus fiskal bisa mendorong indeks naik

Resistance : 47000, 47500, 48000

Support  :  45500, 44500, 44000

Outlook : Limited Bearish

hongkong flag
HANG SENG
AS-China Memanas

Candle weekly ditutup turun setelah tekanan di hari Jumat membuat indeks tidak berkutik. Dengan penurunan besar di Wall Street kemungkinan Hang Seng akan dibuka gap down minggu depan. Jika ketegangan AS-China berlanjut, maka ini akan membuyarkan potensi kenaikan sebelumnya. Support 25500 kemungkinan terancam dan area 24800 sebagai targetnya. Kenaikan butuh tembus 27000

Resistance : 27220, 27600, 28500

Support  :  25800, 25300, 24800

Outlook : Bearish

stock-market-data-analysis
NASDAQ
Under Pressure!

Weekly berakhir dengan penutupan setelah Trump bereaksi keras atas China membuat ketegangan dagang keduanya kembali memanas. Sektor teknologi terancam dengan kebijakan China. Jika berlanjut, maka waspada dengan support 23725 dan 23000 yang bisa terancam. Pasar juga menunggu CPI AS

Resistance : 25000, 25300, 25800

Support : 23800, 23070,22310

Outlook : Bearish

us-flag-arrow-up
DOW JONES
Perang Dagang Memanas, Picu Aksi Jual

Penurunan terpanjang terjadi di hari Jumat sehingga membuat kenaikan yang sempat terjadi sepanjang pekan lalu terhapus. Posisi ini juga mengancam support psikologis 45200 yang merupakan neckline dari pola v-bottom yang sudah ditembus sejak Agustus 2025. Jika ketegangan perang dagang berlanjut, maka aksi jual berpotensi berlanjut. Satu-satunya harapan kalau CPI dirilis dan lebih lemah, untuk mendukung cut rate

Resistance : 46000, 46500, 47500

Support : 45000, 44500, 44000

Outlook : Bearish

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.